NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ervina

Transmigrasi Ervina

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kehidupan di Kantor / Karir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:25.8k
Nilai: 5
Nama Author: laras noviyanti

Ervina seorang CEO ZyroCorp harus meregang nyawa akibat ledakan sebuah bom.

Jiwanya harus berpindah pada tubuh seorang gadis yang sedang terbaring koma akibat di dorong dari atap kampus oleh geng yang selalu membully Nessa.

Apakah Ervina yang saat ini menepati tubuh Nessa, bisa menegak kan keadilan untuk Nessa dan Dirinya sendiri??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon laras noviyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 20

Ethan hanya mengangguk menanggapi keterkejutan Liam mengenai fakta baru yang dia ketahui.

***

  "Apa kau yakin jika gadis yang kau temui adalah putri tuan Benedict?" Ucap Liam.

  "Tentu saja apa tuan Benedict memiliki putri lain" ucap Ethan.

  "Sepertinya tidak, tapi bagaimana informasi yang kita dapatkan salah" ucap Liam.

  "Apa hanya itu yang dapat kau temukan?" Ucap Ethan.

  "Ya hanya ini yang dapat aku temukan, informasi lainnya seperti ada seseorang yang menutupinya saat ini semua informasi mendalam tentang keluarga Benedict tak dapat di cari" ucap Liam.

  "Sepertinya ada sesuatu di balik ini semua" ucap Ethan.

  "Tadi kau bilang jika di kampus putri tuan Benedict tak memiliki teman, bukan kah akan sangat mudah putri tuan Benedict memiliki banyak teman dengan status orang tuanya" ucap Ethan heran.

  "Karena selama ini wajahnya saja tak pernah di publikasikan oleh tuan Benedict jadi seluruh kota tak pernah tahu siapa putri tuan Benedict" ucap Liam.

  "Di kampus mana?" Ucap Ethan.

  "UNF (Universitas Nasional Fortisia)" ucap Liam.

  "Baiklah aku sendiri akan menyelidikinya" ucap Ethan.

Liam yang mendengar ucapan Ethan hampir saya terkena serangan jantung, bagaimana tidak selama ini dia mengenal Ethan tak pernah sekali pun dia melihat jika Ethan tertarik dengan seorang wanita.

Tapi liat saat ini dia mendengar jika Ethan sendiri akan menyelidiki seorang wanita, apakah matahari akan terbit dari arah barat.

Saat ini Xander dan rombongannya telah sampai di alamat yang di kirimkan oleh Nessa.

Xander melihat sebuah rumah minimalis dua lantai, dia segera keluar dari mobil untuk memastikannya.

Seorang security yang di tugaskan oleh Nessa untuk menjaga rumah yang baru saja dia beli melihat beberapa mobil berhenti di depan gerbang.

Security segera bangun dan menghampiri seseorang yang baru saja keluar dari dalam mobil.

  "Permisi tuan ada yang bisa saya bantu" ucap Security.

  "Iya pak apa benar alamat ini di sini?" Ucap Xander yang menunjukkan alamat yang di kirimkan oleh Nessa pada pak security.

Security membaca alamat yang di tunjukkan oleh lelaki itu.

  "Benar tuan itu alamat rumah ini, jika boleh tahu apa anda tuan Xander?" Tanya Security.

Xander yang mendengar security memanggil namanya dia mulai waspada, bisa saja ada sesuatu yang berbahaya.

  "Benar saya Xander, tapi dari mana anda dapat mengetahui nama saya" ucap Xander.

Security itu tersenyum ternyata orang yang telah dia tunggu dari pagi tadi telah datang.

  "Selamat datang tuan Xander, tadi pagi nona Nessa telah mengatakan pada saya jika tuan Xander dan rekan lain yang akan menempati tempat ini" ucap Security.

Dia segera berlari ke arah pagar dan membukanya agar mobil xander dan yang lain bisa di masukkan ke garasi.

