Anggi dan Raffi baru saja melangsungkan akad nikah, mereka menikah karena suatu perjodohan tapi siapa sangka di saat yang bersamaan datang satu keluarga yang menuntut pertanggung jawaban Raffi karena Raffi ternyata menghamili mantan kekasihnya.
Apakah Raffi akan menikahi mantan kekasih nya yang ternyata hamil di luar nikah ?
Lalu bagaimana dengan Anggi ? apa Anggi bisa menerima pengkhianatan suami yang bahkan baru hitungan menit ? akan kah pernikahan Anggi dan Raffi bisa berakhir bahagia dengan hadirnya orang ketiga yang juga bagian dari masa lalu suaminya ?
Kehidupan apa yang harus Anggi lalui di dalam rumah tangga nya bersama Raffi?
Pantengin kisah Anggi Raffi dan wanita ketiga di pernikahan mereka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rapuh
" aku setuju " ucap Raffi tanpa mempertimbangkan apapun lagi.
" tapi ibu tak setuju " ucap Bu Ratna yang tak sengaja mendengar syarat yang Disya ajukan untuk pengangkatan rahim yang sebenarnya demi kebaikan dan kesehatannya sendiri.
" Bu, biarkan Raffi dan Disya memutuskan semuanya " ucap pak Anton yang tak ingin sikap istrinya malah semakin memperburuk keadaan.
" pengangkatan rahim ini juga untuk kebaikan nya sendiri jadi untuk apa Raffi harus mengorbankan dirinya dan juga masa depannya untuk wanita yang hanya memikirkan dirinya sendiri !" ucap Bu Ratna kesal.
" Bu... Raffi mohon mengertilah dengan apa yang sedang Disya hadapi saat ini Bu " ucap Raffi yang tak ingin Disya tertekan karena ucapan ibunya.
" jika memang dia tak bisa di kasihi dan tak bisa di beritahu apa yang terbaik untuk hidupnya, biarkan saja rahim itu ada dalam tubuhnya tapi ingat jangan pernah menyusahkan kami jika suatu saat hal buruk akan terjadi padamu " ucap Bu Ratna yang memilih keluar dari ruangan Disya.
" ayo yah kita pulang " ucap Bu Ratna sambil keluar meninggalkan Raffi yang terlihat serba salah saat ini.
Cukup lama Raffi dan Disya terdiam satu sama lain hingga setelah sepuluh menit berlalu barulah Disya kembali membuka suaranya.
" apa aku salah jika aku memikirkan masa depan ku ?"
" apa aku salah memikirkan nasib ku setelah hal berharga bagi seorang wanita di ambil dari dirinya ?" tanya Disya yang untuk pertama kalinya air mata yang keluar adalah air mata kesedihan yang begitu mendalam.
" seorang wanita tanpa rahim seperti sebuah mobil tanpa mesin dimana tak akan di hargai oleh siapapun " ucap Disya lagi.
Mendengar apa yang Disya katakan membuat Raffi refleks memeluk Disya yang memang terlihat sangat rapuh bahkan Raffi baru melihat sisi rapuhnya Disya yang iya kenal manja selama ini.
" apapun yang kamu inginkan akan aku lakukan sekalipun kamu tak ingin mengangkat rahim mu pun aku tak akan memaksa "
" kita akan cari alternatif lain selain pengangkatan rahim seperti yang dokter sarankan " ucap Raffi yang tak ingin Disya melakukan pengangkatan rahim atas dasar paksaan.
" aku mau " ucap Disya yang membuat Raffi sedikit bingung arti kata mau yang Disya katakan.
" mau ?"
" mau mencoba ke alternatif atau mengikuti saran dokter ?" tanya Raffi yang tak ingin salah paham dengan keinginan Disya saat ini.
" aku akan mengikuti saran dokter dan aku harap kamu akan menepati janji yang sudah kamu buat pada ku " ucap Disya yang akan mengambil segala resiko karena iya masih sayang akan nyawanya sendiri.
" baiklah jika kamu sudah setuju, aku akan memberitahu dokter agar bisa menjadwalkan operasi untuk mu " ucap Raffi yang sudah bangkit dari duduknya bersiap untuk keluar.
Drrrttt drrrttt drrrttt
Handphone Raffi bergetar dimana saat ini Anggi sedang mencoba menghubunginya, sambil berjalan menuju ruang dokter Raffi pun memutuskan mengangkat sambungan telepon dari Anggi.
" halo mas, bagaimana kondisi Disya saat ini ?" tanya Anggi yang meski akan memutuskan semua hubungannya dengan Raffi.
" Disya sudah memutuskan untuk mengangkat rahimnya " ucap Raffi yang terdengar sangat sedih.
" Anggi turut sedih karena Anggi tau keputusan itu bukan hal yang mudah untuk bisa Disya ambil "
" tapi kamu harus ingat jika hubungan kamu dan Anggi pun sudah selesai jadi jangan pernah menggunakan Anggi sebagai mesin anak hanya demi meneruskan garis keturunan keluarga mu " ucap Nando yang langsung merebut handphone milik Anggi saat tau Anggi sedang menghubungi Raffi.
" kak, mas Raffi tak akan sejahat itu pada Anggi " ucap Anggi naif.
" kamu tak tau bagaimana Raffi dan kakak harap kamu tak akan terjebak ucapan manis Raffi suatu saat nanti " ucap Nando memperingatkan Anggi adiknya.
" kakak mu benar, mungkin saja suatu saat nanti aku akan meminta mu hamil anak ku demi keinginan ibu " ucap Raffi yang merasa apa yang Nando katakan tidak lah salah.
" jadi hiduplah dengan baik dan aku akan mengurus perceraian kita agar kamu tak akan terjebak dengan ku dan Disya suatu hari nanti" ucap Raffi yang langsung menutup sambungan teleponnya setelah mengatakan itu semua.
✍️✍️✍️ Bagaimana sikap Bu Ratna saat tau keputusan bodoh anaknya pada Anggi ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘😘😘