Kesalahan satu malam yang tak disengaja membuat dirinya terpaksa mengandung anak dari mas ipar nya .
Akibat kehamilan itu , satu persatu rahasia mulai terbongkar .
"Kenapa harus serumit ini jalan yang harus aku lalui ".- Naretta
"Meskipun seluruh dunia mencaci dan menolak mu . Ingatlah , masih ada aku yang menjadi garda terdepan untuk melindungi mu ".- Xabiru Kaivan Winata.
"Apapun cobaan nya , kita hadapi sama-sama ".- Dean Agani
akan kah Naretta mampu bertahan dengan segala cobaan dan mempertahankan rumah tangganya ?
simak kelanjutannya cerita nya .....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 28
Embun pagi masih membasahi dedaunan dipohon , kabutnya pun samar-samar menghilang . Seperti biasa orang-orang akan menghabiskan waktu weekend nya dengan beraktivitas olahraga pagi atau quality time bersama keluarga .
Begitu juga yang dilakukan oleh Naretta , wanita itu nampak berjalan-jalan mengelilingi taman sekitar gedung apartemen sambil mengelus perut buncitnya . Ya , kini kandungan Naretta menginjak usia 8 bulan yang artinya sebulan lagi dia akan menantikan kelahiran sang buah hati .
Dokter pun juga menyarankan untuk Naretta melakukan olahraga ringan agar memperlancar proses persalinannya.
Dengan ditemani oleh Dean yang duduk dikursi panjang dibawah pohon sambil berkutat dengan laptopnya . Semenjak perdebatan antara Dean dan Naretta beberapa bulan lalu , kini kedua nya kembali akur meski Naretta kini nampak dingin dan cuek pada Dean .
Sesekali Naretta melirik Dean yang sama sekali tak menatapnya ataupun mengawasinya , justru lelaki itu terlalu fokus dengan laptop yang dipangku nya . Naretta mendesah kecewa , kehamilan nya ini membuat wanita itu dua kali lebih sensitif dibanding saat datang bulan . Jujur , ingin sekali Naretta dimanja-manja dan diperhatikan layaknya wanita hamil pada umumnya , tapi sayang dia harus menerima kenyataan jika suaminya tak sepeka itu .
"Sayang ..." panggil Dean dengan berteriak , membuyarkan lamunan Naretta .
Dean menghampiri istrinya dan mengajaknya duduk untuk beristirahat sebentar sebelum mereka kembali masuk kedalam apartemen .
"Capek ?" tanya Dean
Naretta menggeleng .
"Mau sarapan apa ? Mumpung masih diluar biar mas cariin ". Ujar Dean menawari Naretta .
"Sarapan bubur ayam aja ". Jawab Naretta
Dean tersenyum sambil mengusap kepala Naretta ."Ya udah kamu masuk dulu , mas keluar cari bubur ayam buat kamu ". Ucapnya lalu berjalan pergi meninggalkan Naretta .
Naretta mengangguk kemudian masuk kedalam apartemen .
"Nar ..." panggil Kaivan saat berpapasan dengan Naretta dilobi apartemen .
Naretta menoleh ."Ya mas ..."
"Tadi Sasya nitipin oleh-oleh buat kamu sama Dean tapi lupa gak saya bawa , setelah cari sarapan nanti saya antar ke unit apartemen mu ". Ucap Kaivan lembut
"Makasih mas .. Bagaimana kabar kak Sasya ?" tanya Naretta penasaran . Pasalnya setelah kejadian Sasya mempermalukan Naretta didepan umum , wanita itu sudah tak nampak lagi batang hidung nya . Entah lah , Sasya sudah memaafkan Naretta atau belum .
Kaivan menyunggingkan senyum tipis , ternyata Naretta masih menanyakan kabar adik perempuannya itu . Padahal Sasya sudah sempat membuat mental Naretta down .
"Dia baik-baik saja Nar , dia juga titip salam buat kamu . Mau minta maaf sama kamu katanya dia malu , jadi dia mutusin buat kembali menetap diluar negeri ". Ucap Kaivan menjelaskan
Naretta menghela nafas kasar , hati kecilnya merasa bersalah . Mungkin jika dia tak mengandung benih dari pria dihadapannya ini , hubungan keduanya tak mungkin menjadi retak seperti ini .
"Aku juga minta maaf sama Kak Sasya mas , udah bikin hubungan keluarga kalian menjadi berantakan .." ucap Naretta menyesal sambil menundukkan kepala nya
"Kamu bicara apa ? gak ada yang berantakan . Hubungan keluarga ku masih baik-baik saja tak perlu ada yang dikhawatirkan ". Kata Kaivan
"Ya sudah , sekarang kamu masuk keapartemen mu dan istirahat lah . Setelah ini saya akan ambil oleh-oleh nya ". Lanjutnya lalu melangkah pergi meninggalkan Naretta yang masih berdiam diri .
.
.
.
Dean menyiapkan dua bubur ayam kedalam piring , sembari menunggu Naretta selesai mandi , Dean membuatkan susu ibu hamil .
