Started on Agustus 2024
Tinggal di kota membuatnya memiliki hubungan yang bebas dengan sang kekasih hingga akhirnya menghadirkan sesuatu dalam dirinya. Lantas bagaimana jika sang kekasih menolak untuk bertanggung jawab dan memintanya untuk menggugurkan kandungannya.
"Gugurkan kandungan itu dan kamu akan tetap menjadi pacarku." ucap Gavin Biantara Ryszard
"Tidak! Aku tak akan pernah menggugurkannya, cukup ia hadir karena kesalahan." lirih Arista Xaviera Exelyn
Entah Arista harus bersyukur atau justru sedih karena kesalahannya tersebut menghadirkan anugrah indah di dalam hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon matchaneedz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PART 1. Awal
Seorang wanita dengan rambut hitam bergelombang tengah duduk di salah satu meja yang tersedia. Mukanya tertutup masker dengan kaca mata hitam yang bertengger di hidungnya, dan jangan lupakan topi hitam yang wanita itu kenakan. Terlihat sangat misterius, seperti seseorang yang tidak mau kehadirannya disadari oleh orang lain.
Dia adalah Arista Xaviera Exelyn, gadis yatim piatu yang saat ini hanya tinggal bersama bibi dari pihak ibunya. Sudah sejak 7 tahun lalu dia ikut tinggal bersama Bibinya, Bi Rena, setelah kedua orangtuanya meninggal karena kecelakaan. Seluruh kebutuhannya di penuhi oleh Bibinya, dia bekerja tanpa pernah mengeluh untuk biaya kehidupan mereka dan pendidikan Arista. Bi Rena sangat menyayanginya seperti anaknya sendiri karena memang dia adalah seorang janda tanpa anak.
Saat ini Arista sudah menyelesaikan pendidikannya dan bekerja di salah satu perusahaan ternama di negaranya. Dia sudah bisa menggantikan Bi Rena untuk memenuhi kebutuhan mereka, meski sang Bibi sering kali menolak dan memilih untuk tetap bekerja. Arista tak mempermasalahkan hal itu, asalkan Bi Rena tetap menjaga kesehatannya.
"Kau sudah lama disini?"
Suara datar dari seorang pria di hadapannya membuat Arista mendongak. Sejak tadi gadis itu masih fokus dengan iPad di tangannya, dia tengah melihat jadwal atasannya. Melihat siapa yang ada di hadapannya, gadis itu tersenyum tipis dibalik maskernya dan mengedikkan bahu pelan.
"Lumayan, duduklah." Ucap Arista yang langsung dituruti oleh pria itu.
"Kenapa?"
Arista menaikkan salah satu alisnya bingung, apa maksud pria di hadapannya itu. "Kenapa apa?"
Terdengar helaan nafas lelah dari pria itu, dia semakin menatap tajam gadis di hadapannya. Pria itu membenarkan jasnya sejenak dan memperbaiki posisi duduknya. Dia mengambil cangkir kopi di hadapannya dan meminumnya perlahan. Arista memang sudah menyiapkan minum untuk keduanya sejak tadi.
"Kenapa meminta bertemu?" Tanya pria itu datar.
"Kenapa? Apa tidak boleh jika aku ingin bertemu dengan kekasihku sendiri?" Jawab Arista membalas tatapan tajam dari pria itu.
Pria itu adalah Gavin Biantara Ryszard, kekasih yang sudah 2 tahun ini bersamanya. Pria itu adalah pewaris dan salah satu manager di perusahaan tempatnya bekerja. Bisa di bilang Arista menjalin asmara dengan petinggi di perusahaannya sendiri karena sebentar lagi Gavin akan mengambil alih perusahaan kedua orangtuanya itu.
"Sebentar lagi jam kerja, kembalilah ke kantor."
"By... Kau tidak merindukanku? Sudah 3 hari kita tidak bertemu." Ucap Arista dengan nada yang sedikit terdengar manja.
Gavin kembali menghembuskan nafas pelan, "Nanti datanglah ke apartemen ku. Sekarang kembalilah." Ucap Gavin sebelum bangkit dari duduknya. Pria itu berjalan santai menuju pintu keluar membuat Arista segera mengejarnya.
"Kenapa akhir-akhir ini kamu selalu menghindari ku si By... Aku ikut mobil kamu yaa, bukankah kita satu tujuan?" Ucap Arista setelah berhasil menyejajarkan langkahnya dengan pria itu.
"Aku ada meeting di tempat lain."
"Kamu sedang tidak menghindari ku kan By?" Tanya Arista pelan.
Mendengar ucapan gadis itu, Gavin menghentikan langkahnya dan diikuti Arista yang sejak tadi sampingnya. Pria itu menatap kekasihnya dalam, "Bukankah kau tau gimana hubungan kita? Orang kantor tidak boleh ada yang tau. Mengertilah Arista, aku perlu waktu untuk mengenalkanmu pada orangtuaku."
