NovelToon NovelToon
Takdir Di Balik Duka

Takdir Di Balik Duka

Status: tamat
Genre:Poligami / CEO / One Night Stand / Janda / Ibu Pengganti / Diam-Diam Cinta / Menikah Karena Anak / Tamat
Popularitas:5.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mommy Ghina

“Silakan pergi dari mansion ini jika itu keputusanmu, tapi jangan membawa Aqila.” ~ Wira Hadinata Brawijaya.

***

Chaca Ayunda, usia 21 tahun, baru saja selesai masa iddahnya di mana suaminya meninggal dunia karena kecelakaan. Kini, ia dihadapi dengan permintaan mertuanya untuk menikah dengan Wira Hadinata Brawijaya, usia 35 tahun, kakak iparnya yang sudah lama menikah dengan ancaman Aqila—anaknya yang baru menginjak usia dua tahun akan diambil hak asuhnya oleh keluarga Brawijaya, jika Chaca menolak menjadi istri kedua Wira.

“Chaca, tolong menikahlah dengan suamiku, aku ikhlas kamu maduku. Dan ... berikanlah satu anak kandung dari suamiku untuk kami. Kamu tahukan kalau rahimku bermasalah. Sudah tujuh tahun kami menikah, tapi aku tak kunjung hamil,” pinta Adelia, istri Wira.

Duka belum usai Chaca rasakan, tapi Chaca dihadapi lagi dengan kenyataan baru, kalau anaknya adalah ....



Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ghina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24. Dejavu

Di dalam kamar, Chaca baru saja selesai mandi. Rambutnya yang basah tergerai, tubuhnya hanya dibalut handuk putih yang membungkus tubuh rampingnya. Ia baru saja melangkah menuju lemari pakaian saat suara pintu terbuka dengan kasar.

Wira masuk dengan ekspresi yang sulit dibaca. Napasnya sedikit memburu, sorot matanya tajam. Chaca yang terkejut langsung memegang erat ujung handuknya, melangkah mundur secara refleks. Rupanya ia meninggalkan dapur untuk kembali ke kamar Chaca.

"Pak Wira? Kenapa ke sini lagi? Dan, mana Aqila?" tanya Chaca dengan nada ragu sekaligus pandangan matanya yang awas.

Pria itu tidak langsung menjawab. Matanya menatap Chaca dari ujung kepala hingga ujung kaki, lalu ia berjalan mendekat. Chaca bisa merasakan ketegangan yang menyelimuti kamarnya.

“Pak Wira tolong keluar dari kamar saya!” usir Chaca dengan kedua tangannya memeluk tubuhnya yang hanya menggunakan handuk.

"Kamu serius ingin bercerai?" tanyanya, suara Wira terdengar dalam dan dingin.

Chaca menelan ludahnya, mencoba mempertahankan ketenangannya. "Bukankah itu yang terbaik? Saya tidak mau terus menjadi sumber masalah dalam rumah tanggamu dengan bu Adelia. Kalau saya pergi, mungkin semuanya akan lebih baik."

Wanita itu tetap melangkah mundur, tapi justru Wira meraih tubuhnya hingga ia pun membentur tubuh besar suaminya.

Wira tersenyum miring, tetapi tidak ada kebahagiaan dalam senyumnya. "Jadi, itu solusinya? Pergi dan menyerah begitu saja? Atau kamu itu memang berminat dengan pria yang bernama Nathan itu!” sentak Wira.

Chaca mendesis pelan, padangan matanya tampak jengah  "Saya tidak menyerah. Saya hanya ingin berhenti bertahan dalam keadaan yang menyakitkan. Saya tidak mau terus dipermalukan, disalahkan, dan dianggap sebagai perusak rumah tangga kalian. Padahal saya tidak pernah menginginkan menjadi istri Pak Wira!" tegasnya.

Wira mengembuskan napas kasar. “Bohong kamu! Bilang saja kamu tertarik dengan pria itu, ‘kan! Makanya kamu bersikeras minta bercerai!” Sepertinya Wira tidak menerima alasannya yang sejak awal sudah ia ketahui, tapi ujung-ujungnya rasa cemburunya lah yang menyeruak.