"Rasa apa ya ? Coba deh rasa coklat , biasanya Naretta suka dengan rasa itu ". Gumamnya sambil menuangkan bubuk susu kedalam gelas lalu mencampurkannya dengan air hangat .
Tak lama Naretta keluar dengan penampilan yang fresh . Dean akui , semenjak hamil Naretta semakin cantik bahkan polesan make up sedikitpun . Meskipun apapun memakai daster Naretta selalu terlihat modis .
"Sayang kau sudah selesai ? Sini kita sarapan bubur ayam pesanan mu ". Kata Dean sambil membawakan segelas susu ibu hamil dan kopi untuknya .
Naretta mendekat lalu mendudukkan dirinya dikursi ruang makan .
"Ini bubur ayam untuk mu .. Selamat makan ". Ucap Dean sembari meletakkan piring bubur ayam dihadapan Naretta
Lalu Dean duduk disamping nya dan juga mulai memakan sarapannya .
Tak berselang lama terdengar suara ketukan pintu .
Tokk ... Tokk .. Tokk ..
Dean hendak berdiri tapi langsung dicegah oleh Naretta . "Lanjutkan saja sarapanmu mas , mungkin itu hanya mas Kai yang ingin mengantar oleh-oleh " .
"Kau tadi bertemu dengan nya ?" tanya Dean sambil mengerutkan kening nya
Naretta mengangguk ," Hanya tak sengaja berpapasan dilobi , dia kata mau mengantarkan oleh-oleh dari Kak Sasya ".
Dean menganggukkan kepala nya paham , dia sempat berpikir apa mungkin Naretta memiliki hubungan dengan Kaivan dibelakangnya . "Ya , aku sempat dengar jika Kak Sasya kembali menetap diluar negeri ".
"Ya sudah aku buka pintunya dulu ". Ujar Naretta lalu bangkit dan berjalan kearah pintu .
Ceklekk ....
"Mas Kai .." sapa Naretta , tapi matanya tak sengaja melirik wanita dibelakang Kaivan .
"Kau ... Bukannya sekretaris nya mas Dean ?" tunjuk Naretta pada Sani .
Naretta menelisik seluruh tubuh Sani , perut wanita itu sudah tak lagi buncit . Apa dia sudah melahirkan ? Batin Naretta
"Apa kita tidak disuruh masuk ?" sela Kaivan
"Ahh .. Maaf , mari silakan masuk ". Ucap Naretta mempersilahkan Kaivan dan Sani untuk masuk kedalam .
.
.
"Kalian duduklah dulu , biar aku panggil mas Dean ". Kata Naretta lalu kembali kedapur untuk mencari keberadaan suami nya .
"Mas ..." panggil Naretta saat melihat Dean baru saja selesai mencuci piring kotor bekas sarapan tadi .
"Apa sayang ". Sahut Dean
"Ada yang mencari mu didepan ".
Dean menaikkan sebelah alis nya ,"Siapa ? Hari ini aku free gak ada janji dengan siapapun ". Ucapnya lalu melangkah menuju ruang tamu diikuti Naretta dibelakang nya .
Degg ..
"Sani .." gumamnya lirih . Dirinya benar-benar terkejut dengan kedatangan Sani , apa maksud dan tujuan Sani datang kemari? Sungguh hati Dean begitu cemas dan was-was .
Apalagi Dean melirik Kaivan yang duduk bersandar berhadapan dengan Sani sambil melipat tangannya didepan dada dan kaki kanannya bertumpu pada kaki kirinya ,jangan lupakan matanya yang seperti elang itu tengah menatap Dean tajam . Seolah memberikan peringatan jika sampai kedatangan Sani membuat Naretta terluka , Kaivan tak akan segan-segan untuk merebut Naretta dari nya .
Dean mendekat dan duduk disamping Kaivan ."Bagaimana kabar mu kak ? Lama kita tak bertemu .." ucap Dean basa-basi .
"Baik , seperti yang kamu lihat ".
Tak berselang lama Naretta datang dengan membawa nampan berisi minuman untuk Kaivan dan juga Sani .
"Makasih .." ucap Kaivan ketika Naretta menaruh gelas minuman didepannya . Lalu Naretta duduk disamping Sani .
"Mbak Sani ini sekretaris nya mas Dean ya ?" tanya Naretta
"Iya Bu Naretta , tapi sekarang sudah tidak lagi ". Jawab Sani
"Maksud nya udah risegn ?" tanya Naretta lagi
Sani mengangguk .
Sumpah Demi apapun jantung Dean berdetak seperti sedang menaiki rollcoster . Takut Sani akan bicara tentang hubungan mereka . Please ! Dean belum siap .
"Terus ada keperluan apa ya mbak Sani datang kemari ?" cecar Naretta penasaran .
Jujur saja , Naretta sudah siap jika memang benar dugaan nya selama ini tentang hubungan suaminya dengan mantan sekretarisnya itu .
.
.
.