Di hari pertunangan, Emily mendapatkan kenyataan yang pahit di mana Adik Tirinya yang bernama Bertha mengatakan kalau tunangannya yang bernama Louis lebih mencintai Bertha dari pada Emily.
Untuk membuktikannya Bertha dengan sengaja mendorong Emily ke kolam renang kemudian Bertha ikut menyemburkan diri ke kolam renang.
Ternyata tunangannya lebih memilih menolong Bertha dari pada memilih Emily. Di saat krisis seorang pria tampan menolong dirinya dan membawanya ke rumah sakit.
Di saat itu pula Emily memutuskan pertunangannya dan ingin membalaskan dendam ke keluarganya serta mantan tunangannya. Di mana Emily menikah dengan pria penolongnya.
Apakah balas dendam Emily berhasil? Bagaimana dengan pernikahan Emily dengan pria penolongnya, apakah bahagia atau berakhir dengan perceraian? Ada rahasia tersembunyi di antara mereka, apakah rahasia itu? Silahkan ikuti novelku.
Tolong jangan boom like / lompat baca / nabung bab. Diusahakan baca setiap kali update
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Kasandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memberikan Pelajaran Ke Emily
Asisten Han membuka pintu ruangan Richardo dengan lebar agar Richardo bisa masuk ke dalam ruangannya.
"Nyonya Muda sangat cerdas dan tidak Saya sangka bisa melawan mereka yang ingin menindasnya." Puji Asisten Han.
"Lihat istri siapa dulu dong." Jawab Richardo dengan perasaan bangga.
"Kini kamu kembali bekerja dan bonus bulan di naik dua kali lipat sebagai reward karena kamu pandai berbicara." Sambung Richardo sambil tersenyum.
"Terima kasih, Tuan Muda." Jawab Asisten Han sambil membalas senyuman Richardo kemudian menundukkan kepalanya.
Kemudian Asisten Han pergi meninggalkan Richardo sendirian di ruangannya. Dirinya sangat senang karena tugasnya berhasil mengirim mata-mata untuk menjaga Emily.
Asisten Han akan memberikan bonus ke anak buahnya karena sudah berhasil menjalankan pekerjaan dengan baik dan melaporkan apa yang terjadi di perusahaan yang sekarang di pegang oleh Emily.
Di tempat yang berbeda lebih tepatnya di perusahaan yang sekarang di pimpin oleh Emily. Di mana Ayah Tio dan Bertha di usir oleh dua orang sekuriti. Hal itu dikarenakan Bertha tidak ingin keluar dari perusahaannya.
"Apa yang kalian lakukan?" Tanya Ayah Tio ketika ke dua sekuriti mendorong mereka untuk keluar dari perusahaan.
"Pergi dan jangan sentuh Aku." Ucap Ayah Tio dan Bertha dengan serempak.
"Pergi!" Usir ke dua sekuriti dengan serempak.
Ayah Tio dan Bertha terpaksa keluar dari perusahaan tersebut dan berjalan ke arah parkiran mobil.
"Ayah, akan kah kita menyerah seperti ini? Ayah bisa melihat bagaimana Kakak yang sama sekali tidak menghormati Ayah." Ucap Bertha sambil masuk ke dalam mobil.
"Bertha, untuk saat ini kita jangan melakukan apa-apa. Penerus Perusahaan William akan segera kembali jadi kamu perlu bersabar. Setelah kamu menjadi menantu keluarga William maka di saat itu juga kamu bisa mengambil kembali Perusahaan kita. Bukankah hal ini sangat mudah bagimu?" Tanya Ayah Tio sambil ikut masuk ke dalam mobil.
"Baik, Ayah. Aku pasti akan mengejutkan semua orang dan tidak akan membuatmu kecewa." Ucap Bertha sambil tersenyum bahagia.
Bertha tidak sabar untuk bertemu Richardo William kemudian menikah agar segala rencana jahatnya bisa berhasil. Tanpa mereka ketahui kalau Richardo William adalah suaminya Emily.
"Baik. Ayah percaya padamu." Ucap Ayah Tio.
"Bertha, Perusahaan William sebentar lagi akan menyambut kembalinya penerus dan setiap tahun mereka akan mengadakan acara pesta setiap tahun. Di mana mereka akan mengadakan pesta bisnis dan undangannya sangat sulit didapatkan." Sambung Ayah Tio.
"Jika kamu ingin menonjol maka Ayah punya ide." Sambung Ayah Tio lagi.
"Apa idenya?" Tanya Bertha penasaran.
"Ayah cepat ceritakan." Pinta Bertha dengan nada manja.
"Ketika Perusahaan William mengadakan pesta dansa pembuka membutuhkan penawaran. Di mana seorang pria dapat mengundang setiap wanita di pesta untuk tarian dansa pembuka." Jawab Ayah Tio.
"Jika dua pria atau lebih berkompetisi untuk wanita yang sama maka perlu menawar dan penawar yang paling tertinggi yang bisa mendapatkan wanita itu untuk menemaninya berdansa." Sambung Ayah Tio.
"Seluruh uang yang di tawar akan disumbangkan ke yayasan amal milik mereka." Sambung Ayah Tio lagi.
"Jika ada orang yang menawar tertinggi untuk mengundangku untuk dansa pembuka maka dansa ini tentu saja milikku. Karena di kota ini hanya Aku yang sangat cantik dan cerdas terlebih Aku pernah memenangkan juara ke tiga dan mendapatkan piala." Ucap Bertha dengan nada yakin kalau dirinya yang pasti memenangkannya.