Lagi-lagi Chaca mendesis, lalu mencoba mendorong tubuh suaminya. Sementara itu, gejolak hasrat kelaki-lakian Wira yang sangat normal mulai terangsang akibat gesekan tubuh mereka. Ia tidak bisa menampik tubuh Chaca yang hanya mengenakan selembar handuk putih mampu membuat dirinya bergairah. Sangat berbeda jauh saat memandang Adelia tanpa menggunakan busana, tetap butuh pemanasan.

“Mas Wira, ingat janjinya, jangan pernah menyentuh dan menggauli Chaca. Aku mengizinkan Mas Wira menikahi Chaca, bukan berarti mengizinkan Mas menyentuhnya. Jika ingin Chaca hamil, maka lewat jalur inseminasi.” Pria itu teringat pesan istri pertamanya, saat merasakan gejolak yang sudah menguasai dirinya, membakar tubuhnya. Tapi, bukankah sebagai suami ia berkewajiban memberikan nafkah batin pada istrinya selain nafkah lahir.

Mata Wira mulai berkabut, ia berusaha meredam hasratnya yang kini udah sampai ke ubun-ubun.

“Ya, kalau saya tertarik dengan Pak Nathan, kenapa! Saya punya hati, punya perasaan!” jawab Chaca sengaja menantang. Biar pria itu marah dan mengucapkan talak pada saat itu.

Ujung mata pria itu memicing, ia semakin menarik tubuh wanita itu, kemudian mengangkatnya tanpa memberikan aba-aba.

“PAK WIRA!” jerit Chaca terkejut, matanya membulat, kedua tangannya langsung menutup bagian dadanya seakan berusaha agar handuk yang ia kenakan tidak terlepas. Dan, pada saat itu ia merasa dejavu. Seakan pernah merasakan adegan tersebut.

“PAK WIRA TURUNKAN SAYA, ANDA MAU NGAPAIN!” pekik Chaca sekuat tenaganya. Ingatan yang sudah lama ia kubur dalam-dalam, satu persatu muncul di pelupuk matanya. Deru napas yang berat, serta sentuhan yang amat kasar dan menyakitkan pada saat itu.

 Wira menghempaskan tubuh wanita itu ke atas ranjang. Mata Chaca lantas terpejam, samar-samar kini ingatan  masa lalunya yang menyayat hati mulai terangkaikan. Jantungnya pun mulai berdebar cepat. Di tambah saat ini, tubuh pria itu telah mengungkung tubuhnya.

Tubuh Chaca menegang seketika. Ia merasa seperti pernah merasakan.

“Baiklah, kalau kamu memang ingin bersama pria itu. Jangan salahkan saya jika berbuat yang tidak pernah kamu inginkan sampai saya puas merasakannya,” ujar Wira pelan tapi tajam.

Perlahan-lahan Chaca membuka kelopak matanya dengan debaran jantung yang tidak bisa ia kontrol. Pandangan mata mereka berdua bertemu pandang, Chaca menelan ludahnya susah payah, sedangkan tatapan Wira sudah dikuasai oleh api asmara yang tidak bisa ia redam lagi.

“S-Siapa A-Anda sesungguhnya, Pak Wira?” ujar Chaca dengan suaranya yang terbata-bata.

Pada saat yang bersamaan itu pula, pintu kamar Cacha terbuka lebar.

“MAS WIRA!” teriak wanita yang masuk ke dalam kamar Chaca tanpa permisi.

Wira yang masih dalam keadaan mengungkung tubuh istri keduanya langsung menoleh ke arah pintu begitu juga dengan Chaca.

Siapa lagi yang berani masuk ke kamar Chaca selain Bik Rahma? Ya, Adelia. Ia tadi langsung mencari suaminya ke kamar pria itu, namun tidak ada. Ia pun berpikir pasti suaminya ke kamar madunya. Ternyata benar dugaannya.

Mata Adelia memerah, tubuhnya terasa lemas melihat posisi suaminya yang tampak begitu intim. Padahal mereka berdua tidak melakukan apa pun. Namun, dari sudut pandang Adelia sangatlah berbeda. Hatinya remuk, ia seperti sedang memergoki suaminya sedang berselingkuh.

