oowekk..oowekk.. ooweekk..
suara bayi melengking terdengar dari ruang bersalin sebuah rumah sakit.
"Selamat Nona, bayi anda perempuan."Ucap sang dokter setelah selesai membersihkan bayi baru lahir dan segera menyerahkannya pada Asya.
Asya nampak termangu, ia sangat bahagia melihat bayi mungil yang ada dalam gendongannya, tapi bagaimana dengan suaminya Yang menuntut Asya agar melahirkan anak laki-laki ??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Leo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lalu aku harus bagaimana
Bab 22
.
.
.
Asya termenung diruang tamunya setelah menidurkan semua anak-anaknya. perubahan mendadak suaminya seolah terus mengganggu fikiran Asya. mau senang atau curiga, Asya sendiri tidak tau akan bagaimana.
"Nyonya kok belum tidur?? " Tegur Bik surti
"belum ngantuk bik.. bibi tidur saja dulu.. "Balas Asya. bik surti bukannya menurut, malah ikut duduk disisi nyonyanya. bik surrti tau betul apa yang dirasakan nyonyanya saat itu.
"Apa Nyonya memikirkan perubahan tuan Alwi? "Sebuah pertanyaan keluar dari mulut bik surti.
Asya menghela nafas panjangnya lalu kemudian mengangguk. "Aku masih tidak percaya jika tadi mas Alwi yang kemari bik..rasanya seperti bukan dia,.."
"Saya juga berfikir seperti itu nyonya.. apalagi saya sudah mengenal watak Tuan Alwi sejak masih remaja. dia mana bisa bicara selembut itu. semua itu membuat bibi curiga saja. "Tutur bil surti
"Curiga?? Curiga kenapa Bik?? "Asya keheranan
"Nyonya.. nyonya itu terlalu baik dan sangat baik, makanya sama sekali tidak sadar jika tuan tadi hanya pura-pura, Bibi curiga sekali jika tuan alwi tadi memang pura-pura.."balas Bik surti.
"apa itu benar bik ?? Tapi terlihat tulus sekali tatapannya ??"timpal asya.
"Apa Nona lupa, bukannya selama ini tuan juga selalu pura-pura baik jika didepak tuan besar dan Nyonya besar??"Bik surti begitu serius.
Asya kembali menghela nafasnya dengan panjang. "Tapi aku ingin keutuhan rumah tangga Bik.. kasihan anak-anak.. "
"Bibi tau yang Nyonya rasakan. tapi nyonya juga yang nantinya akan merasakan sakit, tidak sebentar Nyonya menahan rasa sakit itu. hampir 8 tahun nyonya memendamnya. diperlakukan seenaknya, tidak dianggap sebagai seorang isteri, hanya sebagai pencetak anak saja. nyonya juga harus ingat, selama hidup dengannya, Apa pernah sekali saja Tuan alwi bermain dengan putri-putrinya?? Tidak Nyonya, Tuan seolah membenci anak-anaknya karna terlahir sebagai perempuan, tidak sesuai dengan apa yang ia inginkan. "Tutur Bil surti yang tidak mau mintanya langsung percaya. mengingat selama ini Asya sudah sangat cukup sabar dengan tingkah dan kekejaman Alwi.
Asya pun seketika terdiam. Semua yang dikatakan bik surti benar adanya. Alwi tidak pernah menganggap Asya sebagai seorang istri. Alwi hanya menjadikan asya sebagai seorang pelayan serta budak dalam kehidupannya. perlahan asya memejamkan kedua matanya
"Lalu aku harus bagaimana bik ?? aku sangat yakin, mas Alwi pasti kembali lagi besok."Asya menatap bik surti dengan wajah sendunya.
"Kenali dulu tuan Alwi yang sekarang Nyonya. Jangan terburu-buru mau kembali. Jika benar adanya tuan sudah berubah, nyonya tidak masalah kembali lagi bersamanya."saran. bik surti.
Asya megangguk pelan.
"Maafkan bibi jika bibi terlalu lancang memberi saran Nyonya. tapi bibi benar-benar tidak sanggup kalau melihat Nyonya disakiti terus.. "ucap bil surti.
"bibi jangan bicara seperti itu.. Asya malah senang, punya tempat bercerita dan bertukar fikiran, setidaknya Asya bisa bisa mendiskusikan apapun. terima kasih Bik surti, sudah perhatian sama Asya.."Tutur Asya.
Bik surti mengangguk dengan terus mengulas senyumannya.
.
.
Alwi sibuk mencari informasi tentang rujuk. Iya, Alwi benar-benar akan rujuk lagi dengan Asya. bahkan alwi juga masih tinggal dirumah orangtuanya agar dibantu untuk bisa kembali bersama Asya
Saling konsentrasinya, Alwi sampai tidak sabar jika adik keduanya sudah ada dibelakangnya.
"Kau serius sekali kak. apa tentang pekerjaan kantor?? " Tegur Bram.
Alwi yang terkejut langsung menoleh
"Kau?! mengejutkan saja.. "
Bram duduk disisi Alwi. ia melirik sedikit artikel yang sedang dibaca Alwi.
"Kak.. jika kau mau rujuk jangan tanya artikel, tanya pemuka agama saja bagaimana.. "Saran Bram.
"Sok tau kau ini!! aku kan hanya membaca saja tadi.."elak Alwi.
Bram terkekeh. "Ini sisi lain darimu yang selama ini aku rindukan kak. akhirnya kau bisa kembali seperti ini.. "
"Maksudmu?? " Alwi memiringkan salah satu matanya.
Bram bukannya menjelaskan, ia langsung berdiri seraya menepuk pundak Kakaknya. "Berjuangkan kak.. semoga kalian bisa rujuk dan bahagia kembali.. " Lalu kemudian Bram pergi tanpa menunggu Alwi bicara.
.
.
kenapa masih 1 thn
Selamat buat Asya smoga mendapat kebahagiaan di Chicago.dan berjodoh dg laki laki baik macam Mike.😘😘