" Semua ini karena kamu merebut perhatian semua orang dariku, Kakak tersayangku"~
Ucapan sang adik kesayangan mengantar Kesadaran Claire yang perlahan tertelan kegelapan.. tetapi, karena suatu hal tiba - tiba ia kembali membuka mata ..!!!
.....
' Apa ini? Bukankah aku sudah mati karena minuman sialan itu? Kenapa basah begini...?'
Mataku terbuka dan di sekelilingku adalah ...Air?
Berat, berat sekali tubuhku!!
...
Jadi setelah Kematiannya yang memalukan, ia berpindah tempat ke tubuh gadis gemuk ini!!
what the ... !!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8
Sementara itu bagian Clara.
Ia tertidur sepanjang sore. Bangun – bangun saat matahai mulai tenggelam. Ia merasa jika badannya begitu remuk setelah jogging belum lagi bersepeda dengan jarak yang lumayan.
Setelah mandi dan membersihkan diri, Clara mulai mengotak atik laptop barunya. Ia menyambungkan koneksi menggunakan data dari ponsel jadulnya. Ia belum sempat membeli ponsel baru tadi.
Hal yang pertama kali Clara lakukan setelah laptopnya siap pakai adalah segera masuk ke situs Black Market dan memberikan sinyal kepada klien jika ia akan segera mengerjakan tugasnya.
Hanya dengan memperkuat keamanan data di sebuah perusahaan menengah dan juga memberikan sedikit intelegensi tentang pengkhianatan disana, Clara sudah mendapatkan bayaran sebesar 50 juta! Itu adalah jumlah gaji selama hampir 8 bulan jika ia bekerja paruh waktu di cafe lamanya.
“ Done, “ desah Clara begitu ia menyelesaikan pekerjaannya. Ia mengirimkan email mengenai data yang diminta klien dan dalam waktu kurang dari 5 menit ia sudah mendapat transferan biaya jasanya.
“ ha ha ha, rasanya begitu nyaman ketika uang masuk,” tawanya gembira.
Ia berbaring terlentang. Mulai memperhatikan langit langit kontrakannya yang nampak sangat menyedihkan. Seakan – akan itu akan roboh kapan saja.
“ Aku harus segera mencari hunian yang layak. Lebih baik lagi jika memiliki pekarangan yang luas dan memiliki kolam renang serta aula fitness sendiri,” gumamnya pelan. Memikirkan jika ia hanya menggunakan metode jogging dan bersepeda, ia akan menempuh waktu yang lama untuk mendapatkan hasil yang dia inginkan. Selain itu, rumah kontrakannya juga tidak layak untuk dihuni. Sekarang pun, ia harus berdesakan dengan sepedanya. Haaahh Clara kembali menghela nafas kasar.
Ia segera meraih laptopnya dan segera mencari informasi mengenai hunian yang dijual. Ia menyempitkan wilayah pencarian di dekat lokasi sekolahnya. Ia memiliki kriteria yang cukup tinggi untuk rumahnya kali ini,bagaimanapun itu akan menjadi tempatnya menghabiskan waktu sepanjang masa.
Ia menyipitkan matanya ketika ia menemukan rumah yang menarik perhatiannya.
Rumah ini ada di pinggiran kota Jersey, memiliki lebar 127 hektar. Ia bahkan memiliki peternakan kuda di belakangnya, kolam renang air asin, dapur sekelas restoran, ruang teater pribadi, ruang gym, serta pengoperasian rumah yang serba otomatis.
(nb. Buntib nyari preferensi di google ya (okezone.com). Ini adalah kawasan perumahan pinggir kota di New York, tolong koreksi jika ada yang salah,terima kasih)
Rumah ini dibanderol dengan harga USD 35 juta (sekitar 541 milyar) cukup membuatnya meringis ngilu saat memikirkan harganya. Tapi ia punya uang sekarang, ia mengeratkan giginya dan menekan tombol pesan untuk menghubungi jasa marketingnya.
Setelah beberapa pertanyaan yang diajukan, marketing itu mengirimkan sebuah nota instan saat Clara sudah mentransfer uang pembelian rumah.
Hatinya sedikit berdenyut ketika teringat uang sebesar 35 juta USD melayang begitu saja,
‘haaahh, memang yang paling baik adalah menghasilkan uang lebih banyak lagi,’ batinnya. Tetapi ia sama sekali tidak menyesal. Diam – diam ia tertidur nyenyak dan sangat menantikan hari besok untuk segera pindah rumah.
Rumah itu berada tepat di sebelah kanan bangunan sekolahnya. Clara yang dulu sama sekali tidak pernah melirik ke arah bangunan kosong dan megah di samping sekolahnya karena fokusnya hanya berada pada kegiatan sekolah dan pulang. Belum lagi ia yang selalu diganggu oleh anak – anak nakal, sehingga ia sama sekali tidak melirik bangunan tersebut.
