menceritakan tentang pernikahan paksa antara Latifa siswi kelas 2 sma dengan Sandi seseorang yang sangat populer di kalangan kaum hawa. Sandi adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di unkversitasnya.
akankah kehidupan rumah tangga mereka baik-baik saja?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rill Ridho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengganggu....
Sandi masuk ke dalam apartemen nya dan di ikuti oleh Latifa di belakangnya. Sandi langsung masuk ke dalam kamar dan menghempaskan tubuhnya di atas ranjang, sementara Latifa dia masih diam berdiri di ambang pintu. Latifa bingung, apakah Sandi marah dengannya, tapi kenapa pria itu hanya diam saja ? Kenapa dia tidak memarahinya? Latifa tidak tahu harus bagaimana sekarang...
"Kenapa masih di situ? Ayo sini!!"kata Sandi menyuruh gadis itu untuk mendekat kearahnya. Suara Sandi, seketika menyadarkan Latifa dari lamunannya.
Dengan langkah perlahan, Latifa menghampiri Sandi di ranjang. Dia duduk di tepi ranjang tanpa mengatakan sepatah katapun. Tiba-tiba Sandi menariknya hingga Latifa jatuh kedalam pelukan Sandi. Hal itu tentu saja membuat Latifa kaget tapi ia tidak menolak atau pun berontak.
Hampir sepuluh menit mereka masih dengan posisi yang sama, Sandi memeluk Latifa sedangkan Latifa sedari tadi hanya diam meskipun hatinya terus deg-degan tak karuan. Latifa memberanikan diri untuk menengadahkan wajahnya, melihat wajah Sandi dan menyuarakan pertanyaan yang sedari tadi bersemayam di benaknya.
"Kak... Kak San..."panggilnya.
"Hmm..." jawab Sandi singkat.
"Kita ngapain disini kak, kita pulang aja yuk!!" kata Latifa.
"Kita sudah pulang." jawab Sandi lagi.
"Maksud gue... Kita pulang kerumah mami sama papi, kak.."sambung Latifa.
"Hah.. Apa tadi gue bilang kita?... Astaga" gumam Latifa pelan, tapi masih bisa di dengar oleh Sandi dan Sandi yang melihat itu tersenyum jail.
"Fa..."panggil Sandi.
"Iya kak... kenapa?"tanya Latifa gugup.
"Gue mau kita lanjutin yang tadi malam..." ucap Sandi yang membuat Latifa melototkan matanya.
Sandi langsung mencium bibir Latifa, Latifa yang di perlakukan secara tiba-tiba oleh Sandi pun terkejut. Dengan pelan ia mendorong dada Sandi.
Sandi melepaskan ciumannya dan menatap sang istri.
"Kenapa?.." tanya Sandi dengan suara seraknya.
"Kita nggak boleh lakuin itu kak.."
"Kenapa nggak boleh?... kita ini pasangan yang sudah sah di mata hukum dan juga agama, Latifa"jelas Sandi.
"Tapi kakmmppp... "Sandi membungkam bibir Latifa dengan bibirnya sehingga Latifa terdiam.
"Lo nggak mau menambah dosa Lo kan,Fa?.. Sudah cukup gue nahan selam ini,Fa." Kata Sandi di sela ciumannya. Latifa terus mencoba untuk menolak, tapi Sandi tidak membiarkan Latifa lepas begitu saja. Ia terus membelai bibir Latifa hingga Latifa terbuai dan hanyut akan nikmatnya permainan Sandi.
Sandi terus mencium bibir Latifa sampai turun ke leher. Latifa menikmati setiap cumbuan yang diberikan oleh Sandi. Dia mendesah nikmat hingga Sandi tersenyum puas.
Sandi membuka satu persatu kancing seragam Latifa hingga terlepas, nafas Latifa naik turun seirama dengan dadanya Latifa yang membuat Sandi semakin bergairah.
Kecupan dan sentuhan penuh nafsu Sandi benar-benar membuat Latifa menginginkan lebih dari itu. Kini Latifa hanya memakai rok SMA nya dan Sandi tentunya sudah tanpa pakaian sedikitpun yang melekat pada tubuhnya.
"Gue mau sekarang!!.."bisik Sandi di telinga Latifa.
Latifa tampak ragu, dia ingin menolak tapi dia juga menginginkannya. Dia juga ingin memiliki Sandi seutuhnya.
"Kenapa?"tanya Sandi, ia dapat melihat keraguan di mata sang istri.
Latifa menggeleng...
"Lo masih belum siap?.."tanya Sandi, Latifa kembali menggeleng. Sandi semakin bingung di buatnya.
"Jangan hanya diam sayang, gue pengen dengar suara Lo!" kata Sandi.
"Gue malu"jawab Latifa.
Sandi tersenyum." di sini hanya ada kita berdua, dan Lo gak perlu malu sama gue."ucapnya, ia mengecup kening Latifa penuh sayang.
