Satu tahun telah berlalu, banyak hal yang terjadi. Namun Chen Xuan, pangeran sampah dari Istana Raja Chen telah bangkit menjadi praktisi terkuat di usia 18 tahun. Mengguncang Benua Timur dengan Pedang Penguasa Naga Hitam. Menghancurkan Faksi Laut Biru dan mempermalukan mantan tunangannya yang telah menghina ibunya.
Tapi meski demikian, setelah semua itu berakhir. Chen Xuan masih harus terus maju. Membuka rahasia besar tentang masa lalu dan masa mendatang, memenuhi janjinya kepada Ling Xia, serta mencari keberadaan ibunya.
Namun di saat janji begitu penting, Chen Xuan sekali lagi di hadapkan dengan pilihan sulit antara melindungi anaknya yang akan lahir atau terus maju dengan hati dingin ke arah takdir yang di tentukan!!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Soccer@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7 ~ Duan Yue ~
Chen Xuan melangkah mendekat, suaranya dingin dan otoritatif. "Kamu tidak bisa melarikan diri! Sekarang, jawablah: Siapa kamu?"
Orang berjubah hitam itu perlahan bangkit dari tanah, kemudian berbalik menatap Chen Xuan dengan mata yang menyimpan semangat membara. Aura Dao Spirit Emperor melonjak dari tubuhnya seperti badai, memancarkan energi misterius yang menggetarkan.
Dengan kecepatan yang tak terbayangkan, dia melintas ke arah Chen Xuan, meninggalkan bayangan hitam samar di udara. Gerakannya begitu cepat sehingga mata telanjang pun sulit menangkapnya. Dia muncul di hadapan Chen Xuan seperti hantu, memancarkan aura menakutkan yang menghimpit.
Saat muncul di hadapan Chen Xuan, tubuhnya tiba-tiba berpisah menjadi tiga bayangan yang identik, mengelilingi Chen Xuan dari tiga sisi. Gerakan ini begitu cepat dan tepat, sehingga mengunci semua ruang gerak Chen Xuan.
Ketiga bayangan tersebut bergerak serentak, membentuk formasi yang tak terlewati. Pada saat yang sama, pisau perak yang berkilauan muncul di tangan ketiga bayangan itu. Dengan gerakan yang gesit dan presisi, pisau-pisau tersebut didorong ke arah Chen Xuan, mengancamnya dari tiga sudut berbeda.
Serangan ini terjadi dalam sekejap, bahkan lebih cepat dari kedipan mata. Semua gerakan terjadi secara simultan dan berlangsung sangat singkat, menunjukkan kecepatan dan ketepatan yang luar biasa.
Melihat tiga pisau menghujam ke arahnya dengan cahaya dingin, Chen Xuan menyunggingkan senyum tipis di sudut bibirnya. Cincin penyimpanannya berkedip, dan pedang Penguasa Naga yang berat dan kuat muncul dari udara tipis, siap menghadapi serangan tersebut.
Dengan gagang pedang Penguasa Naga Berat tertekan erat di genggamannya, Chen Xuan tenang berkata: "Gelombang Melingkar!"
"Whoosh!!"
Pedang Penguasa Naga Berat diayun dengan kuat oleh Chen Xuan, memunculkan siulan keras yang memekakkan telinga dan menggetarkan udara. Bilah pedang yang tajam dan berkilau itu menyapu ke tiga sosok bayangan yang mendekat dengan kecepatan dan kekuatan yang luar biasa, menciptakan efek putaran yang menghimpit dan mengancam.
Suara "Clang! Clang! Clang!" bergema saat pedang Penguasa Naga Berat Chen Xuan bertabrakan dengan pisau-pisau lawan, menciptakan percikan bunga api yang menerangi udara. Gelombang angin kuat yang dihasilkan pedang tersebut melanda dua bayangan hitam, menghempaskan mereka ke dinding dengan kekuatan dahsyat.