“Apa yang kamu lakukan, Mas?” Suara Adelia bergetar, ia memaksakan diri untuk melangkah mendekatinya, tapi terasa berat untuk melangkah.

Chaca mendesah, lalu memejamkan matanya. Ia bisa menebak pasti ujung-ujungnya ia yang disalahkan. Dan, tidak ada yang akan membelanya, termasuk suaminya sendiri. “Ah, aku lagi pasti yang akan disalahkan,” batin Chaca memelas.

“MAS WIRA!” seru Adelia dengan amarahnya mulai muncul kembali.

Sejenak Wira menatap Chaca dengan tatapan yang tidak bisa diartikan, lalu menarik tubuhnya dari Chaca.

“KETERLALUAN KAMU, MAS!” jerit Adelia tidak bisa menerima keadaan di depan matanya.

Bersambung ... ✍️

1
ummu_albyaz
part terbaik novel ini👍
sukses buat karya nya mom🥰
Ipehmom Rianrafa
Lumayan
Ipehmom Rianrafa
mksh Thor 💪💪💪
Reni Setia
makasih author unruk novelnya
Maria Ulfa
kenapa kata" nya banyak yg mengandung klu ngak mengantung kata" nya di potong lagi belajar bikin novel kah
Mommy Ghina: tolong ajari kalau begitu, Kak
total 1 replies
Nisa Nisa
di paragraf atas kata Farhan dulu ingin mengatakan sesuatu tp krn kamu memilih Wira jadi aku diam. sekarang melihat kamu disakiti. bla bla yg artinya Farhan tdk pernah mengatakan perasaannya.
paragraf berikut tahu tahu Adelia tdk mengira Farhan msh menyimpan perasaan yg dulu sering diutarakannya.
ini kok jd plin plan
Nisa Nisa
jangan lupa dari adiknya yg bahkan tdk tahu kebenaran sampai ajalnya
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
baca kedua kali nya baru ngeh kalo nama suami nya caca beda beda di bab awal nama nya ezzar di sini azzer ya 😅
Mommy Ghina: kayaknya Typo Kak, yang benar Ezzar
total 1 replies
Nisa Nisa
jahat banget.. sakit hati dituding istri mandul membuktikan pada gadis yg tak tahu apa-apa. Lalu setelahnya sembunyi dasar pengecut tengik
Maryam Renhoran
Mksih yaa Thor ceritanya bkin penasaran jdi ngebut bacanya sampai selesai n happy ending...🙏🥰
Mommy Ghina: makasih kembali
total 1 replies
Emi Wash
kayaknya wira diam2 mencintai caca tp keduluan ezar
Nisa Nisa
gk pantas ada istilah hati lelaki busuk itu remuk. Bahkan saat memaksa menikahi Chaca pun dia masih digbr author menatap sinis penuh kebencian. jd ngaku cinta bagaimana alur ceritanya
Nisa Nisa
aku kok makin sebal sama mama Maryam
Nisa Nisa
mama Maryam.. simulut pedas yg arogan.. ternyata anak kebangganmu penjahatnya. Bagaimana rasanya? oh tdk akan tahu rasanya chaca krn kamu kaya raya
Nisa Nisa
tidak perlu berniat kalau urusan nekat begitu.
Dan waktu 3 tahun tetap saja kamu pengecut dan munafik bahkan mengorbankan adik sendiri
Nisa Nisa
dokter hanya gelar tp sifatnya gk ada bagus bagusnya. sdh lah memperkosa lalu memfitnah adik sendiri. Lalu pura-pura muncul jadi malaikat. pengecut, munafik dan arogan.
Nisa Nisa: cinta? manusia laknat spt itu mana kenal cinta, semua hanya utk kepuasan diri.
Bahaya utk pasien-pasien nya
total 1 replies
Vera Wilda
Terima kasih Thor ❤️❤️
Mommy Ghina: makasih kembali
total 1 replies
Vera Wilda
Akhirnya berbuka wira ya Thor 😁😁
Vera Wilda
Masih belum aman ya Thor 😁
Sur Tini
cerita mommy gina sangat menarik, saya suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!