NovelToon NovelToon
Duda Istimewa Ku

Duda Istimewa Ku

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Vie Alfredo

berkisah tentang perjalanan cinta wanita muda ,ternyata cantik saja tidak cukup menjamin kemulusan dalam menjalin sebuah hubungan percintaan, setelah mengalami jatuh bangun yang cukup berat dan menyakitkan, akhirnya hati wanita muda berlabuh di hati duda idaman
penasaran gak ma cerita nya???
yuk reading guys😇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vie Alfredo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22 Pengagum Rahasia

"Hallo nona, eh maaf nyonya!, posisi sekarang?" tanya Bram dari telpon.

"aku di bangku depan mini market dekat resto Bram, tumben telpon ada apa?" tanya Vevey heran karna sejak dia menikah Bram tidak pernah terlihat batang hidungnya.

Bram langsung mematikan telponnya.

" hallo,Haloo,hallo bramm, apah dimatikan begitu saja?, dia tidak sopan sekali, sepertinya aku kena karma dengan suamiku,karna selalu mematikan telpon tiba-tiba! hahhaa astaga karma benar-benar datang instan !" Vevey berbicara sendiri dan tertawa sendiri di bangku sambil menikmati es creamnya seperti anak kecil.

"Nyonya!" sapa Bram dari belakang yang tiba-tiba muncul.

"aaayaaaammmmm!" teriak Vevey kaget dengan kehadiran Bram yang selalu tiba-tiba.

"saya Bram nyonya, bukan ayam!" tegaas Bram

(apa aku seperti kebun binatang?saat nyonya terkejut slalu nama hewan yang keluar)

tanya Bram dalam hati dan sedikit kesal dengan kelatahan Vevey.

" Bram,apa kau bisa lebih mengejutkan lagi lain kali?,apa kau terbang?, sampai aku tak mendengar langkah kakimu!" Vevey mengomel dan menoleh kebelakang menengok Bram.

seketika Bram tertawa melihat muka Vevey yang penuh dengan es cream.

"ahahahahhaha" Bram tertawa lepas.

Vevey sungguh tak percaya melihat Bram bisa tertawa begitu, Karna selama ini dia benar-benar kaku dan jarang tersenyum.

lebih sering memperlihatkan muka garangnya.

" kau bisa tertawa Bram?" tanya Vevey keheranan.

Bram langsung menghentikan tawanya.

"maaf nyonya, mengagetkan anda,!" Bram meminta maaf dan memberikan sapu tangannya.

Vevey menerima sapu tangan Bram dan membersihkan wajahnya.

"Di sini nyonya!" Bram menunjuk pipi kiri Vevey yang masih ada sisa es cream coklatnya tadi.

"sudah bersih?" tanya Vevey pada Bram

Bram hanya tersenyum dan mengusp pipi kiri Vevey dengan ibu jarinya.

(ternyata nyonya ini sungguh manis) dalam hati Bram.

"astaga!,maaf nyonya saya lancang! ujar Bram menyadari perbuatannya .

"Santailah Bram,mungkin efek jomblomu yang kelamaan hihihihi jadi terbawa suasana, apalagi lihat cewek seimut aku ini kan?!"ujar Vevey percaya diri

Bram hanya memasang wajah kaku.

namun dalam hati dia memang terbawa suasana (maaf tuan saya terbawa suasana saya tidak berniat apapun.)

"apa tuan yang membawamu kesini?" tanya Vevey.

" tuan menyuruh saya menjemput nyonya dan nona untuk pindah ke apartemen dekat sini!" ujar Bram menjelaskan.

"Lalu?" tanya Vevey lagi

"saya akan menjaga nona dan nyonya selama tuan tidak di sini!" jelas Bram singkat.

"okey, kalau gitu aku perlu bantuanmu?" kata Vevey sambil berjalan menuju resto.

Bram mengikuti dari belakang.

"Roy, aku mau mengantar Lina pulang,untuk hari ini,kuserahkan semua padamu! oh ya dimana supervisor kita?" tanya Vevey clingak - clinguk.

" ada apa mencariku???!" sahut memel dari belakang.