"Tentu saja karena kamu adalah putriku yang paling cantik dan cerdas sekaligus memahami apa yang Ayah katakan atau orang lain katakan." Ucap Ayahnya Tio.
"Tapi Ayah, kita perlu mengeluarkan uang yang sangat banyak untuk mencari orang lain agar bisa mengundangku berdansa mengingat undangan ini sangat sulit untuk didapatkan." Ucap Bertha.
"Rencana awal Ayah adalah seperti itu. Tapi sekarang rencana telah berubah dan tidak terduga Emily di rapat dewan direksi dapat mengalahkan kita dan mengusir kita." Ucap Ayah Tio.
"Sekarang dana yang bisa dialokasikan tidak banyak jadi kita harus hati-hati." Sambung Ayah Tio.
"Jadi apa yang harus kita lakukan?" Tanya Bertha.
"Apa yang harus kita lakukan ...(sambil berpikir) ... Kita bisa mempertimbangkan Louis. Karena Louis lumayan kaya jadi kamu bisa mengikuti acara lelang untuk tarian dansa mengingat Louis sangat menyukaimu." Ucap Ayah Tio.
"Jadi menurut Ayah tidak masalah jika kamu mengajak Louis ke acara itu." Sambung Ayah Tio yang tidak mempunyai pilihan lain.
"Baik, Aku akan mencoba untuk menghubungi Louis." Ucap Bertha.
"Ok. Hubungi Louis sekarang." Ucap Ayah Tio sambil menyalakan mesin mobil.
Bertha hanya menganggukkan kepalanya kemudian menghubungi Louis sedangkan Ayah Tio mengendarai mobil dengan kecepatan sedang.
xxxxxxxxxx
Jam berjalan dengan cepatnya dan tidak terasa hari sudah sore, Emily membereskan dokumennya kemudian keluar dari perusahaan. Namun sampai di depan lobby hujan mulai turun membuat Emily berdiri di depan pintu lobby menunggu hujan reda.
Tidak berapa lama datang Richardo sambil memegang payung dan berjalan ke arah Emily sambil tersenyum.
"Sayang, kamu lelah hari ini?" Tanya Richardo sambil masih tersenyum.
"Aku tidak terlalu lelah karena semua berjalan dengan lancar." Jawab Emily sambil memeluk Richardo dan membalas senyumannya.
"Istriku memang hebat dan Aku sangat bangga padamu." Puji Richardo sambil memegang pipi Emily dengan lembut.
"Suamiku sudah mengetahui apa yang terjadi di kantor?" Tanya Emily.
"Aku selalu mengetahui apa yang dilakukan oleh istriku. Aku melakukan ini karena kamu adalah tanggung jawabku bukan karena Aku tidak percaya padamu. Apakah kamu marah padaku?" Tanya Richardo.
"Tentu saja tidak malah Aku sangat senang karena suamiku sangat peduli padaku." Jawab Emily sambil tersenyum.
"Kalau begitu bolehkah Aku meminta agar istriku memujiku?" Tanya Richardo.
"Apa yang suamiku inginkan sebagai hadiah?" Tanya Emily.
"Bagaimana kalau kita mempunyai anak?" Tanya Richardo sambil memeluk pinggang istrinya.
"Suamiku jangan bercanda." Jawab Emily.
"Aku tidak bercanda, Aku sangat serius memiliki anak darimu." Ucap Richardo.
"Ayo kita pulang." Sambung Richardo.
Emily hanya menganggukkan kepalanya kemudian mereka berjalan ke arah parkiran mobil sambil berpelukan di mana Richardo masih memegangi payung.
xxxxxxxxxx
Di tempat yang berbeda di mana Bertha meminta Ayahnya untuk menurunkan di perusahaan milik Louis karena ada yang ingin dibicarakan.
Bertha melakukan hal itu karena lebih enak jika berbicara secara pribadi dan menjelek-jelekkan Emily di depan Louis. Ayahnya langsung setuju dan menurunkan Bertha di perusahaan milik Louis.
Semua orang menghormati Bertha karena Bertha adalah calon suaminya Louis membuat Bertha sangat sombong dan tidak mempedulikan sapaan para karyawan dan karyawati.
Sampai di depan pintu ruangan Louis, Bertha pura-pura menangis kemudian membuka pintu ruangannya dan berjalan ke arah louis yang sedang sibuk bekerja.
"Kak Louis." Panggil Bertha sambil mengeluarkan air mata buayanya.
"Emily, benar-benar menggunakan cara begitu untuk mengusir kalian." Ucap Louis yang sangat membenci sikap jahat Emily.
"Kakakku juga bilang bahkan ingin mengakuisisi perusahaan milik Kak Louis dan akan mengusirmu Kak Louis juga." Ucap Bertha berbohong.
Louis yang mendengar perkataan Bertha sangat marah sampai Louis menggebrak meja untuk mengurangi amarahnya. Louis kemudian berdiri dan berjalan ke arah pintu untuk memberikan pelajaran ke Emily.
Qsqq I just got ss
Sqq sqsqss I will be there s I will be there in a few minutes if you want to come sssqsqssqsqqqqqqq me and I will be there in a few minutes if you want to come over and grab it and grab sqq and grab it and grab the kids and sqqq