NovelToon NovelToon
Sumpah Setia Di Ujung Senapan

Sumpah Setia Di Ujung Senapan

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan Tentara / Romansa
Popularitas:3.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: sinta amalia

"Menjadi prajurit butuh perjuangan, butuh pengorbanan. Berjuang untuk bumi tempat berpijak, demi setiap tarikan udara yang kita hirup dan demi orang-orang tercinta beserta kedaulatan. Berkorban, mengorbankan segala yang kita miliki sekalipun sebuah sumpah setia di ujung senapan."

~Teuku Al-Fath Ananta~

"Aku tak akan membuat pilihan antara aku atau bumi pertiwi, karena jelas keduanya memiliki tempat tersendiri di hatimu. Jadilah sang garuda meski sumpah setia kau pertaruhkan diujung senapan."

~Faranisa Danita~

Gimana jadinya kalo si sarjana desain grafis yang urakan dan tak suka pada setiap jengkal tanah yang ia pijaki bertemu dengan seorang prajurit komando pasukan khusus nan patriotisme dalam sebuah insiden tak terduga, apakah mereka akan seirama dan saling memahami satu sama lain, dalam menjejaki setiap jalanan yang akan mereka lalui ke depannya di belahan bumi pertiwi ini? Ikuti kisahnya disini yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SEMOGA SAMAWAH

Ranjang kayu milik empunya rumah sebelumnya memang sudah usang. Mungkin tak kuat menahan beban dua orang sekaligus atau memang ia malu karena keduanya sedang romantis-romantisan. Kayu penyangga ranjang bagian tengah patah saat Al Fath mendekati Fara, membuat keduanya terperosok ke dasar lantai kamar, untung saja masih dialasi ranjang cukup empuk, tapi malunya itu loh!!! Bikin sakit hati sejadi-jadinya.

"Ranjangnya udah butut nih!" Al Fath membantu Fara bangkit.

"Malu kayanya dek, liat kita berdua mesra-mesraan," setelah Fara keluar dari bawah lubang tengah ranjang, Al Fath mengangkat satu persatu benda di atas ranjang untuk melihat kerusakan.

"Pantes aja pan tat Fara tadi sakit bang, itu kayunya tajem sampe nusuk gitu!" tunjuk Fara.

"Kempes ngga pan tatnya? Sini abang liat?!" kekeh Al Fath.

"Eh! Ihhh," Fara menepis tangan Al Fath yang ingin modus.

Acara malam pertama yang seharusnya berakhir romantis malah berakhir tragis, poor ranjang usang.

"Besok saja abang buang, sementara tidurnya melantai dulu ya dek?" tanya Al Fath seraya mencopot satu persatu komponen ranjang yang menghalangi dan membetulkan kasur agar nyaman dipakai tidur.

"Sudah," ucap Al Fath memberikan informasi jika kasur sudah siap dipakai tidur, Fara tersenyum dan cepat-cepat merangkak ke kasur, menyelimuti dirinya sebatas leher.

"Dek," Al Fath menusuk-nusuk lengan Fara yang tertutup selimut dengan telunjuk.

"Iya?" Fara membalikkan badannya jadi menghadap Al Fath.

"Abang kan tadi mau say hay sama bibir kamu," ujarnya to the point. Oh come on! Masa sudah naik gejolak ditinggal begitu saja.

"Hay abang Fath! Udah kan?" balasnya sepolos bubur ayam tanpa topping. Al Fath terkekeh tanpa suara, antara polos atau memang sengaja.

"Kalo adek malu biar abang yang mulai," ia memangkas jarak dengan Fara dan menarik tubuh gadis itu untuk dia peluk, Fara sedikit tersentak dengan sikap Al Fath, tapi dia bisa apa? Toh memang sudah haknya.

Wajah keduanya kini tak berjarak dengan Al Fath yang terus memandangi secara intens bibir ranum Fara, jakunnya sampai naik turun menandakan jika lelaki ini sudah benar-benar tak bisa menahan.

"Bang,"

"Hm,"

Untuk hal begini Al Fath tak perlu belajar dari siapapun, meski ia tak pernah memiliki pengalaman bersama wanita dalam tanda kutip, sudah menjadi rahasia umum obrolan mesum para prajurit sarat akan s3x sering terjadi entah saat berkumpul atau saat tugas lapangan di luar.

Tangan yang mencengkram kaos depan Al Fath tak mengurungkan niatan Al Fath untuk merasai manisnya bibir Fara. Bukan hotel mewah atau losmen melati yang menjadi tempat mereka bercum bu melainkan melantai di kasur nomor 2 diantara puing-puing ranjang bobrok, antimainstream sekali...