"aku kira kau sedang mangkir kerja! apa supervisor di sini kerjanya hanya duduk berdiam diri saja di ruangan?" tanya Vevey kesal .

" siapa kau, sembarangan menilai orang? seharusnya aku yang bertanya padamu,kemana saja kau saat jam kerja?" ujar Amel dengan nada tinggi kemudian dia menoleh ke arah Bram.

"ah, di sini ada asisten Bram? apa bos Jovan kesini?" tanya Amel seketika merubah sikapnya menjadi anggun.

" tidak !" jawab Bram singkat.

"oh, bos pasti sedang sibuk kesana kemari ya,maaf Karna memberikan tontonan yang tidak menyenangkan,saya sedang mendisiplinkan pegawai baru!," ujar Amel tanpa dosa, kemudian Amel menarik tangan Vevey dan berbisik ditelinganya.

"kali ini kau lolos!" bisik Amel sambil berlalu masuk ruangan.

Roy dan Bram hanya saling memandang satu sama lain entah apa yang ada di pikiran mereka.

"Bram, ikut aku!" ajak Vevey

Bram mengikuti Vevey menuju ruang istirahat.

terlihat Lina sedang duduk melamun.

"heho, jangan melamun!" sapa Vevey mengagetkan Lina.

"ah, manager,aku sungguh terkejut!" ujar Lina tersadar

" Lina ayo aku antar pulang!" ajak Vevey pada Lina.

" ini masih jam kerja manager, saya tidak bisa pulang sekarang!" jawab Lina.

"Yooooo,ini perintah dari bos Jovan, apa kau akan membantahnya?" tanya Vevey pada Lina.

" tentu saja tidak manager!" jawab Lina.

" Bagus, kau tak perlu khawatir untuk biaya operasi suamimu, semua sudah diurus,kau hanya butuh istirahat total saja, sampai kau benar-benar bisa bekerja lagi nanti, kata bos, tidak ada pemotongan gaji jika karyawan sakit dengan surat dokter,kau harus istirahat jika kau sudah membaik tentu kau bisa mengurus suamimu dan bekerja lagi, mengerti?"

Lina mengangguk dengan berlinang air mata, karna merasa lega.

" manager,tolong sampaikan pada bos, terimakasih atas bantuannya, saya akan bekerja lebih giat lagi setelah saya membaik!" ujar Lina.

" Hmmm pasti, pikirkanlah kesehatanmu dulu!" ujar Vevey.

"Bram bisa kau gendong Lina ke mobil? kita antar Lina pulang!" ujar Vevey.

tanpa bicara Bram langsung mengangkat Lina masuk ke mobil.

Vevey dan Bram mengantar Lina kerumahnya.

setelah itu mereka kembali ke hotel untuk menjeput Cindy dan mbak Zara.

Vevey mengetuk pintu kamar hotelnya,

" sudah pulang nyonya?" tanya mbak Zara yang membukakan pintu.

" sudah mbak!" jawab Vevey berjalan masuk ke kamar.

Bram menunggu di depan pintu.

" Mbak tolong bantu berkemas kita akan pindah ke apartemen sekarang! apa Cindy tidur?"tanya Vevey.

" baik nyonya! ,nona Cindy baru saja tidur!"jawab mbak Zara.

Vevey segera menuju tempat tidur, dilihatnya Cindy tertidur pulas dengan memeluk boneka kesayangannya.

"kesayangan mamah benar-benar anak pintar,!" ujar Vevey mencium pipi Cindy dan menggendong Cindy dipeluknya.

"sudah selesai nyonya!"lapor mbak Zara pada majikannya

" Ayo!" ajak Vevey berjalan keluar dari kamar hotel.

" nona Cindy, biar saya gendong nyoya." ujar Bram menawarkan bantuan.

" tidak Bram, tolong bantu mbak Zara saja!" jawab Vevey tetap berjalan menuju pintu keluar hotel.

mereka pun masuk mobil.

dan menuju apartemen,dalam perjalanan Bram meperhatikan Vevey yang duduk dibelakang

dilihatnya dari spion Vevey yang memangku Cindy ,dan sesekali mencium gemas anak tuanya itu,

(sungguh beruntungnya tuan Jovan memiliki istri yang begitu tulus penuh dengan kasih sayang, meskipun sedikit kekanakan tapi nyonya vevey ini benar-benar wanita idaman)

dalam hati Bram dan senyam senyum sendiri.

mereka pun sampai di apartemen.

