NovelToon NovelToon
Secret With Bad Boy

Secret With Bad Boy

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen Angst / Teen School/College
Popularitas:894.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: Naya_handa

Kinanti Amelia, remaja pintar yang terpaksa harus pindah sekolah karena mengikuti ayahnya.

Ia masuk ke sekolah terbaik dengan tingkat kenakalan remaja yang cukup tinggi.

Di sekolah barunya ia berusaha menghindari segala macam urusan dengan anak-anak nakal agar bisa lulus dan mendapatkan beasiswa. Namun takdir mempertemukan Kinanti dengan Bad Boy sekolah bernama Kalantara Aksa Yudhstira.

Berbekal rahasia Kinanti, Kalantara memaksa Kinanti untuk membantunya belajar agar tidak dipindahkan keluar negeri oleh orang tuanya.

Akankah Kala berhasil memaksa Kinan untuk membantunya?

Rahasia apa yang digunakan Kala agar Kinan mengikuti keinginanya?

ig: Naya_handa , fb: naya handa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naya_handa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cap cip cup

“Waah, seumur hidup baru kali ini aku dapat Nilai A plus. Makasih Kinanti.” Ucap salah satu anggota kelompok Kala yang menatap lembar nilai di tangannya dengan penuh kebanggan.

“Sama-sama.” Sahut Kinanti. Ia ikut senang melihat nilai yang ada di tangannya.

Remaja itu langsung mempotretnya dan mengirimkannya pada orang tuanya.

“Lain kali, kita satu kelompok lagi ya, Ki.” Ucap anggota kelompok lainnya. Baru kali ini ada orang yang memanggil nama Kinanti dengan dua huruf saja.

“Tentu, ayo kita satu kelompok lagi.” Timpal Kinanti dengan semangat.

Rasanya menyenangkan melihat wajah-wajah muram dan bingung itu menjadi ceria. Termasuk wajah remaja tinggi menjulang yang berdiri di sampingnya.

“Terima kasih.” Ucap Kala saat hanya tinggal mereka berdua saja di laboratorium itu.

“Sama-sama. Bukankah aku memang sudah berjanji untuk membantumu belajar?” timpal Kinanti.

Karena menjadi kelompok terakhir yang berhasil melakukan uji coba, mereka terpaksa mendapat tugas membereskan semua alat-alat praktikum bekas pakai. Ia berpindah tempat, merapikan meja praktek lain yang harus ia bereskan.

Kala tersenyum kecil, gadis ini benar-benar memenuhi janjinya untuk membantu Kala belajar.

“Aku punya tempat khusus untuk nanti kita belajar bersama.” Ucap Kala, tiba-tiba.

“Tempat khusus? Dimana? Di rooftop?” ternyata saat penasaran, pertanyaan Kinanti sangatlah banyak.

Kala menggeleng. Ia mengambil alih alat-alat seperti tabung reaksi dan pipet yang ada di tangan Kinanti dan membawanya ke wastafel.

“Nanti kamu akan tau. Kita beresin dulu semuanya baru aku kaish taui.” Dengan sigap Kala mengambil sarung tangan untuk mencuci alat-alat.

“Kamu bisa mencuci?” Kinanti penasaran pada langkah responsif tuan muda kaya raya di sampingnya.

“Aku mempelajarinya semalam.”

Kinanti memandangi Kala dengan tidak habis pikir. Untuk apa seorang tuan muda dari orang kaya belajar mencuci tabung reaksi dan pipet?

“Aku memintamu untuk mengajariku sampai jam lima sore. Setelah itu aku akan mengantarmu pulang agar orang tuamu tidak khawatir. Selain itu, aku juga akan minta izin pada orang tuamu agar membolehkan kamu mengajariku.” Urai Kala, mengatakan semua rencana yang ada di kepalanya.

Baru kali ini ia memiliki rencana dalam hidupnya. Tepatnya setelah Kinanti mengatakan kalau beberapa langkah dalam hidup kita mungkin tidak bisa diperbaiki saat kita melakukan kesalahan.

“Kamu mau bertemu ayahku?” Mata Kinanti langsung membulat. Kewaspadaannya meningkat.

“Tenanglah, aku tidak akan menceritakan tentang pembulyan. Itu hanya rahasia antara kita berdua.” Kala langsung memberikan penjelasan tanpa di minta.

“Huft, syukurlah. Lihat saja kalau kamu sampai berani bocorin masalah ini sama ayahku. Aku gak akan bantu kamu lagi.” Ancam Kinanti.

