NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Gadis Desa

Mengejar Cinta Gadis Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Nikahmuda / Mafia / Balas Dendam
Popularitas:847
Nilai: 5
Nama Author: Ril

Raka terlahir dari keluarga kaya raya.

Raka hidup bergelimang harta, dengan semua kekayaan yang ia miliki, raka menjadi semau mau nya, berfoya foya bahkan pergaulan nya sangat bebas.

Al hasil kedua orang tua nya tidak tahan terhadap diri nya kemudian mengirim raka ke kampung halaman sang nenek.

Di sanalah cerita di mulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ril, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15

“Dih ga bisa gitu dong, Saya hanya menabrak dua kerbau, kenapa saya harus mengaganti sampai anak dan cucu nya, ini sungguh tidak adil,” Ucap raka

“Memang tidak adil bagi kamu, tapi inilah cara adat kami, Kerbau itu adalah ciptaan tuhan yang diberi nyawa, dan kamu sudah menghilangkan dua nyawa, Jadi untuk itulah hukum adat ini di buat,” Ucap sang kepala adat

“Enggak, Gak bisa gitu, bernyawa memang bernyawa, tapi mereka tidak berakal, lagi pula kerbau itu yang salah, Kenapa melintas di tengah jalan,” Sahut raka

“Hukum adat tetaplah hukum adat, dan siapapun harus mengikuti hukum adat yang ada di sini, jika kamu tidak bisa mengikuti hukum adat yang ada di sini, maka silahkan dengan penuh rasa hormat silahkan kamu tinggalkan tempat ini,” Sahut kepala adat

Raka terdiam mendengar apa yang di ucapkan oleh kepala adat.

Tidak ada sepatah kata keluar dari mulut raka, melainkan hanya langkah kaki yang berbalik dan melangkah keluar.

“Bos mau kemana?, Ini belum selesai,” Ucap bobi mengejar raka

“Gue mau pulang, Buat apa gue di sini, buang buang waktu, Lagian dari awal gue ga mau dan gak pernah sudi tinggal di kampung pelosok kayak gini,” Sahut raka

Kali ini bobi dan dodi yang terdiam mendengar perkataan dari raka.

Raka berkata sesuka hati nya, dia tidak memikirkan bagaimana perasaan bobi dan juga dodi.

Raka pergi meninggalkan rumah adat dan kembali pulang ke rumah sang nenek.

Raka berjalan tergesa gesa masuk ke dalam rumah, Namun langkah raka yang sedikit aneh membuat sang nenek merasa curiga.

Sontak nenek bae langsung berjalan mengejar raka yang masuk ke dalam rumah dengan tergesa gesa

“Raka tunggu, Tunggu raka,” Ucap nenek bae

“Ada apa nek?

“Nenek yang seharus nya bertanya sama kamu, kamu kenapa? Kenapa kamu pulang sendiri, dimana bobi dan dodi,?,” Sahut nenek bae

“Aku tinggal di rumah adat, nek mereka semua gila, mereka semua ga punya otak, jelas jelas kerbau itu yang salah, kenapa juga raka harus mengganti sampai anak dan cucu nya, ini sungguh tidak adil, mereka semua penipu,” Sahut raka

“Mengganti kerbau? Apa maksud kamu raka? Apa kamu menabrak kerbau?,” Sahut nenek bae

“Iyaaa, aku tadi menabrak kerbau nek, tapi kerbau itu yang salah, kerbau kerbau itu melintas begitu saja,” Sahut raka

“Astaga, Kerbau nya mati?,” Sahut nenek bae

“Mati 2, dan tadi aku di bawa ke rumah adat, padahal raka sudah berniat mengganti, tapi kenapa malah merembet nek, raka di suruh mengganti sampai anak cucu cicit nya,” Sahut raka

“Raka itu sudah peraturan di kampung ini, Astaga kamu ini, Sudah sekarang ikut nenek, kita temui kepala adat, Jangan berlebihan raka, kamu di sini harus mengutamakan sopan santun, Cepat ikut nenek, jangan menolak atau nenek akan marah sama kamu,” Sahut nenek bae

“Loh nek kenapa raka harus ikut? Raka ga mau ketemu mereka lagi,” Sahut raka

“Raka jangan membantah, Cepat ikut nenek.”