"nyonya ini tempat tinggal nyonya sekarang dan saya tinggal di sebelah,jika perlu sesuatu saya di sebelah!" ujar Bram.

"okey trimaksih" kata Vevey

" mbak istirahat dulu aja ya!,nanti agak sorean kita jalan-jalan biar gak jenuh." ujar Vevey.

" baik nyonya!" jawab mbak Zara

Vevey menidurkan Cindy di tempat tidur dan merebahkan tubuhnya disamping Cindy dan tertidur.

pukul 4 sore Vevey dan Cindy masih sibuk berdandan karna mau jalan-jalan sore (jjs)

" sudah yuk, kita pergi!" ajak Vevey pada Cindy.

Cindy hanya mengangguk,mereka keluar dari apartemen.

"wah, om Bram sudah siap ternyata!" ujar Vevey yang melihat Bram sudah berdiri di depan pintu.

"kita mau kemana nyonya?" tanya Bram.

"Oh, iya Bram apa di kota ini ada pasar malam?" tanya Vevey,Bram segera mengambil handphonenya dan segera mencari informasi dari handphonenya.

" ada nyonya tapi setengah jam perjalanan bagaimana?"ujar Bram.

"Cindy mau ke pasar malam?" tanya Vevey.

"kenapa kita harus ke pasar malam-malam mah?, apa kita mau belanja sayuran?" tanya Cindy polos.

"ahahahhaah,baiklah nanti Cindy akan tahu kita mau apa di sana." ujar Vevey tertawa gemas dan memeluk Cindy.

"apa kita berangkat nyonya?" tanya Bram

"yoi!" jawab Vevey.

30 menit kemudian mereka sampai di pasar malam ,mereka berempat turun dari mobil

Cindy benar-benar gembira melihat pasar malam pertama kali.

"mamah, apa ini namanya pasar malam?,kenapa seperti taman hiburan mah?,mana tukang sayurnya?" tanya Cindy heran Karna diluar dugaan Cindy.

" ini namanya pasar malam sayang di sini bukan menjual sayuran tapi menyediakan wahana permainan, mari kita naik permainan satu persatu!" ajak Vevey.

"ayo!" jawab Cindy kegirangan.

mereka pun menaiki segala permainan yang dirasa aman untuk Cindy

Vevey mengeluarkan ponselnya kemudian Selfi dengan putrinya

"sayang lihat kelayar!" Pinta Vevey berpose imut di depan layar bersama putrinya.

"ih anak mamah cantiknya." ujar Vevey memuji Cindy.

"Bram mbak Zara ayo pose!"mereka mengikuti perintah Vevey dan berpose.

"kita kirimkan ke papah ya?" ujar Vevey.

vevey mengirim beberapa foto hasil selfinya bersama ke Jovan.

Dan menambahkan caption di bawahnya.

"Papah, selamat bekerja ya!, kami pergi main! hihihi."

dilihatnya ponsel Jovan yang berbunyi.

" ah, mereka bersenang-senang tanpa aku??!!" Ujar Jovanmelihat satu persatu foto yg di kirimkan istrinya.

"Bahkan Bram bisa terlihat sumringah!"ujar Jovan heran dengan wajah Bram yang terlihat bahagia, dan saat melihat gambar Vevey dan Cindy yang ber-selfie berdua,terlihat Bram yang tak sengaja terfoto sedang memandangi Vevey dengan kagum.

"ekspresi apa ini Bram?, aku harap ini tidak seperti yang terlihat." ujar Jovan sedikit kesal dan meletakan ponselnya.

sedikit ada rasa was-was dan kecewa yang bersarang dihati dan pikirannya.

