NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Sang Aktor

Istri Rahasia Sang Aktor

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Berbaikan / Hamil di luar nikah / Penyesalan Suami / Menikah Karena Anak
Popularitas:673.7k
Nilai: 4.7
Nama Author: moon

Mengalami pelecehan bukan hal yang mudah untuk diterima, dunia Aya yang penuh semangat, seakan tiba tiba berhenti berputar.

"Aku akan memberi kompensasi untuk kejadian malam itu, berapa harga keperawanan mu, akan ku berikan berapapun yang kamu inginkan." Darren Alexander Geraldy.

"Jika aku menerima uangmu, sama halnya dengan aku menjual kehangatan tubuhku." Cahaya Dihyani.

Musibah datang silih berganti, menempa semangat hidup seorang Aya, yang akhirnya bersedia menerima takdir buruknya menjadi istri rahasia dari teman sekelas nya semasa SMU, demi menyelamatkan sang kakak dari jerat hutang rentenir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#22

#22

Darren menatap langit langit kamarnya, sekarang baru terasa sepi, jika tinggal jauh dari orang tua, terlebih dirinya tengah mengidap penyakit aneh, mual, muntah, dan pusing gak jelas, ditambah lagi tubuhnya tak mau diajak berkompromi. 

Kemarin pagi ia baik baik saja, bangun tidur begitu fresh dan bening pikirannya, seakan akan lupa bahwa hari sebelumnya ia bahkan tak bisa beranjak dari tempat tidur sejak dini hari, tapi hari ini ia kembali dibuat merana karena sakit, dan parahnya Ia sendirian di apartemen besar nya, sungguh derita diatas derita, galau merana karena tak ada teman berbagi canda dan duka. 

"Mama…" Rintihnya pelan, tiba tiba melow ingin bermanja di pelukan wanita kesayangannya tersebut, hingga tanpa sadar tangannya meraih ponsel dan men dial panggilan cepat untuk mama Gadisya. 

"Halo sayang…" Sapa wanita yang melahirkannya ke dunia tersebut, wajah mama Gadisya terlihat segar usai mandi. "Tumben ingat telepon mama?"

"Mama…" Sapa Darren lesu. 

"Kenapa sayang, wajah kamu lemes gitu?" Tanya sang mama khawatir, walau masih tinggal di kota yang sama, tapi Darren sangat sibuk, begitu pula kedua orang tua nya. 

"Aku lagi mual dan pusing mah…"

"Oh kenapa, masuk angin? Atau kecapean? Atau kamu salah makan?" Serentetan pertanyaan langsung terlontar, sangat wajar karena memang begitulah orang tua, terutama seorang ibu. 

"Entah lah mah, mungkin salah satu dari itu." Darren menjawab walau lemas dan malas menjauh dari bantal dan guling. "Aku kangen mama."

"Oh… ya udah pulang sini…" 

"Pak Joko dan Mas Dion lagi libur mah, kasian cape, ngikutin aku kemana mana."

"Mama jemput yah?"

"Nggak usah mah, mama dan papa juga cape, seminggu penuh di rumah sakit, kalian perlu menikmati waktu berdua." Sejujurnya juga tiba tiba saja Darren malas pulang, jadi ia hanya ingin mendengar suara dan perhatian mama Gadisya. 

Mama Gadisya terkekeh geli, gemas sekali dengan putra kedua nya tersebut, "kamu itu ada ada aja, tiap hari juga mama berdua papa di rumah, di rumah sakit juga ketemu, perlu waktu berdua apa lagi??"

"Yaaa… bulan madu barangkali, Aku bayarin yah?" Darren menawarkan, ia sudah cukup percaya diri jika hanya membiayai liburan untuk kedua orang tuanya tersebut. 

"Harusnya kalian anak anak mama papa yang menikah dan berbulan madu, bukan mama papa, karena tiap hari juga udah rasa bulan madu, apalagi sejak kedua saudaramu kuliah di luar negeri, dan kamu tinggal di apartemen."

"Dih mama… aku bahkan belum 20 tahun mah." Elak Darren, "dan lagi aku tak keberatan kok kalo punya adik dengan jarak 20 tahun… Hahahaha…" 

"Wah kamu berani godain mama sekarang yah, apa jangan jangan kamu juga sudah punya pacar?"

