NovelToon NovelToon
Pewaris Tahta Utara

Pewaris Tahta Utara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Dikelilingi wanita cantik / Identitas Tersembunyi / Ilmu Kanuragan / Kultivasi Modern
Popularitas:74.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Edane Sintink

Namanya adalah Ryan Clifford. Dia adalah seorang Pangeran yang akan mewarisi tahta kerajaan Utara. Wajahnya tampan, polos dan sangat sederhana. namun, siapa sangka dibalik kepolosannya itu, tersembunyi kekuatan yang maha dahsyat. dia terlahir membawa takdirnya sendiri. ayahnya yang seorang Raja telah menorehkan sejarahnya sendiri. oleh karena itu, dia juga ingin mencatat sejarahnya sendiri.
walaupun seorang pangeran, tidak sekalipun dia memamerkan identitasnya. dan perjalanannya yang seru di mulai disini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Edane Sintink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

...Bab 16...

Kelas yang membosankan akhirnya usai juga untuk hari ini, dan semua mahasiswa pun bergegas untuk keluar.

Begitu semua mahasiswa saling berdesakan untuk keluar, tiba-tiba satu suara menyapa Ryan dengan suara lembut selembut semilir angin.

"Halo laki-laki, apakah namamu Ryan?"

Ryan menolehkan kepalanya ke belakang. Dia melihat dua gadis cantik berdiri dibelakangnya. Yang satunya tersenyum ramah, sedangkan yang satunya lagi berwajah datar penuh dengan ketidak pedulian.

Perlahan Ryan mengangguk, kemudian mengalihkan perhatiannya ke arah pintu.

"Tampan, apakah kau tidak ingin mengetahui namaku?" Tanya nya. Ada rasa tak percaya dalam nada suaranya. Siapa dia, dia adalah Alice, salah satu dari tiga kembang kampus. Setiap orang akan rela menukar ginjal mereka dengan hanya satu senyuman saja darinya. Terlebih lagi dia yang menawarkan diri untuk menyapa terlebih dahulu. Akan tetapi, ekspresi pada wajah Ryan terlihat biasa-biasa saja. Jika itu orang lain, mungkin nanti malam orang itu tidak akan bisa tidur dengan nyenyak. Hal ini membuat Alice sedikit kecewa. Kecewa karena pesonanya tidak berlaku bagi Ryan.

Berdiri di belakang, Harvey nyaris saja ingin menendang pantat Ryan. Bagaimana mungkin dia mengabaikan gadis ini, terlebih lagi inisiatif untuk menyapa datang dari gadis itu sendiri. Bukankah itu rejeki nomplok?

"Ok, bukannya saya tidak ingin bertanya, akan tetapi, sesuatu yang sudah diketahui, untuk apa lagi dipertanyakan. Nama nona, Alice bukan? Anda adalah putri dari keluarga Obery yang bergerak di bidang industri otomotif dan mengendalikan banyak cabang dealer dan Showroom di seluruh wilayah Utara ini. Nona juga salah satu dari tiga kembang kampus di Wilbur University ini. Koreksi saya jika salah!" Kata Ryan membuat Alice terdiam. Diam bukan karena jawaban Ryan tadi salah atau benar, akan tetapi sikap acuh nya dalam berkata-kata itu yang membuatnya yang dulunya merasa sangat dianggap menjadi bukan apa-apa di mata pemuda ini. Rasa kepercayaan diri seperti itu apabila menghadapi kenyataan bahwa dia bukan siapa-siapa di mata Ryan rasanya seperti dari kayangan jatuh ke selokan. Dia benci, ingin berteriak mengatakan bahwa dirinya sangat di elu-elukan oleh semua mahasiswa. Tapi khawatir nanti disangka gila oleh pemuda acuh ini.

Melihat ekspresi pada wajah Alice, Ryan menggelengkan kepalanya. Ingin jualan tampang didepannya, mana laku. gadis seperti apa yang tidak bisa dia dapatkan? Jangankan seperti Alice yang hanya di atas rata-rata, yang high level pun bisa dia dapatkan. Kemudian, sambil memberikan gesture menunduk memberi penghormatan ala bangsawan Eropa, dia pun berbalik dan meninggalkan gadis itu yang terlihat salah tingkah.

Hanya keluarga Obery, dari segi apapun tidak bisa disandingkan dengan statusnya. Alice memang tampak ramah dipermukaan, akan tetapi dia mengerti bahwa gadis itu secara tidak langsung ingin dipuja. Dia berinisiatif untuk memperkenalkan diri karena dirinya merasa diacuhkan. Andai saja Ryan terlihat mengejar dan mengaguminya, pasti tingkah Alice ini berubah jual mahal.

Di luar kelas, Ryan memasukkan tas nya ke dalam cincin penyimpanan, kemudian dia berjalan santai sambil memasukkan tangannya ke dalam saku celana. Gaya santainya itu membuat orang-orang melihat wajah tidak ada beban. Dan baru kali ini mereka melihat ekspresi seperti tak perduli walaupun dunia ini hancur. Biasanya bermacam ekspresi pada wajah setiap orang. Ada yang angkuh, sombong, ada pula yang pengecut, cupu, culun, bahkan tidak sebagai seorang mahasiswa, tidak jarang terlihat wajah tertekan pada setiap orang. Tapi ekspresi wajah Ryan ini pertama kali mereka lihat. Itulah ekspresi wajah yang mewakili perasaan, persetan dengan apapun.

Ryan berjalan melenggang menuju ke kantin. Mengambil beberapa jenis makanan, kemudian membawanya ke meja dan duduk di sana dengan sebotol air mineral.

