Aku adalah seorang pacar dari pengusaha kaya dan terkenal di kota ku. Bahkan aku mampu mengalahkan cinta suami orang kepada ku daripada ke istri sah nya. Dendam memang lah sudah terpendam di dalam hati kecil ku yang paling dalam
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nyesek
Siapa orang yang tak nyesek jika dirinya hanya di jadikan permainan oleh lelaki yang bahkan sangat ia cintai tersebut.
"Ersya gw mau kasih tau lo sesuatu" ucap Renata
"apaan sih emang nya kok lo kaya serius gitu?" Ersya
"ya emang gw lagi serius ini" Renata
"iya kenapa coba kasih tau gw"Ersya
"tapi lo harus janji ya ga boleh tantrum setelah gw kasih tau ke lo" Renata
"iya dah gw janji" Ersya
"ini tuh lo liat aja sendiri" ucap Renata di barengi mengirimkan screenshot an story wa dari nomor Rega yang di mana memamerkan foto wanita lain.
"hah astaga ini siapa cuy?" Ersya
"itu nomor Rega kalo cewenya gw gatau siapa yang jelas itu bukan lo" Renata
Ersya masih tak menyangka jika itu adalah nomor Rega. Karena di beranda wa nya tidak muncul story Rega satu pun. Sedangkan banyak sekali story yang masuk ke beranda Renata. Mungkin karena Rega lupa untuk memprivasikan status nya dari Renata sehingga Renata dapat melihat postingan tersebut.
"ya ampun re gw ga nyangka banget dada gw amat sesek" Ersya
"sekarang lo tenangin diri dulu" Renata
"ga bisa re,ini udah terlalu menyakitkan " Ersya
"iya gw tau" Renata
"lo ga akan pernah tau rasanya jadi gw" Ersya
"gw juga kaget er liat postingan Rega barusan" Renata
"tapi di gw kagak ada re" Ersya
"tapi buktinya apa di gw ada er" Renata
"itu berarti apa ya re" Ersya
"itu berarti Rega udah tega mengkhianati lo" Renata
"ga ga mungkin re" Ersya
"tapi lo liat sendiri kan" Renata
"tapi kemaren dia abis minta maaf sama gw masa iya sih tiba-tiba banget posting foto cewe gitu" Ersya
"bisa aja ga tiba-tiba tapi lo aja yang bodoh" Renata
"maksud lo?" Ersya
"cowo zaman sekarang tuh pintar kalo soal di suruh bohong aja siapa sih yang kagak bisa coba gw tanya sama lo sekarang?" Renata
"tapi re" Ersya
"udah ya lo ga perlu tapi-tapian lo udah tau sendiri kan gimana" Renata
"gw masih ga nyangka re" Ersya
"gw juga,tapi udah jangan terlalu lo pikirkan" Renata
" ya gimana ga di pikirin coba?!" Ersya
"ya lo ga usah mikir dulu buat sementara" Renata
"gw punya otak dodol" Ersya
"gw juga tau kali tanpa lo kasih tau"Renata
"tapi re ini gimana re dada gw ga kuat gw udah lemes udah gemeteran juga nih badan" Ersya
"yaudah yang penting lo tenang aja dulu ya" Renata
"dari tadi juga lo cuman tenang-tenang aja tanpa ada kata lain apa" Ersya
"gw lagi ga bisa berkata-kata er" Renata
"yaudah gimana nih terusan?" Ersya
"gw coba pikirin solusi nya dulu ya"Renata
"iya deh lo aja yang mikir gw lagi ga bisa mikir sama sekali nih" Ersya
"yaudah lo tenang aja biar gw aja yang mikirin ini semua" Renata
"oke lah" Ersya
Ersya benar-benar sangat kaget oleh berita yang di kirimkan oleh Renata via wa. Tak menyangka baru saja kemarin Rega meminta maaf dan seolah-olah sangat menyayangi Ersya. Namun ternyata Ersya telah salah. Malah yang ada Ersya hanya di jadikan bahan pelampiasan saja oleh Rega.