Deg 

Darren terdiam, ia tak tahu apa yang akan kedua orang tuanya lakukan padanya, jika tahu dirinya bahkan sudah menikah dan kini menanti anak anak nya lahir ke dunia, mungkin mama Gadisya akan mencincangnya hidup hidup, apalagi jika tahu istrinya adalah Aya, yang tanpa sengaja menjadi korban… ah sudahlah… 

"Belum mah… Clara bahkan belum kasih lampu hijau." 

"Dan kamu masih nunggu…"

"Iya mah…"

Gadisya tak pernah menghalangi rasa suka Darren pada Clara, tapi ia juga tak ingin membebaskan, karena ia pun sama seperti Daniel, kurang menyukai gadis yang sejak lama menjadi penghuni hati Darren. 

"Ya… sudah… silahkan tunggu mama tak akan menghalangi," 

"Sekarang kamu istirahat, Sudah punya obatnya?" 

"Ada mah, dua hari lalu juga kaya gini, jadi udah ada obat mual dan pusing nya."

"Ya sudah… kalo dua hari lagi masih begini, kabari mama yah?" 

"Iya mah… love you."

"Love you too my boy." 

Darren mengakhiri panggilan, ia kembali tertatih ke kamar mandi karena mendadak ingin kembali memuntahkan isi perut nya. 

Usai mengeluarkan isi perutnya ia kembali terduduk lemas di tempat tidur, sungguh merana hari nya, hari sabtu ini akan terasa panjang, karena tak ada yang bisa ia lakukan seorang diri di apartemen, biasanya nge gym, dan kini harus berbaring lemas tanpa bisa apa apa dan memakan apa apa, sementara perutnya mulai melilit menahan lapar. 

"Mas… aku mual lagi." Seketika ia mencurahkan isi hati, ketika panggilannya terhubung ke ponsel Dion. 

"Terus…?" 

"Mas Dion bisa kesini gak?" 

"Gak bisa, ini hari libur berharga ku, yang bahkan cuma 2 hari dalam 30 hari terakhir," Ketus Dion, karena sang aktor mengganggu waktunya bersama sang istri.

"Aaaa…  mas… gimana dong?" Rengek Darren manja. 

"Dih manja amat, lagian kamu tuh kayanya lagi ngidam deh… apa itu istilahnya, syndrome ibu hamil?"

"Ah… itu cuma mitos mas." Lagi lagi Darren mengelak. 

"Iya lah… Iya lah, anggap aja cuma mitos, tapi kamu mengalaminya, dan sindrom itu nyata, ada yang mengalami, mungkin salah satu obatnya kamu harus berdekatan dengan istri dan anakmu,"

"Kenapa mas Dion bisa menyimpulkan begitu?" 

"Gak ingat dua hari lalu, segitunya kamu pengen bubur sumsum buatan istrimu, dan  pagi kemarin kamu bahkan memakan sarapan Aya, trus kamu gak mual juga kan? Kenapa coba?" Dion sungguh gemas pada Darren yang terus mempertahankan ego nya. 

"Tapi mas…"

"Gini aja deh, coba tanya mama kamu, apa bener syndrome ibu hamil itu ada? Kalau mama kamu bilang gak ada, aku samperin ke apartemen kamu sekarang juga…"

"Ada apa mas… pagi pagi udah sensi." Suara Nita mengalun lembut membuat Darren menyadari bahwa Dion dan istrinya memang sedang quality time berdua. 

"Gak papa sayang… udah kamu tidur lagi, ini Darren lagi kangen sama istrinya, tapi mereog nya padaku."

Mendengar pernyataan hoax yang dilontarkan Dion, membuat Darren bertambah kesal, hingga dengan kasar mematikan panggilannya. 

Hari sabtu Aya tak seperti sabtu sabtu biasanya, jika sebelum mengetahui kehamilannya, Aya akan mengisi sabtu minggu nya dengan bekerja, maka kini sabtu minggu nya ia isi dengan istirahat di kost an, walau ia sangat membenci ayah dari bayi nya, tapi Aya mulai merasakan perasaan sayang pada bayi dalam kandungannya, ini semua tak lepas dari peran Nita, Dion, dan nyak Leha, yang terus menerus memberinya perhatian, agar selalu hati hati, selalu makan makanan bergizi, jangan kelelahan, dan entah apa lagi Aya bahkan tak sanggup mengingatnya, karena saking banyaknya wejangan yang masuk ke telinga nya. 

