hati siapa tak luka, setelah kegagalan menikah kini harus gagal lagi di karnakan pengantin laki-laki nya meninggal dunia tepat di hari pernikahannya. sedangkan yang pertama gagal karna laki-laki nya membatalkan dan memutuskan hubungan.
kenapa rangga membatalkan pernikahannya dan rendy meninggal karna apa, akankah mawar dan rangga akan bersatu ?!
siapkan tisu kakak dan kita simak ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uli Rull, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Elsa di makam kan
Bab 21
"Di makam kan di TPU saja pak.." jawab rangga sedih
"Baik nak." ucap pak Rt.
Pak Rt pun keluar memberitahukan kepada penggali kubur.
Di gudang rendy marah-marah kepada pak wawan, karna membiarkan anak buahnya santai-santai sementara mawar se orang wanita harus bekerja berat.
"Maaf pak, sekali lagi saya minta maaf !" ucap wawan
"Suruh mereka berdua menghadap saya !" ucap rendy
"Ba baik pak." jawab pak wawan
Kemudian rendy melangkahkan kakinya keluar, namun di cegah mawar
"Tunggu pak !" ucap mawar
Rendy menghentikan langkahnya, dan menoleh ke arah mawar, lalu rendy pun tersenyum manis kepada mawar.
"Pak.. Saya harap, masalah ini jangan di perpanjang. Pak wawan tidak salah, saya yang salah telah melamar kerja, mungkin di perusahaan ini tidak ada lowongan dan gudang ini yang kekurangan karyawan, makanya saya di tempatkan di sini. Dan untuk teman-teman saya bapak jangan memecat nya ya, kasian mereka. Mereka harus menafkahi keluarganya kalau di pecat bagaimana dengan keluarganya ?!" ucap mawar panjang lebar kepada rendy
Rendy benar-benar merasa takjub pada gadis ini, gadis ini malah memikirkan hidup orang lain. Kemudian rendy tersenyum kepada mawar sambil berkata
"Tenang saja. Saya hanya akan memperingatkan mereka saja. !" jawab rendy
Mawar merasa senang mendengarnya
"Terimakasih pak, terimakasih banyak." ucap mawar senang
"Saya yang terimakasih pada anda." ucap rendy tersenyum
Mawar langsung diam dan berpikir terimakasih apa.
"Terimakasih karna apa pak ?" tanya mawar
Sejenak rendy melamun memikirkan apa gadis ini benar-benar yang pernah menolongnya.
"Dia bukan sih yang menolong aku itu, kok dia gak tahu, tapi dari wajah dan suaranya aku masih ingat persis seprti dia. Hanya bedanya dulu lusuh ?" ucap rendy dalam lamunannya.
"Pak.. ?" tanya mawar
"Hah, iya iya terimakasih karna anda sudah memberitahu saya agar tidak memecat mereka berdua." jawab rendy berbohong.
"Oh.. Iya pak sama-sama." jawab mawar.
Di kantor rendy tengah menunggu kedua anak buah pak wawan. Dan tiba-tiba pintu kantor ada yang mengetuk..
"Masuk !" ucap rendy
Muncul lah dua orang laki-laki mereka adalah anak buah pak wawan.
Pagi pak ?" ucap kedua karyawan itu menyapa pak rendy
"Pagi. Duduk !" ucap rendy
Mereka pun duduk
"Kalian tahu, kenapa kalian di panggil kemari ?" tanya rendy
"I iya pak.. Ma maafkan kami pak." jawab kedua karyawan itu
"Seharusnya kalian itu di pecat. Karna waktunya kerja kalian malah santai-santai mengobrol, kalian tadi melihat saya dan gadis itu tengah mendorong troli kalian malah cekikikan tertawa, bukannya membantu." ucap rendy marah
"iya pak kami salah kami minta maaf."
ucap dua karyawan itu
"Kalau kalian sudah bosan bekerja silahkan tulis surat pengunduran diri !" ucap rendy
"Tidak pak tidak.. Kami masih ingin bekerja di perusahaan ini. Maafkan kami pak kami janji tidak akan mengulang lagi !" ucap kedua karyawannya
"Baik lah kalian tidak akan saya keluarkan, tapi bukan berarti saya butuh kalian, saya maafkan kalian demi gafis itu yang memohon agar kalian tidak di keluarkan, berterimakasih lah pada gafis itu dan minta maaf. Kalian boleh kerja lagi !" ucap rendy
"Baik pak baik.. Terimakasih pak.. Kami permisi." ucap kedua karyawannya.
