NovelToon NovelToon
Batas Kesabaran Seorang Istri

Batas Kesabaran Seorang Istri

Status: tamat
Genre:Ibu Mertua Kejam / Suami Tak Berguna / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Romantis / Balas Dendam / Konflik etika / Tamat
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.6
Nama Author: Marica

Aluna Aurelia Pradipta memimpikan keindahan dalam rumah tangga ketika menikah dengan Hariz Devandra, laki-laki yang amat ia cintai dan mencintainya. Nyatanya keindahan itu hanyalah sebuah asa saat keluarga Hariz campur tangan dengan kehidupan rumah tangganya.

Mampukan Aluna bertahan atau memilih untuk pergi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak Merasakan Kenikmatan

Em ... ought

Aluna melenguh dan mengigit bibir bawahnya saat ia merasakan usapan pada area sensitifnya. Aluna pikir dirinya sedang bermimpi, nyatanya tidak. Saat Aluna membuka matanya ia melihat tangan seseorang masuk ke balik pakaian tidurnya.

"Mas Hariz"

"Iya, Sayang"

"Apa yang kamu lakukan?"

"Aku merindukanmu"

"Kamu mabuk?"

Aluna mencium bau alkohol di tubuh Hariz.

"Aku hanya minum sedikit"

Aluna kembali melenguh dan itu membuat Hariz makin bersemangat dengan aktivitasnya.

"Singkirkan tanganmu, Mas!"

"Tidak bisa, Aluna. Aku benar-benar sudah tidak bisa menahan ini lagi."

"Tapi, Mas—"

"Aku suamimu"

"Tapi aku lelah"

"Sebentar saja. Aku tersiksa, Aluna"

Aluna terdiam sesaat, dalam hatinya Aluna merasa kasihan pada sang suami. Setelah memikirkannya benar apa kata Hariz, dia masih suaminya dan lagi Aluna juga merindukan sentuhan sang suami. Jika boleh jujur Aluna sudah terpancing oleh ulah sang suami.

"Baiklah, Mas ayo kita lakukan," putus Aluna.

"Thank you, Aluna," seru Hariz bersemangat.

Hariz menanggalkan semua kain yang menempel di tubuhnya lantas melepaskan pakaian Aluna juga. Ia memposisikan diri di atas tubuh Aluna mengungkungi tubuh sang istri. Tanpa menunggu waktu lagi Hariz mulai memasuki istrinya.

Aluna melenguh dan meringis saat ia merasakan benda keras memasuki tubuhnya, pergulatan panas itu di mulai. Malam itu bukan pertama kali mereka bercinta dan Aluna merasa malam itu Hariz bertindak egois, sepeti bermain sendiri. Aluna benar-benar tidak menikmati hubungan itu seperti sebelum-sebelumnya.

Di akhir permainan Hariz mencium kening Aluna sebagai tanda terima kasih tanpa melihat raut wajah kecewa Aluna.

"Tidurlah lagi. Maaf sudah mengganggumu," ucap Hariz seraya mengusap sisi wajah Aluna menggunakan tangannya.

"Hmmm." Aluna merespon dengan gumaman.

Hariz beranjak dari tempat tidur berjalan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Tidak lama Hariz keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju tempat tidur. Aluna yang tidur membelakangi Hariz merasakan Hariz naik ke ranjang, setelah itu tidak ada pergerakan lagi. Aluna menoleh ternyata Hariz sudah terlelap.

*****

Keesokan harinya Aluna sedang menyiapkan pakaian kerja dan keperluan lain untuk sang suami. Hariz masih ada di dalam kamar mandi. Saat Aluna sedang menyiapkan pakaian untuk Hariz, Aluna merasakan pelukan dari belakang. Ternyata Hariz memeluknya dari belakang. Akan tetapi tidak sekedar memeluk, Haris melakukan sesuatu yang lebih.

"Mas … jangan seperti ini!" pinta Aluna.

"Kenapa, Sayang?" Hariz tidak memperdulikan teguran dari Aluna dan terus melancarkan aksinya.

"Mas, ought." Aluna mengeluh saat Hariz menyentuh titik lemahnya. Meski begitu Aluna mencoba bertahan. "Sudah siang, Mas. Kamu bisa terlambat."

"Sebentar saja." Hariz menolak untuk berhenti.

"Kamu bisa datang terlambat ke kantor," bujuk Aluna.

"Tidak akan ada yang berani marah padaku, Sayang. Mereka semua bawahanku," ucap Aluna.

"Tapi —"

"Stttt, diamlah!"

