NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Kontrak Dengan Pewaris Tunggal

Terpaksa Menikah Kontrak Dengan Pewaris Tunggal

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: eilha rahmah

Sebuah cerita tentang perjuangan hidup Erina, yang terpaksa menandatangani kontrak pernikahan 1 tahun dengan seorang Presdir kaya raya. Demi membebaskan sang ayah dari penjara. Bagaikan mimpi paling buruk dalam hidup Erina. Dia memasuki dunia pernikahan tanpa membawa cinta ataupun berharap akan dicintai.

Akankah dia bisa menguasai hatinya untuk tidak terjatuh dalam jurang cinta? ataukah dia akan terperosok lebih dalam setelah mengetahui bahwa suaminya ternyata ada orang paling baik yang pernah ada di hidupnya?

Jika batas waktu pernikahan telah datang, mampukan Erina melepaskan suaminya dan kembali pada kehidupan lamanya? Atau malah cinta yang lama dia pendam malah berbuah manis dengan terbukanya hati sang suami?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eilha rahmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pagi Hari

Pagi Hari, Arga yang terlambat bangun sedang asyik berendam di bathtub kamar mandi.

Erina masuk ke dalam kamar setelah mengisi perutnya dengan sarapan di ruang makan, lagi-lagi hanya berdua dengan Bibi Sofia. Dia sudah kelaparan sejak tadi, kalau harus menunggu Arga yang tak kunjung bangun bisa-bisa dia pingsan.

Bibi Sofia sudah keburu panik saat mendapati Arga tak ikut sarapan bersama mereka tadi pagi. Begitu pula Pak Tan yang terlihat mondar mandir takut jika Tuannya sedang tidak baik-baik saja.

Ternyata banyak juga yang peduli padanya, meskipun kadang menyebalkan. Sepertinya dia anak kesayangan keluarga ini.

Erina senyum-senyum sendiri, ternyata dibalik sikap tegas yang dimiliki suaminya itu. Dia masih saja di pandang seperti kanak-kanak oleh keluarganya.

Plak! Sebuah handuk kecil mendarat di pangkuan Erina yang sedang tenggelam dalam lamunannya.

"Apa kau sudah gila, pagi-pagi begini senyam-senyum sendiri" Arga terlihat sudah bersiap dengan pakaian kerjanya, rambutnya juga sudah di sisir rapi.

Ah! Manusia di depanku ini kenapa terlihat sangat tampan dengan wajah fresh nya yang baru mandi.

Hentikan Erina! Aku pasti sudah gila!

"Sampai kapan kamu mau bengong begitu?" Arga sampai setengah berteriak demi membuyarkan lamunan Erina.

"Ah, Iya maaf sayang" Erina segera berdiri dari sofa "Mau sarapan di kamar saja? Biar aku ambilkan"

"hheemmm"

Apa? Apa artinya hheemmm itu? kenapa tidak jawab iya atau tidak, hheemmm hheemmm tidak jelas memangnya aku dukun yang bisa tahu isi hati seseorang.

Akhirnya dengan inisiatif sendiri Erina segera bergegas mengambil sarapan untuk suaminya. Dia sampai setengah berlari demi agar Arga tak usah menunggu terlalu lama. Bisa-bisa Erina kena sembur lagi, hanya karna kelamaan menunggu sarapannya datang.

Namun sepertinya para pelayan yang bertugas mengurus makanan di rumah itu sudah mengerti. Mereka sudah menyiapkan sarapan pagi lengkap yang di susun rapi di atas nampan. Jadi mudah saja bagi Erina untuk langsung membawanya ke atas.

"Silahkan suamiku" Erina menyodorkan nampan berisi makanan di atas meja. Namun Arga sama sekali tidak bergeming. Dia sedang asyik membalas chat yang entah dari siapa.

Hei, apa kau tuli?

"Suapi aku" Perintah Arga singkat

Hah? Apa tanganmu patah? Keseleo? Kenapa dia tidak makan dengan tangannya sendiri saja!

"Baik, suamiku" Erina menyodorkan sandwich kedalam mulut Arga dengan senyuman manis yang di buat-buat. Padahal dalam hati kecilnya seakan-akan dia ingin memasukkan semua sandwich secara brutal ke dalam mulut suaminya itu.

"Kenapa kau melihatku seperti itu? Tatapanmu membuat selera makanku hilang!"

Gubrak! Erina benar-benar terkejut mendengar omongan laki-laki itu. Perasaan sejak tadi dia menatap Arga dengan tatapan biasa saja.

Apa aku terlalu jelek, sampai-sampai aku membuatnya tidak berselera makan?

Sialan, dia pikir dia siapa? Apa dia pikir dirinya itu ganteng apa! Tapi memang ganteng sih, tapi omongannya menyebalkan!

Meski dia berkata kehilangan selera makan, tapi buktinya semua makanan yang di bawa Erina tandas juga. Dasar! Omongannya tidak pernah sinkron dengan hatinya yang keras seperti batu.

Setelah mengantar kepergian Arga, Erina menunggu beberapa saat sampai mobil itu melewati gerbang utama dan menghilang di kejauhan. Agak lama Erina berdiri disana, membiarkan sinar matahari pagi menyapa tubuhnya. Memberikan energi lebih untuk menjalani setiap kejadian yang akan dia lampaui hari ini.

Erina masuk kedalam rumah. Baru saja dia melangkahkan kakinya ke ruang tamu, Pak Tan ternyata sudah menunggunya disana.

Pak Tan menundukkan kepala sebentar pada Erina "Nona hari ini saya di perintahkan Tuan Arga untuk mengantar kemana pun Nona pergi"

"Mengantar saya Pak?" tanya Erina memastikan.

