NovelToon NovelToon
Dikejar Berondong Bucin

Dikejar Berondong Bucin

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Janda / Selingkuh / Cinta Terlarang / Cerai / Beda Usia
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Meymei

Anindya, seorang Ibu dengan 1 anak yang merasa sakit hati atas perlakuan suaminya, memilih untuk bercerai dan mencari pelampiasan. Siapa sangka jika pelampiasannya berakhir dengan obsesi Andra, seorang berondong yang merupakan teman satu perusahaan mantan suaminya.
“Maukah kamu menikah denganku?” Andra.
“Lupakan saja! Aku tidak akan menikah denganmu!” Anindya.
“Jauhi Andra! Sadarlah jika kamu itu janda anak satu dan Andra 8 tahun lebih muda darimu!” Rima.
Bagaimana Anindya menghadapi obsesi Andra? Apakah Anindya akan menerima Andra pada akhirnya?
.
.
.
Note: Cerita ini diadaptasi dari kisah nyata yang disamarkan! Jika ada kesamaan nama tokoh dan cerita, semuanya murni kebetulan. Mohon bijak dalam membaca! Terima kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meymei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Andra Menggoda

"Menginap lah, Mas." pinta Rani yang menyajikan kopi untuk Faris.

"Aku harus kembali ke Kalimantan besok, Ran!"

"Kenapa cepat sekali?"

"Aku kembali hanya mengantar Ardio, aku kembali untuk menemani Anindya."

"Untuk apa, Mas? Dia kan tinggal di asrama!"

"Paling tidak aku bisa mengunjunginya."

"Aku tidak mau! Tinggallah, Mas.. Aku sangat merindukanmu, merindukan sentuhanmu, aku sudah menahannya selama 3 bulan." Rani mulai menggoda Faris dengan menurunkan kerah daster yang dikenakannya, memperlihatkan salah satu tulang selangkanya.

"Tidak bi..." ucapan Faris terputus karena Rani sudah menyerangnya lebih dulu.

Faris yang sudah lama berpuasa pun tak melepaskan kesempatan. Mereka pun segera terlibat dalam permainan panas. Rani merasakan perbedaan perlakuan Faris kepadanya, ia pun semakin memprovokasi suaminya.

"Mas,, aku sudah tidak tahan." bisik Rani.

Merasa tertantang, Faris pun mulai melancarkan aksinya. Penyatuan mereka pun terjadi, sampai mereka bersama-sama mencapai puncak. Tak cukup sampai disitu, Faris kembali memainkan tubuh Rani. Rani yang berpengalaman pun langsung tahu jika suaminya juga sama sepertinya. Sama-sama menahan lama hasrat mereka.

"Mas, aku tidak nyaman. Kita pindah ke kamar!" dengan mengangkat tubuh Rani, Faris berjalan ke kamar dan mengunci pintu.

"Bersiaplah, Ran!" seru Faris yang langsung menguasai permainan.

Rani yang awalnya percaya diri bisa memenuhi keinginan Faris, kini merasa tak berdaya dengan stamina suaminya yang tak kunjung habis. Ia pun berakhir terlelap setelah permainan panas mereka yang entah berapa kali. Ia bangun saat adzan magrib berkumandang.

Ia keluar kamar mengenakan sarung karena pakaiannya entah kemana. Dilihatnya Faris dan Arka yang sedang bermain dengan mainan yang baru saja dibeli. Saat memperhatikan keduanya, ia sadar jika Faris telah memandikan Arka. Ia pun bergegas mandi dan memasak makan malam.

Selesai makan malam, Faris menemani Arka tidur. Tanpa sadar ia pun ikut tertidur. Rani yang telah selesai dengan pekerjaan bersih-bersih pun membangunkannya dan mengajaknya untuk pindah kamar.

"Tidur disini saja." kata Faris dengan mata masih terpejam.

"Tidak muat bertiga, Mas." kata Rani masih menggoyangkan tubuh Faris agar bangun.

"Muat saja." Faris tak peduli.