Dan hari ini usai membersihkan kamar kost nya, Aya membersihkan diri, tak biasanya ia suka berlama lama di kamar mandi, bahkan berkali kali menyabuni tubuhnya, hingga satu jam kemudian barulah ia keluar dengan perasaan senang, tubuhnya pun segar, senandung lirih ia nyanyikan ketika mengupas apel yang akan ia jadikan kudapan sebelum makan malam, karena nanti ia akan makan malam bersama Chery teman sebangkunya, keduanya ber rencana belajar bersama untuk ujian hari senin. 

Tepat jam 5 sore, terdengar suara ketukan pintu, "kok cepet amat datang nya? Dia bilang jam 6." Gerutu Aya, namun tak urung jua ia meninggalkan jurnal kuliah yang sedang ia baca sambil mengunyah kudapan. 

"Tumben cepet datengnya, katanya jam… en… am?" Senyum cerah mengembang ia sunggingkan, bahkan kepang rambutnya yang nampak berantakan, tak menutupi kecantikan alami nya, namun senyuman itu sirna seketika, manakala mengetahui siapa yang kini tengah berdiri di depan pintu kamar nya. 

Pria muda, dengan postur tubuh tinggi sempurna, rambut hitam kecoklatan, netra biru yang memikat, serta wajah tampan lagi rupawan, walau kini pria itu memakai pakaian serba hitam, lengkap dengan topi dan masker, tapi Aya bisa mengenalinya dengan baik, karena dia adalah pria yang menanam benih dalam rahimnya. 

Mood Aya seketika amburadul, awut awutan, seperti benang kusut yang tak lagi bisa dirapikan, "permisi… aku mau masuk." Ujarnya dingin tanpa perasaan. 

"Mau apa?" 

"Mau…" Darren gelagapan, bingung dan gengsi ketika tak menemukan alasan. "Masuk." 

Darren melepas sepatunya kemudian masuk begitu saja, ia bahkan tak menunggu Aya mempersilahkan, karena setelah melepas semua atributnya, ia pun merebah di kasur mungil yang biasa Aya tempati. 

#nah kan… sekarang aja mepet mepet, kemaren kemaren bentak bentak, ngancem segala… 😏 besok apa lagi Dare? 

Yang belum like? Plis tolong di like 😊

Komen? Bebas asal sopan, othor terbuka untuk kritik dan saran juga kok 🥰

Vote? Seikhlas dan ridho nya kalian 😊

Terima kasih 🙏

💙

1
ArlettaByanca
Cyrus kah ?
ArlettaByanca
yg hrs disesali knp biaa ketemu org2 modelan Darren dan Clara. Lahir di kel yg sederhana bukan sebuah dosa. Banyak kok org yg kt org dianggap hidup di level sederhana lebih bermartabat dan bisa happy.
Yuni Susanti
Kecewa
Yuni Susanti
Buruk
Melati Melati
trima kasih resepnya ka
Rayna_dewi
q yg deg"an lho,,q baru baca karyamu kak tp lngsung suka
moon: terima kasih kak
total 1 replies
Hasanah Purwokerto
huuffff..knp aku yg deg degan yaaa

digantung ma othor...😜
moon: dah tamat kak, gazzz poolll... sampek ujung /Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
febriane
Luar biasa
Hasanah Purwokerto
tlg...buat daren lbh sengsara lg...
anak buah opa alex kemana,,ktnya mau jagsin aya...?
Hasanah Purwokerto
Luar biasa
Nasikhah Sikhah
karya yg bagus
Nasikhah Sikhah
Kecewa
Hatiyatul Aini
Luar biasa
Bunda Aish
yaaaa..... penonton kecewa 😕
moon: lanjut ke >>> Dia, Istriku /Grin/
total 1 replies
Bunda Aish
kembar 3 yang saling menjaga dan menyayangi
Bunda Aish
gpp Niel pukul aja si Darren, biar kita juga ikut puas /Chuckle/
Bunda Aish
🙄 🤷 tak tau lah harus bilang apa....apa kepala Darren diginiin ya/Hammer/, soalnya belum puas pengen balas semua perlakuan Darren ke Aya
Bunda Aish
ooh berani' godain...kita lihat aja setelah acara selesai 😒
Bunda Aish
Ooo.....dug...dig...dag...dig...dug /Slight//Casual//CoolGuy/
Bunda Aish
uluh...uluh...uluh kasihan /Chuckle/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!