NovelToon NovelToon
Terpaksa Kembali

Terpaksa Kembali

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Itta Haruka07

Milea bukanlah sebuah kesalahan. Ia terlahir karena rasa cinta Leon yang terlalu dalam pada sekretarisnya, Rindu.

Milea gadis kecil yang tidak pernah beruntung. Dia tidak pernah bertemu dengan ayah kandungnya, dan sekarang penyakit mematikan mengancam jiwanya.

Demi mewujudkan keinginan Milea, Rindu melawan luka masa lalu dan terpaksa kembali menemui Leon. Dia datang setelah lima tahun meninggalkan pria itu.

Akankah Rindu berhasil membawa Leon pada Milea?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terpaksa Kembali | Bab 2

Semenjak hari itu, Leon terpaksa bertunangan dengan Gia, dan Rindu sudah mencari tempat kerja lain untuk menjauh dari kehidupan Leon. Hatinya tidak akan sanggup jika harus lihat laki-laki yang telah menodainya bersanding dengan wanita lain.

Beberapa waktu berlalu, Rindu mendapati dirinya hamil dan dia pun kebingungan sendiri.

Rindu terus berperang dengan pikirannya sendiri. Selama ini dia berusaha mengungkapkan kejadian malam itu, tapi tetap saja dia tidak punya bukti kuat untuk meyakinkan Leon.

Wanita itu bekerja seperti biasa. Namun, dia menyembunyikan alat tes kehamilan di balik saku roknya.

Begitu berhadapan dengan Leon, Rindu membuka suara, “Pak Leon, apa Pak Leon sama sekali nggak ingat apa yang terjadi malam itu?”

Hati Leon berdesir. Sekelebat bayangan muncul di ingatannya. Malam itu, bukan Gia yang bersamanya, tetapi Rindu. Lalu, kenapa Gia yang ada di sampingnya saat Leon membuka mata?

“Maksud kamu apa?”

Rindu mengeluarkan alat tes kehamilan dari saku dan ingin mengakui semua pada Leon. Walau mungkin laki-laki itu tidak percaya nantinya, tetapi Rindu ingin berusaha jujur.

Sayangnya, Gia tiba-tiba masuk ke ruangan Leon dan langsung memeluknya. “Sayang, aku hamil!”

Kata-kata yang keluar dari mulut Gia membuat perasaan Rindu hancur berkeping-keping. Rencananya untuk bisa berkata jujur pada Leon harus pupus karena Gia ternyata juga hamil.

Dalam dekapan Gia, Leon menatap Rindu yang kembali menyembunyikan sesuatu di sakunya.

“Selamat Bu Gia, Pak Leon saya permisi dulu!”

Rindu benar-benar tidak sanggup mengungkapkan kebenaran. Bukannya kembali bekerja, dia malah pulang ke apartemennya dan menata semua barang-barangnya.

Hatinya benar-benar kalut, dan Rindu memutuskan untuk membawa kenangan bersama Leon itu pergi jauh.

“Ibu akan membesarkanmu dengan baik, Sayang!” Usapan lembut tangan Rindu mendarat sempurna di perutnya.

Bagaimanapun keadaannya nanti, Rindu akan membesarkan bayi tidak bersalah itu setulus hati. Walaupun mungkin nanti akan ada banyak kesulitan, tapi Rindu yakin kebersamaannya dengan bayi itu akan berhasil mengalahkan segala kesulitan.

**

**

Lima tahun berlalu dengan baik, Rindu dan putrinya hidup dengan layak berkat tabungan yang Rindu kumpulkan selama menjadi sekretaris Leon. Dia bahkan membuka toko bangunan untuk mengelola uangnya.

Namun, kehidupan baik itu mulai hilang sekarang. Baru beberapa hari yang lalu, anaknya dibawa ke rumah sakit karena tidak mau makan dan terus mengeluh pusing.

“Ibu, kepalaku sakit!” keluh gadis kecil berusia empat tahun yang kini terbaring di ranjang rumah sakit itu.

“Sabar ya, Sayang! Kamu harus kuat. Ibu masih berusaha cari obat buat kamu, Nak!” Tangan Rindu menggenggam erat tangan sang putri yang divonis kanker darah di usianya yang masih sangat kecil.

“Ibu, ayo kita temui Ayah, Ayah pasti bisa carikan obat buat Lea. Lea nggak mau lihat Ibu berjuang sendirian buat Lea. Tolong bawa Ayah Lea, Bu! Lea pengen ketemu Ayah!”

Air mata seorang ibu yang sejak tadi terbendung, akhirnya tumpah juga. Rindu menangis sambil memeluk sang putri yang terbaring lemah di ranjangnya.