Kala hanya tersenyum kecil. Sedari tadi Kinanti terus menyebut ayah, sepertinya gadis ini hanya tinggal berdua dengan ayahnya. Laki-laki baik yang pernah memberinya sekotak roti dan sebotol minuman. Dua benda itu malah masih ia simpan di laci kamarnya.

“Seorang Kala tidak pernah mengingkari janji kecuali kamu lebih dulu yang mengingkari janji.” Ungkap Kala seraya menatap pantulan bayangan wajahnya yang ada di cermin.

Ucapannya mengingatkan Kala pada apa yang terjadi antara ia dan Demian. Dimana permusuhan mereka pun dimulai karena Demian mengingkari ucapannya.

“Okey, tapi jangan sampe terlambat pulang. Aku gak mau ayah mencemaskanku.” Lagi Kinanti berpesan.

“Ya, aku janji.” Tegas Kala. Mereka melanjutkan pekerjaan mereka membersihkan alat-alat praktikum dan membereskan laboratorium. Baru kali ini hukuman guru terasa begitu menyenangkan.

****

Selesai dengan acara mencuci alat praktikum, Kala dan Kinanti beristirahat sebentar. Mereka naik ke rooftop dan membawa catatan masing-masing. Kinanti masih melengkapi catatan praktikumnya sementara Kala baru kembali sehabis membeli minuman dan makanan.

“Aku gak tau minuman kesukaanmu apa, jadi aku membeli semua rasa.” Kala menaruh beberapa jenis minuman kemasan di atas meja Kinanti.

"Makasih." Kinanti menjejerkan minuman itu di hadapannya lalu memilih minuman itu dengan cara random. Menunjuk satu per satu bergantian dengan gumaman lirih di mulutnya yang entah menyanyikan apa.

Kala memperhatikannya diam-diam sampai kemudian Kinanti mengambil satu jus rasa jambu yang ia minum dengan tenang.

“Ilmu hitung apa yang kamu pake?” ia penasaran.

“Gak pake ilmu hitung. Aku pake ilmu cap cip cup. Diajarin sepupuku waktu di Bandung.”

“Cap cip cup?” Kala menernyitkan dahinya tidak mengerti.

Kinanti mengangguk yakin. Ia menaruh kembali minumannya dalam barisan. Lalu mempraktekan ulang apa yang tadi ia lakukan.

“Cap cip cup kembang kuncup. Pilih yang mana yang mau di minum.” Ujar Kinanti dengan nada suara yang seperti nyanyian.

“Hahahahaha … gak nyambung banget ujungnya.” Ledek Kala dengan tawa yang terbahak-bahak.

“Isshh kamu ketawanya kenceng banget!” dengus Kinanti dengan kesal.

“Hahahahaha … habis ujungnya gak nyambung. Kamu pinter ngitung angka tapi gak pinter ngitung rima.” Kala masih meledeknya.

Setelah sekian lama baru kali ini lagi ia tertawa. Celoteh tidak penting Kinanti yang ternyata berhasil membuatnya tertawa. Otot wajahnya yang kaku mendadak terasa lentur.

“Masih aja ngeledek. Kamu sendiri gak tau angka tapi tau rima. Kamu anak senja?” timpal Kinanti. Sepertinya akan menyenangkan meledek Kala yang kaku begini sebagai anak senja.

“Hanya senja yang tau cara berpamitan dengan indah.” Ucap Kala dengan gagah.

“Astagaaa, kamu bener-bener anak senja rupanya. Hahahaha….” Kinanti ikut tertawa, satu hal tidak terduga baru ia tahu dari seorang Kala yang dingin.

Kala hanya terkekeh. Ternyata menyenangkan juga mendengar tawa Kinanti yang polos. Tidak hanya itu, ia juga mendapat bonus tabokan dari tangan Kinanti. Apa setiap wanita yang tertawa memang seperti itu? Tertawa sambil nabok.

Puas tertawa kemudian keduanya terdiam. Mereka saling tatap beberapa saat dan saling melempar senyum. Ada rahasia baru yang mereka miliki yaitu suara tawa masing-masing yang tidak pernah di dengar oleh orang lain.

Kinanti meninggalkan buku pelajarannya dan berjalan menuju tepian rooftop. Padahal udara sangat terik tapi sepertinya Kinanti tetap menikmati berdiri di tepi rooftop.

“Kamu suka berdiri di sini?” tanya Kala. Entah sejak kapan ia peduli pada apa yang orang lain sukai.

