Aluna yang tidak mau membuat ayah nya malu dan kecewa karena sang kakak menolak menikah dengan pria yang sudah di pilihkan nya, harus rela menjadikan dirinya jodoh pengganti. Sang kakak menolak perjodohan karena lelaki pilihan ayah nya ternyata hanya lelaki biasa yang hanya bekerja sebagai karyawan paprik.
Dengan berbesar hati aluna menerima dirinya untuk menggantikan kakak nya dalam perjodohan yang sudah di atur oleh ayah nya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mala ketahuan
💞💞💞💞💞💞💞💞
.
.
.
⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️
" Lun siapkan barang - barang mu. Siang ini kita pindah ke kontrakan ku " Seru candra dengan suara yang terdengar tegas.
Aluna hanya mengangguk saja tanpa membantah perintah suami nya. Aluna mengambil koper yang ada di dalam lemari nya lalu memasukan baju serta barang - barang pribadi nya ke dalam koper. Tidak lupa buku - buku serta ijazah nya semua dia bawa.
" Cuma ini saja ?" Tanya candra menyipitkan mata saat mengetahui barang - barang aluna hanya satu koper saja.
" Iya cuma ini saja " Jawab aluna singkat.
Candra mengambil koper aluna dan menyeretnya keluar kamar. Siang ini candra mengajak aluna pindah ke kontrakan nya, lebih cepat pindah akan lebih baik. Candra benar - benar tidak nyaman tinggal dengan mertua nya, apalagi mulut mama mertuanya tidak dapat di kondisikan.
" Kalian mau kemana ?" Tanya pak andi .
" Kami mau pindah ke kontrakan Pa. " Seru candra .
" Tapi kenapa buru - buru. Bukan nya papa sudah bilang tinggallah disini 3 atau 5 hari lagi, karena papa masih ingin tinggal dengan aluna. Tapi ini baru sehari kalian sudah mau pindah, apa ada yang membuat kalian tidak betah tinggal disini?" Tanya pak andi serius.
" Kami ingin mandiri pa. Apa papa lupa jika kemarin kami sudah melangsungkan ijab qabul, jadi sekarang kak candra imam nya Aluna. Kemanapun dia membawa Aluna tinggal, Aluna akan mengikuti nya. " Ucap Aluna dengan serius.
Hhaaahhhh
Pak Andi membuang nafas dengan berat, apa yang di katakan aluna memang benar. Sekarang candra yang lebih berhak atas diri Aluna. Tidak boleh mencegah aluna dan candra, akhirnya pak andi mengizinkan candra membawa aluna keluar dari rumah nya dan akan tinggal di rumah kontrakan candra.
Candra dan Aluna pergi mengendarai motor Aluna dengan koper candra letakkan di bagian depan. Aluna duduk di belakang dengan menenteng tas laptop nya. Mereka pergi tanpa berpamitan dengan mama meri dan mala, karena mereka memang tidak ada di rumah.
Setelah tiga puluh menit motor yang di kendarai candra sudah berhenti di depan rumah kontrakan. Rumah kontrakan sederhana itu kini akan menjadi tempat tinggal baru untuk aluna.
" Maaf kontrakanya kecil Lun " Ucap candra.
" Tidak apa - apa kak " Jawab aluna tidak masalah dengan tempat tinggal yang kecil.
Ceklekkk...
"Assalamualaikum " Ucap candra dan aluna bersamaan saat masuk ke dalam rumah kontrakan.
Candra membawa koper aluna masuk ke kamar nya dan di ikuti aluna dari belakang.
" Ini kamar kamu Lun, maaf kamar nya tidak sebesar kamar di rumah orang tuamu. Hanya kontrakan ini yang bisa aku sewa, kamu tahu sendirikan berapa gaji buruh di paprik itu " Ucap candra sambil terkekeh.
" Kamar ku ? " Seru aluna heran karena candra menyebutkan jika kamar ini kamar aluna.
" Iya ini kamar kamu. Kamar ku ada di samping ini, aku sengaja memisah kamar kita agar privasi mu tidak terganggu. Kita menikah tanpa rasa cinta sudah pasti kamu juga tidak mau kan tidur sekamar bahkan seranjang dengan ku. " Ucap candra.
Tidak banyak yang aluna bicarakan, dia hanya mengangguk dan menyetujui apa saja yang sudah di putuskan oleh candra. Setelah candra keluar dari kamar, Aluna membongkar isi koper nya dan memindahkan baju - baju nya ke dalam lemari. Dan menyusun buku - buku nya di atas meja kecil yang ada di samping lemari.
*********
" Ma aku lapar banget, Mama sih tadi di ajakin makan tidak mau. " Ucap mala yang baru saja pulang berbelanja dengan mama nya.
Mereka baru saja pulang berbelanja menghabiskan uang pak andi. Mereka mengendarai mobil tua pak andi, bahkan saat ini mereka tidak tahu jika aluna dan candra sudah tidak tinggal di rumah itu lagi.
" Kamu tenang saja Mala sayang, anak sialan itu pasti sudah memasak. Sekarang kita cepat masuk dan langsung menuju dapur, kita makan deh itu makanan yang terhidang di meja makan." Ucap mama meri serius.
" Mama benar, aluna pasti sudah menyiapkan makan siang untuk kita semua. Apalagi sekarang dia kan sudah ada suami. Hemmm.... menyenangkan sekali ma. Kita tinggal makan dan aluna yang capek masak " Ucap mala dengan tidak tahu dirinya.