Jovan merebahkam tubuhnya ke sofa dan memijat keningnya.

dalam benaknya terfikir ingin segera kembali namun tidak bisa secepat ini, Karna urusan di sini tidak bisa ia tinggalkan begitu saja.

kemudian Jovan memikirkan kembali kesetiaan Bram selama ini.

" ah, berpikir apa aku ini,mana mungkin Bram mengkhianatku!" ujar Jovan memejamkan matanya Karna merasa lelah dan Rindu yang berat terhadap anak dan istrinya

sungguh mereka obat mujarab pengusir lelah

Jovan pun tertidur Karna kelelahan.

Vevey membuka ponselnya.

"sudah dibaca, kenapa tidak ada jawaban?" gumam Vevey.

(mungkin dia sangat sibuk,ya sudah aku tidak akan mengganggunya) dalam hati.

dilihatnya Cindy sudah mulai, mengantuk.

"sayang, kita pulang ya? tapi kita cari makan dulu ya?"Ujar Vevey pada Cindy.

"Bram, kita cari, Bram, kenapa wajahmu pucat sekali apa kau sakit?" tanya Vevey khawatir.

terlihat Bram menahan rasa sakit entah di bagian mana

"mbak tolong gendong Cindy!" ujar vey memapah Bram masuk ke dalam mobil dan mengambil kunci mobil dari tangan Bram dan duduk dibangku kemudi.

"nyonya, apa tidak apa-apa anda yang menyetir sendiri?" tanya mbak Zara khawatir.

" tenanglah mbak, sekarang tolong buka google map dan cari rumah sakit terdekat!" pinta Vevey.

mbak Zara memberikan ponselnya yang sudah mulai memberi arahan jalan.

Vevey dengan tenang mengemudi mobilnya.

sampai kerumah sakit terdekat.

Vevey berlari ke IGD dan meminta bantuan untuk membantu mengangkat Bram yang sudah lemas.

mbak Zara mengikuti dari belakang dengan menggendong Cindy.

" maaf buk, anak dibawah lima tahun tidak diperbolehkan masuk ruangan,mohon tunggu di luar!"kata perawat yang berjaga.

Vevey sungguh kebingungan antara Cindy dan Bram rasanya tidak tega membiarkan anaknya menunggu diluar.

namun siapa yang akan mengurus Bram.

" Dokter, tolong segera di periksa!"ujar Vevey khawatir.

"Baik, kami akan periksa,tolong selesaikan pendaftaran selagi kami memeriksa pasien!"

kata dokter

Vevey segera mengambil dompet di saku Bram dan bergegas menuju resepsionis.

setelah selesai mengurus pendaftaran,Vevey kembali ke IGD memberikan kertas dari resepsionis kepada petugas IGD,

Vevey pun keluar dari ruang dan bertanya pada satpam.

"maaf pak, di sini apa ada hotel atau penginapan tedekat?" tanya Vevey pada pak satpam.

" wah hotel tidak ada tapi di depan ada beberapa kost-kostan,nak!" ujar satpam yang sebaya dengan babenya Vevey itu.

"Baik pak terimakasih!"ujar Vevey bergegas menghampiri mbak Zara.

" mbak,kita cari kost-kostan, dulu sementara!" ujar Vevey sambil berjalan menuju kost-kostan depan RS .

" permisi Bu,apa pemilik kost di sini ada??" tanya Vevey.

" iya nak, saya Sendiri!" jawab ibu-ibu yang duduk di teras. yang tidak lain adalah ibu kost.

" saya butuh kamar ,apa masih ada yg kosong?" tanya Vevey.

"ada nak, tapi tinggal yg kamar mandi dalam! mau harian apa mingguan apa bulanan?"

tanya ibu kost detail.

" Harian aja buk!" jawab Vevey

" 24 jam 100ribu nak! " ujar ibu kost.

" Baik Bu saya bayar...! ujar vey sambil menyodorkan uang 100ribu.

"Mbak, titip Cindy ya! nanti kalau mbak Zara lapar atau tengah malam Cindy lapar pesan gofood aja ya mbak!" ujar Vevey sambil memberi uang pada mbak Zara.

"Baik nyonya!" jawab mbak Zara dan berjalan mengikuti ibu kost.

vevey bergegas balik ke rumah sakit,dan masuk ruang IGD.

