Dimana Kasih?

Setelah kunjungan pertama itu Erik menjadi kerap datang ke rumah Kasih. Baik sendirian atau pun saat ada Frans di sana.

Erik benar-benar kentara sedang melakukan usaha pendekatan kepada pujaan hati yang sekarang telah kembali mulai membuka hati.

Untuk membuktikan ketulusannya Erik bisa seharian hanya mendengarkan curahan hati Kasih tentang David. Erik juga sudah beberapa kali dengan senang hati mengantarkan Kasih berziarah ke makam David.

*

Saat itu Erik sedang berada di rumah Kasih. Mereka hanya tinggal berdua di rumah. Frans dan ibu sedang pergi untuk mengurus sesuatu.

Kasih mengajak Erik untuk pergi ke danau. Mereka berdua berjalan-jalan di sekitaran danau kecil itu sambil berbincang-bincang.

Mereka membicarakan apa saja. Dari bahasan yang sungguh serius hingga bualan receh yang membuat mereka tidak berhenti tertawa.

Mendung yang sebelumya tidak mereka hiraukan berubah menjadi hujan. Kasih dan Erik berlari-lari kecil meninggalkan danau untuk kembali ke rumah.

Kasih terpeleset jatuh di halaman depan rumah. Rok nya tersingkap. Erik pun tampil menunjukkan nalurinya sebagai seorang laki-laki sejati.

Erik dengan tubuhnya yang tegap dan lengannya yang kuat menggendong Kasih untuk membawanya masuk ke dalam rumah.

Kasih tersipu malu digendong oleh Erik yang tampan. Keduanya sama-sama basah karena siraman air hujan.

“Terimakasih”, ucap Kasih setelah Erik menurunkannya di depan pintu.

Tidak sengaja tangan kiri Erik menyentuh payudara Kasih saat melepaskan pegangannya dari tubuh Kasih.

“Maaf”, kata Erik.

“Tidak apa-apa”, Kasih tertunduk malu.

Erik kemudian mendekati Kasih. Ia memegang dagu Kasih. Erik berniat mencium Kasih.

Ternyata Erik salah membaca momen ini. Kasih menolaknya. Masih terlalu cepat baginya. Ia masih butuh waktu.

“Maaf aku belum bisa”, kata Kasih menampik Erik.

“Aku akan pergi ke atas untuk ganti baju”,

“Kamu bisa ganti baju di kamar tamu”,

“Di lemari ada beberapa pakaian Frans”,

Kasih meninggalkan Erik sendirian.

*

Pada suatu malam Erik dan Kasih pergi ke sebuah konser musik. Mereka menonton penampilan artis favorit dari Kasih. Lagu-lagu penyanyi itu selalu mempunyai arti sendiri bagi Kasih. Tentang kenangan yang terdalam.

Setelah selesai dari sana Erik mengajak Kasih untuk makan malam di sebuah restaurant yang sering ia datangi. Dan di tempat itulah Erik mengungkapkan perasaan dan keinginannya kepada Kasih.

Erik menyatakan perasaan cintanya yang selama ini ia pendam kepada Kasih. Ia juga melamar Kasih untuk menikahinya.

Hari itu berjalan sangat menyenangkan buat Kasih. Hidupnya seakan kembali penuh warna dengan kehadiran Erik yang kemana-mana selalu menemaninya.

Tapi hal yang tidak Kasih duga dinyatakan oleh Erik. Sahabat kakaknya itu memintanya untuk menjadi istrinya.

Kasih begitu terkejut. Waktu terasa berhenti. Otaknya beku tidak bisa berpikir. Jantungnya tidak lagi bekerja. Aliran darahnya berhenti mengalir.

Kasih memberikan jawaban kepada Erik. Ia meminta waktu untuk memikirkannya terlebih dahulu sebelum benar-benar mengambil keputusan. Erik pun tidak keberatan.

Kali ini Kasih juga ingin melibatkan keluarganya. Ia ingin mendengar bagaimana pendapat dari ibu dan Frans tentang hal ini.

Dalam perjalanan pulang ke rumah mereka berdua tidak banyak bicara. Erik memahami perasaan Kasih sekarang.

Tidak mudah untuk menerima orang baru sepenuhnya setelah apa yang dilalui oleh Kasih. Meski sudah setahun berlalu bayang-bayang masa lalu itu masih selalu ada.

David tidak akan pergi kemana-mana. Selalu ada di hati Kasih. Meski raganya sudah tidak lagi bersama.

Rasa cintanya justru semakin bertambah kuat ketika ketulusan itu telah pergi untuk selamanya dan tidak akan pernah kembali untuk mengulang.