Axelle Arvinando adalah putra bungsu dari keluarga Arvinando. Dia terlahir dari keluarga terpandang dan juga terhormat. Namun, hal itu tidak akan menjamin dia akan hidup bahagia.
Sang mama dan papa selalu mementingkan urusan mereka masing-masing. Bahkan mereka selalu membanding-bandingkan Axelle dengan sang kakak. Hal itulah yang membuat Axelle menjadi seorang pemberontak dan juga jatuh kedalam dunia kebebasan.
Hingga pada suatu malam dia bertemu dengan Alissa, gadis cantik dan juga lugu. Alissa di jual oleh sang kakak untuk membayar hutangnya. Axelle yang berada di tempat itu memilih untuk membantu Alissa. Namun, mereka malah di tertangkap dan di tuduh melakukan hal yang tidak senonoh.
Bagaimanakah perjalanan cinta mereka?
yuk ikuti terus kisah mereka.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 28
Niko pulang ke rumahnya dengan penuh kekesalan. Dia menendang pintu dengan keras, sambil berbicara mengumpat kesal kepada Alissa. Dia merasa kesal karena mengetahui jika Alissa telah menikah dengan Axelle. Jika Alissa sudah menjadi istri Axelle, sudah di pastikan dia tidak bisa memeras Alissa lagi seperti biasanya.
"Ada apa ini?" ucap Tini mama Niko sekaligus mama tiri Alissa.
"Mama tau tidak? ternyata anak sialan itu sudah menikah. Dia menikah tanpa memberitahu kita," ucap Niko kesal.
"Bagus dong jika dia sudah nikah. Jadi kita tidak perlu repot-repot memberi tumpangan kepadanya lagi," ucap Tini santai.
"Ma! kenapa mama bisa sebodoh ini sih? jika Alissa sudah menikah, siapa lagi yang akan mencari uang untuk kita? jadi kita tidak punya alat yang di jadikan mesin uang kita lagi," ucap Niko kesal.
"Kau benar juga! biasanya Alissa yang berjualan setiap harinya. Kita tinggal duduk santai dan menunggu uang darinya," ucap Tini menyadari kebodohannya.
"Mama tau tidak! jika ada om-om kaya yang mau membeli Alissa sebesar lima ratus juta untuk satu malam. Coba Mama bayangin lima ratus juta untuk satu malam, kita bisa kaya mendadak, Ma," ucap Niko sehingga membuat Tini langsung membulatkan matanya terkejut.
Lima ratus juta adalah uang yang sangat besar. Mereka bisa langsung pindah ke rumah mewah yang sangat luas dalam waktu satu malam. Jadi mereka tidak perlu tinggal di rumah kontrakan mereka yang sempit itu lagi.
"Lima ratus juta untuk satu malam?" ucap Tini membulatkan matanya terkejut.
Dia langsung membayangkan uang lima ratus juta di berada di dalam genggamannya. Tentu saja Tini langsung merasa bahagia. Dia langsung tertarik untuk menjual Alissa kepada om-om yang di maksud Niko. Jadi mereka tidak perlu lelah untuk memikirkan kehidupan mereka lagi. Mereka tinggal menyuruh Alissa untuk melayani para pria hidung belang itu. Sedangkan mereka tinggal duduk diam menerima uang yang terus mengalir kepada mereka.
"Ia, Ma! coba bayangkan. Kita akan hidup tenang jika kita berhasil menujuk Alissa untuk mau melayani para pria hidung belang itu. Kita akan kaya, Ma!" ucap Niko penuh semangat.
"Baiklah! kita akan susun rencana. Apa kau tau Alissa menikah dengan siapa?" tanya Tini mulai memikirkan rencana liciknya.
"Tau! Tapi sayangnya tidak tau siapa nama dan juga alamatnya. Tapi Niko akan mencaritau secepatnya,"
"Baiklah! kau cari tau siapa suami Alissa terlebih dulu. Biar mama memikirkan cara untuk membawa Alissa pulang lagi ke sini. Kita harus berusaha untuk membawa tambang emas kita kembali ke tangan kita lagi," ucap Tini tersenyum sinis tanpa ada belas kasihan sedikitpun.