Nenek bae menarik tangan raka kemudian membawa nya keluar untuk segera menuju rumah adat.

Singkat cerita.

Kali ini nenek bae sudah sampai di rumah adat desa sadap.

Rumah adat yang terbilang sangat besar dengan ukiran khas kerajaan zaman dahulu.

Jujur saja, raka sangat enggan dan malas kembali ke rumah adat karna tuntutan yang di berikan kepala adat kepasa diri nya

Sesampai nya di sana raka langsung di bawa masuk ke dalam oleh sang nenek.

Saat raka hendak masuk, raka berpas pasan dengan zea yang hendak keluar dari dalam rumah.

“Ngapain sih gue ketemu lo lagi gadis ninja, Mending lo ga usah ikut campur urusan gue,” Ucap raka

“Maaf,” Sahut zea singkat kemudian membungkukkan badan dan berlalu pergi

“Raka apa apaan kamu, Urusan mu dengan ketua adat bukan malah marahin zea, awas lo kamu entar kecantol sama zea tau rasa kamu,” Sahut nenek bae

“Alah gara gara dia jugak, Sampai kapan pun raka bakalan tetep ga suka sama tuh cewek, karna dia raka hampir mati,” Sahut raka

Tak berselang lama, bobi dan juga dodi keluar dari rumah adat.

“Eh ada nenek bae, Ada bos muda juga, Kembali lagi ternyata,” Ucap bobi

“Lo diem bob, ini semua gara gara nenek, Hhh kesel gue lama lama di sini,” Sahut raka

“Hehe bos muda ini marah marah terus kerjaan nya, Nenek bae silahkan masuk, Ketua ada di dalam,“ sahut bobi

Nenek bae mengajak dodi dan juga bobi untuk ikut masuk.

Singkat cerita.

Nenek bae menyetujui permintaan dari ketua adar karna memang hukum adat yang ada di desa nya memang seperti itu

Namun bukan itu saja, Raka di berikan denda karna sudah berani melawan dan menolak ganti rugi.

“Baik mangku, Sekira nya kalo saya boleh tau, kapan kerbau kerbau itu akan saya serahkan?,” Ucap nenek bae

“Perayaan adat desa, 1 bulan yang akan datang,” Sahut ketua adat

“Baiklah kalo begitu, Saya menyetujui nya, saya akan membayar semua denda dan juga ganti rugi yang di lakukan cucu saya, Kalo begitu saya mohon pamit mangku,” Sahut nenek bae

Nenek bae pergi setelah bernegosiasi dengan para tetua adat.

Sesampai nya di rumah raka kembali di marahi oleh sang nenek.

“Raka lain kali kamu jangan bersikap seperti itu, ingat raka, adab lebih penting dari semua nya, utamakan adab mu, Sopan santun harus di junjung tinggi,” Ucap nenek bae

“Mama dan papa tidak pernah mengajarkan ku tentang adab dan sopan santun nek,” Sahut raka

“Maka dari itu kamu harus belajar mulai dari sekarang, di sini kamu harus belajar menghargai yang lebih tua,” sahut nenek bae

“Hhh terserah nenek saja, raka ngantuk, pengen tidur,” Sahut raka

Raka pun masih dengan sikap angkuh nya, dia berjalan meninggalkan sang nenek.

“Dia harus belajar banyak bobi, Nanti malam ada pengajian di masjid, bawa dia, dia harus terbiasa dengan kebiasaan masyarakat di sini,” Ucap nenek bae

“Nenek bae saja nanti yang ngomong, kami takut, nanti bos raka marah marah lagi,“ Sahut dodi

“Iya kamu tenang saja, biar saya yang ngomong nanti,” Sahut nenek bae.

Nenek bae benar benar pusing dengan sikap raka yang sangat di luar batas, Raka tidak pernah du ajarkan sopan santun.

Raka memang seperti itu, karna memang pergaulan raka di kota terlalu bebas, dimana raka tengah menikmati masa masa muda nya, akan tetapi dia harus meninggalkan semua nya untuk tinggal bersama sang nenek di kampung.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!