Merasa diabaikan, Rani pun bertindak berani dengan menindih tubuh Faris dengan tubuhnya. Faris yang awalnya ingin melanjutkan tidur pun terkejut dengan tindakan Rani.

"Apa yang kamu lakukan, Ran!" seru Faris dengan berbisik, takut Arka terbangun.

"Sudah kubilang, tidak muat bertiga. Dengan begini kita bisa tidur disini." kata Rani yang mengeratkan tangannya di kedua bahu Faris.

"Jika kamu seperti ini, kamu justru membangunkan ku!" tangan Faris melingkar erat di pinggang Rani.

Faris duduk, seketika posisi mereka kini menjadi berhadapan. Segera Faris menyatukan bibir mereka sampai keduanya kehabisan nafas. Saat akan melepaskan daster Rani, Faris berhenti mengingat ada Arka di sana. Tanpa merubah posisi, Faris mengangkat tubuh Rani ke kamar sebelah.

Segera setelah mengunci pintu, Faris melampiaskan hasratnya yang beberapa bulan ingin selalu Anindya tolak. Rani dengan senang hati melayani suaminya, dalam hati ia sudah tahu kehidupan ranjang Faris dan Anindya mengalami masalah. Maka ini adalah kesempatannya untuk bersinar dan membuat Faris tak bisa melepaskannya.

Kembali mereka saling beradu keringat, sampai mereka berdua terlelap seiring malam yang semakin larut.

Sementara itu, Anindya yang saat ini sedang berada di asrama, melakukan panggilan video dengan sang Ibu yang memperlihatkan Ardio tidur dengan pulas.

"Ardio pintar, Nin. Tidak rewel sama sekali, susu dan makannya teratur. Kamu tidak perlu khawatir!" kata Ibu Anindya.

"Iya, Bu. Tapi aku sudah merindukannya."ata Anindya sudah berkaca-kaca.

"Sabarlah, Nak. Hanya sebulan. Nanti kamu bisa bersama Ardio lagi." Anindya hanya diam.

"Mungkin Ardio tahu kamu sedang mengejar impianmu, makanya dia pintar dan bisa diajak berkompromi." imbuh Ibu Anindya.

"Iya, Bu. Bagaimana dengan Mas Faris?" tanya Anindya yang belum mendapatkan kabar dari suaminya.

"Setelah mengantar anaknya, ia hanya singgah sebentar. Katanya besok akan kembali."

"Iya, Bu." jawab Anindya lesu.

"Kamu ada masalah dengan suamimu?" perasaan seorang Ibu sangatlah tajam.

"Tidak, Bu." kilah Anindya.

"Kalau ada masalah, jangan dipendam sendiri. Walaupun bukan menjadi urusan Ibu, Ibu akan menjadi pendengar untukmu."

"Terima kasih, Bu."

Setelah selesai dengan panggilannya, Anindya melihat aplikasi perpesanan. Tak ada pesan dari sang suami, yang ada justru pesan dari Andra yang mengatakan jika dirinya sedang berada di dekat asrama diklat Anindya.

"Sedang apa?" balas Anindya.

"Ada urusan. Kalau Mbak Anindya ada waktu, kita bisa ketemuan." balas Andra beberapa saat kemudian.

"Untuk apa. Malas!"

"Pasti bosan ikut pelatihan, sesekali jalan-jalan keluar."

"Tidak ada waktu!"

"Apa iya, pelatihan dari pagi sampai malam? Pasti ada jam istirahatnya lah!"

"Malas!"

"Apa segitu malasnya melihat wajahku?"

Anindya tak membalas pesan Andra. Ia meletakkan ponselnya dan merebahkan tubuhnya. Suami yang ia percaya bisa membahagiakannya ternyata memiliki wanita lain yang diketahui oleh mertuanya. Apakah ia yang lebih dulu atau perempuan itu? Jika melihat pernikahannya yang sah secara agama dan negara, lalu apa hubungan Faris dengan perempuan yang sudah memiliki anak dengannya?