Deru nafas Fara tak beraturan, ia menelan saliva sulit, tak berani menatap mata yang sudah mengelam itu. Saat kedua benda kenyal itu sudah landing di miliknya Fara lebih memilih memejamkan mata, merasai sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, Fara bukan gadis bo doh yang kuno nan kudet, hanya saja di umur ke 23 ini ia belum pernah merasakan yang namanya pacaran bukan karena tak laku tapi ia menolak dengan alasan punya pacar bikin ribet hidup! Pengalaman teman-temannya yang sering galau, marah-marah tak jelas, terkekeng, menangis, dan gila pada waktu yang bersamaan alias cengar-cengir sendiri membuatnya ogah memiliki pacar, ia adalah gadis berjiwa bebas.

Lembut,

Kenyal,

Manis,

Masih tersisa rasa mint dari pasta gigi dan mouthwash.

Maaf nih kite cut dulu! Bagi bocil harap melimpir yeee🤣🤣🤣 Takutnya ada apa-apa yang mrembes atau berdiri tegak, maap-maap kite ngga tanggung jawab nih.

Seperti ini rasanya, bak merasai sesuatu yang bikin candu. Semacam hero in atau mungkin gan ja yang bisa bikin otak melayang lupa daratan.

Al Fath semakin mendominasi Fara, bibirnya seakan betah berlama-lama disana, menjilat, menyecap dan mel um4t sesekali menggigit dan menghisap benda merah nan ranum Fara sekaligus bertukar saliva. Ia tak sungkan mengabsen pagar gigi rapi Fara satu persatu, memperkenalkan dirinya sebagai penghuni baru yang akan menetap dan setiap waktu menyambangi mulut Fara.

"Eunghhh...." leng uh Fara, suaranya semakin membuat otak Al Fath berfikir lebih liar lagi. Saat ini tangan besar Al Fath sedang melanglangbuana merasakan kelembutan kulit tubuh Fara, membuat si empunya merinding disko dan melemah secara bersamaan. Keduanya benar- benar dalam kendali naluri manusia yang haus akan belaian.

Cengkraman Fara sedikit demi sedikit mulai mengendur seiring bibir Al Fath yang turun ke arah leher semakin menghisap daya si gadis hingga tak berdaya, mungkin dibawah sana sudah rembes.

Tangan Al Fath menarik ujung kaos Fara, menaikkannya hingga mentok di atas dada, menampilkan sesuatu yang lebih indah dari taman cinta. Otaknya merespon untuk memberikan sentuhan dan kecupan disana, agar Fara tau jika semua itu miliknya sekarang. Dengan beberapa kali gerakan pengait itu baru terlepas, ia memang belum ahli tapi jika berlatih setiap hari Al Fath yakin dapat melakukannya dalam sekali gerakan saja.

Ia menurunkan tali dan melepas penutup benda indah sementara si empunya menatap malu-malu.

"Abang malu," tapi suara itu tak ia indahkan, yang pasti ia mau sekarang tak ada yang dapat mencegah.

Demi mengusir rasa malu dan takut Fara, ia mengusap lembut benda kesayangan itu hingga Fara kembali mele nguh saat permukaan lembut itu dijamahnya. Bahkan wajahnya sudah sejajar disana, dengan cepat dan rakus Al Fath melahapnya, hingga Fara tersentak dan berpegangan kuat pada kepala Al Fath. Gigitan dan hisapan itu meninggalkan bekas kemerahan.

Fara benar-benar sudah tak berdaya karena di bawah sana tangan Al Fath tak luput menyentuh dan mengobrak-abrik dewi-nya dengan sentuhan nakalnya, membawa serta perasaan membuncah melayang ke awan. The sahan dan leng uhan Fara mengalun indah memenuhi setiap sudut kamar rumah hijau ini, semoga tak sampai bocor.

Al Fath melepas semua di tengah kenikmatan yang hakiki, membuat Fara seketika tersadar jika keadaannya sudah polos, sontak ia menarik selimut demi menutupi leku kan tubuhnya.

"Jangan di tutupin, abang baru memulai," suara berat itu begitu parau setengah terengah, rupanya lelaki itu sedang membuka pakaiannya sendiri.

Fara terhenyak mendapati pahatan indah di depannya, terang saja indah sang pemilik selalu menjaganya agar tetap terbentuk seperti itu, perut yang terbentuk atas latihan kerasnya setiap hari, dan otot liat yang ditempa beban berat setiap waktu. Pandangannya terfokus pada bagian bawah.