Xander yang mendengar penjelasan sang security hanya tersenyum tipis bisa bisanya dia berfikir akan ada sesuatu yang bahaya di saat tempat yang di siapkan langsung oleh Nona.

Security kembali menghampiri Xander yang masih berdiri di tempatnya.

  "Silakan di masukkan ke dalam mobilnya tuan" ucap Security.

  "Baikk pak terima kasih" ucap Xander.

Xander berjalan kembali ke mobilnya.

  "Masukkan mobilnya" ucap Xander ke rekannya yang mengemudi.

Saat mobil Xander mulai memasuki rumah tersebut beberapa mobil di belakangnya mengikuti.

Saat ini Nessa tengah makan malam bersama kedua orang tuanya.

  "Jadi besok kau akan kembali ke kampus Nes" ucap Zahir.

  "Iya pah" ucap Nessa.

Zahir telah mendengar dari istrinya mengenai apa yang akan Nessa lakukan, dia tak akan melarang bahkan dia akan mendukung semua yang di lakukan putrinya.

  "Temui lah dulu paman Rei dia ingin bertemu denganmu, meski kalian berada dalam satu kampus kau tak pernah menemuinya" ucap Zahir.

  "Baik pah sebelum aku ke kelas aku akan menemui om Rei terlebih dulu" ucap Nessa.

  "Bagus, lakukan apa yang menurutmu layak mereka dapatkan atas perbuatannya" ucap Zahir.

Nessa mengangguk, mereka kembali melanjutkan makan malam bersama dalam diam, setelah acara makan malam selesai Nessa pamit untuk ke kamar duluan.

  "Mah pah Nessa udah selesai kalau gitu Nessa ke kamar duluan ya" ucap Nessa.

  "Ya sayang selamat malam" ucap Lestari dan Zahir.

  "Selamat malam juga mah pah" ucap Nessa mencium pipi kedua orang tuanya bergantian.

Nessa meninggalkan meja makan dan menuju kamarnya, saat telah sampai di kamar dia mengambil ponselnya.

Saat membuka ponselnya ternyata ada pesan dari Xander yang mengatakan jika mereka telah sampai.

  "Ternyata mereka telah sampai, baiklah besok aku akan menemui mereka" ucap Nessa.

Saat ini Zahir dan Lestari tengah berada di ruang keluarga.

  "Mah nanti malam papah akan keluar ada yang perlu di bereskan" ucap Zahir.

  "Apa ada hal yang mengharuskan papah turun tangan" ucap Lestari.

  "Ya mah sepertinya ada mata mata" ucap Zahir.

  "Baiklah papah tetap harus hati hati" ucap Lestari.

Ternyata ada sesuatu yang di sembunyikan oleh Zahir dan Lestari dari Nessa, ternyata selama ini orang tuanya memiliki sebuah kelompok mafia yang bernama Black White.

Kelompok yang di pimpin oleh Zahir sering membantu orang yang tak mampu bahkan membantu aparat penegak hukum. Tapi tentu saja mereka ada melakukan hal yang melanggar hukum dan aturan.

Nessa yang tengah memainkan ponselnya ternyata tertidur dengan lelap, tapi tiba tiba dia terbangun saat mendengar suara motor di halaman depan.

Nessa bangun dan berjalan ke arah balkon untuk melihat siapa yang membuat kebisingan di tengah malam seperti ini.

Mata Nessa membulat saat mengetahui siapa yang ada berada di atas motor tersebut.

  "Papah" ucap Nessa pelan.

Nessa dapat melihat dengan jelas jika yang saat ini berada di atas motor tersebut sang papah dan ada sang mamah yang seperti mengantar kepergian sang papah.

Zahir mulai menarik pedal gas meninggalkan halaman mansion Benedict, Nessa terus memperhatikan sang papah sampai bayangan sang papah tak benar benar terlihat.

Nessa menyandarkan punggungnya di pagar balkon kamarnya.

  "Mau kemana papah malam malam begini, terus ada apa dengan pakaian yang papah gunakan" ucap Nessa.