Mala dan mama nya pun masuk ke dalam rumah, dan langsung menuju ke meja makan. Barang belanjaan nya mereka letakkan di atas meja ruang keluarga. Saat mereka sampai meja makan hanya ada pak andi yang baru saja selesai makan.
" Ehh.. papa. Sudah selesai makan nya pa ?" Tanya meri dengan santai nya lalu menarik kursi dan duduk di samping suami nya.
" Hemmm... " Jawab pak andi hanya berdehem.
Mala dan mama nya pun langsung membuka tudung saji yang ada di atas meja. Dan mata mereka terbelalak saat mendapati tudung saji itu kosong , tidak ada makanan yang terhidang.
" Kok kosong Ma " Seru mala denga kesal.
" Uuhhh.... dasar aluna. Kamu enak - enakan di rumah. Bukan nya masak, awas kamu " Seru meri dengan geram.
Alunaaa....!!!
Meri dengan lantang meneriaki aluna namu sampai dua kali di panggil aluna tidak kunjung datang juga. Pak Andi hanya melirik sekilas istrinya yeng terlihat kesal itu.
Alunaaa.... !!
Kini mala ikut berteriak memanggil nama aluna, dan itu berhasil membuat pak andi marah dan memukul meja dengan kuat.
Brrakkkk....
Seketika pandangan mala dan meri langsung tertuju ke arah pak Andi.
" Kalian bisa tidak, tidak usah berteriak !! Ini rumah bukan hutan ! Kalau kalian mau makan , kalian bisa masak sendiri. Jangan semua aluna, dan kamu mala . Sebentar lagi kamu akan menikah jadi mulai sekarang kamu harus belajar mengurus dapur. " Seru pak andi marah.
" Papa jangan marah - marah dong pa, ingat papa punya hipertensi loh. Lagi pula kami capek seharian belanja, jadi wajar kalau kami minta aluna yang masak. " Ucap meri membela diri.
" Mulai sekarang semua kalian kerjakan sendiri. Kalian masak sendiri dan beres - berez rumah sendiri, karena aluna sudah pindah. Dia ikut suami nya tinggal di kontrakan " Seru pak andi sambil menahan kesal.
" Loh... kok gitu ?. Kata papa 3 atau 5 hari lagi aluna baru pindah. Kok ini pindah ? Mana tidak pamitan dulu sama mama, dasar anak tidak tahu diri " Ucap meri kesal.
* Padahal aku berubah fikiran dan baru mau bilang biar aluna tinggal disini, kalau aluna tinggal disini kan dia bisa jadi pembantu gratis . Kalau dia tidak disini sudah pasti aku sendiri yang mengerjakan semua nya. Mala mana mau membantu ku * Gumam meri dalam hati nya.
" Ma, mala lapar. Mama tahu kan mala saat ini sedang berbadan dua. Jadi harus banyak makan dan jangan telat makan " Ucap mala sambil merengek.
Pak Andi yang mendengar perkataan mala sontak langsung menatap tajam ke arah mala.
" Apa kamu bilang mala ? Berbadan dua ? Kamu hamil ?" Tanya pak andi sambil mengepalkan tangan nya
Mala dan mama meri pun langsung gugup dan bingung harus beralasan apalagi. Mala memang ceroboh, tidak bisa melihat situasi dan kondisi adal nyeplos begitu saja.
" Jawab mala !!" Bentak pak andi dengan lantang.
" Mala jawab !! Apa benar sekarang kamu sedang hamil ?" Tanya pak andi lagi.
Dengan menunduk dan perasaan takut - takut mala mengakui semua nya.
" Iya pa " Jawab mala takut.
PLAAAKK
PLAAAKK
Tangan pak Andi reflek terangkat dan langsung mendarat di pipi mala sebanyak dua kali. Hancur sudah harapan pak Andi, selama ini mala anak yang selalu di banggakan istri nya. Demi mala , aluna harus mengalah dengan tidak berkuliah. Mala yang di harapkan bisa menaikan detajat keluarga, justru kini sudah mencoreng nama baik keluarga.
" Papa menampar mala ?" Seru meri tidak terima.
" Apa ? Kamu tidak terima aku memukul anak kesayangan mu ini ? Kamu itu sudah tahu anak kamu hamil tapi kamu hanya diam saja dan pura - pura tidak tahu, ibu macam apa kamu Meri !" Teriak pak andi dengan kesal.
" Ini anak yang selalu kamu agungkan ? Anak yang selalu kamu banggakan ? Lihat meri.. lihat !! Anak ini hamil di luar nikah, aku malu meri aku malu . ! " Teriak pak andi.
" Lusa kamu harus menikah dengan pria yang sudah menghamili mu. Suruh pria itu malam ini menemui papa ! " Ucap pak andi lalu pergi dari ruangan itu.
Mala dan meri hanya diam saja, mereka tidak berani membatah apa yang sudah di ucapkan pak andi. Namun dalam hati mala dia tidak mau menikah secepat itu karena dia menginginkan pernikahan yang mewah dan meriah. Bukan pernikahan sederhana seperti aluna dan candra.
" Ma ... " Seru mala ingin mencoba protes.
" Sudah diam dulu kamu. Semua ini gara - gara kecerobohan kamu " Seru meri kesal.
Hhuuuffftt ...
********
LIKE, KOMENTAR, VOTE, FAVORITE, SERTA BERIKAN HADIAH NYA DAN RATE BINTANG 5 NYA KAK 🙏❤️❤️
TERIMAKASIH 🙏❤️❤️