Hurt

Suasana dalam restoran terlihat sangat ramai setelah pengguntingan pita sebagai tanda restoran resmi di buka oleh pemiliknya . Restoran bertema keluarga itu memang sangat diminati karena menyajikan makanan yang ramah untuk anak dengan penataan ruang yang juga sangat nyaman jika membawa bayi sekalipun .

" Mana Abbio dan Zahid Mas , katanya mereka mau datang kesini "

" Nanti sayang , mereka pasti sedang sibuk . Atau nanti kita susul Daddy dan lbu saja ke mansion Al Shamma . Tadi mereka mengabarkan bahwa baru saja sampai ke mansion "

" Jangan jangan mereka marah karena kita selama di sini belum sempat menyapa mereka " kata Aira yang saat ini sedang duduk di sofa ruangan yang khusus dibuat untuknya jika sedang ada di restoran miliknya .

" Kita terus saja bolak balik London - Dubay karena kesibukan kita . Semalam anak anak juga harus pulang karena masa liburan sekolah mereka sudah habis . ltu artinya kita juga harus pulang karena Langit pasti akan rewel jika sehari tidak melihat kakak kakaknya "

" Mas tidak apa apa jika kita mengunjungi mansion Al Shamma ?! Hubungan Mas dan putra pertamanya aku dengar tidak begitu baik " tanya Aira sambil bersandar di dada suaminya karena merasa lelah "

Sebelum menjawab pertanyaan istrinya terlebih dulu pria itu mengecup bibir istrinya sekilas .

" Aku tidak menyukainya sayang , tapi bukan berarti aku membencinya . Dia lebih muda dariku wajar jika sikapnya masih sangat berapi api . Aku seperti sedang mengaca jika ada di depannya itu sebabnya dia menjadi sangat menyebalkan untukku "

Aira terkekeh mendengar penjelasan suaminya yang terasa lucu untuknya . Bumi sedang mengakui bahwa dulu ia mempunyai sifat yang sama seperti Abbio yang sekarang sudah menjadi saudara tirinya .

" Tapi aku yakin dia adalah pria yang sangat bertanggung jawab pada keluarganya dan suatu saat seperti aku , diapun akan menyadari bahwa hidupnya akan lebih berarti jika ada di tengah tengah keluarga . Suatu saat dia akan menyerah dalam pesona seorang wanita "

Bumi tersenyum ketika merasakan nafas teratur sang istri di pelukannya , dia tahu wanita belahan jiwanya itu pasti sedang sangat lelah . Bumi kemudian mengambil ponsel dan memberitahukan pada salah satu pengawalnya untuk tidak mengijinkan siapapun masuk ke kantor karena Aira sedang istirahat .

Bumi kembali mencium kening istrinya dengan lembut . Dua hari berada di Dubay dia memang sengaja belum menemui saudara tiri sang istri . Dia hanya tidak mau pertikaiannya dengan Abbio dilihat langsung oleh anak anak .

Aira melarang keras siapapun untuk berkata kasar ataupun memperlihatkan kekerasan di depan anak anak mereka . Wanita itu sangat paham suaminya akan berubah menjadi singa gurun jika sedang tidak bersama keluarga .

*

Sementara itu suasana di mansion Al Shamma pun terlihat sedikit berbeda dari biasanya . Para maid sibuk untuk menyiapkan segala sesuatu untuk menyambut kedatangan tuan besar mereka .

Jika semua sedang sangat antusias maka sangat berbeda dengan Dwayne yang terlihat sedikit diam dan gelisah . Kepala pelayan itu sedang memikirkan cara untuk membujuk Gaffar agar bisa membebaskan putrinya dari barak .

Abbio dan Zahid tersenyum lebar ketika melihat Daddynya sudah datang dengan merengkuh posesif seorang wanita parubaya yang terlihat masih sangat cantik di usianya . Mantan mafia bengis itu terlihat amat sangat mencintai istrinya .

" Daddy .... "

" lbu .... "

Mereka berempat bergantian saling memeluk dengan menanyakan kabar masing masing . Gaffar bahagia karena dua putranya terlihat sangat menghargai ibu baru mereka . Bahkan Zahid sudah membawa istrinya untuk masuk ke dalam mansion terlebih dahulu . Putra bungsunya itu sangat antusias bercerita dengan istrinya .

" Daddy terlihat sedikit lebih gemuk "

" Tiap hari dia menyiksaku dengan macam macam makanan enak hingga aku tidak bisa berhenti makan " kata Gaffar sambil tertawa keras dengan menepuk baju putra sulungnya .

" Lagipula keinginan daddy selama bertahun tahun hidup di negeri ini juga sudah tercapai "

" Keinginan !? "

" Ya , keinginan yang tak akan pernah bisa aku lakukan disini "

" Daddy ingin senjata ? Atau ingin menyelesaikan musuh Daddy !!??? "

" Ckk ... apa apaan kau !! Daddy hanya ingin ronda malam dan main kartu di pos kampling . Dan ibu kalian akan mengunci pintu kalau Daddy pulang pagi ha ... ha .. ha Ya Tuhan itu sangat menyenangkan "

Abbio ikut tersenyum melihat Daddynya yang terlihat hidup bahagia dengan lbu Sri , wanita sederhana yang merupakan cinta pertama dari tuan besar Al Shamma .