Keyla Forever

"Seperti yang anda lihat," ujar Keyla dengan tangan yang iya silangkan diatas perut, bahkan Keyla sama sekali tidak menatap Fatih yang berdiri dihadapannya.

"Anda?" Ulang Fatih, apa mungkin ia salah dengar, karena Keyla selalu memanggilnya kakak sejak pertama kali bertemu, tapi ini kenapa begitu formal, pikir Fatih.

"Kenapa? Apa ada yang salah?" Tanya Keyla dengan pandangan yang kini mengarah pada pengunjung yang masuk kedalam mall tersebut, hingga Fatih merasa kesal dengan cara Keyla bicara dengannya.

"Ikut aku" Fatih menarik tangan Keyla, dan dia membawa Keyla menuju lorong sepi yang berada didalam Mall tersebut, dia terus membawa Keyla hingga mereka berada didekat tangga darurat.

"Lepaskan, apa yang anda lakukan!" keyla berusaha melepas tangannya yang cukup kuat berada dalam genggaman Fatih, meskipun sudah sampai di dekat tangga darurat, Fatih sama sekali tidak berniat melepaskan tangan Keyla, bahkan Fatih semakin mengikis jarak diantara keduanya.

"Bukannya dulu kamu memanggilku kakak?" Fatih membawa tangan Keyla yang satunya lagi kedalam genggaman tangannya, hingga kini kedua tangan keyla berada dalam genggaman tangan Fatih.

Seolah seperti mimpi bagi Fatih, karena kini ia begitu dekat dengan Keyla, wanita yang selama ini mempora porandakan hatinya, 7tahun pergi tanpa kabar, nomornya juga Keyla blokir, ingin bertanya pada kakak iparnya tapi tidak berani, hingga pekerjaannya membawa Fatih bertemu Keyla.

"Sebaiknya tidak perlu membicarakan masalalu, karena kita tidak akan kembali dimasa itu." Keyla melepas tangan Fatih dan melewati Fatih untuk pergi dari sana, hingga langkahnya terhenti ketika sebuah pelukan iya terima dari Fatih, pelukan yang tidak pernah ia sangka, karena ini baru pertama kalinya.

Keyla terdiam dengan tubuh yang menegang, karena baru kali ini Fatih memeluk dirinya, bahkan rasanya dia ingin pingsan ditempat itu, jika saja dia tidak menjaga gengsinya.

"Maafkan aku..." lirih Fatih, bahkan Fatih begitu erat memeluk Keyla dari belakang, seakan-akan Keyla akan pergi jauh darinya, dan Fatih tidak ingin membiarkan itu.

"Key."

"hem?" Keyla hanya berdehem, dengan tubuh yang masih berada dalam dekapan Fatih.

"maafkan kakak..." ulang Fatih lagi, kali ini dengan hidung yang menyentuh telinga Keyla, hingga bulu kuduk Keyla meremang.

Fatih bukan lagi pria yang pasif akan hal seperti itu, dia pria dewasa, apa lagi Fatih sering ikut temannya ke club, meskipun hanya duduk tanpa ikut bersenang-senang.

"Untuk apa? Kita tidak sedekat itu hingga harus ada kata maaf dianatara kita, tolong lepaskan pelukan ini, karena aku harus segera pergi" Keyla terus memberontak, namun tetap saja Fatih tidak ingin melepasnya.

"Kenapa?" Tanya Fatih dengan suara yang begitu lirih, dan seperti berbisik.

Sedangkan Keyla hanya diam saja tanpa ada niatan untuk menjawab, karena dia sendiri juga tidak tahu ingin menjawab apa.

"key."

"apa yang Anda tanyakan, kenapa?" akhirnya Keyla bertanya maksud dari perkataan Fatih yang dia sendiri tidak tahu maksudnya.

"kenapa kamu menghindari kakak selama ini, kakak yang salah Key, maafkan kakak."

"sudahlah, aku saja yang terlalu murahan, dan manja, tidak tahu ma-" Keyla menghentikan ucapannya ketika merasakan sebuah kecupan dipipi kananya, siapa lagi pelakunya kalau bukan Fatih.

"apa yang anda lakulan! Jaga sikap anda, karena saya tidak ingin dibilang wanita yang tidak punya Har-"

"diam! Atau aku akan menciummu lagi" hingga membuat Keyla benar-benar terdiam.