Pertanyaan yang Anindya tak tahu jawabannya memenuhi kepalanya. Ia belum bisa memutuskan untuk berpisah dengan Faris mengingat hubungan kedua orang tua. Ia akan memikirkannya nanti saat ia sudah sukses menjadi PNS. Ia pun memutuskan untuk memejamkan matanya.

"Mau bertemu tidak?" Andra mengirimkan pesan lagi saat Anindya baru saja akan masuk kedalam kelas.

Anindya mengabaikannya. Hingga saat makan siang, Andra mengirimkan pesan lagi yang mengatakan jika dirinya ada di depan tempat Anindya saat ini.

"Kamu tahu dari mana aku disini?" tanya Anindya yang mau tak mau menemui Andra karena Andra mengancam akan menunggunya sampai Anindya mau menemuinya.

"Banyak kenalan, Mbak." Andra dengan bangga memamerkan ponselnya.

"Mau apa memangnya?"

"Ajak kamu jalan, Mbak."

"Aku ini perempuan yang sudah bersuami, nanti jadi fitnah. Dan juga, nanti pacar kamu marah!"

"Suamimu saja di Jawa, Mbak. Pacarku juga di Jawa. Tak akan ada yang protes." Anindya terdiam, mengapa kata-kata Andra seperti godaan di telinganya?

"Bagaimana, Mbak?" tanya Andra kembali.

"Aku tidak punya waktu."

"Nanti setelah isya' aku akan kembali lagi. Kamu harus menemui ku disini." kata Andra tak mau tahu.

Setelah mengatakannya, Andra melajukan motornya meninggalkan Anindya yang masih bingung. Kenapa ia tidak bisa berkutik di hadapan Andra yang notabene lebih muda darinya. Anindya menggelengkan kepalanya. Ia mulai berpikir yang tidak-tidak setelah mendengar kata-kata Andra yang seperti menggodanya.

"Mungkin dia hanya menganggap aku sebagai kakaknya, mengingat hubungannya dengan Mas Faris yang dekat." gumam Anindya yang kemudian kembali ke kantin untuk makan siang, sebelum kembali ke kelas.

1
Ais Galby
sebnrnya anak nya anin itu nama nya arka apa ardio thor maaf cuma nanya aja
Meymei: Ardio kak, Arka anak Rani,, maaf typo
total 1 replies
Lee Mba Young
Kl ada lelaki suruh di teras saja, krn statusmu janda, mulut tetangga kn pedes.
Dian Rahayu
lanjut thor
Dian Rahayu
kapan nih up ya 😊
Lee Mba Young
semoga faris di pecat dr kerjaannya kl pengangguran mana mau si Rani.
orang macam faris itu sembuhnya kl jd gembel atau penyakitan
Lee Mba Young
bagus lah cerai saja tu bukti pernikahan buat jeblosin Faris ke penjara biar jd pengangguran. kl dah pengangguran mana mau tu si Rani. kl perlu viral kan jng smp km hancur sendiri, kl hancur semua juga hrs hancur termasuk Faris dan Rani.
Lee Mba Young
anindya lemah sih 😂 ntar hamil lagi repot habis enak enak ma lakinya.
kl pintar pasti cari bukti bawa ke pengadilan biar kena hukuman tu si Faris.
Alisa Erlani
duh thor kpn terbongkar nya enak bener jdi paris itu celup sana celup sini jijik banget🤑
Meymei: sabar ya kak.. 🤭
total 1 replies
Okto Mulya D.
Faris parahhh
Okto Mulya D.
piye tha..malah melirik istri orang yakkk
Okto Mulya D.
gelooo...istri dilihat orang malah dianya yang nafsuuu
Okto Mulya D.
Suaminya cuek bebek..
Okto Mulya D.
hehhh Faris, istri dianggap barang mainan..parahhhh..kasihan tohh
Okto Mulya D.
Nasibmu Anindya...
Nabilah
pengen q jambak😎
Nabilah
red flag tho!!
Nabilah
baru mulai sudah ada bau2 belut nih author!
Meymei: belut bau amis kak 🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!