Apakah kalian pernah takdir?
Itu yang saat ini sedang Arya usahakan, dia ingin takdir membawa nya kepada sahabat masa kecil, sahabat yang selalu bersama nya di panti asuhan, Arya dipisahkan dari sahabat nya, karena ada sepasang suami istri yang ingin mengadopsi sahabat nya itu, apakah takdir akan membawa Arya pada sahabat nya itu? apakah Arya akan tetap percaya bahwa takdir akan mempertemukan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 -Alunan Takdir-
Luna di bawa ke ruangan rawat dan Viola memasangkan infus nya, viola menatap Luna yang terbaring di atas ranjang " aku sudah katakan untuk tidak datang ke sana, kondisi nya masih sangat lemah tapi tetap saja "
Arya masuk dan melihat ada viola di sana " apakah aku boleh duduk di sini? "
Viola menatap Arya " aku tidak tau apa yang terjadi pada mu, tapi setiap Luna dalam masalah atau dia sedang sakit, kenapa kau selalu siap siaga untuk nya? padahal kau bukan siapa-siapa nya " membereskan alat yang dia pakai untuk memasang infus Luna
Arya duduk dan menatap Luna yang terbaring di atas ranjang " apakah kau pernah mendengar bahwa tuhan sudah tulis satu nama untuk setiap manusia, maka manusia hanya tinggal menunggu atau mencari nya "
Viola menatap Arya " ya aku pernah dengar, tapi tuh sudah tak berlaku untuk mu, karena kau sudah punya tunangan, kalau aku tidak salah nama nya adalah Salsa, benarkan? "
" Dari mana kau tau nama nya? bahkan sekali saja aku tidak pernah menyebut nama nya di lingkungan posko ini " heran
" Tadi saat aku dan Amar sedang berada di ruangan informasi, ada telpon masuk ke dalam handphone mu dan itu dari Salsa, " jelas viola
" Apa yang dia katakan? Dan dimana aku saya dua menelpon ku? " bingung, karena biasanya Arya selalu membawa handphone nya kemana saja
" Kalau aku tidak salah, saat itu kau sedang berada di dalam ruang operasi bersama Luna, dia mengatakan bahwa dia akan datang ke sini untuk menjemput mu, aku tau dari Amar bahwa waktu kalian disini sudah habis dan akan ada tentara lain yang datang "
Arya menunduk " dia akan datang? " ucap nya samar
Viola menatap Luna " aku akan kembali sebentar lagi Luna " keluar dari sana dan meninggalkan Luna dan Arya berdua saja
Arya menatap Luna " aku akan pergi dari sini, padahal aku belum puas melihat wajah mu, aku ingin katakan bahwa saat di lokasi tadi kau sangat keren, aku tidak tau mau bisa melakukan banyak hal seperti ini " berbicara sendiri
Hingga Luna membuka mata nya perlahan dan menatap Arya yang sedang berbicara sendiri " ya, aku sudah tau kalau aku keren "
Arya melihat Luna yang kini sudah membuka mata nya, bola mata indah itu kembali terbuka " kau sudah sadar? sangat cepat " bahagia
Luna berusaha untuk duduk dan Arya ingin membantu nya, namun tak di beri ijin oleh Luna " kau bisa sendiri kau tak perlu terlalu perhatian pada ku, karena bisa saja nanti aku menjadi ketergantungan " Luna tersenyum
Senyuman yang di tunggu oleh Arya selama dua puluh tahun kini kembali lagi, walau tak sempurna tapi itu sudah cukup indah bagi Arya.
" Aku akan selalu ada untukmu, tak masalah jika kau ketergantungan pada ku, " menatap Luna
Luna juga menatap Arya " kau akan kembali ke kota mu, aku sudah dengar dari beberapa anggota tim mu, bahwa tunangan mu akan datang " ucapakan itu sangat mudah Luna lontarkan, karena saat ini memang tak ada sedikit pun perasaan di hati Luna untuk Arya
" Kau senang aku akan pergi? Aku tidak masalah jika Salsa datang dan menjemput ku? " menatap Luna, seolah saat ini Luan adalah Rania
Luna menatap Arya heran " ya tentu saja aku sebagai kau dan tim mu akan di bebas tugaskan, karena itulah yang semua orang inginkan, liburan dan untuk masalah Salsa, aku sama sekali tidak ada masalah dengan hak itu, dia adalah tunangan mu, dia berhak atas dirimu kan? " Luna tersenyum
" Ya kau benar, kita hanya kebetulan bertemu dan bersama beberapa hari saja, dan sekarang sudah saat nya aku pergi, walau sudah beberapa hari bersama, kau tak akan mengerti mengapa aku khawatir pada ku " Arya berdiri dari duduk nya
Luna menarik tangan Arya, karena dia ingin berterimakasih sebelum Arya kembali ke kota nya " tidak bisakah kita berjabatan tangan? " menatap Arya
Arya berbalik " hanya sebuah jabatan tangan? "
" Ya, kau pernah katakan pada ku, bahwa ada seorang sahabat yang pergi meninggalkan mu tanpa ucapan perpisahan, jadi sebelum kau pergi kita harus mengucapkan salam perpisahan "
" Segampang itu kau mengatakan salam perpisahan? apakah kau benar-benar tak ingin bertemu dengan ku lagi? selama nya? " Arya yang sangat sensitif dengan hal ini
Luna menatap Arya dan mengambil tangan nya lalu mengambil tangan Arya dan memegangnya " aku akan menyapa mu saat kita bertemu lagi nanti, tetapi aku takut jika besok saat kau pergi, aku tak sempat mengucap kan selamat tinggal dan juga terimakasih "
Arya kembali duduk " katakan lah semua hal yang ingin kau katakan " mata Arya berkaca-kaca, mata Arya tak bisa bohong, dia mencintai Rania yang kini di kenal dengan Luna
Luna menatap Arya " terimakasih atas semua kerja keras mu dari awal kita bertemu sampai sekarang, dan selamat tinggal kapten Arya, semoga kau sukses dan jika ada waktu mari bertemu lagi " ucap Luna dengan senyuman indah di wajah nya
Arya yang sudah tak tahan lagi, dia melepaskan tangan nya dari Luna, dia memeluk Luna, pelukan nya sangat erat, dia juga menangis di pelukan Luna " berulang kali aku jatuh cinta pada orang yang sama Luna " ucap nya
Lalu suara Amar pun terdengar dari luar, amar berteriak
" Kapten Arya, Salsa tunangan mu sudah sampai " teriak nya dan,
Luna langsung melepaskan Arya dari pelukan nya " apa yang kau lakukan? Aku hanya ingin mengucapkan selamat tinggal, tapi apa yang kau lakukan? " menatap Arya dengan wajah yang penuh dengan air mata, dan tentu saja ini pertama kali nya Luna melihat Arya menangis
Arya mengusap air mata nya " itu adalah balasan dari ucapan selamat tinggal dari mu " keluar dari sana