"Abang, Fara..." belum Fara bergerak bangkit karena gugup dan takut mendadak datang, Al Fath sudah menyergapnya dalam dekapan dan kembali menyekap Fara di kungkungan badan besarnya.

"Kalo malu ngga usah diliat," benar saja Fara memalingkan wajahnya ke samping saat Al Fath memberikan ruang demi meloloskan selimut yang menutupi tubuh Fara.

"Adek ikhlas Lillahi Ta'ala kan?" Fara menolehkan pandangan hingga kini keduanya saling menatap, "ikhlas," jawabnya, segaris senyuman Al Fath menguarkan rasa nyaman seiring tangannya melebarkan kaki Fara, Al Fath mengarahkan miliknya dengan iringan do'a yang ia gumamkan di telinga Fara, wajah menggemaskan Fara seketika berubah meringis, meski tak ada jeritan meraung-raung. Setitik lelehan air bening di ekor mata dan wajah terisak Fara menandakan jika hal itu menyakitkan, ada suara sobekan yang tak begitu terdengar di bawah sana saat Al Fath menghentak memaksa melesakkan miliknya ke dalam lubang dewi istrinya hingga tertanam sepenuhnya, begitupun kedua tangan Fara yang mencengkram kuat sprei. Al Fath menjeda dan membiarkan miliknya bersemayam di dalam dewi' Fara sejenak, memberikan wanita yang berada di bawah kungkungannya waktu untuk bernafas, sebelum acara ngadon dedek dimulai.

Pelan-pelan benda itu mulai nakal, dengan memaju mundurkan dirinya, menggesek dan memutar di dalam sana. Mereka bahkan tak segan berbunyi berdecap ketika beradu membuat irama yang menghanyutkan kedua insan ini ke dalam muara kasih sayang tak bertepi. Tusukan dan pompaan Al Fath semakin cepat seiring waktu yang terus berdetak, membuat si kembar aset berharga Fara ikut bergerak naik turun tak karuan.

"Ahhh, abang..." ia kacau dibawah sana, kelimpungan mencari pegangan, milik Al Fath terasa semakin menyesak memenuhi rongga milik Fara di bawah sana hingga tak berapa lama ia merasakan ada yang berke dut dan menyembur memasuki dirinya secara penuh. Hawa malam yang dingin tak mempengaruhi suhu ruangan disini, mereka terbakar...terbakar gelora asmara. Tak ada batasan waktu atau berapa banyak lelehan vanilla itu keluar dari Al Fath yang jelas keduanya terpuaskan malam itu. Sekarang keduanya sudah seutuhnya bersatu, menyatukan keringat, menyatukan saliva dan menyatukan dua gen penghasil Al Fath dan Fara junior. Semoga ini menjadi pupuk-pupuk kisah cinta keduanya demi memperkokoh rumah tangga yang sakinah, mawadah, warahmah.

1
laelatul qomar
Luar biasa
laelatul qomar
bacanya sampe tahan napas thor..hohoho
laelatul qomar
aku syuka banget karya othor yg bergenre militer lho..rasa nasionalisme dapet,romantis jg ad kocaknya jg ada..keren bget karya2 nya..entah ini sdh novel othor yg keberapa ak baca..syuka smua mua nya
Anonymous
o
Susilawati
mungkin utk saat ini Fara emang belum cinta tapi kalo bang Fath udah jatuh cinta pada pandangan pertama 🤭🤭🤭
Isra Nariah
mau atuh lihat tentara bawa baskom, aslina ngakak/Grin/
Susilawati
cinta pertama dan idolanya bang Fath itu umi Salwa, jadi ketika ketemu sama cewek yg 11 12 sama umi nya langsung jatuh cinta deh 🤭🤭🤭
Anita Choirun Nisa
seru pol
Yatie Amoya
bagus ceritanya
Yatie Amoya
suka ceritanya
maaaaaciii Thor 🥰
Ani
karya karya keren kok kak aku baru baca 2 cerita Kapt. Rayyan dan lanjut Letkol Al Fath.. bener bener amazing 👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Ani
dua duanya sudah saya coba rasanya mantul. menurutku yang paling manis matoa papeda
Nur Halima
Luar biasa
dwigar maja
shangri-la..
inget sama Dj amber kan jadi nya 😁
dwigar maja
ceritanya bagus, udah baca 3x.. hahahha gak bosen
As Ngadah
FARANISA kita bestie😃😃😃😃
As Ngadah
Sagara otewe
As Ngadah
oalah ra fara
Attaya Zahro
Ikut terharu Q kak 🥺🥺🥺
Nana Niez
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!