Novel ini squel dari novel DIKIRA TUKANG OJEK TERNYATA PENGUSAHA Dan MENTARI TERTUTUP AWAN.
Novel ini menceritakan kisah cinta dan kecewa, seorang Nadia, Putri dari Arkan dan Senja, Sedangkan yang lelaki Putra dari Awan dan Mentari.
yang penasaran dengan percintaan mereka, yok ikuti novel ini yang berjudul.DIKIRA GADIS DESA TERNYATA KAYA RAYA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 4.Pengkhianatan Sintia
Setelah pintu terbuka, Kenzo sangat terkejut saat melihat wanita yang sangat dicintainya berada dibawah kungkungan lelaki lain yaitu saingan perusahaannya.
Kedua insan yang sedang menggebu itu belum menyadari kehadiran Kenzo, keduanya masih menikmati desahan yang begitu memuaskan.
Sedangkan Kenzo sudah sangat marah, tangannya sudah begitu gatal ingin memberi tonjokan pada kedua manusia didepannya saat ini.
"Bajingan". Teriak Kenzo langsung memberi Bogeman mentah pada lelaki itu hingga membuat lelaki itu jatuh terhuyung kelantai.
Sintia sangat terkejut dengan kejadian itu, dia langsung menutup tubuhnya dan turun dari tempat tidur , Sintia segera memakai kembali pakaiannya.
Sedangkan Kenzo dia tidak berhenti memberi pelajaran kepada lelaki itu. Kenzo sudah tidak bisa berhenti menghajar lelaki itu.
Sintia yang melihat Damar terus dihajar, dia langsung menghentikan Kenzo agar tidak memukul Damar lagi.
"Hentikan, kamu bisa membunuhnya!" Bentak Sintia membuat Kenzo menghentikan pukulannya dan melihat kewajah Sintia.
Sintia mulai takut dengan tatapan Kenzo padanya. Kenzo langsung menghampiri Sintia dan mencekik lehernya hingga tubuh Sintia terseret ke tembok.
"Jalang, kamu mengkhianati ku." Kenzo semakin mempererat cekikannya di leher Sintia sehingga Sintia susah untuk bernafas.
Tanpa disangka, lelaki yang bernama Damar, memukul Kenzo hingga cekikan Kenzo terlepas dari leher Sintia.
"Jangan sakiti kekasihku." Bentak Damar membawa Sintia kebelakang tubuhnya.
Kenzo kembali hendak memukul Damar lagi, namun Sintia langsung menghentikan Kenzo.
"Stop, kalau kamu berani pukul dia lagi, aku akan menghubungi polisi." Ancam Sintia membuat Kenzo terpaku dan menghentikan pukulannya di udara.
"Sintia, kamu membelanya?" tanya Kenzo setelah terpaku beberapa saat tadi.
"Iya, kami saling mencintai, sekarang kamu pergi." Sintia mengusir Kenzo, sepertinya dia lupa kalau apartemen ini milik Kenzo.
Hati Kenzo sungguh begitu sakit saat mendengar Sintia, wanita yang dia cintai mengatakan kalau dia dan Damar saling mencintai dan membela lelaki itu.
"Lalu hubungan kita selama ini apa?" tanya Kenzo tidak percaya kalau hubungan yang selama ini dijalani begitu mudahnya dilupakan oleh Sintia.
"Kenzo, selama ini aku hanya mencintai uang mu, aku sama sekali tidak mencintaimu, pacarku adalah Damar, bukan kamu." Ungkap Sintia tidak lagi menutupi kelicikannya.
Kenzo menggeleng kepala, hatinya sudah sesak, sakit didalam hatinya sudah tidak tertahan.
Kenzo terpaksa menerima pengkhianatan Sintia, mau tidak mau dia harus menerima semua yang terjadi hari ini.
"Baiklah, aku terima keputusanmu, tapi kamu tidak berhak mengusirku dari sini, ini apartemenku kalau kamu lupa." Kenzo keluar dari kamar itu dengan hati yang hancur dan tubuh yang lemas.
Kenzo datang dengan niat ingin menenangkan pikirannya yang sedang kacau karena masalah perusahaan.
Kenzo tidak menyangka sampai di apartemen malah menemukan pengkhianat dan membuat pikirannya tambah kacau.
***
Arkan yang baru pulang kerja, dia langsung bertanya pada Senja istri, karena melihat rumahnya begitu sepi.
"Sayang, dimana Nadia, apa dia belum pulang?" tanya Arkan, karena biasanya Putri semata wayangnya itu selalu menyambutnya saat pulang kerja.
"Dia kerumah Mama, katanya mau nginap disana beberapa hari, dia menyuruhku minta izin padamu tadi." Ungkap Senja sembari membuka jas suaminya itu.