Sementara itu, bayangan ketiga yang merupakan tubuh asli lawan terjatuh ke belakang, terhempas sejauh sepuluh meter. Tubuhnya membentur tanah dengan keras, menimbulkan debu dan kesempatan bagi Chen Xuan untuk melancarkan serangan berikutnya.
Chen Xuan menatap dingin ke arah orang misterius yang berusaha menstabilkan tubuhnya di kejauhan. Saat orang itu mengangkat kepalanya dan menatap matanya, sedikit kejutan melintas di dalam pupil mata hitam legam Chen Xuan.
Kain hitam yang selama ini menutupi wajah lawan telah terlepas, mengungkapkan wajah cantik yang menakjubkan. Fitur wajahnya yang anggun dan elegan membuat Chen Xuan terkejut. Dia tidak menyangka bahwa di balik aura misterius dan kekuatan luar biasa itu tersembunyi wajah yang begitu indah.
Wajah oval itu memancarkan keanggunan tak terhingga, dengan kulit seputih batu giok yang bersinar lembut. Alis tebal yang terbentuk dengan sempurna menambah kedalaman ekspresi, sementara bibir kecil merah ceri dan hidung mancung menciptakan harmoni yang luar biasa.
Sepasang mata coklat yang sebening kristal menambahkan sentuhan misterius dan keanggunan, membuat wajah itu tampak seperti lukisan dewi yang hidup. Setiap detailnya begitu sempurna sehingga membuat orang yang melihatnya merasa seperti sedang menatap keindahan yang tak terbantahkan.
Namun, keterkejutan Chen Xuan tidak hanya disebabkan oleh kecantikan luar biasa wanita tersebut. Ada sesuatu yang lebih mengejutkan. Wanita yang berdiri di hadapannya, dengan wajah yang begitu anggun dan mata coklat yang sebening kristal, adalah sosok yang sangat familiar.
Chen Xuan teringat pada wanita misterius yang dia lihat di gerbong kereta Klan Yun. Dia tidak bisa menyangka bahwa wanita itu adalah orang yang sama yang kini berdiri di hadapannya, dengan aura kuat dan misterius yang mengelilinginya.
Chen Xuan menyipitkan mata, sorot matanya menusuk. "Kamu wanita itu! Siapa sebenarnya kamu? Apa yang kamu lakukan di toko itu sebelumnya?" tanyanya dengan nada keras dan penasaran.
"Jawab sekarang, atau nyawamu akan menjadi taruhannya!" Chen Xuan menambahkan dengan nada suara dingin dan tegas.
Mendengar ancaman Chen Xuan, wanita misterius itu segera mengangkat tangannya untuk memeriksa kain hitam yang biasanya menutupi wajahnya. Namun, dia terkejut menyadari bahwa kain itu telah terlepas saat dia terjatuh sebelumnya, mengungkapkan identitasnya.
Wanita itu panik dan bergegas mengaktifkan Sayap Qi hijau di punggungnya, siap melarikan diri ke langit. Chen Xuan bereaksi cepat, mendengus dingin, "Kamu pikir bisa melarikan diri?" Tangan kanannya terulur, meraih udara kosong di depannya, mengeluarkan kekuatan yang kuat untuk menghalangi pelarian wanita itu.
"Beku!" Teriak Chen Xuan.
Lapisan es tebal tiba-tiba menutupi Sayap Qi hijau, membekukannya dalam sekejap. Wanita itu kehilangan keseimbangan dan jatuh menghantam atap rumah di bawah.
Teriakan kesakitan "Aaargghh!" bergema dari dalam rumah. Seorang wanita muda, tampaknya penghuni rumah, berlari keluar dengan tergesa-gesa, terkejut melihat kejadian tersebut.
Di dalam rumah, seorang pria paruh baya yang telanjang duduk di tempat tidur, menatap dengan takjub wanita cantik yang terjatuh di lantai. Matanya berbinar dengan napsu. "Wah, cantik sekali," katanya, menjilat bibir bawahnya dengan ekspresi penuh gairah.
