Terbangun dari koma, status Alisha telah berubah menjadi istri Rafael. Saat dia masih terbaring tidak sadarkan diri, ayahnya telah menikahkan Alisha dengan Rafael, laki-laki yang menabraknya hingga koma dan mengalami kelumpuhan.
Alisha tidak bisa menerima pernikahan itu, terlebih sikap Rafael sangatlah jauh dari kata suami idaman. Alisha terus memaksa Rafael untuk menceraikannya. Namun, Rafael dengan tegas menolaknya.
Mampukah Alisha bertahan? Atau Rafael menyerah dan menceraikan Alisha?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ceraikan Aku ~ Bab 21
Rafael dan Alisha duduk berdampingan menanti hasil keputusan dari Ketua Dewan Direksi mengenai hasil perolehan suara untuk menentukan siapakah pemimpin perusahaan yang akan menggantikan ayah Alisha. Gadis itu menundukkan kepala menunggu hasil dibacakan.
Rafael diam-diam merapatkan tangannya pada tangan Alisha dan menggenggamnya dengan pandangan lurus ke depan. Alisha yang merasakan tangan besar suaminya, seketika menoleh dan melihat aura tenang dari wajah Rafael.
“Sesuai dengan perhitungan yang sudah kita lakukan bersama dengan hasil tujuh puluh satu persen memilih Alisha Mandalika Hartono sebagai CEO Gloria Mutiara dan dua puluh sembilan persen lainnya memilih Ardiansyah Sanjaya. Maka dari itu, kami selaku Dewan Direksi Gloria Mutiara menyatakan dengan ini Alisha Mandalika sebagai CEO perusahaan menggantikan Rudy Mandala.”
Pernyataan ketua dewan direksi itu membuat Alisha dan Rafael saling bertatapan sembari tersenyum. “Selamat Al, kamu berhasil mempertahankan apa yang memang seharusnya menjadi milikmu,” ucap Rafael yang turut bahagia dengan apa yang didapatkan istrinya.
“Semua karena kamu, Mas. Makasih,” balas Alisha.
“Aku suami kamu, dan itu memang perusahaan kamu yang pantas kita perjuangkan sama-sama. Jangan sampai jatuh di tangan orang yang tidak memiliki hak.” Rafael melirik sinis paman Alisha yang kini mendengus kesal.
Kini, pasangan suami istri muda itu kembali ke podium untuk mengucapkan rasa terima kasihnya. Rafael akan menggantikan Alisha sementara selama gadis itu dalam masa terapi dan pemulihan.
***
***
***
Alisha masih harus menjalani beberapa kali terapi lagi untuk bisa berjalan normal. Gadis itu sangat bersemangat untuk bisa sembuh, kali ini tujuannya bukan untuk melarikan diri Rafael, tetapi dia ingin membuktikan pada semua orang bahwa dia layak menjadi pemimpin Global Mutiara.
Dokter mengarahkan Alisha untuk berjalan dengan berpegangan pada tiang khusus di kanan dan kirinya. Meski kakinya gemetar, tetapi dia tetap berusaha bergerak. Dia ingin sembuh dan berlari.
Saat masih fokus latihan, Alisha tidak menyadari bahwa Rafael menyusulnya ke rumah sakit. Laki-laki itu tersenyum sambil mengawasi Alisha yang kini membelakanginya.
“Sekarang berbalik, dan berjalanlah menuju suamimu!” instruksi dokter yang membuat Alisha menoleh ke belakang.
“Ayo Al, aku bawa sesuatu buat kamu,” kata Rafael dengan tangan yang disembunyikan di belakang punggungnya.
“Kenapa kamu di sini? Memangnya kamu bawa apa?” tanya Alisha. Dia mulai memutar tubuhnya dengan hati-hati.
“Aku mau ajak kamu membeli hadiah,” jawab Rafael.
Alisha mengerutkan kening, tetapi tetap berjalan perlahan menghampiri Rafael yang menunggu di depannya.
“Hadiah untuk apa? Aku sedang tidak berulang tahun,” balas Alisha. Dia tetap berjalan pelan dengan diawasi dokter yang mengikuti di belakangnya.
“Tuan dan Nyonya Rahardian sedang merayakan ulang tahun pernikahan mereka, jadi kita akan membeli hadiah untuk menghadiri pesta, ‘kan?” tanya Rafael.
“Oh. Kamu mengajakku ke pesta? Asal mau mendorong kursi rodaku terus sih tidak masalah,” jawab Alisha. “Lalu, hadiah untukku apa?” tanya gadis itu.
Jarak Alisha dengannya semakin dekat, Rafael lalu menunjukkan kedua tangannya yang terkepal. “Ada di sini, harus kamu tebak!”
Setelah perjuangan panjang yang membuat kakinya lemas, Alisha akhirnya sampai juga di hadapan Rafael. Dia menyentuh tangan kiri suaminya itu dan membukanya dengan tangan kanannya karena tangan yang lain masih berpegangan pada besi tempatnya berlatih jalan.
“Kok permen sih?” protes Alisha yang setelahnya membuka paksa tangan kanan Rafael dan tidak menemukan apa-apa. “Dasar tukang tipu!” Tanpa sadar Alisha memukul dada Rafael dengan dua tangannya yang membuat keseimbangannya menurun. Namun, dengan sigap Rafael menangkap tubuh Alisha sebelum terjatuh.
Kedua manusia yang jarang bersentuhan itu tiba-tiba saling berpelukan. Rafael lagi-lagi merasakan sesuatu yang aneh karena pelukan itu.
Kenapa lagi-lagi aku seperti ini? Apa aku benar-benar sudah merasa nyaman dengan Alisha?
Cek visual Alisha dan Rafael di insta @ittaharuk efbe @itta haruka, selain sosmed itu othor nggak punya, wkkkk
selebihnya mah jelmaan 😈
sadar diri saat sekarat doang
yakin lah pasti dimaafin kok
kan cuma kata maaf doang ya kan.
ogah banget bersimpati sama manusia laknat kayak gitu.
untung alisha tidak memiliki jiwa 😈 dan pendendam seperti saya.