Ibu kandung Amora menikah dengan seseorang yang usianya jauh lebih muda dibanding dirinya.Dari pernikahan tersebut membawa kebahagiaan baginya namun tidak dengan putri sematawayangnya.Amora merupakan putri tunggal dari pasangan Felicia dan Ferdian.Ferdian meninggal dalam kecelakaan tunggal saat pergi keluar kota untuk melakukan perjalanan bisnis.
Awal petaka dimulai saat Felicia pergi ke luar kota untuk melakukan perjalanan bisnis.Athur ayah angkat Amora yang diam-diam mencintai Amora berusaha melecehkan Amora disaat dia dan Amora hanya hanya berdua saja dirumah.
Namun Berung kebusukan athur terbongkar dan seseorang datang menyelamatkan Amora dari kebejadan ayah tirinya.
Dari kejadian tersebut Amora berakhir dipersunting oleh laki-laki yang menyelamatkan yang notabennya adalah bos Amora di kantor.
bagaimana kelanjutan ceritanya?
Ikuti kisah Amora, disini akan ada ketegangan,air mata, pengorbanan dan menguras banyak emosi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 2 Kabur
" Pak saya mohon saya harus berangkat kerja ini sudah siang pak nanti saya bisa dipecat oleh bos saya!" Amora terus memohon pada petugas kepolisian yang tengah mengintrogasinya.
" Iya iya kerja dikayangan ya bersama ibu peri?" jawaban polisi jutsru membuat Amora menatap tak percaya.
" Pak! Saya curiga sebenarnya saya atau anda yang tidak waras,masa iya kerja dikayangan." cibir Amora.
Braaak
" Kamu berani ngatain polisi gila! Mau ditambahin hukumannya kamu!" sentak polisi.
" Ya elah pak sensi amat,tadi bapak bilang saya gila saya gak marah meskipun saya gak gila.Giliran bapak dikatain gila bapak marah." sungut Amora.
" Tapi saya polisi!" ucap polisi tersebut.
" Lah saya Amora,gimna adong pak!" jawaban Amora membuat petugas kepolisian merasa pusing.
Ayo pak tolong saya harus kekantor,nih teman saya udah telfonin terus.Nih buktinya nih 27 panggilan tak terjawab.3 lagi genep nih 30 pak,ayo dong bapak gak kasian kalau saya dipecat." Amora memasang wajah memelas berharap polisi tersebut luluh.
" Tidak,kamu sudah membuat keributan dan membahayakan pengendara dijalan umum kamu tau kalau itu salah,kamu sudah melakukan pelanggaran."
" Pak saya mohon,saya tidak sengaja lagian itu mobil udah tau saya lagi ngelempar batu harusnya menghindar dong,dia mah engga pak dia sengaja banget pengin kena batu,mungkin dia pengen memeras saya.Hiks hiks." Amora mengeluarkan jurus terakhirnya yaitu pura-pura menangis.
" Hiks saya itu sebatang kara,saya kerja buat biaya hidup saya.Orangtua saya pergi meninggalkan saya dengan hutang setinggi gunung,saya makan aja sehari gak sampe empat kali,Ponsel saya juga jelek banget ini pak.Kalau kameranya ditutup gamparnya hitam gelap.Hiks,saya juga tinggal didekat jembatan pak,tidur pake alas daun singkong.Kasihani saya pak,saya hiks hiks."
Dua orang petugas kepolisian merasa sedih dan pilu mendengar cerita amora.Hingga mereka ikut menitikan air mata.
Dua orang petugas kepolisian seprti terhipnotis dengan kata-kata Amora.
Salah satu anggota polisi tersebut mendekati Amora dan menepuk pundak Amora sebagai bentuk kepedulian.
" Menyediakan sekali hidupmu nak,kalau begitu silahkan kamu lanjutkan bekerja.Ini ada sedikit uang buat kamu bayar taxi online.Hati-hati dijalan,semoga kelak kamu bisa hidup dengan layak." ucapnya tanpa sadar membuat Amira bersorak dalam hatinya.
Tidak ingin membuang kesempatan Amora lantas bangkit dari duduknya.Melepas sendal jepitnya dan lari secepat kilat setelah mengambil uang dua lembar berwarna merah dari salah satu polisi tersebut.
" Terimakasih pak,semoga keluarga bapak bahagia selalu." teriak Amora saat sudah diluar kantor polisi kemudian dia lari kedepan dan matanya tanpa sengaja melihat pangkalan ojek yang tak jauh dari tempatnya berdiri.
Dengan melambaikan tangan,salah satu pengemudi ojek mendekati Amora dan membawanya pergi.
" Mana wanita itu pak?" tanya damar yang kebetulan baru saja tiba.
" Perempuan yang mana yang pak damar maksud?" tanya petugas yang baru saja mengintrogasi Amora.