Kali ini Ersya tak langsung gegabah untuk menghubungi Rega. Dan juga tak gegabah untuk memperdesak Akbar. Biasanya di kala seperti ini yang ia cari selalu Akbar. Namun kali ini Ersya memilih untuk sabar sebentar saja. Ersya belajar untuk mencari ketenangan dirinya sendiri.
"lo di rumah ga?" Renata
"gw selalu di rumah" Ersya
"yaudah ntar siangan gw ke rumah lo aja" Renata
"lo serius?" Ersya
"iya tunggu aja gw pasti datang" Renata
"oke deh gw tunggu kalo gw tidur bangunin aja gapapa" Ersya
"tidur ae lo" Renata
"biarin gw lagi stress" Ersya
"nyadar lo kalo stress?" Renata
"dari dulu juga nyadar kali" Ersya
"baru ini deh kayanya lo nyadar kalo lo stress" Renata
"ya lo tau sendiri lah gw stress karena apa" Ersya
"iya gw tau kok, yaudah sana lo istirahat dulu" Renata
Ersya mengistirahatkan dirinya dan juga pikiran nya. Ia langsung lanjut tidur agar tidak terlalu memikirkan hal-hal yang tidak terlalu penting untuk di pikirkan.
Sementara Renata dirinya sedang membereskan pekerjaan rumahnya. Karena itu adalah tugas nya di rumah. Membereskan rumah adalah hal yang tak pernah di tinggal kan oleh Renata ketika akan berpergian bahkan jika dirinya hanya di rumah saja.
Karena rumahnya juga lumayan. Waktu yang dibutuhkan untuk membersihkan rumah nya juga sangat lumayan. Begitu juga dengan tenaga yang di keluarkan akan lebih sangat lumayan.
Setelah beberapa jam Renata membereskan rumahnya akhir nya selesai juga. Tapi dirinya tak langsung prepare ke rumah Ersya karena masih merasa sangat lelah. Renata juga perlu mengistirahatkan dirinya walau hanya sejenak saja.
Namun tak lama setelah itu Renata juga langsung mandi dan prepare ke rumah Ersya. Selain itu juga dirinya tak lupa sarapan terlebih dahulu di rumah.
"gw mau mandi dulu ah terus prepare sarapan baru deh berangkat ke rumah Ersya" ucap Renata di dalam hati
Setelah selesai semua nya. Renata keluar dari rumahnya dan menuju ke rumah Ersya. Sebelum sampai di rumah Ersya dirinya akan melewati minimarket. Di minimarket tersebut Renata membeli cemilan untuk dirinya dan Ersya. Biasanya oleh Ersya sudah di sediakan cemilan. Namun selera dari Ersya dan Renata sangatlah berbeda. Renata menyukai makanan yang berbau pedas-pedas sedangkan Ersya selalu menyediakan makanan yang manis-manis.
Oleh karena itu Renata memutuskan untuk mampir ke minimarket untuk membeli cemilan yang berbau pedas. Karena Renata tak biasa dengan makanan yang manis-manis. Ia doyan saja dengan makanan manis namun tak sedoyan Ersya dan keluarga nya. Begitu juga keluarga Renata memang agak menghindari manis-manis.
"oh iya kan gw lewat minimarket mendingan gw mampir deh. Eh bentar gw bawa duit ga ya? Coba deh gw liat dulu di tas kaya nya ada sih walau cuman 50 ribu. Oh iyakan ada" ucap Renata berbuat sendiri di jalan.
Dan ya benar saja Renata mampir ke minimarket tersebut untuk membeli cemilan pedas. Karena uang yang ia bawa lumayan cukup banyak dirinya juga membeli cemilan yang cukup banyak pula. Selain membeli cemilan juga membeli minuman. Bahkan selera minuman Ersya dan Renata sangatlah berbeda. Jika keluaga Ersya menyukai yang berbau jus maka keluarga Renata menyukai yang berbau susu