Kegagalan dalam membina rumah tangga dengan Alven, membuat Tamara memilih untuk hidup menjadi seorang single mom, membesarkan buah hatinya.
Sebuah Pengkhianatan sang suami membuat Tamara harus menelan pil pahit hidup dalam kesusahan. Karna dirinya hanya seorang ibu rumah tangga. Tapi, saat perpisahannya dengan Alven membuat Tamara mau tidak mau, harus banting tulang, untuk menafkahi putrinya seorang diri.
Hingga pertemuan tak terduga dengan seorang pria bernama Regen Aditama. Yang kondisinya, sangat mengenaskan akibat kecelakaan tunggal yang ia alami.
Tamara berusaha mengeluarkan tubuh Regen dari mobilnya yang sudah mau terbakar.
Bagaimana kisah hidup Tamara setelah pertemuannya dengan Regen?
Dan bagaimana Perjuangan Tamara menafkahi sang putri pasca ditinggal nikah oleh sang suami? yuk simak ceritanya di "Jodoh kedu."
original by Morata
dilarang keras plagiarisme.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Morata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23. DI USIR
Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Tamara memutuskan berpamitan kepada Tuan Aditama dan juga Regen yang masih berbaring di atas branker.
"Sudah malam, Sepertinya saya harus pamit berjamaah Cia. Sepertinya Cia ingin istirahat."ucap Tamara berpamitan kepada Tuan Regen dan juga Tuan Aditama.
Tuan Aditama meminta kepada Januar untuk segera menghantarkan Tamara dan Cia. Begitu juga dengan Evi. Januar harus terlebih dahulu menghantarkan Tamara dengan Cia, kemudian dia mengantar Evi, karena sebelumnya Januar yang meminta untuk ikut bersama menggunakan mobilnya.
"Saya berharap Tuan segera pulih, dan Tuan dapat beraktivitas seperti semula. " ucap Tamara kepada Regen.
"Trimakasih, kamu sudah menyelamatkan saya dari kecelakaan maut itu. Mungkin jika kamu tidak ada entah apa yang akan terjadi terhadap saya. Kamu juga selalu datang menjenguk saya, selama saya berada di rumah sakit. Trimakasih banyak ya Tamara. " ucap Regen.
"Sama-sama Tuan, lagian sudah sewajarnya kita sesama saling membantu, jika seseorang membutuhkan bantuan." sahut Tamara sambil mengembangkan senyumnya.
"Om ganteng, cepat sembuh ya. Nanti kalau om sudah sembuh, Cia akan datang ke rumah om ganteng dan Opa. Karna Cia mau main disana bersama Opa dan Om ganteng." ucap Cia yang mampu membuat Regen dan semua yang ada disana tertawa ngakak, mendengar ocehan Cia.
"Ia Trimakasih ya sayang, kamu sudah doakan Om ganteng mu ini supaya cepat sembuh. Om juga doakan Cia agar semakin pintar dan sehat selalu." sahut Regen sambil tersenyum kepada Cia yang mendekat ke arah Regen.Regen mengelus wajah imut bocah kecil yang begitu menggemaskan itu.
Tamara, Evi, Cia dan Januar berlalu dari ruang rewat regen, setelah mereka berpamitan kepada Tuan Aditama dan regen.
Semetara di tempat lain, terlihat Soraya tampak masih kesal terhadap suaminya alven. Karna Soraya merasa dikhianati oleh suaminya Alven. setelah Soraya memergoki suaminya makan siang bareng bersama seorang wanita, yang jauh lebih muda darinya.
Tentu Soraya tidak bisa, Soraya tidak bisa terima atas perlakuan Alven terhadapnya. Saat Alven sudah tiba di rumah, Soraya langsung mengumpulkan baju baju milik Alven dan meminta Alven untuk segera meninggalkan rumahnya karna dia merasa memiliki hak penuh atas rumah yang mereka tempati selama ini.
Karna rumah itu, merupakan rumah milik Soraya sebelum menikah dengan Alven.
"Apa apaan kamu ini Soraya! kamu tidak bisa melakukan ini kepada saya. Kamu itu istri saya, ingat kamu lagi hamil. " ucap Alven.
"Kenapa tidak bisa? saya memiliki hak penuh atas rumah ini. Karna rumah ini rumah saya. Kamu tidak ada hak sama sekali di rumah ini, "
"Aku menyesal menikah dengan lelaki mata keranjang seperti kamu. "
"Apa?
" Apa aku tidak salah dengan dengar? namun yang datang kepada saya, dan kamu yang selalu menggoda saya dengan tubuh mulus mu itu. Sudah jelas jelas kamu mengetahui kalau saya sudah menikah dengan Tamara.
Kalau kamu memang Wanita baik baik, tidak mungkin kamu masih mau menjalin hubungan dengan pria yang sudah memiliki istri seperti saya. Walaupun kita memiliki hubungan di masa lalu, tapi jika kamu menjaga harkat dan martabat mu sebagai seorang wanita terhormat, kamu tidak akan meminta saya menceraikan Tamara dan meminta menikah dengan saya. Tapi karna kamu wanita murahan, sehingga kamu mampu melakukan itu semua. " ucap Alven membuat Soraya langsung terdiam.
"Pokoknya kamu harus keluar dari rumah ini. " pekik Soraya.
"No problem! justru saya senang lepas dari kami karna saya tidak perlu harus memanipulasi bagaimana cara saya untuk merebut rumah Tamara, Rumah yang selama ini kamu incar dari saya." sahutnya membuat Soraya semakin kesal melihat Alven yang sama sekali tidak membujuknya. Bahkan dia malah senang berpisah dengan Soraya.
Padahal dulu saja, dia tega meninggalkan Tamara dan Cia hanya untuk dapat menikah dengan Soraya. Tidak menutup kemungkinan kalau Alven juga melakukan hal yang sama kepada Soraya. Tetapi sepertinya, Soraya tidak berpikir sampai kesana.
Alven memang pria yang mudah sekali tergoda dengan wanita yang memiliki tubuh seksi. Apalagi wanita itu memberikan respon terhadapnya, dia mampu melakukan apa saja, yang penting dia mendapatkan apa yang dia inginkan dari wanita itu.
Bersambung...
Hai Hai semuanya... dukung terus karya emak, dengan beri like, coment, vote dan hadiahnya ya Trimakasih sudah mampir ke karya emak.
salam outhor Morata
amatiran bener, belum 12 jam sdh ketahuan 😂