“Lumayan. Berdiri di sini lebih menyenangkan di banding duduk di sana. Karena berdiri di sini membuatku bisa melihat hal indah sementara dudu di sana, membuatku hanya melihat tumpukan bangku yang rusak. Aku tidak menyukainya. Karena setiap benda yang rusak itu memiliki energi negative.” Urai Kinanti.

Kala hanya termenung. Ia menoleh Kinanti dan menatapnya beberapa saat.

“Aku juga seseorang yang rusak. Apa aku membawa energi negative untukmu?”  Kala bertanya dengan lirih.

Satu pertanyaan itu berhasil membuat Kinanti menoleh.

“Kamu sedang berusaha memperbaiki dirimu sendiri, Kal. Energi positifmu jauh lebih besar. Teruslah seperti ini, kamu memulainya dengan sangat baik dan aku tau itu tidak mudah. Semangatlah.” Kinanti menepuk-nepuk lengan Kala beberapa kali untuk memberinya semangat.

Kala tidak menimpali. Melainkan ia pergi ke belakang untuk mengambil payung besar dan menempatkannya di tempat biasa Kinanti berdiri. Ia juga mengangkat satu meja besar dan dua buah kursi untuk ia dan Kinanti.

“Tempat ini akan menjadi tempat rahasia kita.”

Kala merogoh sesuatu dari dalam sakunya. “Ada dua kunci, satu untumu dan satu untukku. Saat istirahat kita akan bertemu di sini juga saat kita butuh waktu untuk diri kita sendiri.” Terang Kala seraya membenamkan satu kunci di tangan Kinanti. Secepat itu ia mempercayai seorang Kinanti untuk berbagi rahasia dengannya.

Kinanti memandangi kunci yang ada di tangannya lantas tersenyum kecil. Ia juga menggenggam kunci itu dengan erat.

“Kita punya banyak rahasia Kal, apa itu tidak akan merepotkan?” tanya Kinanti seraya memandangi jalanan di depan sana. Beberapa motor hilir mudik di jalanan beraspal.

Kala tidak menimpali, ia hanya tersenyum kelu. Ia suka ketika Kinanti menyebut Kita untuk mereka berdua. Dan Kinanti tidak pernah menyangka kalau seseorang yang paling ingin ia hindari malah menyimpan rahasia bersamanya.

Apa semuanya akan baik-baik saja?

*****

1
neni onet
lopyu riko 😍
neni onet
ringkas dan tepat sasaran 😁
Ran Tea
Luar biasa
neni onet
jangan bilang klo perselingkuhan emaknya juga gegara campur tangan neeh bocah, berarti pas kalanterpuruk juga sebenernya dia tau emaknya yang jadi biang keladi 🤨
neni onet
untung kinan dah lapor polisi, ga sabar nungguin reaksi papa Kala tau anak sambung kesayangannya ternyata bobrok /Grin/
Risma Eandless
Lumayan
neni onet
Allah tidak akan memberikan ujian yang melebihi kemampuan umatNya, tapi tolong yang Thor jangan tambah beban buat anak gadisnya pak Lukman. . .
As Hen
sudah mulai usil..
Rini Anggraini
Luar biasa
Tia rabbani
wah, tamat, 😢
DFD Mom
penjaga gerbang ajapun belagu nya minta ampun...
ira rodi
omong2 demian sama yudistira gak ada yah...
ira rodi
jangan sampe demian anak dari ibu sambung kala...alias saudara tirinya....
@sulha faqih aysha💞
senjata makan tuan Lo Demian niat hati ingin menunjukan rasa peduli Lo dan ingin menjadi pahlawan kesiangan eh ga tahunya Lo sendiri yang banyak belur tapi baguslah nanti suatu saat nanti kedokmu akan terbongkar
@sulha faqih aysha💞
seribet ini mengungkap rasa cintamu kepada kinan
@sulha faqih aysha💞
semangat kala tunjukan pada papamu buktikan omongan papamu Sebangau batu loncatan di mana ada kemauan disitu pasti ada jalan 💪
@sulha faqih aysha💞
apakah itu kala atau Demian yang menguping 🤔
@sulha faqih aysha💞
jangan kembek Kinan jangan mentang mentang dia orang kaya bisa nindas kamu seenaknya Kamu harus bisa lawan
@sulha faqih aysha💞
gengsi aja padahal lapar
@sulha faqih aysha💞
mampir Thor langsung ke favorit 🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!