"Baiklah! tapi Niko butuh uang untuk melakukannya. Berikan Niko uang," ucap Niko santai.
"Uang aja yang ada di pikiranmu," ucap Tini mengingat kelakuan putranya itu yang taunya hanya meminta uang.
"Mama tinggal berikan saja apa susahnya, sih!" ucap Niko kesal.
"Mama tidak punya uang. Mama baru saja beli skincare untuk perawatan wajah mama. Kau tunggu saja ayahmu pulang. Dia pasti bawa uang," ucap Tini.
Tini adalah mama tiri Alissa yang selalu menyiksa Alissa. Bahkan dia sering menyiksa Alissa jika Alissa tidak memberikan uang yang banyak untuknya. Dia dan Niko sama saja, kerjaannya hanya menghabiskan uang tanpa mau mencarinya. Mereka hanya mengandalkan pemberian Alissa dan Ayah Alissa saja.
Bahkan setelah Alissa menghilang mereka tinggal mengharapkan hasil pemberian Ayah. Jika Ayah memberikan uang yang kurang, maka Tini akan mengoceh dan menghina Ayah tanpa ada kesopanan sedikitpun. Dia sama sekali tidak menghargai Ayah sama sekali, apalagi setelah Alissa pergi dan keuangan mereka berkurang. Ayah yang telah di butakan oleh cinta hanya bisa diam dan menuruti semua ucapan Tini istrinya yang durhakim.
"Itu Ayah pulang!" ucap Niko mendengar suara sepeda motor Ayah berhenti di teras rumah.
Ayah adalah seorang tukang ojek yang setiap hari berkeliling untuk mencari penumpang. Walaupun harus menghadapi trik matahari dan juga hujan badai setiap harinya. Ayah tetap berusaha untuk tegar agar bisa memberikan uang kepada istrinya yang tercinta. Namun, sayangnya Ayah tidak punya hati kepada putri kandungnya sendiri.
Bahkan melihat Alissa yang setiap hari di siksa, dia hanya diam saja. Dia juga malah sering menjadikan Alissa sebagai tempat pelampiasan Keksalanannya, karena bertengkar dengan Tini. Namun, setelah Alissa menghilang Ayah juga sering mencarinya secara diam-diam, karena dia telah merindukan putrinya itu. Bukan hanya itu,, setelah kepergian Alissa Ayah menjadi sadar jika dia telah bersalah karena telah memperlakukan Alissa dengan buruk.
"Ayah sudah pulang? mana uang!" ucap Tini tanpa menanyakan keadaan Ayah yang sedang lelah.
"Suami pulang kerja bukannya di sambut malah langsung di tanyak uang," ucap Ayah kesal sambil membuang napasnya kasar melihat kelakuan istrinya itu.
"Sudah jangan banyak mengeluh. Berikan uangnya," ucap Tini langsung merampas tas pinggang Ayah secara paksa.
"Hanya ini!" ucap Tini geram ketika melihat hasil ojek Ayah saat ini cuman dua ratus ribu.
"Maaf! hari ini sangat sepi. Jadi Ayah hanya dapat segitu. Lagian itu banyak kok, dari pada Ayah tidak bawa uang," ucap Ayah.
"Ini banyak apaan? untuk beli makan saja tidak cukup. Sudah ini untukku saja, mama suruh saja Ayah cari uang lagi. Salah sendiri cuman bawa uang segini," ucap Niko kesal lalu mengambil uang yang ada di tangan Tini.
Setelah itu, Niko langsung keluar. Dia meninggalkan Ayah dan Tini tanpa menyisakan sedikitpun uang untuk mereka. Sedangkan Tini hanya menatap kesal Ayah karena yang hanya membawa uang yang sedikit. Ayah hanya bisa diam menunduk melihat sikap istri dan anak tirinya itu. Keputusannua untuk menikah dengan Tini adalah kesalahan yang sangat besar. Selain membawa Alissa ke lubang penderitaan. Dia juga telah menciptakan penderitaannya sendiri.
Bersambung......