NovelToon NovelToon
Love Me Please

Love Me Please

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Disfungsi Ereksi / trauma masa lalu
Popularitas:14.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nuah

TAMAT 22 MEI 2024

Teruntuk para ibu tangguh, ingatlah kalian tidak lemah. Kalian manusia luar biasa yang pantas bahagia, novel ini untuk kalian semua.

Seorang wanita muda berusia 21 tahun benama Latica, harus menerima kenyataan pahit saat dia berada di bangku kuliah. Peme*rkosaan yang terjadi kepadanya telah membuntukan segala harapan yang dia miliki.

Derita yang luar biasa itu dapat di hadapinya meski tangis di setiap harinya terus menghampiri kehidupannya. Latica yang pada awalnya menganggap anak dalam perutnya sebagai bencana berubah menjadi kebahagiaan luar biasa.

Keteguhan yang dia miliki menjadikannya kuat, dan sang anak menjadi kekuatannya. Namun dia tidak percaya akan pria, dia takut sesuatu yang mengerikan itu terulang.

Bagaimana jadinya bila pria dari masa lalunya kembali? Mampukah Latica menerima cinta pria itu?
Bagaimana pula bila Ayah dari Putranya muncul dengan segala ancaman yang dia layangkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Seringai iblis terukir di bibir licik Bagas, dia menarik kerudung Latica hingga rambut hitam itu tergerai indah. Mata Latica yang telah basah oleh air mata masih tertutup.

Sedangkan di dalam rumah, Elvin yang merasa tidak mengantuk memutuskan untuk turun kembali ke lantai 1 dan mengambil air putih, namun sebuah teriakan menghentikan Elvin, gelas di tangannya bahkan terjatuh.

"Latica!" Teriak Elvin, dia langsung berlari menuju ke luar dari rumah. Nampak juga Pak Satpam yang telah memakai sepatunya dan berlari menuju ke arah kamar Latica.

"Pergi! Toloong! Hiks, hiks, Kak Elvin!" Teriak Latica dengan isaknya yang terus beruraian, sedangkan Bagas yang sudah sangat tergoda dengan tubuh Latica, langsung menarik pakaian Latica hingga dua kancing baju Latica terlepas.

Sontak saja dua gundukan besar yang selalu di sembunyikan oleh Latica keluar dari tempatnya, Bagas langsung terkesima, air liurnya bahkan hampir menetes. Meski dia sudah mencicipi banyak tubuh wanita selain istrinya, dia selalu saja merasa terangsang melihat video Latica, dan sekarang dia kembali bisa melihat tubuh molek itu secara langsung.

"Hentikan! Ya Allah tolong aku! Hentikan! Kak Elvin hiks, hiks..." Elvin yang melihat hal itu langsung membelalakan matanya, dia mengepalkan tangannya.

Bukh!

Sebuah tendangan menghantam punggung Bagas dengan keras, bahkan Bagas sampai tersungkur ke pinggir tubuh Latica dan mencium tembok.

Elvin menatap Latica yang masih berpakaian lengkap, namun Latica menangis dengan sangat pilu. Elvin membalikkan tubuh Bagas dan mengangkat kerah baju Bagas dengan amarah yang kian menggila, Elvin kembali mengangkat tangannya, satu pukulan keras langsung menyambar di wajah Bagas hingga darah keluar dari hidung pria itu.

Tak puas hanya dengan satu pukulan, beberapa pukulan beruntun juga langsung di layangkan oleh Elvin. Hingga pria itu lemas, Elvin langsung menendang Bagas dengan ganas.

Pak Satpam yang baru saja tiba merasa terkejut melihat apa yang terjadi, dia sudah merasa tidak enak hati sejak pria itu datang bersama sahabat Elvin. Namun dia tidak ingin terlalu cepat mengambil kesimpulan, Pria itu menatap Elvin yang terus memukuli dan menendang Bagas secara membabi buta.

"Hentikan Tuan Muda, dia bisa mati!" Teriak Satpam itu setelah di rasa Bagas cukup babak belur, bahkan Bagas sampai tak dapat mengangkat tangannya sendiri.

