EKSKLUSIF HANYA DI NOVELTOON.
Jika menemukan cerita ini di tempat lain, tolong laporkan🔥
Hari ulang tahunnya dan juga saudari kembarnya yang seharusnya menjadi hari bahagia mereka, justru berakhir duka. Berliana mengalami kecelakaan. Dan sebelum meninggal dunia, Berliana memberikan wasiat agar sang suami, Dion Ananta, menikahi kembarannya yakni Binar. Demi kedua buah hati mereka yang belum genap berumur satu tahun yakni Devina dan Disya.
Binar Mentari Mahendra terpaksa menikah dengan kakak iparnya demi kedua keponakannya yang sangat membutuhkan figur seorang ibu. Pernikahan yang membawa nestapa baginya karena hanya dianggap sebatas istri bayangan oleh suaminya.
Padahal di luar sana ada lelaki yang begitu mencintai Binar walaupun usianya lebih muda dua tahun darinya yakni Langit Gemintang Laksono. Satu-satunya orang yang mengetahui rahasia penyakit Binar.
Simak kisah mereka yang penuh intrik di dalamnya💋
Update Chapter : Setiap hari.
🍁Merupakan bagian dari Novel Bening☘️ONE YEAR
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 - Sesi Foto Bersama
Keesokan harinya mereka bermain di sekitar vila melihat perkebunan dan suasana pedesaan yang sangat asri. Dan penutup liburan kali ini Arjuna sekeluarga mengunjungi Observatorium Bosscha yang sangat terkenal.
Tempat tersebut pernah dijadikan sebagai lokasi syuting adegan utama dalam film yang sangat terkenal yakni "Petualangan Sherina".
( Salah satu film domestik favorit Othor tidak solehot dan alhamdulillah othor sudah pernah berkunjung ke objek wisata Bosscha. Walaupun belum kesampaian bertemu artis-artisnya saat syuting ).^^
"Ma, ayo foto-foto dulu sebelum pulang." Binar pun mengeluarkan ponselnya lalu ia menyerahkan pada salah satu ajudan pribadi sang Papa untuk memotretnya.
"Tumben, anak mama yang cantik ini mau foto. Biasanya Berli yang hobby narsis ke mana-mana. Ada angin apa ini gerangan kok kamu ikutan narsis kayak mendiang kakakmu?" ledek Bening seraya tersenyum kecil.
"Ah, Mama! Terus saja diledekin. Adek enggak mau foto dibilang kudet kadang dijuluki ndeso. Sekarang giliran adek pengin foto-foto, dibilang narsis. Huft !!" keluh Binar seraya mengerucutkan bibirnya khas anak kecil yang tengah cemberut.
"Uluh...uluh... manjanya putri mama. Iya... iya... ayo kita foto. Biar album foto di rumah enggak melulu fotonya Berli, Brahma, Bisma dan juga Papamu yang narsis itu. Sesekali ada foto kamu yang paling cantik pokoknya. Yang banyak kalau perlu," ucap Bening seraya tertawa.
"Yeiii..." teriak Binar kegirangan seraya memeluk ibunya.
"Kok tadi Papa dengar nama Papa dibawa-bawa. Ada apa, Ma?" tanya Arjuna yang mendadak nimbrung ke tempat istri dan putrinya tengah berdiri. Dion pun mengikuti langkah ayah mertuanya itu. Kedua lelaki tersebut tengah menggendong Devina dan Disya.
"Ah, Papa mau tahu saja. Ini urusan wanita. Laki-laki minggir dulu. Daripada jatah megalodon kena pangkas," cibir Bening sengaja.
"Hem, sekarang pakai main rahasia-rahasiaan segala. Awas kamu Ma nanti malam," ucap Arjuna mengintimidasi Bening seraya tersenyum penuh arti. Bening hanya memutar bola matanya jengah melihat kekonyolan suaminya yang selalu membahas megalodonnya.
"Ental malem ada apa, Opa?" tanya Disya yang bingung mendengar percakapan orang dewasa.
"Itu, Oma minta ditemenin main bola sampai pagi katanya. Minggu depan kita pergi lagi sekeluarga ziarah ke makam ibu ya," ucap Arjuna sengaja mengalihkan perhatian dari Disya. Takut cucunya yang satu ini menanyakan padanya lebih jauh tentang hal-hal yang akan dilakukannya bersama sang istri nanti malam.
"Ooo, gitu." Disya pun hanya mengangguk-anggukkan kepalanya seraya matanya berkedip-kedip lucu nan menggemaskan.
"Ayo-ayo kita foto bersama. Langit mulai mendung takutnya sebentar lagi hujan," ucap Bening.
Cekrekk...
Cekrekk...
Cekrekk...
Akhirnya foto bersama pun dilakukan dengan berbagai gaya dan spot yang menjadi objeknya. Bahkan baru kali ini Binar akhirnya bisa foto berdua dengan suaminya. Awalnya, keduanya kikuk saat foto hanya berdua saja.
Terlebih keluarga dan anak-anaknya menyoraki mereka berdua untuk berpelukan. Alhasil Dion pun memeluk pinggang Binar agar lebih rapat dengannya.
Selama tiga tahun pernikahan, Dion dan Binar nyaris tak memiliki foto berdua saja. Pernah sesekali foto, itu pun berempat yakni bersama Devina dan Disya atau foto bersama keluarga besar saja.
☘️☘️
Liburan telah usai dan semuanya kembali ke realita yang ada. Arjuna dan Bening telah kembali ke Jakarta. Dion dan Binar pun kembali tidur terpisah di rumah.
Di dalam kamar, Binar menatap foto-foto liburannya di Lembang yang ada di ponsel pribadinya. Sebelumnya, ia sudah kirimkan semua foto liburan tersebut pada WAG keluarga. Suaminya juga ada di dalam WAG tersebut.
Brahma dan Bisma pun menyoraki mereka semua yang ada di WAG keluarga Arjuna. Double B tengah protes karena tak diajak liburan. Memang kedua adiknya itu sengaja tidak diajak oleh Arjuna dan Bening.
Dikarenakan Arjuna dan Bening ingin sebuah momen khusus untuk keluarga putrinya saja saat berlibur di Lembang.
Malam ini hujan turun mengguyur kota Bandung walaupun tidak deras. Hanya gerimis dengan intensitas sedang saja. Namun hawa dingin tetap menyergap mereka yang tengah beranjak tidur. Beruntung si kembar sudah terlelap terlebih dahulu karena kecapekan usai berlibur.
Jemari lentiknya masih melakukan scroll foto-foto liburannya. Namun terhenti cukup lama pada satu foto yakni saat dirinya berdua dengan Dion, suaminya. Foto yang menurutnya menjadi kenangan sangat berkesan karena dirinya dan Dion tampak tersenyum. Senyuman yang lepas nyaris tanpa beban.
"Maaf, jika pada nantinya aku tak bisa bersama kalian semua. Terutama membersamaimu, Kak. Semoga dengan waktu yang tersisa, aku bisa berbakti padamu. Aku doakan bahagia selalu menyertaimu dan anak-anak walau tanpa aku di sisi kalian," batin Binar.
Bersambung...
🍁🍁🍁
Bantu Like💋