  "Sepertinya ada sesuatu yang tak di ketahui oleh Nessa yang asli mengenai orang tuanya" ucap Nessa.

  "Baiklah aku akan mencari tahunya nanti, sebaiknya aku kembali melanjutkan tidur karena besok game akan di mulai" ucap Nessa menyeringai.

Nessa menutup kembali pintu balkon kamarnya dan segera masuk ke dalam selimut melanjutkan tidurnya.

Keesokan paginya alarm di kamar Nessa berbunyi dia segera bangun nda mematikan suara alarm tersebut.

Nessa mengucek matanya dan mulai menyesuaikan pandangannya.

  "Selamat pagi dunia dan selamat bermain pada bedeb*h" ucap Nessa.

Nessa segera berjalan ke arah kamar mandi untuk mandi dan bersiap pergi ke kampus, saat ini Lestari telah berapa di meja makan dia hanya menyiapkan 2 piring saja karena sang suami masih belum pulang.

Dari arah tangga terdengar suara langkah kaki, Lestari segera berbalik dan melihat Nessa yang tengah menuruni tangga dengan penampilan barunya.

Lestari hanya tersenyum melihat penampilan baru putrinya.

  "Selamat pagi mah" ucap Nessa mengecup pipi sang mamah.

  "Pagi juga sayang" ucap Lestari.

Nessa melihat piring yang tertata di atas meja.

  "Mah kenapa hanya 2 piring lalu dimana papah?" Ucap Nessa.

  "Ah papah sudah berangkat tadi pagi pagi sekali sayang ada urusan di perusahaan" ucap Lestari tenang.

Nessa tahu jika mamahnya sedang berbohong pasti papahnya belum pulang sedari malam.

  "Oh kira Nessa papah kemana pagi gini" ucap Nessa.

  "Sudah sayang cepat kita sarapan, kau harus berangkat cepat mamah sudah mengabari om Rei kalau kamu akan menemuinya" ucap Lestari.

  "Baik mah" ucap Nessa.

Nessa dan Lestari sarapan hanya berdua saja karena Zahir masih belum pulang sejak semalam.

1
Fahmi Ardiansyah
iya Alhamdulillah Nessa di kelilingi org2 yg baik.
Fahmi Ardiansyah
iya aku kasih bintang lima Thor.semoga sukses n semangat terus.
Fahmi Ardiansyah
mungkin Steve mengingat temannya Ervina yg udah meninggal ya Thor.
Lala Kusumah
Alhamdulillah Nessa dikelilingi oleh orang-orang yang sayang sama dia 😍😍😍
Sribundanya Gifran
lanjut
Lala Kusumah
kereeeeeennn Ness 👍👍💪💪😍😍
Sribundanya Gifran
lanjut
Fahmi Ardiansyah
klu up yg banyak dong thor.masa cuma 1 episode nanggung bacanya Thor.
Fahmi Ardiansyah
iya emang Nessa jiwanya org lain bahkan pemimpin kelompok 🐉 yg siap mengeluarkan bisanya terhadap musuh musuhnya saat ini.
Sribundanya Gifran
lanjut
Fahmi Ardiansyah
Lo viola anaknya tuan Benedict yg benar aja.atau dia cuma mengaku ngaku aja.biar Nessa takut.n apa viola gak tau klu Nessa adalah putrinya tuan Benedict.
Fahmi Ardiansyah
iya Nessa yg skrg akan menunjukkan taringnya terhadap 3 org cecunguk yg bikin Nessa terjatuh
Sribundanya Gifran
lanjut
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Cha Sumuk
jangan pake gue gue loe loe knp thor..biar enk di bc gitu
Fahmi Ardiansyah
iyaaaah dikit amat sih thoor
Warijah Warijah
Wah bakalan seru nih. Ayah dan anak seorang mafia 👍
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Sribundanya Gifran
lanjut💪💪💪💪💪
Sribundanya Gifran
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!