NovelToon NovelToon
Bukan Istri Yang DI Inginkan

Bukan Istri Yang DI Inginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Bunda sri ana

Pernikahan adalah sebuah rumah bagi setiap pasangan yang telah menikah untuk berpulang. namun apa jadinya kalo Seorang suami tidak menginginkan dirinya. sedangkan di hatinya masih belum bisa melupakan wanita lain yang sudah bahagia dengan suami dan anaknya tersebut.


Itu lah yang di alami oleh Rania

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda sri ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13. Pergi ke Jakarta

Sekitar jam 5 sore lintang pun pulang ke rumahnya selesai habis bekerja. tak jauh berbeda juga bersamaan dengan Rania yang pulang dari mencari bakal baju sekaligus penjahit yang akan diajak untuk bekerja.

Rania sudah menemukan tukang penjahit baju pesenan kliennya itu yang letak rumahnya berada di kampung belakang perumahan ini. tadi tidak sengaja pulang dari mencari bakal baju ia bertemu nenek nenek yang habis mengantarkan pesanan jahitannya pada pelanggannya.

Di sinitu lah Rania sedikit bercerita kalo ia tengah mencari penjahit yang mau ia ajak kerja sama. dan alhamdulillah nenek yang bernama Tumini itu pun mau di ajak kerja sama yang membuat Rania bahagia.

Setelah meminta alamat rumahnya si nenek Rania pun pamit pulang karna waktu sudah menunjukan pukul 5 sore di mana ia juga berpas Pasan dengan pria itu saat sampai di rumah.

Namun saat Rania melihat pria itu ia ingin bertanya mengapa pria itu mengendong nya tadi siang. tapi sewaktu Rania ingin membuka suara pria itu sudah masuk duluan kedalam rumah dengan wajah yang datar Serta dingin. seperti ada masalah yang tengah di hadapinya saat ini.

Rania pun tidak jadi bertanya, apa lagi pria itu juga gak melihat keberadaan dirinya yang sejak tadi sudah ada di sana.

” Udah nggak usah kamu urusin Ada apa dengan dia Rania. karena itu bukan urusan kamu." ucap Rania pelan sambil masuk ke dalam rumah serta menutup pintu yang masih terbuka lalu masuk ke dalam kamarnya yang berada di lantai 2.

Sesampainya Rania di lantai 2 Ia melihat sekilas kamar pria tersebut yang sudah tertutup dengan rapat. dan Rania pun kembali melanjutkan langkahnya untuk masuk ke dalam kamar miliknya sendiri.

Sampai di dalam kamar Rania merebahkan tubuhnya di atas ranjang dengan tangan terlentang, untuk menghalau rasa lelah yang ia rasakan setelah dari siang hingga sore berjalan ke sana ke sini untuk mencari bakal baju serta penjahit yang Alhamdulillah sudah ia dapatkan.

Bakal baju yang Rania beli pun sudah ia serahkan kepada nenek itu sambil menyerahkan pola yang lukis di kertas untuk mempermudah nenek itu buat bikin baju tersebut.

.

Sedangkan di kamar sebelah tak berbeda jauh juga, Lintang sejak masuk ke dalam rumah dan kini berada di kamar Ia pun merebahkan tubuhnya sambil memejamkan kedua matanya.

Pikiran lintang saat ini sedang tidak tenang dengan ancaman sang Mama yang dia rasa tidak main-main. jadi mau tak mau Lintang terpaksa besok pagi sekitar jam 06.00 pagi berangkat dari sini menuju Jakarta seorang diri, karena Bagas ia tugaskan untuk menghandle kantor yang ada di sini selama ia pergi.

”Mama kenapa harus mengancam Lintang seperti ini. lintang bukan anak kecil lagi mah yang mama atur atur, lintang sudah dewasa bisa menentukan pilihan Lintang sendiri." ujar lintang dengan membuka kedua matanya dengan tatapan datar datar.

Kini Lintang pun mengangkat tubuhnya dan berjalan menuju laci yang berada di samping meja rias , dan mengambil sesuatu di sana sambil memperhatikan seksama kedua benda tersebut sambil mengehela nafas.

Lalu ia masukkan kedalam tas ransel yang ia miliki beserta beberapa potong baju bintik ia bawa menuju Jakarta.

Sebenarnya baju-baju Lintang di rumah kedua orang tuanya masih ada namun dirinya tetap membawa beberapa potong. rencananya Lintang tidak akan menginap dia akan pulang pergi jakarta-bandung karena pekerjaannya yang tidak mungkin bisa ditinggal lama-lama.