"Ya sudah, tidak apa-apa, malam ini kita juga harus pergi, aku ada perjalan ke Negara A, Mungkin sekitar tiga bulan, kamu juga harus ikut." Ujar Arkan memberitahu Senja.
"Mas, nanti kalau Nadia kembali gimana? dan perusahaan siapa yang urus?" tanya Senja dia khawatir kalau Nadia kembali tidak ada dirinya dan suaminya.
Arkan tersenyum dan menyentil dahi Senja, istrinya itu terlalu telat memikirkan sesuatu.
"Perusahaan, aku sudah meminta Devan mengurusnya, dan soal Nadia kita bisa telepon, kamu ini telat mikirnya." Arkan langsung mengajak Senja untuk berkemas agar tidak ketinggalan pesawat.
Sedangkan ditempat lain Seorang wanita tua sedang mondar mandir didepan rumah. Hatinya wanita tua itu sedang tidak baik-baik saja.
Wanita tua yang bernama Laras itu khawatir dan cemas karena sudah hampir magrib, cucu kesayangannya belum sampai kerumah.
"Awan, Mentari," teriak Oma Laras memanggil Putra dan menantunya. Awan dan Mentari yang sedang menuruni tangga, keduanya langsung bergegas karena mendengar teriakan Oma Laras memanggil keduanya.
"Ma, ada apa, kenapa Mama berteriak?" tanya Awan saat sudah sampai didepan Mamanya.
Oma Laras kini menjadi janda, karena suaminya Pak Bagio sudah meninggal saat Kenzo masih dibangku kuliah.
"Cucuku, cucuku belum pulang, kenapa? Aku takut terjadi sesuatu padanya." Ujar Oma Laras sangat terlihat kekhawatiran di wajahnya yang sudah keriput.
Mentari mengusap-usap pundak Oma Laras yaitu Mama mertuanya, untuk menenangkan orang tua itu.
"Ma, Mama tenang dulu, ayo kita masuk, Kenzo sebentar lagi pulang, mungkin dia lagi banyak pekerjaan dikantor." Awan juga mencoba menenangkan Mamanya.
"Telepon dia, tidak mungkin Cucu ku tidak pulang, dia selalu tepat waktu, dia kan pergi nanti kalau ada urusan, kolo sore dia selalu pulang untukku." Ujar Oma Laras. Sepertinya dia ada ikatan batin dengan cucunya itu.
Mama Laras dapat merasakan kalau cucunya sekarang ini sedang tidak baik-baik saja.
Awan menelepon Bagas asistennya Kenzo. Menanyakan Kenzo ada dimana.
"Apa kamu bersama Kenzo?" tanya Awan setelah teleponnya tersambung dengan Bagas.
"Kenzo sudah keluar dari kantor sejak siang dan belum kembali sampai waktu pulang." Jawab Bagas memang benar adanya.
Awan langsung memutuskan teleponnya setelah selesai berbicara dengan Bagas.
"Gimana Hubby, apa kata Bagas?" tanya Mentari hingga sampai saat ini Mentari masih memanggil Awan Hubby.
Awan menggeleng. "Bagas bilang Kenzo sudah pulang sejak siang tadi." Jelas Awan pada Mama dan istrinya.
"Coba telepon Alex, mungkin dia dirumah Alex!" titah Mentari, dan dia juga mencoba menghubungi Adiknya Fajar.
Awan mencoba menelpon Alex, namun Alex juga tidak tau kemana Kenzo karena HPnya juga tidak aktif.
Fajar yang sedang berbicara dengan Nadia diluar Negeri, dia harus mengakhiri teleponnya dengan Nadia.
"Kak, udah dulu, Kak Mentari telepon." Ucap Fajar saat mengakhiri teleponnya dengan Nadia.
Nadia yang ditelepon oleh Fajar, adalah Nadia Adiknya Awan, bukan Nadia Putrinya Arakan dan Senja, memang keduanya memiliki Nama yang sama.
Nadia Adiknya Awan sekarang tinggal diluar Negeri karena suaminya mengurus perusahaan disana.
"Ada apa Kak?" tanya Fajar setelah mengangkat telepon dari Mentari.
"Fajar, apa Kenzo menemui mu, apa dia bersamamu?" tanya Mentari pada Adiknya.
"Tidak Kak, Kenzo sudah dua hari tidak kesini." Jawab fajar apa adanya.
"Memang kenapa, apa Kenzo belum pulang?" tanya Fajar dia juga khawatir karena mendengar suara Mentari seperti orang yang lagi cemas.
"Kenzo belum pulang sampai sekarang, Bagas bilang dia sudah pulang dari tadi siang, ya udah Kakak matikan teleponnya ya." Mentari langsung mengakhiri teleponnya.
"Kejar mobilnya, jangan sampai lolos, aku ingin dia mati!" titah seseorang pada anak buahnya yang sedang mengejar mobil Kenzo.
Bersambung.