Ada ramai mahasiswa dan mahasiswi yang saling berbisik memuji ketampanan dan kepolosan pada wajah Ryan. Terutama sepasang matanya yang sangat bening seperti telaga sejuk membuat para gadis ingin mencebur ke dalamnya.

Tentu saja Ryan dapat mendengar dengan jelas apa yang dibisikkan oleh orang-orang itu walaupun jaraknya lumayan jauh. Bagi seorang praktisi beladiri terutama seorang kultivator, seluruh indera nya telah terbuka walaupun pada kenyataannya tingkat kultivasi nya sedang di segel, tapi untuk manusia biasa, dirinya sudah terlalu tangguh.

Ryan tersenyum dalam hatinya. Dia tau dirinya sedang diperhatikan. Bahkan ada beberapa gadis yang mencuri pandang kepadanya sambil menopang dagu dengan tangan.

Jika bukan iseng, bukan Ryan namanya. Maka dia pun spontan menoleh menangkap tatapan gadis itu membuatnya tertangkap basah.

Gadis tadi langsung gelapan dan buru-buru mengalihkan pandangannya. Namun, karena kegugupannya, tangannya tidak sengaja mengenai gelas di atas meja dan langsung terjatuh.

Semakin gelagapan gadis tadi. Namun baru saja dia ingin menghindar agar tidak terkena percikan air yang ada di dalam gelas tadi, tiba-tiba satu sosok telah berdiri di sampingnya dengan tangannya memegang gelas yang tadi nyaris terhempas ke atas lantai. Entah kapan tepatnya karena keberadaan Ryan seperti angin. Bukankah tadi dia masih berada di kursinya yang sedikit jauh.

"Hati-hati nona. Jika gelas ini jatuh, bukan hanya kau harus mengganti rugi, tapi kau bisa saja terluka karena pecahan kaca,"

Gadis itu mendongak dan bertemu pandang dengan sosok yang tidak lain adalah Ryan.

"Oh.., eh. Iya. Ma.., makasih," jawab gadis itu tergagap. Dia tidak sanggup menatap sepasang mata bening itu. Semakin di tatap, semakin dia gugup.

Ryan tau kalau gadis itu tidak nyaman dengan kehadirannya. Setelah meletakkan gelas itu kembali ke depan gadis itu, dia pun segera berlalu untuk kembali ke meja nya.

Ada perasaan hampa dihati gadis itu ketika Ryan memilih meninggalkan meja nya. Dia mengutuk dirinya sendiri mengapa tidak menawarkan agar Ryan duduk satu meja dengannya. Tapi mana dia berani. Nyalinya tidak cukup besar. Lagian juga dia kan wanita. Harusnya Ryan lah yang berinisiatif. "Aduh, bagaimana aku ini," pikirnya dalam hati.

Ryan tidak lagi perduli. Dia tau bahwa dirinya sangat tampan dan berkarisma. Siapa suruh dia adalah protagonis. Jadi, dia membiarkan saja para gadis menatap wajahnya yang rupawan. Hitung-hitung anggap saja sedekah.

Saat hendak membayar makanan, dia kemudian bertemu lagi dengan gadis itu yang hendak membayar makanannya juga. Melihat gadis itu sibuk merogoh sakunya untuk mengeluarkan beberapa uang receh dan koin sepuluh Cent, Ryan pun memberikan kartunya kepada kasir sambil berkata, "sekalian bayar makanan nona ini,"

Kasir mengangguk kemudian menggesek kartunya pada mesin.

"Tuan muda, kartu anda!" Kata petugas kasir.

Ryan tersenyum membuat tangan wanita penjaga kasir itu gemetar. Tidak ada yang tau apakah dia gemetaran karena ketampanan Ryan atau karena dia kurang darah. Yang jelas tangannya gemetaran.

1
Dhila Zainal
lama juga ayang ian tidur..
arya wijaya
mantap
Lammbe Ndoech
luar biasa
Firda Firda
semangat ya tor bejuang terus demi karir
Tina aja
jadi manteman jangan makan makanan gosong y...nti bernasib sama ky Ryan....tidur 3 hr 3mlm ngga bngun2.....syukur2 pas bngun langsung dapat ilmu ninja warior....lah klo d bikinkan lobang untuk pindah alam...kan berabe tuh/Facepalm//Facepalm//Facepalm/

tapi kalo sate d bikin rada2 gosong....itu ksukaaanku Lo😋😋😍😍
Buyut Anom
hahhahhahahahh........
pawitd
luar biasa bagus alur ceritanya menarik
penajingga
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
ReogKhentir
Warisan ilmu yang sudah ada sebelumnya kini semakin banyak serta lebih lengkap dari sebelumnya
Keho
masakan tingkat bencana? onok-onok ae!!
Kholis Majid
semoga berlanjut terus Cerita yg menghibur mantapppp... semangatttt thorr
Kholis Majid
tau nya berdandan tak tau memasak😀😀
payah..
Evi Pebrianti
bagius
DISTYA ANGGRA MELANI
Smg cept lolos kontrak biar baca nya tmbh semngt thor... Tak ada usaha yg tak membuahkan hsil.. Trus berusaha & smngt dlm pengajuan kontrak pasti lolos.. Klo sudah rezeki nya.. Smngt
Diki Radika
bhahaha degil degil
Diki Radika
🤣🤣🤣
🍾⃝ Wͩᴀᷞɴͧɢᷡɪͣ
wkwkwk menu gosong namanya🤣🤣🤣
y@y@
👍🏼👍⭐👍👍🏼
y@y@
tanpa dikunyah 😁🤣😁🤣😁
rudi
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!