Saat Dunia dalam Kekacauan Besar, Origin Tree memilih Jiwa yang Terpilih untuk merebut kembali Tahta Raja Tertinggi dari kekuatan Jahat.
Qin Chen, Pria berusia 39 tahun di Bumi, mati dalam tragedi tabrak lari. Jiwa miliknya Terpilih sebagai Jiwa Terpilih dari Origin Tree.
Saat aku hidup kembali, aku menggenggam Langit dan Bumi di bawah telapak tanganku. Punggungku menyangga kejahatan Dunia, mataku menghancurkan segalanya.
Melangkahkan kakiku, aku akan merebut kekuasaan atas Tahta Raja Tertinggi!
(Update: 2/Day Jam tak nentu.)
(Peringatan: Gaya penulisan asal, alur cerita acak/gak nentu.)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nara Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 22 : Kembali ke rumah
Di dalam ruangan, Tetua Cai Wei Bo kembali sadar dan duduk di samping Qin Chen setelah melihat Pil Pemurnian tersebut. Tidak tahu bagaimana cara untuk mengatakan kepada Qin Chen.
"Tetua Cai Wei Bo, kedatanganku ke sini untuk menjual Pil tersebut. Apa kau dapat menjualkannya? Tentunya, dengan kedua belah pihak akan di untungkan." Ucap Qin Chen kepada Tetua Cai Wei Bo.
Tetua Cai Wei Bo terkejut mendengarnya, ini adalah penawaran yang tidak boleh di lewatkan olehnya. Kesempatan ini hanya akan datang satu kali seumur hidupnya, Tetua Cai Wei Bo tidak akan melepaskannya.
"Tuan Muda Qin, berapa yang ada tawarkan kepada saya?" Tanya Tetua Cai Wei Bo.
"Tidak perlu banyak, berapa harga tertinggi yang akan kau ambil untuk satu Pil. Jika memuaskanku, aku masih memiliki 30 lebih Pil dengan kesempurnaan yang sama, kau dapat membelinya semua." Balas Qin Chen.
Qin Chen disana mengeluarkan pil-pil sebelumnya dalam botol di atas meja. Ini semakin membuat syok Tetua tersebut, bagaimana dia mendapatkan kesempatan emas.
Wajahnya tidak henti bersemangat untuk mendapatkan Pil tersebut. Sekalipun dengan harga mahal, untuk menjalin hubungan baik dengan orang Alkemis hebat ini semua tidak masalah.
"Ini semua adalah Pil Pemurnian dengan kesempurnaan yang sama, tawarlah ... Jika memuaskanku, aku akan memberikan semuanya padamu." Ucap Qin Chen, ini adalah cara pertama untuk menghasutnya membeli Pil tersebut.
Tetua Cai Wei Bo tidak dapat mengatakan apapun lagi, ini lebih dari jutaan Koin Emas. Sekalipun mengeluarkan banyak uang, dia masih dapat untung saat menjualnya kembali di Paviliun Alkemis.
Dia melihat ke arah Qin Chen yang tengah duduk diam di sana, dia begitu tenang seakan-akan membuat Pil ini tidaklah menguras tenaga.
"Sebelum saya menawarnya, apa Tuan Muda Qin akan selalu menjual pil-pil hasil racikan anda kepada Paviliun ini?" Tanya Tetua Cai Wei Bo kepada Qin Chen.
"Itu tergantung ... " Balas Qin Chen.
Tetua Cai Wei Bo berpikir keras tentang ini, jawaban Qin Chen sebelumnya membuat dia takut kehilangan harta terbaik di Kota ini. Sekali lagi, dia melihat Qin Chen yang tidak kelelahan sama sekali.
"Saya akan membeli seharga 1 Juta setiap satu Pil. Apa Tuan Muda Qin puas?" Tanya Tetua Cai Wei Bo.
Qin Chen merasa cukup dengan harga tersebut, walaupun di Kota lain akan lebih mahal. Namun presentasi gagal menjualnya adalah 90%< karena harus melewati hutan yang penuh dengan bandit.
"Baiklah, kita deal." Balas Qin Chen.
Mereka berdua saling memberikan salam satu sama lain. Tetua Cai Wei Bo meminta Pelayan disana untuk menyiapkan uang tersebut untuk diberikan kepada Qin Chen.
Qin Chen yang duduk di kursi kini kembali berbicara kepadanya. "Untuk transaksi ini, aku harap kau merahasiakan ini dari siapapun. Termasuk Keluargaku." Ucap Qin Chen.
Tetua Cai Wei Bo mengerti hanya dalam satu kata Qin Chen, dia ingin membantu Keluarga Qin secara diam-diam tanpa diketahui oleh siapapun, termasuk keluarganya sendiri.
"Baik, aku tidak akan memberitahukan siapapun. Namun, bisa Tuan Muda Qin jawab, anda sekarang berada di tingkatkan apa? Dalam Alkemis." Ucap Tetua Cai Wei Bo sambil bertanya tentang tingkat Alkemis Qin Chen sekarang.