Apalagi belakangan ini pekerjaannya makin banyak permintaan dari pasar mulai meningkat, karena ia habis meluncurkan barang terbaru, tidak mungkin di handle terus-terusan oleh Bagas.

Setelah itu Lintang pun masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuh serta menjernihkan pikirannya yang sedang banyak masalah yang saat ini ia hadapi.

15 menit kemudian Lintang pun keluar dari dalam kamar mandi hanya menggunakan handuk untuk menutupi bagian bawahnya lalu berjalan ke arah lemari di mana baju-baju miliknya berada.

Lintang pun mengambil kaos oblong berwarna hitam beserta celana sepanjang lutut, lalu keluar dari kamar untuk mengambil air minum di dapur.

Namun sesampainya rintang di dapur ia terkejut melihat wanita yang memakai baju tidur hello Kitty dengan rambut di cepol tengah memasak sesuatu di dapur miliknya. siapa lagi wanita itu kalau bukan Rania yang masih belum menyadari kalau di belakang tubuhnya ada lintang yang tengah memperhatikan dirinya beberapa menit yang lalu.

Jadi tadi setelah selesai mandi Rania pun turun ke lantai bawah tepatnya ke dapur untuk memasak mie instan yang dia beli di warung sewaktu pulang dari luar.

Setelah selesai masak Rania pun membalikan tubuhnya namun tiba-tiba saja ia terkejut saat melihat pria yang berdiri tegap tidak jauh dari dirinya memasak dengan memperhatikannya dengan tatapan datar yang membuat jantunan semakin berdetak dengan kencang secara tiba-tiba.

Hemmm

Suara deheman dari lintang memecahkan keheningan diantara mereka.

”Saya numpang masak di dapur anda." kata Rania dengan pelan tanpa menatap wajah pria di hadapannya itu.

”Ya." kata lintang singkat.

"Kalo gitu saya permisi dulu." pamit Rania dengan pelan sambil membawa semangkuk mie rebus yang ia buat.

”Tunggu." panggil lintang tiba tiba membuat langkah Rania terhenti di belakang tubuh pria jangkung serta dingin tersebut.

”Saya ada urusan selama beberapa hari di Jakarta, apa gak papa kamu sendiri di rumah ini." lontar lintang secara tiba tiba yang membuat Rania mengerutkan keningnya.

Kenapa pria dingin itu tiba-tiba saja memberitahunya kalo mau pergi, bukannya itu bukan urusannya juga dia mau kemana.

”Saya sudah terbiasa sendiri, kalo anda mau pergi silakan. saya bisa jaga diri saya sendiri Tampa anda khawatirkan." balas Rania dengan sedikit cuek kepada pria tersebut.

Sedangkan Lintang sendiri yang mendapatkan jawaban seperti itu dari wanita itu nampak kecewa. padahal tidak ada angin tidak ada hujan ntah kenapa lintang bicara seperti itu pada wanita yang berstatus sebagai istrinya itu.

Seharusnya dirinya diam saja, tapi ntah mengapa kata kata itu seperti terlontar dari mulutnya sendiri Tampa ia sadari tadi.

Hmmm

Setelah mengatakan itu Rania pun bergegas masuk kedalam kamar dengan perasaan ntah yang bagaimana saat pria itu seolah olah meminta izin dirinya untuk pergi.

Padahal ia tahu kalo antara dirinya dan pria itu membatasi hubungan mereka yang hanya sekedar pernikahan yang tidak di anggap oleh pria itu.

*

Keesokan harinya sekitar jam 5 pagi lintang sudah memanaskan mobilnya yang ada di bagarasi untuk pergi ke Jakarta pagi pagi gini, supaya tidak terkena macet di jalan nantinya.

Rania sendiri yang mendengar mobil pria itu hidup dari luar rumah hanya diam saja, apa lagi tadi saat Rania keluar dari kamar ia melihat pria itu keluar dari kame dengan membawa tas ransel di punggungnya.

Lintang sendiri yang melihat wanita itu hanya bersikap dingin, apa lagi saat semalam wanita itu bersikap cuek membuat lintang pun juga bersikap seperti juga.

.....

1
Andi Hasriana Hasanuddin
critanya bagus bget bgtulh klu cuma pengganti tdk ad cinta hanya istri diatas kertas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!