Di tempat juragan dito jenasah elsa sudah di mandikan di shalatkan dan kini sudah berada di TPU, akan di kebumikan.
Ketika jasad elsa di masukan keliang lahat tak kuasa juragan dito menahan air matanya. Dia meraung-raung menangisi putri semata wayangnya. Begitu juga dengan rangga, ia memeluk poto elsa.
"Yang sabar dan iklas ya nak.. Semua yang hidup akan mati. Kita hanya menunggu giliran..!" ucap abah nya.
Setelah selesai di kebumikan, dan di doa kan. semua orang-orang pun pergi meninggalkan keluarga almarhum elsa. Di makam elsa masih ada rangga dan juragan dito juga umi dan abah.
"Ayo nak.. Kita pulang !" ajak umi kepada rangga
"Umi sama abah duluan saja. Biarkan saya dan papah disini !" ucap rangga sambil meraba makam elsa.
"Baik lah nak umi sama abah pulang dulu ya.." ucap umi
Kemudian mereka pun kembali pulang
"Papah juga pulang saja !" ucap rangga
"Tidak. Papah ingin disini menemani putri kecilku. Hix hix hix.. Kasihan dia sendirian.." jawab juragan dito
Rangga mengirim doa kepada almarhumah elsa. Kemudian dia mencium nisan elsa sambil meneteskan air mata.
"Ayo pah.. Kita pulang.. ?!" ucap rangga pada mertuanya.
"Tidak papah mau disini saja.. Elsa itu penakut dia tidak berani sendirian.. Jadi papah mau menemaninya disini." ucap juragan dito seraya mengusap-usap nisan elsa.
"Pah.. Hari mulai mendung sepertinya mau turun hujan.. Kita pulang ya.. !" ajak rangga
"Rangga.. Kamu ini tega mau meninggalkan istrimu sendiri disini, pasti dia ke hujanan kedinginan.. papah mau disini."
"Tapi pah.. " jawab rangga
"Kamu itu suami macam apa meninggalkan istri sendirian ?" juragan dito marah
"Kalau mau pergi, pergi saja sana !" ucap juragan dito teriak.
Di kantor wisnu, rendy ngambek
"Harusnya se orang perempuan itu tidak di tempatkan di gudang kak,. !" ucap rangga ngambek
"Lah memang nya siapa yang sudah menepatkan perempuan di gudang ?" tanya wisnu tidak tahu
"Kata pak wawan kakak yang menyuruh." ucap rendy
"Kapan.. ?" Tanya wisnu
"Udah deh.. Gak usah berlaga gak tahu kak !" ucap rendy
"Sebentar. Apa yang kamu maksud itu mawar ?" tanya wisnu
"Iya yang aku dengar namanya mawar, kakak tahu tidak gadis itu ternyata yang menolong aku waktu aku di kejar begal kak." ucap rendy
"Kakak tidak pernah menyuruh pak wawan menempatkan mawar di gudang ren.." ucap wisnu
"Lah kata pak wawan ngakunya begitu kak." ucap rendy
"ya sudah nanti kakak panggil pak wawan.!" jawab wisnu.
Hujan pun turun rangga dan juragan dito masih di pemakaman. Umi datang membawakan payung untuk mereka
"juragan.. Rangga.. Kakian masih disini, ini payung ambilah." ucap umi
"Mari juragan kita pulang !" ajak umi
"Kalian saja yang pulang aku mau menemani putriku.!" ucap juragan dito
"Apa papah sayang sama elsa ?" tanya rangga
"Tentu saja, pertanyaan macam apa kamu ini ?" jawab juragan dito marah
"Kalau papah sayang elsa, pulang pah.. elsa justru akan sedih melihat papah nya seprti ini hujan-hujanan, apa menurut papah elsa senang melihat papah seperti ini ?" tanya rangga
Juragan dito tidak menjawab dia terdiam
"Elsa pasti tidak mau papahnya begini, ayo lah pah.. Kita pulang kita doa kan elsa di rumah.. ?!" ucap rangga
Juragan dito menangis, kemudian rangga merangkul papahnya dan membangunkannya.
"Yuk pah.. !" ucap rangga
Juragan dito pun bangkit dan berdiri perlahan dia melangkahkan kaki nya di gandeng oleh rangga.
Bersambung