Belum kering luka hatinya setelah kehilangan kedua orangtuanya dalam waktu berdekatan, Baby Aurora, seorang gadis remaja berusia 19tahun harus dihadapkan pada perjodohan dengan pria yang sama sekali tidak disukainya.
Galak, kasar dan pemarah, itulah sosok Damar Bimasakti di mata Baby.
Sedangkan dalam pandangan Damar, Baby hanyalah barang mentah di mana ia akan keracunan jika memakannya.
Akankah dua karakter yang bagai air dan minyak ini menyatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kolom langit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan sampai kabur lagi!
“Kamu masih lapar? Apa mau aku pesankan lagi?” tanya Damar sesaat setelah suapan terakhir yang masuk ke dalam mulut Baby.
“Sudah kenyang, Mas,” jawabnya sambil mengusap bibir dengan selembar tissue.
“Ya sudah. Kalau butuh apa-apa atau mau makan sesuatu, kamu bilang saja. Nanti aku pesankan.”
Baby hanya menyahut dengan anggukan kepala. Damar kemudian mengeluarkan ponsel dari dalam tas miliknya. Ia harus cepat menghubungi Bunda Yasmin untuk mengabarkan jika Baby sudah ketemu, sebab mungkin bundanya tidak akan bisa tidur nyenyak jika belum mendapat kabar.
“Assalamu alaikum, Bunda,” ucap Damar sesaat setelah panggilan itu terhubung.
“Walaikum salam, Damar. Bagaimana, Nak. Baby ketemu?”
Suara Bunda Yasmin terdengar sangat khawatir. Melalui lirih suaranya, Damar dapat menebak bahwa Bunda Yasmin sedang menangis.
“Iya, Bunda. Dia sudah sama aku sekarang. Bunda tenang ya, jangan nangis lagi.”
“Tapi Baby baik-baik saja kan, Nak? Dia tidak kenapa-kenapa?”
“Iya, Bun.”
Terdengar helaan napas lega dari sana. Berikut suara isak tangis yang mulai terhenti. “Jadi kalian akan pulang sekarang?”
“Nginap dulu di hotel. Besok baru cek tiket pesawat. Soalnya lagi hujan deras di sini, Bun.”
“Ya sudah, Mar. Kamu jaga Baby baik-baik, jangan sampai dia kabur lagi. Bunda mau bicara, boleh?”
Damar kemudian menoleh kepada Baby, akan tetapi gadis itu sudah ketiduran dengan posisi duduk di sofa. Sepertinya ia sangat kelelahan menjalani hari ini.
“Sudah tidur orangnya, Bun."
"Oh, ya sudah."
"Sekarang Bunda istirahat juga, ya. Baby baik-baik saja, kok.”
“Iya, Mar. Tapi ingat jangan galak-galak sama Baby, dan pastikan dia tidak kabur lagi. Awasi terus.”
“Iya, Bunda. Besok aku pasti bawa pulang dia.”
Panggilan terputus setelah Damar meyakinkan sang bunda bahwa calon menantunya baik-baik saja. Laki-laki itu pun menarik napas dalam, duduk di samping Baby sambil menatap wajah polos yang tampak sangat lelah itu. Damar pun menggendongnya dan akan membaringkan di tempat tidur.
Merasakan tubuhnya berguncang, Baby pun langsung terbangun dan terkejut saat posisi Damar seperti berada di atasnya.
“Aaaaaaaa!!!” teriak Baby menggema, membuat Damar menutup daun telinganya dengan telapak tangan.
“Jangan teriak!” seru Damar langsung membungkam mulut Baby dengan tangannya.
“Lepasin makanya!” Suara Baby yang terdengar samar membuat Damar segera melepas tangannya yang menutupi bibir gadis itu. “Mas Damar mau apa?”
“Cuma pindahin kamu. Masa tidur di sofa.”
Baby reflek menarik selimut menutupi dadanya. Walau bagaimanapun ia harus waspada saat berada dalam satu kamar dengan seorang pria, meskipun Damar adalah calon suaminya, tetapi mereka sama sekali belum boleh tidur di tempat yang sama.
“Terus Mas Damar nanti tidur di mana?”
“Di sini juga dong. Masa tidur di sofa.”
Sepasang netra Baby pun membulat sempurna mendengar ucapan frontal Damar. Meneliti tubuhnya yang hanya menggunakan handuk dan kaus kedodoran membuat gadis itu merinding. Pikiran buruknya sudah menjelajah kemana-mana, jika Damar sampai mengambil kesempatan dalam kesempitan. Walau bagaimana pun juga, Damar adalah seorang laki-laki normal yang pasti memiliki hasrat.
“Tidur bareng di sini maksudnya?” tanya Baby dengan nada tak percaya.
“Memang kenapa?” balas Damar dengan santai.
“Enggak mau, Mas Damar saja yang tidur di sini. Aku yang di sofa.”
Baby hendak bangkit dari tempat tidur, namun Damar menahannya, sehingga keduanya terjerembab ke tempat tidur dengan posisi Damar berada di atas.
"Bundaaaa!!!" teriak Baby.
_
_
🌼🌼🌼🌼🌼🌼
lagian kamu g sadar menuduh Damar sekingkuh,,yg ada kamu kali yg selingkuhin Damar..kamu aj g tau klo Damar abis mergokin kamu lg anu anu d apartemen mu..🤦♀️
rasain kamu Damar...😠