Review Season 1
Setelah Jagat Menikahi Eriska dan Di serang oleh Laskar Dedemit, Pada akhirnya Laskar Dedemit dapat di Musnahkan, tetapi sayangnya Guru Besar Laskar Dedemit yaitu Nara Dapat melarikan diri dalam keadaan luka parah.
Mandala Adijaya Yang mencintai Eriska, dan membenci jagat yang ingin balas dendam dengan mendapatkan kekuatan setelah di jadikan boneka mayat bermutasi, Akhirnya mati mengenaskan di tangan jagat.
***
Ikuti Petualangan Jagat di season 2 ini, Seperti Petualangan Jagat di Thailand,
Petualangan Jagat di Desa Terpencil dan petualangan Jagat lainnya.
***
Jangan Lupa Like And Folow Ya guys Ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dani Sutisna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 Jarum Assura
Bab 10 Jarum Assura
Eriska berpura pura menggerutu dan menyalahkan nyamuk, supaya dia tidak di salahkan dan tidak di curigai bisa melihat hantu.
"Katanya hotel mewah yang berkelas, tapi kok masih ada nyamuk yang berkeliaran" ucap Eriska sambil menyemprotkan obat anti nyamuk ke wajah si Geheng setelah dia selesai mengusap wajahnya.
Si Geheng kembali terkena sial, setelah tadi terkena semburan air, sekarang matanya terkena semprotan obat anti nyamuk.
"Arrrgh.... Sialan perih banget" umpat si Geheng.
Melihat itu jagat ingin tertawa terbahak-bahak, tetapi dia tahan sekuat tenaga, karena kalau dia tertawa maka dia akan ketahuan kalau dirinya bisa melihat hantu.
Dengan polosnya Tapa Tong berkata "Iya nona aku tadi juga mendengar suara nyamuk, sepertinya kebersihan hotel dan restoran ini masih harus di pertanyakan"
Si Geheng kembali mengumpat "Sialan tadi di kamar mandi aku di sembur pasta gigi, sekarang selain di sembur air, aku di semprot anti nyamuk, memangnya aku ini nyamuk DBD apa ?"
Si Geheng pun sudah tidak lagi berminat untuk menjahili Eriska, dia pun langsung berubah menjadi asap hitam lalu kemudian dia menghilang.
Setelah melihat dukun yang bernama Saliwang memasuki ruangan khusus yang di ikuti oleh bodyguard hantunya, jagat pun melepaskan tawanya.
"Hahahaha....."
Eriska pun ikut tertawa terbahak-bahak, yang menyebabkan Tapa Tong menjadi terheran heran.
"Tuan dan Nona muda apa yang anda berdua tertawakan, sepertinya kalian melihat hal yang menyenangkan ?" Tanya Tapa Tong.
Eriska berkata blak blakan sambil terkekeh "Hehehe.... Sebenarnya aku tadi bukan menyemprot nyamuk, tetapi aku menyemprot mata hantu yang kulitnya gosong, sampai matanya kepedihan"
Tapa Tong yang mendengar kata hantu langsung bergidik ngeri, gerak gerik yang lemah gemulai terlihat bahkan tulang lunaknya seperti habis keluar dari presto.
"Ih apa, hantu, jangan menakut nakuti ku nona muda, aku takut" ujar Tapa Tong.
Eriska menjawab "Kenapa harus takut, Toh kamu tidak bisa melihatnya, biasa saja keles"
"Tapi kan, hantu itu menyeramkan, aku pernah melihatnya di film horor, itu benar benar menakutkan" ucap Tapa Tong.
Jagat berkata "Sudah jangan membahas tentang hantu, itu lihat pesanan makanan kita sudah sampai"
Tapa Tong masih penasaran "Tapi apa benar Tuan dan Nona muda bisa melihat hantu?"
Jagat dan Eriska tidak menyangkalnya, mereka berdua mengangguk.
Kemudian Tapa Tong kembali bertanya karena penasaran "Apa hantu itu menyeramkan seperti ada di film horor"
Eriska menjawab "Hantu itu tidak seseram yang kamu bayangkan, ada juga hantu yang cantik dan seksi, juga ada hantu yang tampan, ya mirip mirip lah seperti kita manusia"
"Kalau hantu tidak seseram yang nona muda bicarakan, bisakah aku melihat hantu?" Pinta Tapa Tong penasaran.
"Itu bisa di atur, asal kamu siapkan mental saja nanti suami ku membuka mata batin mu, tetapi biar lebih seru, kita buka mata batin kamu nanti di rumah sakit, ketika kita mencari paman ku" ucap Eriska semangat.