"Bukan itu yang ak-"
"Pergilah, aku sedang sibuk saat ini." Ucap Gavin datar sebelum Arista menyelesaikan ucapannya. Tanpa menunggu respon kekasihnya, Gavin kembali melangkah meninggalkan gadis itu sendiri.
Sekarang Arista tak lagi mengikuti Gavin, gadis itu memilih untuk menatap punggung pria itu yang semakin lama semakin menjauh hingga masuk ke dalam mobilnya. Setelah melihat mobil yang dinaiki kekasihnya menghilang dari pelataran cafe itu, Arista memilih untuk berjalan menuju halte. Dia akan naik transportasi umum saja ke perusahaan tempatnya bekerja.
"Selama ini aku hanya diam, aku tak pernah memperdulikan hubungan kita yang disembunyikan karena kamu memperlakukan ku seolah aku hal yang paling berharga untukmu. Tetapi saat ini kamu berbeda, kamu menjauhiku, kamu tidak lagi perduli padaku. Apa saat ini aku tidak ada artinya bagi mu, By..." Lirih Arista dalam hatinya, tak terasa air mata menetes dari kedua matanya. Gadis itu segera mengusapnya pelan dan segera mendongakkan kepalanya agar tidak lagi mengeluarkan air matanya.
Saat ini keduanya memang menjalani hubungan yang disembunyikan dari orang lain, hanya keduanya yang tau atau bisa di sebut backstreet. Hal itu, mereka lakukan karena aturan kantor yang melarang karyawannya saling memiliki hubungan asmara yang dapat mempengaruhi kinerja mereka di perusahaan. Alasan lainnya, tentu karena kekasihnya adalah putra tunggul pemilik perusahaan tempatnya bekerja.
...****************...
Arista membenarkan riasannya kembali di toilet perusahaannya. Dia sudah melepaskan masker, kacamat, dan topi yang digunakannya sejak tadi sebelum turun dari bus yang dinaikinya. Arista memang selalu seperti itu, dia akan menutupi wajahnya atau merubah tampilannya saat akan menemui Gavin. Hal itu, dilakukannya agar tidak ada yang mengenalinya saat bertemu dengan pria itu diluar, tentunya ini dia lakukan sesuai dengan perintah pria itu.
Setelah menyelesaikan riasannya, Arista segera berjalan menuju mejanya. Dia kembali berkutat dengan pekerjaan dan menyiapkan materi atasannya untuk rapat besok.
"Arista, ayo ikutlah dengan ku." Perintah dari atasan Arista yang bernama Alendra. Manager operasional di perusahaan itu. Usia pria itu sudah sekitar 47 tahun, seusia ayahnya.
Kehadiran atasannya itu membuat Arista tersentak kaget, gadis itu segera bangkit dari duitnya dan menundukkan kepalanya sedikit. "Pak Ale, maaf tidak menyadari kehadiran Anda."
Pak Ale mengangguk, "Tak masalah, ayo ikut meeting dengan klien."
"Baik Pak."
Tanpa membuang waktu Arista segera membereskan barangnya dan bangkit mengikuti Pak Alendra yang sudah berjalan ke arah lift terlebih dahulu.
Saat akan mencapai lift, gadis itu memperlambat langkahnya karena melihat ada Gavin dan seorang gadis tengah berdiri di hadapan Pak Alendra. Harinya bimbang, apakah akan melanjutkan langkahnya atau menunggu sejenak sampai kekasihnya itu pergi dari sana.
"Arista kemarilah."
Belum sempat mengambil keputusan, namanya sudah dipanggil oleh Pak Alendra. Tak ada pilihan lain selain mendekati mereka.
"Pak Gavin, perkenalkan ini Arista. Dia sekretaris saya." Ucap Pak Alendra sembari mengarahkan Arista untuk memperkenalkan diri.
"Selamat Siang, Pak Gavin. Saya Arista, sekertaris manager operasional di perusahaan ini."
Arista memperkenalkan dirinya sembari sedikit membungkukkan badannya tanda penghormatan. Tak ada tanggapan dari pria itu membuat Arista sedikit merasakan sesak di dadanya. Meskipun hubungan mereka disembunyikan, apa tidak bisa pria itu menghargainya sedikit?
"Ohiya Arista, wanita disebelahnya ini adalah Nona Chelsea. Beliau ini manager marketing yang baru." Ucap Pak Alendra ketika menyadari suasana canggung diantara mereka.
"Selamat siang, Bu Chelsea. Saya Arista. " ucap Arista sembari mengulurkan tangannya.
"Siang juga Arista. Untuk selanjutnya kordinasi operasional dengan marketing akan melalui saya ya." Ucap Chelsea dengan anggunnya.
...----------------...
To be Continued
Halo guys, mohon dukungannya untuk storyku ini yaa🥰