" Yang tadi yang bapak bawa dari jalan setelah melempar batu hingga membuat kaca mobil saya hancur.Bapak sudah memasukan dia kedalam sel? berapa lama masa tahanannya? Apa boleh saya bertemu?" tanya damar dengan antusias.
Dua anggota polisi tersebut lantas saling tatap karena baru saja menyadari sudah tertipu dengan cerita Amora.
Puk
" Tersangka kabur pak!"
" Apa! Bagaimana bisa?"
Kepala damar langsung terasa berdenyut mendengar amora yang kabur.
Kediaman Amora....
Ting tong Ting tong
Bell rumah terus berbunyi,sementara athur yang kebetulan tengah asik bermain games tak sadar dan tak mendengar suara bell tersebut.
Art yang biasanya membantu dirumah tersebut kebetulan tengah mengambil cuti.
" Ck,si ayah kemana sih ditelfonin gada jawaban.Di wa gak dibales ini pintu juga gak dibuka,sejak kapan sih dia jadi tuli!" sungut Felicia yang baru saja tiba dirumahnya setelah melakukan perjalanan bisnis keluar kota.
" Haah akhirnya selesai juga,em perutku terasa lapar setelah main game.Ck,semua ini gara-gara anak tiri sialan itu.Awas kamu Amora,aku pastikan sebentar lagi aku bisa menikmati tubuh indahmu.Heeem mambayangkannya saja membuat si jalu terbangun." gumam athur sembari memegangi sijalu yang sudah terlihat menyembul dibalik celana longgar yang ia kenakan.
Ting
Tong
Ting
Tong
Suara bell kembai terdengar membuat athur melompat seketika dari tempat duduknya.
" Pasti wanita tua itu yang datang! Huufft membuat moodku semakin berantakan saja,kenapa si harus pulang cepet.Gagal deh nicip tubuh si anak tiriku." Racau athur sembari berjalan kearah pintu.
Ceklek
" Kenapa lama sekali buka pintunya,apa yang dikerjakan didalam sana sampai tidak ada waktu menjemputku apa lagi mengangkat telfonku!" Sindir Felicia.
" Maaf sayang,tadi kan ayah ke kebetulan lagi didalam kamar mandi." dusta athur.
" Hm ya sudah!" Felicia percaya begitu saja dengan apa yang diucapkan oleh suaminya.
Greep
Athur menarik tubuh istrinya dan memeluknya dengan erat tak perduli ia masih berada diambang pintu.
" Aku merindukanmu!" bisik athur tepat ditelinga istrinya.
Hembusan nafas athur membuat tubuh Felicia meremang.Dia yang telah pergi beberapa hari tak bisa memungkiri jika dirinya sangat merindukan sentuhan dari suaminya.
" Aku juga merindukanmu." lirih Felicia sembari meremas si jalu dari balik celana.
" Kamu liat sayang si jalu sangat merindukanmu,baru memelukmu saja dia langsung terbangun dan kamu tau apa artinya?" ucap athur sembari menaik turunkan alisnya membuat wajah istrinya bersemu merah.
Mendengar ucapan suaminya,Felicia lantas mendorong tubuh athur dan menghempaskan keatas sofa,mendapati sikap istrinya yang seperti itu athur tersenyum tipis.
" Aku tau cara menaklukkanmu wanita tua!" batin athur.
Setelah memastikan pintunya terkunci dengan baik Felicia lantas mendekati suaminya dengan langkah gemulai.
Tubuhnya meliuk liuk membuat jakun athur naik turun sementara si jalu langsung memberi hormat.
Felicia membuka kancing bajunya satu persatu hingga membuat sesuatu yang terbungkus menyembul keluar.
Dua bukit kembar yang besar dan padat itu kelihatan begitu menggoda dan menarik perhatian athur.
Glek
Atur meneguk ludahnya gusar.
Meskipun sudah berumur Felicia masih terlihat sexy dia memiliki postur tubuh yang ideal dan sedikit berisi.
Dadanya besar dan padat sementara pinggulnya yang ramping terlihat sangat sexy dan menjadi nilai ples diusianya.
Tak hanya itu Felicia juga tergolong wanita yang energik dan juga ekspresif.
Satu persatu bajunya ditanggalkan hingga menyisakan bra dan underwear saja.
" Sayang kita mau melakukannya disini?" tanya athur yang sudah kalang kabut melihat dua bukit kembar Felicia seakan sudah memanggilnya untuk disentuh.
" Iya sayang disini saja,rasanya aku juga sangat merindukanmu." wanita itu langsung naik keatas pangkuan athur dan melumat bibir suaminya dengan rakus.
Athur sendiri sampai kewalahan mengimbangi permainan Felicia yang lebih dominan.
" Sayang aku empptttthhhhh."
Bersambung.....
Abang Daren Amora udah ada yang punya kamu sabar ya 🤭🤭