Qin Chen mengerutkan keningnya. "Jauh, jauh dari apa yang dapat manusia capai sekarang." Balasnya.
Setelah mengatakan itu, tiba-tiba pintu terbuka dan seorang wanita masuk kedalam dengan kotak kecil di atas tangannya. Berjalan mendekati Tetua Cai Wei Bo, dia memberikan Kotak tersebut.
"Kau dapat kembali." Ucap Tetua Cai Wei Bo kepada Pelayan tersebut.
Pelayan itu kembali keluar dari ruangan, Tetua Cai Wei Bo membuka Kotak tersebut dan terlihat sebuah cincin perak dengan ukiran daun dan akar di sekeliling.
Tetua Cai Wei Bo memberikannya kepada Qin Chen. "Semua uangnya berada di dalam Cincin Ruang ini, Tuan Muda Qin dapat mengeceknya jika tidak percaya." Ucapnya.
Qin Chen mengambil cincin tersebut dan menyimpannya kedalam Penyimpanan. Dia tidak mengeceknya, karena dia tahu bahwa isinya adalah uang yang pas tidak ada kurang maupun lebih.
Melihat kepercayaan Qin Chen, Tetua Cai Wei Bo belajar tentang kepercayaan. Di dalam hatinya, Qin Chen adalah sosok hebat yang selalu merendah dan sekaligus orang bijak yang kuno.
Qin Chen berdiri untuk pergi, karena urusannya sudah selesai. "Baiklah, kita akhiri disini ... Aku masih memiliki kepentingan yang lain, dan aku akan kembali untuk menjual Pil lagi."
"Baik Tuan Muda Qin, Paviliun Alkemis selalu terbuka untuk anda." Balasnya.
Mereka berdua saling memberikan hormat lalu Qin Chen meninggalkan ruangan tersebut. Keluar dari Paviliun Alkemis, Qin Chen kembali menuju Kekediaman Keluarga Qin.
***
Ditengah jalan menuju kediaman, Qin Chen bertemu dengan pasukan tentara dari keluarga Mo. Dimana Qin Chen tengah dikepung oleh para tentara keluarga Mo yang kemungkinan Mo Feng telah kembali ke Wilayahnya dan mengatakan semuanya pada keluarga Mo.
Setelah mereka mengepung Qin Chen, mereka bersiap untuk menyerang. Ini membuat perhatian banyak orang-orang tertuju pada keributan tersebut.
Qin Chen mengertak giginya, sebelumnya tidak ingin membunuh Mo Feng karena ingin mempermalukan sekaligus membuka kedok mereka, sekarang keinginan tersebut semakin tinggi.
Mereka saling melirik satu sama lain memberikan kode, bersamaan dengan itu, mereka melesat mendekati Qin Chen untuk menyerang.
Qin Chen dengan cepat menyerang balik ke arah mereka, memberikan pukulan keras yang dapat menghempaskan mereka semua.
Bammm! Bammm!
Duarr!
Bangunan-bangunan di sekitarnya rusak karena terkena hempasan mereka, Qin Chen masih berdiri diam disana melihat mereka semua telah mengeluarkan seteguk darah.
Tiga orang masih berdiri, Qin Chen melesat ke arah mereka dengan tangan menampar wajah mereka.
Bang!
Mereka terhantam kebawah dan menyebabkan pijakan kaki retak. Setelah itu, Qin Chen kembali membersihkan tangannya yang kotor karena debu.
"Sekumpulan orang bodoh!" Gumamnya.
Berjalan meninggalkan tempat tersebut menuju Wilayah Keluarga Qin. Qin Chen diperhatikan oleh orang-orang di Kota, bagaimana seorang tidak dapat Berkultivasi dan sekarang dapat mengalahkan pasukan keluarga Mo dengan sekali serangan.
Di sana, Qin Chen menjadi bahan pembicaraan semua orang. Karena, seorang sampah telah kembali menjadi jenius tak terbatas, ini akan mengguncang dua keluarga besar lainnya.
Qin Chen mengabaikan mereka semua yang membicarakan dirinya, karena dia memiliki caranya sendiri. Meskipun begitu, Mo Feng sudah bertindak sejauh ini, dan di dalam pikiran Qin Chen terukir rencana.
'Sebelumnya aku telah memberikan kesempatan, namun dia tidak menerimanya. Setelah malam, kutukan itu akan terus menghantuinya!' Batin Qin Chen yang berbicara sendiri.
Senyuman tipis dengan makna jahat terukir jelas, Mo Feng tidak akan bisa lari lagi dari kenyataan ini, Qin Chen telah memberikan kesempatan namun dia tidak berterimakasih.
Sekarang, Qin Chen akan memberikan keputusasaan kepada Mo Feng agar dia tidak ingin hidup lagi. Pada saat Turnamen, Qin Chen akan membunuhnya!
...
*Bersambung ...
jarang bgt baca novel system...kika ini bagus..wy not...
cus like coment subrek vote follow autor & bunga desa...
oke lanjoouuttss....