Sekolah international jersey, sesuai namanya ia berada di pinggiran kota new york. Sekolah itu menggaungkan kehidupan yang tenang tetapi sama sekali tidak meninggalkan kesan elit. Tenaga kerja yang dikumpulkan adalah kumpulan para elit guru yang profesional. Berbagai macam prestasi sudah sering disabet oleh sekolah internasional itu. Dan Clara yang dulu sangat beruntung bisa mendapatkan beasiswa untuk sekolah di sana.
Sementara rumah yang dibeli oleh Clara adalah rumah bekas pasangan paruh baya yang sudah menjelang tua dan pensiun. Ia menjual rumah itu karena sang istri ingin pulang kampung dan menetap untuk menikmati masa tuanya di kampung halaman.
Rumah itu bahkan baru saja di lelang dua hari yang lalu dan sedikit menimbulkan kegemparan di kalangan para elit ibukota inggris. Tetapi tetap Clara yang beruntung.
...****************...
Keesokan harinya, Clara mengendarai sepedanya. Menyusuri jalanan pagi untuk menuju ke sebuah cafe dekat dengan rumah barunya.ia rupanya sudah janjian dengan pihak jasa marketing untuk serah terima kunci dan juga surat surat penting lainnya.
Clara tiba di cafe seberang bangunan sekolahnya sekitar pukul 8 lebih. Perjalanan menuju ke sekolah menggunakan sepeda masih harus menempuh waktu 1 jam. Clara diam – diam mendesah ketika ia memikirkan bagaimana clara yang dulu harus berjalan kaki menuju tempat kontrakannya yang kumuh.
Di meja yang sudah dipesan atas nama jasa marketing,clara dengan mantap masuk ke dalam. Ia sekali lagi tampak mengindahkan tatapan yang mencemoohnya. Meskipun berat badannya sudah sedikit turun 5 kg dalam seminggu, tetap saja lemak di badannya masih saja menonjol.
“ dengan nona Clara?” sapa seorang wanita berusia 30 tahunan. Bibirnya dihiasi senyum hangat nan profesional.
“ benar, madam,” jawabnya sopan. Clara langsung dipersilahkan untuk duduk.
“ ini adalah kunci serta surat – surat terkait dengan villa jersey. Rumah itu sudah siap huni, nona,”
“ kuda di belakang masih ada 2 pasang, Istal juga terawat karena dulu pemilik lamanya sangat rajin merawatnya. Sementara ruang gym dibiarkan tetap utuh dengan beberapa alat fitness yang masih sangat layak guna. Singkatnya pemilik lama sedikit menjual rugi villa tersebut beserta isinya,” desah pelan madam flower saat menjelaskan perihal hunian yang dibeli oleh Clara.
Clara hanya mengangguk – angguk paham mendengarkan penjelasan dari agen marketing di depannya itu.
Clara diam – diam merasa puas ketika mendengar jika sudah ada alat fitness yang siap digunakan olehnya.
“ terima kasih madam flower,” ucap clara sambil membalas senyuman ramah.
Keduanya nampak berbasa – basi tetapi agen marketing itu terlihat sangat sibuk, jadi Clara tidak lama menahannya dan pamit undur diri.
Ia memutuskan untuk melihat secara langsung rumah yang baru saja dibelinya ini.
Clara sedikit menahan nafasnya perlahan begitu ia menempelkan kunci akses. Rumah ini dilengkapi dengan sistem keamanan yang cukup tinggi. Clara segera mendaftarkan sidik jarinya. Menghapus sidik jari pengguna lama. Sekarang hanya ia yang bisa memasuki kawasan ini.
Sampai di halaman depan rumah, Clara langsung disuguhi dengan keindahan desain taman yang sangat hidup. Sudut kanan ditanami dengan bunga – bunga Aster berbagai warna. Sementara sudut kiri dipenuhi dengan berbagai macam pohon buah – buahan lokal.
Tengahnya dipisahkan dengan jalanan yang dihiasi oleh bebatuan koral yang halus dan mempercantik suasana. Belum Lagi ada air mancur yang menjulang tinggi di tengah – tengah taman.
Suasana ini, begitu menenangkan pikiran. Pantas saja rumah ini menjadi incaran para generasi konglomerat.
Clara tidak begitu lama menikmati suasana tamannya. Ia sedang berpikir untuk segera menemukan ruang gym pribadinya.
Menurut peta yang diterangkan secara kasar oleh madam flower tadi,,ruangan gym berada di lantai 1. Berdekatan dengan ruang teater.
Clara menemukan lokasinya dengan mudah dan segera membuka pintunya.
“ haaaahhh,, ini sungguh pemandangan yang sangat luar biasa.”