Karena mempunyai kelainan aneh, Keylin dibeli dan dijadikan Ibu Susu. Gadis perawan itu ditugaskan hanya untuk mengurus Samuel, calon pewaris Mafia SKYPEA. Pesona cantik Ibu Susu Samuel itupun perlahan membuat Edgar jatuh hati sehingga diam - diam pria itu memendam hasrat cinta padanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asti Amanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. Bertemu Bryan
"Maaf, Tuan. Saya mau kok mengurus selalu Tuan Samuel. Cuma kalau Tuan Samuel sudah besar, aku takutnya nanti asiku masih keluar. Aku merasa kurang pecaya diri jika terus seperti ini." Keylin berharap Edgar tidak salah paham. Saat mau dibalas, aroma di sekitar mereka tiba - tiba tercium bau kentut.
Keduanya kompak melihat ke arah Samuel. Sang pelaku bom kentut yang puas sekali melerai perdebatan Edgar dan Keylin. Berkat senyum kecilnya itu, suasana yang tadi tegang berubah damai.
"Huh, kau makan saja. Jangan pikirkan omonganku tadi." Edgar berdiri mau menjauhkan Samuel dari Keylin supaya nafsu makan istrinya itu tidak hilang. Namun Keylin berdiri dan menahan ujung kerah Edgar.
"Kenapa? Kau mau minta makanan yang lain?" tanya Edgar.
"Bukan, aku mau tanya saja. Apa yang mau Tuan lakukan padanya?" Keylin cemas kalau Edgar yang kesal mau melemparkan Samuel ke luar jendela.
"Apa kau tidak bisa melihat? Popoknya penuh. Aku mau mengganti popoknya, bukan menjauhkan dia darimu. Jadi kembali duduk di sana dan habiskan makananmu." Perintah Edgar tegas. Keylin pun duduk manis dan makan cepat sebab terlihat Edgar kebingungan mengurus Samuel.
Tok tok tok
Suara pintu terdengar diketuk. Keylin yang tengah makan mau berdiri membukanya, namun tidak jadi setelah pintu itu terbuka. Keylin terpana melihat ada wanita bersepatu hak tinggi masuk lalu berjalan gontai ke arah Edgar. "Siapa wanita itu?" gumamnya penasaran.
Rupanya, Edgar memanggil sekretarisnya Justin untuk datang mengganti popok Samuel. Wanita itu terperangah mendapat tugas itu.
Keylin menahan tawa sembari menguyah. Tentu lucu melihat ekspresi sekretaris Justin yang manyun di sana. Gadis itu kembali menunduk ketika Edgar jalan ke arahnya kemudian duduk di depannya.
Melihat di sekitar bibir Keylin yang belepotan, Edgar menyapunya dengan jari telunjuknya. Keylin terkejut menerima tindakan yang tiba - tiba itu. Sekali lagi Edgar membuatnya terkejut. Pasalnya, sisa makanan yang menempel di pinggir bibirnya itu dicolek kemudian dimakan Edgar.
"Kenapa? Kau tidak terima aku makan itu?" tanya Edgar. Keylin menggeleng tidak keberatan. Namun lagi - lagi kelakuan Edgar membuatnya tercengang, sebab suaminya itu meminum air miliknya kemudian memberi setengah sisa air itu kepadanya.
"Ayo diambil!" kata Edgar menyuruh Keylin mengambilnya. Tapi gadis itu masih enggan meminumnya.
"Kenapa tidak diambil? Kau jijik ya menghabiskan air ini untukku?" Edgar menatap kecewa. Demi membuatnya senang, Keylin pun terpaksa menghabiskannya dan tersenyum getir. Sontak, ia terdiam saat Edgar kembali mengusap kepalanya dengan lembut. Edgar suka sama perempuan yang penurut. Jadi dia senang kalau Keylin tidak menolak pemberiannya. Tapi tidak bagi Keylin yang agak merasa aneh meminum sisa Edgar. Perasaannya tidak bisa diartikan.
Usai makan siang, tiba - tiba lagi Edgar mengejutkannya. Pria itu melontarkan satu pertanyaan. Padahal, baru juga kenyang, dia harus menjawab pertanyaan Edgar yang mengarah pada mimpinya. Edgar bertanya mimpi apa saja yang selama ini Keylin dapatkan. Sekretarisnya Justin yang menyimak di sebelah Samuel itu sedikit penasaran juga. Namun tak disangka, jawaban Keylin sangat lucu.
"Apa yang kau mimpikan?" tanya Edgar.
"Itu, kemarin yang lalu aku mimpi sosok pocong hitam."
Bukan cuma wanita itu yang terkejut, Edgar juga sangat syok mendengarnya. Edgar pikir, jawabannya adalah dirinya, tapi ternyata dirinya dipandang sebagai pocong hitam menakutkan.
"Serius, kau mimpi buruk seperti itu?" sahut wanita itu bertanya.
"Ya mba, pocongnya jelek banget."
Lagi - lagi Edgar dibuat manyun dianggap jelek. Padahal malam itu, dia amat tampan dan gagah mengorek segel perawan Keylin. Rasanya Edgar mau jadi pocong sungguhan dan membawa Keylin ke dalam satu kuburan. Saking kesalnya, laki - laki itu jadi tidak mood bekerja hari ini.
"Eh, Tuan mau kemana?" Keylin berdiri dan melihat Edgar mengambil Samuel.
"Ikut aku ke rumah sakit periksa Samuel." Keylin pun cepat - cepat menyusul Edgar yang keluar. Ini kesempatannya bisa bertemu Bryan di sana. Sekretarisnya Justin pun mangut - mangut sudah melihat Keylin. Gadis yang diperistri oleh Edgar. Ia tahu dari Justin tadi.
"Tingkah gadis itu sangat polos. Layaknya Nona Tania. Pantas saja Tuan Edgar mau mempersuntingnya jadi istri." Wanita itu pergi kembali ke ruangannya. Sedangkan kini Edgar dan Keylin sampai ke rumah sakit, tempat Bryan bekerja dan Mona dirawat. Keylin sedikit deg - degan jalan di sebelah Edgar, apalagi nanti jika tidak sengaja bertemu Bryan.
"Kuharap, aku bertemu dia tanpa diketahui Tuan Edgar." Keylin menghembus nafas berat dalam hati membuat Edgar mengernyit heran. "Apa yang dia pikirkan sampai gelisah begitu?" gumam Edgar membatin. Sekilas, di kejauhan ada Bryan yang sempat melihat Keylin. Tapi Bryan masih ragu sehingga berpikir dia mungkin salah lihat.
"Kalau Keylin ke sini, dia pasti menghubungiku duluan. Sepertinya aku harus makan banyak - banyak wortel lagi." Bryan pergi dari tempatnya menemui pasien selanjutnya dan berniat mengganti kacamatanya juga. Namun pada akhirnya, Bryan menemukan Keylin juga. Pria itu agak heran melihat gadis itu menguncir rambutnya.
Sementara di rumah Edgar, Bianca yang sendirian diam - diam masuk ke kamar Edgar setelah mendapat kunci cadangan lalu menatap kesal pada foto pernikahan yang terpajang di dalam bingkai yang ada di atas meja. Di sebelah tangannya ada sebuah gunting besar yang tajam.
"Kemana gadis itu?" gumam Bianca mencari Keylin. Bermaksud menusuk gunting itu ke jantung Istri Edgar itu.
.
Like dan komen😊terima kasih.