Kalian bisa bayangkan bagaimana anehnya gadis cupu berubah jadi gadis tomboy?
Ikuti aja ceritanya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Vuspita sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tak tik
“Cepat. Naik mobil.” Ucap Handi kahawatir. Ia sudah menadapatan dimana lokasi tempat Dara skarang.
“Aku ikut..” Ucap Dita mengikuti langkah suaminya.
“Kau dirumah saja. Kau akan merepotkan saja nanti.” Ketus Handi.
“Tidak. Aku mau ikut hikshiks..” Ucap Dita sembari menangis.
“Sudahlah. Sekarang bukan waktunya berdebat. Ayoo cepat. Kita Cuma diberi waktu sedikit. Aku juga sudah menelpon polisi dan mereka akan melindungi kita.” Ucap Fito menengahinya.
Ayah dan ibu mereka ini memang suka Sekali berkelahi semenjak Dita berselingkuh, Dita juga sering kena pukul dulu. Handi juga sering berucap kasar pada istrinya ini.
“Yasuah. Ayook.” Ucap Handi.
Sedangkan Riko sudah stay di kursi kemudi dengan Daren disebelahnya. Karena Dita mau ikut, mereka bertiga dikursi belakang. Sebenarnya mereka memiliki banyak mobil, hanya saja mereka harus menepati waktu.
“Aku beri waktu untuk kalian datang kesini dalam waktu 1jam, jika kalian belum sampai juga. Maka putri kalian akan hancur sehancur-hancurnya. Ahhh, kalian aku kasih pilihan, menjadi penoton saat hancurnya kehormatan putri kalian, atau menjadi pahlawan. Aku menunggu permainan dari kalian...”
itulah kalimat terakhir dari Andi tadi. Membuat Handi dan yang lain menjadi sangat khawatir dan tak memikirkan apapun lagi.
Mobil itu dibawah membela jalan dengan kecepatan maksimal, sedangkan Dita membenamkan wajahnya didada bidang Fiko sebagai anaknya. Ia tak berani bersandar pada suaminya. Tak lama kemudian karena sudah memiliki janji dan kerjasama antara polisi, Ada Dua mobil polisi berada dibelakang mereka untuk mengiringi mereka.
Tapi mereka lupa, jika yang mereka lawan adalah orang licik. Cih,,, bahkan mereka melupakan jika dendam memiliki seribu satu alasan untuk mengabulkan dendam tersebut.
...
Sedangkan ditempat lain. Sosok pria memakai baju serbah hitam yang dipadukan dengan jaket kulit hitam membuat ia semakin tampak mengerikan. Ia mendekati gadis berbaju merah yang duduk disatu kursi kayu. Kepalanya lunglai tapi masih sadarkan diri. Wajhnya penuh lebam dan juga darah.
Pria itu adalah Andi. Ia mendekat dan mencengkram rahang tirus Dita.samar samar Dita bisa menatap pria yang sangat mirif dengan ayahnya, tapi memiliki sifat bertolak belakang. Andi terkekeh pelan sembari berbisik.” Sepertinya keluarga kamu nggak bisa datang tepat waktu. Hmm, ahh, Aku tak bisa membayangkan jika keluarga mu melihatmu hancur.” Ucapnya. Ia melangkah dan menempatan dirinya dibelakang Dara dan berbisik lagi. “Apa kita langsung saja sekarang. Ahh, mungkin akan menyenangkan jika melihat mereka sampai kesini dan melihat kamu hancur, baik fisik maupun fisikis.” Ia terkekeh pelan.
“Lepasin aku..” Gumam Dara pelan. Ia sudah tak snaggup membuka matanya.
Dara diculik saat ia baru pulang dari caffe. Ia ditodong ditengah jalan dan diseret kessini. Sebelumnya pundaknya dipukul dengan kayu besar. Ia ditampar serta disiram dengan air membuat ia bangun dari pingsannya dengan cara terkejut.