Nafas Elvin terengah-engah dan menatap Latica yang menunduk ketakutan. Elvin berdecak kesal dan mengambil selimut di atas ranjang Latica.

Elvin menutupkan selimut itu pada tubuh Latica, dia mengangkat tubuh Latica dan membawanya ke dalam rumah. Seluruh tubuh Latica bergetar hebat, isaknya seolah membuat hati Elvin merasa kian sakit.

Elvin membawa Latica ke lantai dua, dan masuk ke dalam kamarnya. Pers*etan dengan peraturan rumah itu, Elvin tak sanggup melihat wanita yang di cintanya terus menangis.

"Kak Elvin?" Tangis Latica, Elvin semakin mengeratkan pelukannya tak kala Latica memanggil namanya.

'Mungkinkah dulu juga seperti ini? Dia memanggil-manggil nama ku, dan aku malah tidak tahu apa yang terjadi padanya. Para Anj*ing baj*ingan sial*an itu!' Elvin teringat di mana Latica kuliah dulu.

Bayangan Elvin jatuh pada buku harian Latica, membayangkan bagaimana Latica yang menangis bahkan putus asa dan nyaris bunuh diri, Elvin merasakan dadanya yang sesak membayangkan para pria bej*at itu menyatroni tubuh Latica.

Pedih sekali rasanya, seolah jeritan Latica kala itu terdengar oleh Elvin. Tangisan Latica kala itu seolah terdengar olehnya, nafas Elvin semakin terengah saat mendengar Latica memanggil namanya seperti tadi.

Mungkinkah saat dulu Latica di perk*osa dia memanggil nama Elvin seperti itu? Dia berteriak dan memanggil-manggil namanya. Tangan Elvin terkepal sempurna, hatinya terasa sakit membayangkan hal yang telah di alami Latica.

Membayangkan Latica yang tergores saja membuat nyali Elvin ciut, tapi Latica justru telah mengalami hal yang jauh lebih besar di bandingkan dengan apa yang di bayangkan oleh Elvin.

Salahkan bila wanita memiliki paras yang cantik? Namun di mana letak kesalahannya? Latica telah berusaha menutupi auratnya, dia juga mentaati setiap peraturan dan selalu berbicara baik pada setiap orang.

"Ca?" Bisik Elvin hingga helaian rambut hitam Latica seolah menyihir Elvin untuk diam mematung, dua buah gundukan besar tanpa sengaja di lihat oleh Elvin.

'Aduh, ini rezeki kan?' Pikir lagi Elvin, meski dia tengah menangis dalam hati terdalamnya, namun dia juga pria normal yang akan langsung terbangun jiwa kelelakiannya saat melihat pemandangan lembah seindah itu.

"Kak Elvin?" Gumam lagi Latica dia memeluk Elvin dengan sangat erat, Elvin menghela nafas.

'Ca, sebenernya aku takut dosa. Tapi aku nikmati kok. Makasih banyak ya tuhan.' Elvin balik memeluk Latica, hingga Latica akhirnya mulai tenang dan Elvin perlahan membaringkan Latica di atas ranjang.

Latica masih terisak dengan kedua mata yang masih terpejam, Latica seolah tak ingin melihat dirinya sendiri yang begitu memalukan saat ini. Latica sangat benci pada dirinya sendiri, tapi dia juga yakin bila Elvin memiliki batasan yang dapat dia jaga dengan baik.

"Aku ambilkan dulu air ya?" Elvin hendak beranjak, namun tangannya langsung di cegah oleh Latica.

"Kak Elvin?" Gumam Latica, Elvin tersenyum dan mengusap kening Latica lalu ke belakang di mana rambut hitam yang baru pertama di lihat oleh Elvin itu, Elvin sentuh dengan tangannya.

"Iya, aku di sini." Ucap Elvin lembut, perlahan Latica membuka kedua bola matanya hingga membuat Elvin bisa melihat akan adanya bidadari yang tertidur di atas kasurnya.

