Ben Jamin Fredo (28), pewaris perusahaan wine Fredo bermain panas dengan pesaingnya Zoela Caprio (27) pewaris kedua perusahaan wine Caprio. Merasa bertukar peluh di ranjang sambil meneriaki nama masing masing dan menjadikan gerak tubuh mereka sebagai candu satu sama lain. Tapi selain di ranjang, mereka adalah musuh bebuyutan sejak orang tua mereka bersaing menjadi perusahaan wine terbaik di Italia. Permainan kotor bisnis diantara pedagang wine membuat keluarga Fredo dan Caprio bermusuhan. Namun bagaimana jika orang tua mereka tau bahwa Ben dan Zoe menjalin hubungan menikah diam diam hingga bisa menghasilkan cucu untuk mereka? Apa karena ada cucu mereka berbaikan atau semakin bermusuhan? Bacaaaaaa novel ini sampai tuntas ya! Semoga suka!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ipar
Zoe tetap berada di mobil saat di parkiran rumah sakit menunggu Victoria.
10 menit kemudian, mobil adik Ben itu sudah berada didepan mobil Zoe.
Tin!
Bunyi bel membuat Zoe langsung keluar mobilnya dan masuk ke mobil Victoria.
"Hai, kakak ipar" sapa Victoria dengan senyuman lebar tapi terdengar seperti sindiran untuk Zoe.
"Hmm, hai adik ipar" balas Zoe yang mengikuti panggilan itu dengan senyuman tipis.
"Ayo kita ke rumah kakak. Dia sedang di perusahaan jadi kak Zoe tidak akan bertemu dengannya" sahut Victoria.
"Iya, mangkanya aku mau ketemuan disana sama kamu" ucap Zoe datar.
Victoria pun bisa merasakan kekesalan kakak iparnya itu.
"Hehe please jangan marah dan kesel sama aku juga ya Kak Zoe. Aku juga korban mereka" bujuk Victoria membuat Zoe menatapnya.
"I know. Yaudah jalan dulu aja, kita ngobrol di rumah kakakmu" sahut Zoe lalu Victoria menjalankan mobilnya.
Tidak ada suara diantara keduanya hanya bunyi musik.
Hingga sampailah mereka di mansion Ben pinggir hutan.
"Ayo masuk, kak. Aku punya akses rumahnya" ajak Victoria, Zoe pun mengikutinya masuk rumah itu.
"Kakak mau apa? Biar aku ambilkan di kulkas. Ada air dingin atau soda atau bir juga ada. Susu juga ada, kopi juga ada, dan.." jelas Victoria panjang lebar hingga disela Zoe dengan suaranya "ambil lah seperti minuman yang kamu inginkan" .
Victoria pun tersenyum lalu mengambil susu coklat 1 liter dan 2 gelas. Setelah itu ia duduk disebelah Zoe dan menuangkan susu.
"Ini minumlah kak" ucap wanita berambut pirang seperti Ben dengan mata birunya.
"Iya terima kasih" sahut Zoe lalu meminum susu tersebut setengah.
Victoria pun melakukan hal yang sama.
Setelah itu Zoe menatap Victoria dengan serius untuk membahas hubungan mereka.
"Aku tau Kak Zoe pasti mau menerima ajakan bertemu denganku karena aku tau kakak sangat mencintai Kak Ben" ucap Victoria mengawali dengan senyum.
"Aku akan mengatakan bahwa Kak Ben sangat mencintaimu, Kak Zoe, ya aku tau caranya dia memikatmu dalam pernikahan kurang baik seperti Nior juga menjebakku di hari pertama kita bertemu" lanjutnya.
"Kakak pasti tidak tau kan jika Kak Zoe itu juga sudah dinikahi Kak Ben secara hukum di kantor pencatatan sipil Tuscany?" tanya Victoria membuat Zoe terbelalak karena ia hanya merasa menikah secara agama dengan Ben tanpa memikirkan pernikahan sah hukum selama mereka masih menikah sembunyi sembunyi.
"A..apaa?? Aku sudah menikah secara hukum dengan Ben?" tanya balik Zoe.
"Hmm iya. Pernikahan kakak sama dengan pernikahanku di daftarkan di waktu yang sama" jawab Victoria membuat Zoe lemas dan bersandar pada sofa.
Victoria pun menatap Zoe dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Kita sudah menjadi ipar sejak 2 bulan lalu, kak" lanjutnya sambil memegang tangan Zoe yang lemas.
"Aku merasa bodoh" lirih Zoe sambil meneteskan air mata.
"Kakak tidak bodoh. Kak Ben tidak akan menyakitimu kak. Dia hanya belum menjelaskan hal ini kepadamu karena belum menemukan waktu yang pas. Eh ternyata Nior begitu ceroboh, dasar!" sahut Victoria sambil menyebut nama suaminya dengan kesal.
"Apakah Ben berencana menyerang perusahaan Caprio dan ayahku?" tanya Zoe.
"Hmm, kalau itu mungkin kak Zoe beri kesempatan kepada Kak Ben untuk menjelaskan. Aku pastikan dia akan memberikan penjelasan yang jelas. Kak Zoe harus percaya dengan kakakku. Dia menahan perasaannya padamu sejak sekolah hanya karena keluarga kita saling benci. Ternyata kebencian yang diwariskan keluarga kita kepadanya menjadi cinta untukmu" jawab Victoria dengan senyuman menenangkan.
Zoe merasa terharu dengan penjelasan adik iparnya. Ia menegakkan tubuhnya dan duduk menghadap Victoria.
"Jika dia bicara dari awal rencananya, mungkin aku tidak sekesal dan semarah ini. Mengetahui rahasia dari orang lain padahal rahasi itu menyangkut kita adalah hal yang mengecewakan dan menyakiti kepercayaan" ucap Zoe.
"Aku tau kak. Maka dari itu, berilah kesempatan Kak Ben untuk menjelaskan padamu. Lagian kalian adalah suami istri , kesalahpahaman seperti ini menjadi tantangan untuk kalian perbaiki. Mungkin dengan berada diatas ranjang" sahut Victoria dengan senyuman smirk membuat Zoe jadi malu karena adik iparnya begitu frontal lalu tertawa kecil.
"Gitu dong, kak Zoe dari dulu adalah wanita cantik kalau senyum, ketawa maupun cemberut sih haha. Beruntung sekali Kak Ben dapat kakak" lanjutnya.
"Nior juga beruntung memiliki istri sepintar dan secantik kamu, Victoria" ujar Zoe sambil memegang tangan adik iparnya itu balik.
Akhirnya kedua wanita yang dijebak dalam pernikahan rahasia ini, asyik mengobrol hingga mereka memesan makanan online untuk makan siang mereka, seperti berada di rumah sendiri.
Di tempat lain, Ben senyum senyum sendiri melihat layar tab nya.
"Mereka sungguh cocok jadi ipar" lirihnya.
Dan ternyata Ben sedang melihat cctv yang berada di mansionnya itu. Victoria tadi memberitau jika ia akan bertemu dengan Zoe untuk melunakkan hati sang kakak ipar untuk kakaknya.
Tugas berhasil!