“Ada enaknya kalo bonyok mereka lihat secara Live saat kita ngancurin dia bos. Kan bisa ngerusak mental keuarganya sekalian.” Satu pria yang menghisap nikotin dibelakang Andi angkat bicara. Dia adalah tangan kanannya Andi.
Andi mangut-mangut.” Baiklah. Ide lo tidak buruk.” Ia melangkah dan mendekati pria itu. “ Lo udah beresin para polisi itukan?” Tanyanya. Ahh, dai tidak bodoh, ia tau jika keluarga Handi membawa polisi.
“Aman. “ Jawab pria itu santai.
...
Riko membawa mobil dengan kecepatan maksimal yang diikuti polisi itu tak menghiraukan lalu lalang para mobil lainnya. Tapi saat ditikungan mereka mendapatkan satu mobil pengangkut barang besar itu membanting stir diarah mereka. Dengan cepat Riko membanting mobilnya kepembatas jalan. dan mengerem mobilnya.
Ciiit...
“Argha...
Mobil pengangkut barang itu berhenti tepat didepan mobil polisi paling depan membuat sang polisi tak bisa mengelak lagi karena ia mengendarai mobil dengan kecepatan maksimal. Tak hanya disitu, mobil polisi dibelakangpun menabrak mobil polisi paling depan membuat ia terpelanting lagi terus terjingkang dengan kaca mobil pecah.
Brak..
Brak...
Brak...
Untunglah saat itu malam, jadi tak memakan korban kecelakaan beruntun terlalu banyak, tapi masih saja para polisi didalam saja mandi darah, ada yang patah tuang, ada yang pecah kepala dan ada banyak lainnya, bahkan ada yang tewas ditempat. Sedangkan sopir dari mobil pembawa barang sudah melompat sebelum tabrakan terjadi.
Teriakan dari Dita dan lainnya yang terkejut akan hal itu. Kepala Riko berdarah karena tersantuk stir mobil, begitu juga Daren. Jantung mereka hampir copot akan kejadian ini. sedangkan Handi yang berada dibelakang tak kalah mengenaskan. Kepalanya tersantuk kaca pcah disampingnya, untunglah tak terlalu parah, hanya gores saja diwajahnya. Fiko dan dita tak kenapa-kenapa, Hanya terkejut saja.
“Kalian ngak apa apa?” Tanya Riko ditengah-tengah kesadarannya.
“Yaampun. Kalo bawa mobil ati-ati. Liat ini, kita harus gimana coba?” Tanya Fiko membentak.
“Itu mobil yang mau nabrak. Ya gue ngehindar.” Elak Riko gemetar.
Sedangkan dua mobil polisi dibelakangnya sudah hancur lebur, ada satu menjadi terpental dan menjungkang dengan roda diatas.
Foko menepuk kursi kemudi dengan kasar.” Cepat bawah mobilnya. mobil itu bentar lagi akan meledak. Cepat-cepat....!” Teriaknya tergesa-gesa.
“Cepet Rik. Hati-hati...” Ucap Handi tak kalah berteriak. ia celingak kebelakang lalu celinguk kedepan beberapa kali.wajahnya sangat mengambarkan kepanikan. Ia bahkan mengapalkan tangannya kuat.
Sadar apa yang akan terjadi membuat Fiko pergi membawa mobilnya mundur dengan cepat. Membuat bunyi gesekan mobil dan aspal yang nyelekit. Untunglah mobilnya masih bisa menyalah
Clat...
Dengan stir yang ia gerak cepat membuat suara berdecipan kembali dan ia menginjak gas secara tergesa-gesa. Wajah mereka pias tak mementingkan luka lagi, tapi keselamatan yang mereka utamakan sekarang.. dengan hitungan detik, baru berjarak 15meter.
Bom...
Bom...
Bom..
Mobil pertama meledak membuat suara bising memekakkan telinga. Karena mobil itu berdekatan dengan mobil lain membuat mobil lain itu juga meledak, hanya berselang 5detik saja. Dan untunglah mobil yang dibawah Handi dan keluarga sudah aman.