"Aku ingin pulang," Gumam Latica, hal yang paling tidak ingin Elvin dengar kini terucap dari bibir Latica.

"Enggak Ca, kita selesaikan semua masalah ini dulu. Baru setelah itu, kamu boleh pulang." Elvin menggelengkan kepalanya, menolak permintaan Latica.

"Kak?" Gumam Latica, Elvin menghela nafas dan duduk kembali di tepi ranjang.

"Ya, aku di sini." Bisik Elvin lembut, Latica menggenggam tangan Elvin.

Saat itu perasaan Latica sangat ketakutan, bayangan kelam tentang masa lalunya seolah kembali tergambar dalam benaknya, ingatan mengerikan itu seolah kembali melintas dalam pikirannya.

"Kak?" Gumam lagi Latica, Elvin tersenyum pahit dan mengambil selimut tebal yang biasa dia gunakan. Elvin menyelimuti seluruh tubuh Latica, bahkan selimut yang tadi di tutupkan ke tubuh Latica saja kembali tertutup dengan sempurna.

Elvin kembali berusaha beranjak namun Latica menggenggam tangannya dengan kuat, bahkan darah di tangan Elvin sampai mengenai tangan Latica. Darah itu tentu saja bukan milik Elvin, tapi itu milik Bagas saat Elvin tengah menghajar pria itu, tanpa sengaja darah dari wajah Bagas mengenai tangan Elvin.

"Ca, jangan pulang dulu ya?" Pinta Elvin, dia ingin Latica untuk tinggal dan memberikan kesempatan pada Elvin berjuang untuknya.

1
Ani
jadi penasaran apakah Alvin ikut serta di malam naas Latica atau aduh jadi tambah deg degan nih.

semoga Rayan tidak apa apa 😣😣😣😣😣
Ani: lega rasanya
𝔑𝔲𝔞𝔥: Gimana setelah baca kak?
total 2 replies
Ani
😆😆😆😆😆😆😆😆 jahil nih kk Author nya..
Ani: 😂😂😂😂😂😂
𝔑𝔲𝔞𝔥: ngintip dong, kalo gak ngintip ya gak tau apa yang mereka lakukan🤣
total 2 replies
Ani
hahhh sukurlah bukan Latica wanita yang disukai Alvin sempat deg deg an bacanya.
𝔑𝔲𝔞𝔥: kenapa deg degan kak?
total 1 replies
Ani
semoga Abah lekas pulih sedia kala
𝔑𝔲𝔞𝔥: aamin
total 1 replies
Ani
😢😢😢😢😢😢😢😢
Khafiza Achmad
dapat surat cinta
𝔑𝔲𝔞𝔥: iya kak, tapi zonk🤣
total 1 replies
Ani
otw sah
Uswatul Khasana
lanjutt
Uswatul Khasana
lanjut
Ani
siapa kah yang berani menyebarkan video itu. semoga cepat terselesaikan masalah Latica
Khafiza Achmad
nikah nikahi aku kak/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Ani
bener bener 😡😡😡😡😡 .
gimana reaksi Wina setelah tahu kenyataan bahwa suaminya sendirilah yang menghancurkan sahabat baiknya
Ani
antara sedih dan gemes bacanya .
kesempatan dalam kesempitan ya Vin 😄😄😄😄😄😄
Khafiza Achmad
/Panic//Panic//Panic//Panic/
Khafiza Achmad
pak satpam cepat,tlpn bos
Ani
semoga pak Satpamnya gercep. dan Bagas dkk segera tertangkap . 😡😡😡😡😡😡😡
Ani
jadi benar kamu pelakunya.. siap siap terima balasan atas perbuatanmu.
Ani
kurang ajar 👊👊👊👊👊👊👊😡😡😡😡😡😡😡
Ani
Alhamdulillah mbak udah mampir
Ani
berarti benar dong salah satu nya pasti ada pelakunya . Semoga ini siasat Elvin untuk membongkar siapa sebenar nya yang buat Latica bersembunyi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!