Vanny wanita yang terkenal barbar disekolahnya. dia yang suka membuat ulah dan membuat emosi semua guru yang ada disekolahnya.
Suatu hari ketika vanny akan dijodohkan dengan Arvan seorang CEO yang terkenal dingin dan kejam. Alasan mereka menikah hanyalah sebatas balas budi sang ayah kepada orang tua Vanny yang berhasil menyelamatkan nya dari kecelakaan maut.
Kevin terselamatkan ketika mobil yang jatuh kejurang dan tepat diperkampungan orang tua Vanny tinggal. Mereka menyelamatkan nya sebelum akhirnya mobil itu meledak terbakar. Ayah Vanny berlari dan memeluk tubuh Kevin untuk diselamatkan dan dibawa pulang untuk dirawat. Karena kebaikan orang tua Vanny yang tulus, Kevin sepakat untuk menjadikan anak perempuan satu-satu mereka menjadi menantu, dan akan dinikahkan dengan Arvan putranya.
Tak disangka perjodohan ini membuat mereka akhirnya menjadi suami istri, namun keduanya sepakat bahwa pernikahan ini adalah bohongan, kerena mereka tidak mencintai satu sama lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elvani Yunita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5 pertemuan arvan dan vanny
Arvan telah sampai ke mansion keluarganya, karena Kevin menghubungi Arvan untuk segera pulang ke mansion agar dipertemukan dengan keluarga Vanny.
Sesampainya di mansion, Arvan dikejutkan dengan keluarga Vanny. Iapun menoleh kearah Vanny dan orang tuanya dengan senyuman hangatnya. Arvan masih mengingat wajah mereka yang telah menolong ayahnya saat kecelakaan maut itu terjadi.
"Kenalkan ini anak semata wayangku Arvan Wijaya. Dan Arvan ini pak Budi dan keluarganya yang sudah menolong bapak waktu ayah kecelakaan."
Arvan pun menjabat tangan Vanny dan kedua orang tuanya. Vanny yang melihat Arvan secara langsung sangat terpesona dengan ketampanan yang dimiliki Arvan. Baginya Arvan adalah laki-laki tertampan yang pernah ia lihat. Tetapi tidak dengan Arvan, dia malah menatap Vanny dengan aneh, karena baru pertama ia melihat ada wanita kampungan disekitarannya. Selama ini dia dikelilingi wanita cantik dan berkelas.
Pada keesokan harinya Kevin telah merencanakan liburan ke villa mereka yang berada dikota B. Mereka akan berlibur untuk mengelilingi kota terlebih dahulu, baru setelahnya akan menginap di villa Kevin yang tak jauh dari kota itu.
Setelah puas mengelilingi kota akhirnya Vanny dan keluarga pulang ke villa Kevin untuk bermalam lagi disana.
"Oh ya Arvan, pemandangan kota sangat indah jika dimalam hari. Jadi papa harap kamu bawa Vanny jalan-jalan menikmati indahnya pemandangan kota. Ayah disini akan menemani orang tua Vanny."
"Tapi ayah, Arvan ada acara dengan kolega bisnis, dan ini penting untuk membicarakan kerja sama perusahaan kita ayah."
Sebenarnya tidak ada pertemuan bisnis malam ini, dia hanya malas menemani Vanny yang menurutnya gadis aneh dan kampungan.
"Tunda saja dulu, masih bisa nex time. Ayah harap kamu tidak keberatan menemani Vanny. Dia jauh-jauh datang kesini untuk berlibur sekaligus merayakan kelulusannya ."
Arvan pun tak bisa menolak, dengan terpaksa dia menuruti ayahnya dengan mengajak Vanny berkeliling kota malam ini.
Sesampainya di mobil yang hanya di isi oleh Vanny dan Arvan, tidak ada percakapan antara keduanya. Hening dan canggung, itulah keadaan yang mereka rasakan.
Dan seakan mulut bocor Vanny tak mampu ia tahan diapun langsung berbicara dengan Arvan.
"Tuan Arvan kita akan kemana.?"
Arvan pun bingung menjawab, dia seakan tak punya tujuan untuk membawa Vanny, yang dia rasakan hanya perasaan bosan dan ingin cepat-cepat membawa Vanny pulang ke villa. Diapun akhirnya punya ide untuk membawa Vanny ke atas gedung paling tinggi dikota itu saja. Untuk menikmati keindahan malam yang akan terpampang nyata dari ketinggian gedung itu.
Akhirnya mereka telah sampai ke gedung pencakar langit dikota itu. Dengan nada ketus Arvan pun menyuruh Vanny segera keluar dari mobilnya.
"Sudah sampai, cepat keluar."
Vanny pun sontak kaget dengan nada ketus Arvan yang menyuruhnya keluar dari mobil.
"Biasa aja dong nyuruh keluar nya, ngga usah pake nada ketus lah tuan es batu.!!"
Sontak Arvan terkejut dengan cletukan Vanny, sebelumnya tak pernah ada yang berbicara seberani itu padanya.
"Apa hak kamu ngomong seperti itu.? punya sopan sedikit, saya bukan supir kamu, udah cepat turun." Bentak arvan yang tersinggung dengan ucapan vanny yang mengatakannya tuan es batu.
Vanny pun keluar dan menutup pintu mobil dengan sedikit keras. Arvan pun terkejut, bagaimana ada wanita yang tak punya akhlak dan tak ada kesan bagus yang Vanny berikan untuk pertemuan mereka yang pertama kali.
"Woy pelan sedikit nutup pintunya, dasar wanita kampung." Sorak Arvan yang masih berada didalam mobil. Tetapi Vanny tidak ambil pusing, dan tak akan pernah merasa bersalah ataupun merasa malu.
Setelah keluar dari mobil, arvan langsung menyuruh Vanny untuk mengikutinya, dia berjalan dengan langkah kaki jangkungnya sehingga Vanny harus berlari kecil mengikutinya dari belakang.
"Hei kau, pelankan sedikit jalan mu, aku kesusahan mengikuti langkah kaki gajahmu."
Arvan pun menghentikan langkahnya, dan langsung menaiki lift dan Vanny pun berlari mengikutinya, sesampai di lift arvan menatap Vanny dengan tatapan tak suka, menurutnya Vanny adalah sosok wanita kampungan yang aneh dan tidak sopan.