Hariz benar-benar berubah. Sebelumnya Hariz tidak pernah memaksa, tetapi kali ini sang suami benar-benar memaksa tanpa mau mendengarkan apapun. Hariz mendorong Aluna ke tempat tidur lantas menyingkap pakaian Aluna kemudian memasuki Aluna.

Sekitar setengah jam permainan panas itu berakhir. Hanya tiga puluh menit, tetapi Aluna merasa itu waktu yang lama. Lagi dan lagi Aluna tidak menikmati hubungan itu. Hariz tidak memanjakannya seperti sebelum-sebelumnya. Yang Aluna rasakan dirinya hanya dijadikan pelampiasan napsu oleh sang suami.

"Aku sudah transfer bulanan untuk kamu," ucap Hariz setelah selesai memakai pakaian kerjanya.

"Apa ibumu tidak keberatan?" tanya Aluna yang masih merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

"Aku yang urus, Sayang." Hariz memakai jam tangan mahalnya sembari duduk di tepi ranjang.

"Baiklah," sahut Aluna

"Kamu tidak ke butik?" tanya Hariz.

"Mungkin nanti siang. Kamu membuatku lelah pagi ini," protes Aluna.

"Maaf, Sayang. Kamu juga membiarkan aku selama lebih dari satu minggu. Tadi aku benar-benar tidak bisa mengendalikan diriku," aku Hariz. Aluna mencoba bangun untuk membantu Hariz memakai dasi.

"Tubuhku sakit semua," keluh Aluna.

"Maaf, aku kasar ya."

"Hmmm," gumam Aluna. "Sudah selesai," ucap Aluna ketika sudah selesai mengingat dasi di leher Hariz.

"Lain kali aku akan pelan-pelan." Hariz mengusap sisi wajah Aluna dengan ibu jarinya. "Aku berangkat dulu."

"Eh,tunggu! Sebenarnya ada yang ingin aku bicarakan denganmu," cegah Aluna

"Tentang apa?" tanya Hariz

"Aku butuh sopir," jawab Aluna.

"Aku akan carikan nanti," ucap Hariz.

"Tidak perlu," tolak Aluna.

"Kenapa?" Kening Hariz mengerut mendengar penolakan Aluna.

"Sebenarnya Farel sudah merekomendasikan temannya. Waktu itu aku belum butuh, tapi sekarang aku benar-benar butuh," jelas Aluna.

"Baiklah," ucap Hariz setuju. "Aku akan tambahkan uang bulanannya untuk bayar sopir pribadi kamu," ucap Hariz

"Tidak perlu. Aku bisa bayar sopir sendiri dengan penghasilan dari butik," tolak Aluna.

"Sesuai keinginan kamu, tapi jika kamu berubah pikiran katakan padaku," pesan Hariz disambut anggukkan oleh Aluna.

"Sudah siang berangkatlah! Aku tidak bisa mengantarmu ke teras, aku tidak memiliki tenaga untuk bangun," ucap Aluna.

"Tidak masalah. Kamu istirahatlah lagi." Hariz mencium kening Aluna yang kembali merebahkan tubuhnya di tempat tidur. "Sampai jumpa," salam Hariz.

"Hati-hati di jalan," pesan Aluna disambut senyuman dan anggukkan kecil.

Setelah Hariz pergi Aluna menarik napas dalam-dalam. Aluna benar-benar tidak tahu apa yang terjadi pada sang suami. Perbuatan sang suami kali ini cukup menyakitinya.

Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan pagi. Aluna turun dari tempat tidur, mengayunkan langkah ke kamar mandi dengan tubuhnya yang telanjang. Ia berjalan menuju ke tempat mandi, mengguyur tubuhnya dengan air hangat. Hampir satu jam Aluna berasa di dalam kamar mandi, setelah itu Aluna keluar hanya memakai bathrobe berwarna putih, juga handuk kecil yang menggulung di kepalanya.

Aluna masuk ke walk in closet, memilih baju yang akan ia kenakan. Tidak butuh waktu lama untuknya bersiap karena waktu berputar begitu cepat.

"Lihatlah, nyonya rumah ini baru bangun," sindir Mona ketika melihat Aluna berjalan menuruni anak tangga.

"Maaf, Ma, tapi anakmu tidak membiarkan aku bangun dari tempat tidur," balas Aluna.

"Heh, untuk apa terus tidur bersama jika tidak bisa menghasilan keturunan," hina Mona.

"Aku malas berdebat dengan Mama." Aluna memilih pergi ke dapur mencari pekerjanya "Mbak Susi," panggil Aluna.

"Ya, Non," sahut Aluna dari belakang rumah. "Ada apa?" tanya Susi.

"Mbak tolong pergi berbelanja! Saya sudah membuat daftarnya. Ini daftar belanjaannya dan ini uangnya." Aluna menyerahkan daftar belanja beserta uangnya.