Sebuah keinginan kecil yang mungkin saja menjadi keinginan terakhir Milea. Gadis kecil yang periang itu kini harus melawan kanker ganas yang mungkin sewaktu-waktu bisa merenggut nyawanya.

Rindu tidak ingin terlambat. Dia akan mewujudkan apa pun yang diinginkan putrinya itu, termasuk mempertemukannya dengan ayahnya, Leon.

Dengan keputusan yang bulat, Rindu akhirnya membawa Lea ke Jakarta. Selain untuk mempertemukannya dengan Leon, Lea juga bisa mendapatkan pengobatan terbaik di sana, dari pada berobat di rumah sakit daerah yang fasilitasnya kurang lengkap.

Setelah berhasil membawa Lea ke ibu kota, Rindu menitipkan putrinya itu pada orang kepercayaannya. Dia harus mendatangi rumah keluarga Leon untuk mencari tahu keberadaannya.

Begitu tiba di depan rumah Leon, hati Rindu kembali berdesir. ‘Rumah ini pernah menyambutku dengan kehangatan penghuninya. Apakah kali ini mereka juga akan menyambutku?’

“Mbak Rindu? Loh ini Mbak Rindu?” Suara seorang laki-laki membuyarkan lamunan Rindu.

Seorang satpam menyapa Rindu. Laki-laki paruh baya itu sudah bekerja puluhan tahun di rumah mewah itu, makanya dia cukup hafal dengan Rindu.

Setiap pulang ke negara ini, Leon selalu mengajak Rindu menginap di istana orang tuanya. Apalagi, Rindu juga berteman baik dengan kedua kembaran Leon, Valen dan Ellea.

Rindu tersenyum karena satpam itu masih ingat dengannya. Tanpa membuang banyak waktu. Dia pun bertanya, “Apa Pak Leon ada di sini, Pak?”

“Wah, kebetulan hari ini ada acara di rumah ini. Pak Leon ada di dalam, saya panggilkan sebentar ya!”

Rindu menunggu laki-laki itu dengan tangan gemetar. Jantungnya berpacu dengan keras membayangkan reaksi Leon saat dia memberitahunya tentang Lea.

Tak berapa lama, Satpam itu kembali dan mengajak Rindu untuk masuk menemui Leon. Rupanya, laki-laki itu tengah menggendong seorang anak perempuan cantik.

“Pak Leon!” sapa Rindu dengan mata berkaca-kaca.

Dalam hati dia ingin sekali mundur karena dia baru sadar kalau Leon punya keluarga, dan pasti kehadirannya akan merusak rumah tangga orang lain.

“Rindu. Ke mana saja kamu?” tanya Leon dengan suara bergetar.

Ada kerinduan yang sangat besar dalam diri laki-laki itu yang membuatnya tak kuasa menahan diri. “Ke mana saja lima tahun ini, Rindu?”

***

Ada yang ingat Leon? Jangan lupa like komennya, sekalian gift 😂

1
Boru Girsang
demi anak, ya mau lha 😆😆😆
rara ayu
Luar biasa
nurul fadila Buruk fadila
Biasa
🍒 ig@ittaharuka 🍒: terima kasih Kak Nurul Fadila buruk fadila.. wkkk lucu namanya ya, kayak sengaja dibikin buat kasih rating buruk ke author lain 😂😂😂
total 1 replies
Sweet Girl
onok ae Otor.
Sweet Girl
Enak banget jadi istri dan anakmu Pak Leon....
Sweet Girl
Sudah Tor....
Sweet Girl
Rindu hamil...
Sweet Girl
Bohong yaaaaaa
Sweet Girl
Gia dan suaminya
Sweet Girl
Terpaksa deh... mesti dikawal ke KUA
Sweet Girl
Ya harus dong....
itu lhooo sama artis papan atas, si Epans... udah baik ganteng lagi
Sweet Girl
hmmm so manisnya...
Sweet Girl
tega kali kamu Tor... kayak ada dendam masa lalu Tor....
Sweet Girl
Wes Na... Na... menengo ae... mupe on Na... dr pada koe dipermalukan sama Otor Na....
Sweet Girl
jangan jangan kamu Tor...
Sweet Girl
Wes mbak Lona... ikhlasin aja... dr pada tambah nyesek...
emang kata Otor kamu bukan jodohnya si Leon...
Sweet Girl
biar aja Tor... biar tau rasanya disapa Singa🦁
Sweet Girl
lebbayy
Sweet Girl
Aamiin
Sweet Girl
sopo kui...???
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!