Melihat pria paruh baya itu, wanita cantik yang terbaring di lantai tidak bisa menahan rasa jijiknya. Dia melambaikan tangan, membebaskan cahaya tipis yang mematikan. Cahaya itu langsung memenggal kepala pria tersebut, meninggalkan ekspresi napsu yang masih terukir di wajahnya.
Kepala pria itu perlahan-lahan terlepas dari lehernya dan berguling di lantai seperti bola, meninggalkan jejak darah yang mengerikan.
Wanita itu mendengus kesal, "Menjijikkan!"
Dengan tekad kuat, dia memaksa tubuhnya yang masih terlapisi es tebal untuk bangkit, menunjukkan kekuatan dan ketabahan yang luar biasa.
Baru saja dia berdiri, bayangan hitam melintas cepat dan muncul di depannya seperti hantu. Lehernya langsung dijepit oleh jari-jari kuat seperti besi. Tubuhnya terangkat dari tanah, tergantung di udara, tidak bisa bergerak.
"Jawab, siapa kamu sebenarnya?" Chen Xuan bertanya dengan suara dingin dan tak tergoyahkan.
Wanita itu berusaha memberontak, menendang-nendang udara dan memukul-mukul lengan Chen Xuan dengan kekuatan terakhirnya. Namun, Chen Xuan tetap tak bergeming, seperti patung yang tidak tergerak oleh amukan wanita itu.
Chen Xuan menyipitkan matanya, menatap tajam. "Kamu lebih memilih mati daripada menjawab?"
Wanita itu terengah-engah, berusaha bernapas. "Aku... Aku jawab... Aku akan menjawab," katanya dengan lemah.
Mendengar jawaban itu, Chen Xuan melonggarkan cengkramannya, membuat wanita itu jatuh tersungkur ke lantai.
"Huhhh..." Wanita itu menarik napas dalam-dalam, berusaha mengembalikan pernafasannya menjadi normal, sambil memijat lehernya yang terasa sakit.
Chen Xuan menatap wanita itu tanpa ekspresi, namun tiba-tiba wajahnya berkerut. Dia melirik ke arah langit dari balik jendela kamar dan berkata, "Mereka datang."
Wanita di lantai mengikuti pandangan Chen Xuan, lalu berpaling menatapnya. Dia menemukan Chen Xuan sedang menatapnya dengan rasa curiga yang jelas.
"Aku tidak bersama mereka!" wanita itu berucap cepat.
Chen Xuan tidak menjawab, tapi pandangannya jelas menunjukkan keraguan. Meski begitu, dia meraih lengan wanita itu dan mengaktifkan Sayap Unggu gelapnya yang dihiasi garis-garis merah dan biru.
Mereka melesat melalui lubang langit-langit dan menghilang di balik awan, meninggalkan kekacauan di belakang.
Setelah kepergian Chen Xuan, dua sosok dengan sayap Qi di punggung mereka muncul di langit. Mereka adalah Liu Ting dan Han Xao.
"Mereka sudah pergi," kata Liu Ting, menatap atap rumah yang berlubang.
"Ya, mereka pasti merasakan auranya kita dan memutuskan untuk melarikan diri," ucap Han Xao, mengerutkan kening. "Berdasarkan kekuatan aura mereka, mereka haruslah Dao Spirit Emperor Tahap Lima dan Tahap Tiga."
Liu Ting mengangguk. "Kekaisaran Chen ini memang menarik. Dua Dao Spirit Emperor tingkat tinggi muncul di wilayah kecil ini."
Keduanya berbalik dan melesat ke langit, menghilang di balik awan.
Di hutan terdekat, Chen Xuan berdiri di depan Duan Yue yang duduk di bawah pohon. "Sekarang, katakan! Siapa kamu sebenarnya? Dan apa tujuanmu di Kekaisaran Chen?" tanyanya.
Duan Yue menghela napas dan berkata tenang, "Namaku Duan Yue dari Klan Duan, Benua Barat. Aku datang untuk menyelidiki kegiatan Klan Liu dan Klan Han atas perintah klan."