Nafas legah meluncur dibibir mereka. Handi memukul kursi didepannya.” Sial.. Bagaimana ini?” Tanyanya frusasi. Ia harus menyelamatkan Dara secepat mungkin, dan sekarang para polisi itu sudah mati mengenaskan, kurang cepat beberapa detik saja mereka pasti mereka terkena ledakan juga.
“Kita saja yang pergi. Yang terpenting sekarang keadaan Dara pi.sebentar lagi kita akan sampai.” Ucap Riko. Matanya tak kalah menunjukan kekhawatiran. Yang pekat. Fikirannya terpecah bela, rasa penig akibat dar kecelakaan tak membuat sakit sama sekali.
Sedangkan Dita sudah pingsan, tak sadar kan diri.
Seluruh tubuh mereka bergetar sekaligus gemetar. apa yang terjadi barusan membuat mereka sangat-sangat terkejut. Tapi satupun dari mereka tau jika tragedi itu recana dari Andi. Bermain dengan orang licik itu memang sulit.
....
Key sudah memegang senjata apinya dengan erat. Ahh, ada yang bertanya bagamana bisa Key menggunakan senjata api? Maka jawabanya karena Key mantan mafia, hanya saja ia berhenti karena tak mau membiayai adiknya bersekolah dengan uang haram.
“Kalian mencari pintu masuk dari sudut kesudut. Kita pantau. Key dengan Andes awasi dan masuk dari sebela timur, sedangkan nanti gue dan Boyy masuk dari belakang, Alex sama Mike awasin dari sudut timur. Kalian harus menjaga satu smaa lain, para penjaganya menggunakan senjata api. Membuat peluang kematian lebih besar. Mata kalian harus mengawasi diseluru sudut oke.” Instruksi dari Andes sii ketua mafia handal.
“Oke... “ Jawab Mike. “ Harus hati-hati. Jika tak penting jangan gunakan senjata api. Jangan membuat mereka curiga. Spertinya disini ada puluhan penjaganya.” Lanjut Mike sembari mengawasi rumah besar nan kumuh didepannya. Disana ada dua pria bertubuh besar sembari memegang dua senapan yang bertenaga besar.
“Siap Key?” Tanya Andes menatap Keyla yang menelusuri setiap sudut. Ia mencari tau dimana ia bisa masuk tanpa tangan kotor.
“Siap.” Jawbnya yakin. Matanya tajam sembari menepuk pundak pundak Andes. Ia sangat suka dengan Andes. Saat ini mereka berada dibelakang semak-semak yang ditutup oleh pohon besar. Disamping mereka juga ada tumpukan sampah, tampan ada ada rasa jijk dari mereka. “ Kalian berjaga disini dan berpisah disetiap sudut. Nanti jika ada suara senapan meluncur, kalian harus tetap waspada dan masuk. Jika senapan itu mengarah kelangit, berarti kalian harus bergegas masuk.” Instruksinya lagi kepada anggota yang jumlahnya lebih dari 30orang,s edangkan yang lainnya berada disudut baeat yang dipimpin oleh Jonatan.
“Siap bos.” Jawab yang lain.
"Instruksi dari ketu kelompok. Kelompok Cacing dari Andes. Kelompok **** dari Boy, Kelompok Anjing dari Alex. Dan sebagai pengawas 25meter tolong atasi adanya penyerangan mendadak oke." Lanjut Mike pelan namun tegas.
..
.
.
.
.
**kok Aktion? Gue balik Up nanti malem kalo komentar tembus 100 orang.
jangan lupa Like Komentar dan Vote ya**.
ceritanya gak membosankan
sukses Buat Author👍🥰👏
Semangat 💪💪💪 dengan karya2nya
soalnya aku gak suka nunggu up....
kadang sampai bosan .....
tentang kisahnya lanjut baca lagi....
sampai tengah malam ini end jam 00.24...
seru thor
terimakasih karya nya author🙏
semangat 💪
sehat selalu🥰😘
salam sukses👍