"Gue mulai ya?" ucap Sandi dan di anggukkan oleh Latifa.
Sandi mulai bersiap untuk melakukan penyatuannya dengan Latifa. Tapi di saat, ia akan memasukkannya, tiba-tiba terdengar suara bel apartemen nya berbunyi.
Sandi dan Latifa pun mengabaikannya dan tetap fokus pada kegiatan mereka. Namun, suara bel itu terus berbunyi dan itu sangat mengganggu mereka.
"Pakai baju Lo, tolong bukain pintunya. Gue mau kekamar mandi dulu" kata Sandi dengan nada kesal.
Latifa mengangguk, dia begitu malu tapi segera mungkin dia memakai seragam sekolahnya lagi. Dibukanya pintu apartemen yang ternyata adalah Raka dan di belakang Raka ada Zela dan Hana yang ternyata juga ikut.
"Kalian?"tanya Latifa kaget.
"Haiii Latifa..." sapa Raka.
"Halooo Latifa..."Sapa Hana dengan nada centil nya.
"Kita nggak di ajak masuk nih,Fa?.."tanya Zela.
"Ayo masuk" kata Tifa mempersilahkan mereka masuk.
"Sandi di mana, Fa?" tanya Raka
"Oh kak... Kak Sandi lagi di kamar mandi kak" jawab Latifa dengan gugup
"Ohh...."Jawab Raka yang langsung duduk di sofa ruang tamu.
"Kalian ngapain kesini?"tanya Latifa kepada kedua sahabatnya.
"Ya elah, Fa. Nggak boleh ya kita main ke sini?... Ni tas Lo!" kata Hana sambil menyerahkan tas Latifa yang tadi di tinggalkannya.
"Hmm... Ya nggak apa-apa dong, makasih ya." balas Latifa yang di angguki oleh mereka.
"Kita nggak di tawarin minum atau Snack gitu, Fa?"sambung Hana lagi.
"Emangnya kalian mau minum?"tanya Latifa pada kedua sahabatnya itu.
"Ya iyalah, kita kan disini lagi jadi tamu Lo, Fa." jawab Zela.
"Hehe ... Canda kali Zel, bentar ya gue ambilin dulu.. Kak Raka mau minum apa?"tanya Latifa pada Raka.
"Ada apa aja emangnya, Fa?"tanya Raka.
"Hmm... Kayaknya cuma ada jus jeruk sama air mineral deh kak..."jawab Latifa.
"Jus jeruk aja deh, Fa."balas Raka.
Latifa mengangguk dan berjalan menuju ke dapur. Setelah beberapa menit Latifa pun kembali dengan membawa minuman dan beberapa cemilan juga.
"Wuiiihhh... Cakep banget ini sama keripik kentang juga, tau aja Lo kesukaan gue, Fa." kata Zela.
"Bayar ya, ini nggak gratis "kata Latifa.
"Fa, panggilan Sandinya dong. Lama banget ke kamar mandinya!"kata Raka menyuruh Latifa, ia penasaran kenapa temannya itu lama sekali di kamar mandinya.
"Tunggu bentar ya kak, gue panggilin."balas Latifa.
"Manggil kak Sandi bawa kemari ya ,Fa. Nggak yang lain."goda Hana, Zela dan Raka pun tersenyum.
"Apaan sih Lo Han.."kata Latifa dan berlalu masuk ke dalam kamar, meninggalkan mereka di ruang tamu.
Sampai di depan kamar mandi Latifa segera mengetuk pintu dan memanggil suaminya itu.
"Tok... Tok... Tok..."
"Kak... Ayo buruan, kak Raka nyariin kakak tuh." teriak Latifa.
Tapi tak ada jawaban, Latifa memberanikan diri untuk membuka pintu kamar mandi. Dia melihat suaminya sedang membilas tubuhnya di bawah shower sambil memejamkan matanya.
"Kak... Sandi!!!" panggil Latifa sedikit berteriak.
Sandi yang mendengar suara Latifa pun menoleh kearah Latifa . Lalu tanpa kata dia menarik Latifa bergabung dengannya berdiri di bawah shower. Sandi mulai mencium Latifa dengan ganas. Latifa ingin menolak karena ada teman-temannya yang sedang menunggu mereka. Tapi tentu saja tenaganya kalah kuat dengan tenaga Sandi.
"Hmmmm... Kkkkak... Kak Sandi... Me... Re... Ka nung..guin.. Ki..ta.." Ucap Latifa di sela-sela ciuman panas Mereka.
"Biarin!"jawab Sandi singkat.
...----------------+TBC+----------------...
![A Changes O I Still Sweep the Interstellar [female O Male A]](https://cn-e-pic-aliyun.mangatoon.mobi/internet-search/e5dc044d96f4c2ab302b41f36f121bb1.webp)