"Benar Nona"

Yang benar saja, kalau aku datang ke toko Billa dengan mobil sekaligus supirnya bisa-bisa mereka berfikir yang tidak-tidak.

"Eh, tidak usah Pak, saya bisa berangkat sendiri kok"

"Maaf Nona, tapi perintah Tuan Arga tidak mungkin saya bantah"

Iya juga sih, bagaimana mungkin Pak Tan berani membantah perintah Tuan Arga. Yang ada nanti Pak Tan malah kena sembur gara-gara Erina menolak untuk di antar.

"Ya sudah kalau begitu, saya mau siap-siap dulu, Pak Tan tunggu disini ya" tidak ada pilihan lain selain pasrah. Lebih baik menurut saja dulu. Urusan Billa dan Dava akan dia pikirkan lagi nanti.

"Baik Nona"

Erina segera berlari menaiki anak tangga menuju kamarnya untuk bersiap-siap. Tidak sampai 15 menit dia sudah turun. Pak Tan sudah siap berdiri di sebelah mobil dengan pintu penumpang yang sudah terbuka.

"Terimakasih Pak, maaf sepertinya hari ini akan sedikit merepotkan"

Pak Tan tersenyum senang, melihat sikap Erina yang ceria dan juga ramah. Pantas saja Tuan Arga seharian ini berwajah cerah. Semenjak kepergian kedua orang tuanya, wajah Tuan Mudanya itu selalu murung dan tidak bergairah. Baru tadi pagi, pertama kalinya Pak Tan melihat Tuan Arga tersenyum layaknya Tuan Arga yang pernah dia kenal dulu.

"Saya akan sangat senang bisa membantu dan mengantar Nona Erina, Tolong jangan sungkan Nona" Pak Tan mempersilahkan Erina masuk.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang. Beberapa kali Erina mengajak Pak Tan ngobrol untuk memecah suasana kaku yang tercipta.

***

Di gedung Zenica Corpora. Di ruangan milik Presdir utama, Arga terlihat sedang memeriksa dokumen yang sudah dibuat Noah untuk ke dua kalinya. Sedangkan di sudut ruangan, di sofa privat milik Arga. Noah terlihat duduk bersantai sambil menikmati potongan buah dan segelas kopi yang ada di atas meja.

Padahal aku menyiapkan makanan itu untuk Tuan Arga, kenapa malah si berengsek itu yang makan.

Sekretaris May hanya bisa melirik Noah dengan tatapan sinis dari meja kerjanya. Noah yang menyadari segera mendongakkan wajahnya, tersenyum manis ke arah May sambil mengangkat kopi hitam di tangannya. Lalu dengan mimik muka mengejak dia menyeruput kopi itu sampai suaranya terdengar kemana-mana. Sangat terlihat jelas jika Noah sengaja menggoda May saat itu.

Arga yang memperhatikan hanya bisa tersenyum melihat kelakuan dua orang itu. Hal seperti itu memang sudah biasa, melihat May dan Noah seperti melihat serial kartun Tom and Jerry di televisi. Bahkan itu bisa menjadi salah satu hiburan bagi Arga.

"Oke" Arga menandatangani dokumen-dokumen yang sudah di kerjakan Noah jauh-jauh ke Korea, lalu menyerahkan pada Sekretaris May.

"Buatkan SPK, dan cari orang yang bisa menangani pekerjaan ini. Cari dengan teliti, aku mau semuanya beres tanpa adanya masalah"

"Baik Tuan" May mengiyakan semua perintah Arga tanpa ada satupun bantahan. Noah melihat May dengan tatapan sinis.

Cih! Dasar tukang jilat, kenapa dia patuh sekali pada bos nya itu. Sudah seperti anjing peliharaannya saja!

.

.

(BERSAMBUNG)

1
Aini~
di BAB ini Arga keterlaluan banget loh, kasihan banget Erina... nyeseknya sampai sini loh thor... 😢😢
Aini~
heh, kasian loh... dia udah effort banget.
egoisnya kebangetan si arga nih...
Aini~
wadduh, kok jadi posesif kebangetan gini???
Aini~
ngomong aja kalau cemburu, jangan malah bilang jelek. semua orang jadi salah paham kan!!!
Aini~
biarin aja sih Bi, biar kepala Arga di geplak sama tongkat si kakek
Reni Anjarwani
lama2 males sama arga
Aini~
makanya, jangan cuma bisa bilang jelek. istri kalau lebih di perhatikan lagi bakalan lebih cantik dari perempuan2 di luar sana...
Reni Anjarwani
kalau suatu saat ditinggal erins bakal menyesal arga , pas ditinggal paa arga udah cinta , tenang erina cuma 1 th kontrak pernikahanmu
Aini~
Jadi Erina cuma dipakai buat alat balas dendam, benar2 keterlaluan si Arga😡
Aini~
Kenapa dia masih mengingat mantan yang jelas2 sudah ninggalin dia,
Aini~
tenang Erina, si Arga udah kelihatan bucin tuh, gak usah takut kecintaan sendiri 🤭🤭
Ablay Chablak
cm 1bab aja thor...
Aini~
wkwkwkw... kalau tahu bakalan diapain ya Erina 🤭🤭🤭
Aini~
wkwkwkwk... saking posisifnya, kalau seperti itu kenapa dia tidak memanggil dokter wanita tadi??
Aini~
Arga kan bukan manusia normal 😅😅
Aini~
wkwkwkwkw... hayo di tagih cucu, awas ada drama2 masik RS lagi 🤣🤣
Aini~
matanya sudah keracunan cinta kali 🤭🤭
Aini~
molai kang modus beraksi 🤭🤭
Aini~
wkwkwk.. kelakuan presdir bisa di luar nurul begitu yak 🤣
Aini~
🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!