"Baik, Non." Susi menerima semua yang majikannya berikan.

"Apa ini?" Secara tiba-tiba Mona datang merebut daftar belanja dari tangan Susi. "Belanja segini kamu kasih uang sebanyak ini?" Mona mengambil sebagian uang dari tangan Susi. "Segini saja cukup." Mona memberikan uang hanya 3 lembar kepada Susi.

"Tapi, Nyonya besar —"

"Mba Susi." Aluna menaruh jari telunjuknya di depan bibir mengisyaratkan pada mba Susi untuk diam.

"Kalau begitu kenapa bukan Mama saja yang belanja? Aku pengin lihat dengan budget segitu Mama bisa beli apa saja," tantang Aluna.

Mata Mona membulat, tidak percaya jika perempuan di hadapan adalah Aluna. Merasa kalah Mona kembali menyerahkan uang itu lagi.

"Dasar! Nih uangnya, jangan dikorupsi!" Mona menaruh uang yang diambilnya dari Susi lantas meletakkannya di meja. Setelah itu pergi dari dapur.

"Jangan didengerin, Mbak. Mbak Susi tahu mama seperti apa, 'kan," pinta Aluna.

"Baik. Kalau begitu saya pergi dulu," pamit Susi dibalas anggukkan oleh Aluna.

Aluna masih duduk di meja makan mencoba menghirup udara di sekitarnya. Setelah itu Aluna pergi untuk menemui Farel dan Rania. Mereka akan membahas laki-laki yang bernama Elgar, yang akan menjadi sopirnya.

1
>AY<
kalau itu rumahnya aluna, kenapa ortunya kemarin ngontrak ya
>AY<
alhamdulillah ya Allah, rezeki 🤭
📧🇮🇩
knp lbh pinter sandra ya
📧🇮🇩
syukurin km elsa
📧🇮🇩
typo nama nya tor
Dewi Dama
susunan kalimat dan kata2..juga bagus...
Weli Telaumbanua
elgar anaknya arleta🤭
Mur Lina
Tanggal yang cantik dari Aithor🤣🤣🤣
Mur Lina
Author se7kalau Elgar sama Alina
Mur Lina
Mudah2an ada cinta segiempat bukan segitiga 🤣🤣🤣
Titik Mutmainah
aku suka wanita yg mau melawan bila ditindas apalagi yg sdh keterlaluan jgn diam aja krn mrk akan semakin dholim
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
gimana sih anya wkwk walopun misal aluna pulang emang aluna ga bisa nanya langsung ke suami nya atau suami nya bisa aja nanya kenapa ga jadi ke kantor, lagian telinga sm mata nya elgar dimana2, kalopun isteri nya ga ngadu ada lili yg bisa ngadu, udah ah ga bakat jd pelakor 🤣
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
ih oma ternyata nakal yg pas muda nya wkwk 🤭😂✌️
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
oma masih mending aluna dong bekas tp kan jelas pernah di nikahin suami nya drpd clara udah ga di nikahin di bekasin sm suami ibu nya sendiri 🤣
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
yaalah kocak bgt 🤣 dimana2 kalo selingkuh itu sama yg lebih muda, lah ini seumuran ibu nya wkwk kenapa ga sekalian sama ibu sendiri nya aja kalo gt 😩 eh jangan ding dosa nya doble mana nanti pas lagi enak2 bingung manggilnya sayang apa mama 🤣
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
heh jamblang lu ngerti ga yg nama nya hak menerima dan menolak tawaran, kalo lu ngajak ya itu hak lu orang lain mau nerima sm enggak ya hak dia, kenapa jd ngatain isteri ga becus, kenapa ga lu langsung aja yg hubungi perusahaan bramantyo kalo emang lu butuh bgt 😏😒
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
sebenernya curhat ke lawan jenis gini ga di sarankan apalagi udah soal rumah tangga slnya banyak yg dari curhat gini awal dr deket sampe selingkuh tp kayaknya emang plot nya si aluna sama si elgar jd gapapa wkwk kayaknya si hariz juga selengki sama camelia 😂
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
ya siapa suruh ga ngasih duit ke isteri wkwk giliran isteri di anggap utang ke orang lain kamu malu 😂 harga diri suami padahal dilihat dr isteri nya terawat enggak wkwk
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
ngakak sama typoan ini, Rania nanya ke diri sendiri ini? 🤣
Gula kapas: makasih kakak, nanti tak cus Revisi 🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
keluarga gendeng bisa2 nya suami liburan isteri nya di tinggal, mana pas kedukaan kayak gini, semoga keluarga suami nya cepet pulang


kepangkuan yg Maha Kuasa ✌️🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!