"bagaimana dok?" tanya Vevey cemas karna melihat Bram yang sudah di pakaikan oksigen.

" Lambung pasien kronis, sepertinya pasien tidak pernah makan dengan teratur! ,yang membuat asam lambungnya naik, dan sudah mulai naik ke ulu hati sehingga membuatnya sesak nafas! " ujar dokter panjang lebar.

"Lalu dok?, apa harus rawat inap?" tanya Vevey.

"tadi kita sudah berikan injeksi ,untuk meredakan nyerimsaya rasa tidak perlu, jika pasien sudah merasa mendingan boleh pulang!" kata dokter menjelaskan.

"Oh, baik dok lalu adakah pantangan untuk makanan??" tanya Vevey.

"untuk sementara hindari, gorengan,santan,kopi,pedas, asam,jangan telat makan usahakan tepat waktu, untuk saat ini makan yang halus-halus dulu, dengan porsi sedikit, blablablabla ini resep obatnya, silahkan di tebus!" ujar dokter menjelaskan.

"Trimaksih dok!" ujar Vevey bergegas menebus obat.

selesai menebus obat Vevey kembali ke IGD,

vey mengambil gambar Bram yg masih terkulai lemas dan mengirim ke suaminya.

dan menambahkan pesan pada suaminya.

"Asisten raja singa tumbang karna telat makan!".

Author:

Bram??? entah apa yg merasuki mu!!!🙊🙊🙊🙊

wah gimana ini memel aja belum teratasi...

ada aja lagi yg lain!!!

lalelalela...

like nya dung dan komen enaknya diapain inih??🤔🤔

1
Sista Safta
Buruk
Trisna
vevey lugu banget walaupun tomboy. pikirannya segitu polosnya sama orang
Trisna
vevey juga cerdas ya, bisnis bisa kuliner bisa, meracik obat untuk memanjakan tubuh juga bisa, jualan gitar online juga bisa hemm
keren yah
serta ibu dan istri yang baik👍👍
Trisna
vevey ketegasan dalam berbisnis oke juga ya
Trisna
Vevey Lo terlalu lembut.
ayo tunjukkan taring mu sama pelakor
Trisna
Cindy kau baik sekali dek, kau sangat menghargai dan mencintai mama mu
Trisna
Jovan kalau kecewa ngeri yah
tapi ttp lembut pada istrinya
Trisna
Jovan jiwa sosial mu the best
Trisna
Jovan gue suka banget sama karaktermu. luv banget deh
Trisna
suka banget sama ceritanya, berawal dari kisah Jovan vevey, lanjut ke Bram dan Sasha sekarang Nathan dan Savina,
benar-benar mantap ceritanya
࿅ᴡʜɪᴛᴇ ʟɪᴏɴあᬊ𝄞༗: 🥰🥰😘😘😘😘
total 1 replies
Trisna
so sweetie keluarga bahagia dan receh
Trisna
salut sama ibu Santrian. selain ibu penyayang, dia juga cerdasss
Trisna
hemm curiga sama perwira yang di nikahin shinta
Trisna
curiga deh sama bapaknya Sinta?
dia terlibat enggak sama orang-orang zelene itu
Trisna
waduh menantu ibu Santrian semuanya muda-muda ya, belum lagi Nathan yang lagi berjuang sama jandanya
࿅ᴡʜɪᴛᴇ ʟɪᴏɴあᬊ𝄞༗: lanjutkan ya 🥰😘
total 1 replies
Trisna
sorry Kakak
kalau mereka melihat matahari terbit namanya Sunrise bukan sunset.
terimakasih.
tapi cerita kakak ttp suka
Trisna
huff.... Nathan yang jadi korban
Trisna
🤣🤣popok orang tua jadi pembalut....
Bram bram
Trisna
yah.... apakah Nathan berpaling....
10 tahun bukanlah waktu yang singkat Nathan, cobalah cintai istrimu yang tulus mencintaimu walaupun kalian sah karena perjodohan
Trisna
Jovan sengaja yah l
cari perempuan untuk ngurus Bram heheh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!