Sambil sedikit takut Tapa Tong terkekeh "Hehehe.... Kalau begitu baiklah, sekarang lebih baik kita makan malam dulu, karena hidangan sudah tersedia"
Pelayan yang membawa pesanan pun meletakkan satu persatu hidangan yang di pesan, setelah itu mereka pun memakannya dengan lahap.
**
"Tuan dan Nona muda apakah Anda mau jalan-jalan ? Kota Bangkok ini tidak pernah sepi kalau di malam hari" Ajak Tapa Tong.
Jagat dan Eriska saling melirik kemudian mereka mencapai kesepakatan.
"Baiklah ajak kita jalan jalan sekalian aku mau mencari sesuatu" ujar Eriska.
"Ya baiklah, ayo kita pergi" ajak Tapa Tong.
Setelah selesai makan malam Tapa Tong memandu Jagat dan Eriska ke pasar yang ada di pinggir jalan.
Suasana ini seperti di Indonesia ketika ada pasar malam, atau di tahun baru dan sehari sebelum Idul Fitri.
Jalanan penuh dengan stand penjual makanan, pakai dan aksesoris lainnya, bahkan ada juga yang menjajakan makanan extrim yang tidak lazim untuk di makan.
Sepanjang jalan Tapa Tong menjelaskan beberapa makanan tradisional dan Makana ekstrim yang ada di sini.
Sambil menjelaskan Tapa Tong sambil mengajarkan bahasa Thailand sehingga jagat dan Eriska cepat mengerti dan menghapal beberapa kosakata dan cara pengucapannya.
"Tuan dan Nona muda, lihatlah ini adalah arak tradisional kami, ini memiliki khasiat yaitu untuk meningkatkan stamina dan kejantanan" ucap Tapa Tong sambil menunjuk ke Arah yang ada di dalam botol.
Arak tersebut di masukan ke botol kaca bening dan di dalamnya ada ular yang melingkar dan ular itu adalah ular berbisa seperti ular kobra.
Bahkan di botol yang lain yang lebih kecil di dalamnya ada kelabang besar dan kalajengking.
Melihat kalajengking yang ada di dalam botol arak tersebut Eriska baru teringat sesuatu.
"Sayang Aku ingin membeli banyak kalajengking, baik yang hidup maupun yang sudah mati" ucap Eriska.
Jagat mengkerutkan keningnya dia pun bertanya "Untuk apa?"
"Aku ingin membuat dan memurnikan jarum assura, aku hanya butuh ekor kalajengkingnya saja, sisanya kamu bisa menggunakan untuk campuran obat" jawab Eriska menjelaskan.
"Ya baiklah aku juga tadinya berpikir kesana, banyak obat yang harus aku murnikan juga dan beberapa bahan dasarnya dari serangga beracun seperti kalajengking, kelabang dan tarantula" ucap jagat.
Kemudian jagat bertanya kepada Tapa Tong "Eh Tapa Tong, di mana tempat penjualan binatang berbisa, aku butuh beberapa jenis serangga beracun untuk memurnikan obat"
Mendengar permintaan jagat Tapa Tong terkejut "Tuan muda, apakah anda seorang alkemis, obat apa yang di buat dari serangga beracun ?"
Jagat tidak menjawab pertanyaan dari Tapa Tong, tetapi Eriska lah yang menjawab pertanyaan itu "Suami ku ini seorang dokter yang hebat, dan aku sendiri pemilik perusahaan farmasi, sehingga kami tahu cara membuat dan memurnikan obat.
Untuk obat yang di buat dari campuran serangga beracun, biasanya di gunakan untuk obat penawar racun, dengan prinsip racun di lawan racun"
Eriska menjelaskan tentang obat yang di buat dari bahan serangga beracun dan penjelasannya itu sedikit asal asalan, karena setiap orang memiliki rahasia obat apa yang dapat di buat dari bahan tersebut.
Mendengar bahwa jagat seorang dokter dan bisa membuat obat, mata Tapa Tong berbinar "Tuan muda, apa benar anda dokter"
Jagat mengangguk "Ya emangnya kenapa?"
"Maaf bukan aku tak sopan, anda baru datang ke Thailand ini tapi sudah aku repotkan, bisakah anda memeriksa dan mengobati teman ku, dia sedang sakit dan penyakitnya aneh" ujar Tapa Tong.
Jagat menepuk pundak Tapa Tong "Santai saja, Besok bawa aku menemui teman mu itu, sekalian besok kita berkeliling dan mencari pamannya Eriska"
Mata Tapa Tong berkaca kaca, dia hampir menangis "Terima Kasih tuan muda"
***
* Bersambung