NovelToon NovelToon
Tangan Kasar Suamiku

Tangan Kasar Suamiku

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Selingkuh / Pelakor
Popularitas:386.8k
Nilai: 5
Nama Author: Linda Pransiska Manalu

Laura, adalah seorang menantu yang harus menerima perlakuan kasar dari suami dan mertuanya.

Suaminya, Andre, kerap bertangan kasar padanya setiap kali ada masalah dalam rumah tangganya, yang dipicu oleh ulah mertua dan adik iparnya.

Hingga disuatu waktu kesabarannya habis. Laura membalaskan sakit hatinya akibat diselingkuhi oleh Andre. Laura menjual rumah mereka dan beberapa lahan tanah yang surat- suratnya dia temukan secara kebetulan di dalam laci. Lalu laura minggat bersama anak tunggalnya, Bobby.

Bagaimana kisah Laura di tempat baru? Juga Andre dan Ibunya sepeninggal Laura?

Yuk, kupas abis kisahnya dalam novel ini.
Selamat membaca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda Pransiska Manalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20. Sebuah keputusan

"Kala hati ingin melangkah lebih jauh, menyusuri jalan setapak tuk meraih mimpi. Mencari asa yang tersendat, diantara jalan yang berliku."

Tanpa terasa enam bulan telah berlalu. Sejak Laura minggat dari rumah. Meninggalkan Andre, suaminya. Juga Ibu mertua dan adik iparnya.

Entah bagaimana sekarang khabar mereka sepeninggalnya. Khabar terakhir yang ia dengar dari Om David, Andre telah diusir dari rumah yang mereka huni selama ini.

Hanya itu yang Laura dengar.

Dimana saat ini mereka tinggal, Laura benar-benar tidak tau dan tidak mau tau.

Usaha yang dirintis Laura, sudah mulai menampakan hasil. Berkat kerja kerasnya, rumah makan yang dikelolanya makin dikenal orang. Pelanggannya makin bertambah tiap hari.

Selain itu, Mark juga ikut membantu mempromosikan kepada rekan bisnisnya tentang rumah makan itu.

Selain itu hubungan Mark dan Laura pun makin akrab. Tidak jarang mereka tampak duduk berdua atau pergi bersama diluaran. Bahkan Bobby dan Carry putri Mark juga sudah makin akrab.

"Bobby, sini!" teriak Carry pada Bobby yang sedang mencari kerang ditepi pantai.

Laura dan Mark tengah berlibur ke Kalangan, Sibolga. Bukan hanya mereka saja, yang pergi karyawan Laura juga ikut dalam rombongan itu.

"Ada apa kak?" ucap Bobby menghampiri Carry. Carry sedang membuat bangunan rumah dari pasir.

"Bangun rumah-rumahan, yuk!" ajak Carry, seraya memperlihatkan bangunan rumahnya.

"Ayo, kakak ajari, Bo, ya kak." Bobby duduk diatas pasir lalu mulai menggali pasir dengan semangat.

"Iya, kakak ajari. Seperti ini dek!" Carry membuat gundukan pasir lalu dipadatkannya dengan menekan gundukan pasir dengan tangannya. Bobby menirunya, setelah terbentuk gundukan pasir, Carry, membentuknya lagi seperti keinginannya. Jadi rumah- rumahan atau mobil-mobilan.

Carry dan Bobby bermain begitu asyik tanpa menyadari kalau sekeliling mereka sepi karena panas matahari makin menyengat. Laura memanggil Bobby dan Carry supaya berhenti main pasir, karena cuaca panas makin terik.

"Carry, Bobby, sini!" teriak Laura memanggil. Carry dan Bobby berlari ke arah Laura dan Mark. Ke pondok mini yang berjejer di tepi pantai.

"Ya, ampun kulit kalian dah gosong. Saking asyiknya main pasir," ucap Laura melihat kulit Bobby dan Carry yang belang-belang.

"Kayak Zebra saja," guyon Mark, melihat kulit putrinya.

"Ih, Papa kebangetan, samakan Carry sama Zebra," cebik Carry. Mark mengacaukan rambut putrinya.

"Carry, sini Tante olesin cream ini, biar gak perih nanti." Carry beringsut kedekat Laura. Laura mengoles cream ke tubuh Carry. Carry sama sekali tidak canggung malah bersikap manja kepada Laura.

Setelah selesai membaluri tubuh Carry dab Bobby dengan cream, mereka menyeruput minuman air kelapa yang telah dipesan Mark sebelumnya.

Mark sangat senang melihat putrinya yang akrab dengan Laura. Carry, selama ini tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu. Usianya masih balita saat ibunya meninggal.

"Terima kasih ya, Laura. Kamu begitu perhatian sama Carry." ucap Mark mirip bisikan kepada Laura, saat melihat Carry begitu nyaman bersama Laura.

"Sama-sama. Kamu juga selalu perhatian dengan Bobby, sehingga dia seolah menemukan sosok seorang ayah padamu." Laura menatap lembut ke arah Mark. Pria yang akhir-akhir ini mencoba hadirr dalam kehidupannya.

Laura telah menceritakan semua kisah hidupnya. Tentang pengalaman pahitnya sampai ia nekad melarikan diri dari suaminya. Status pernikahannya yang menggantung.

Namun semua itu tidak menjadi penghalang bagi, Mark, untuk tetap mencintainya.

Bahkan Mark bersedia menemani Laura mengurus perceraiannya. Tinggal menunggu waktu yang tepat saja untuk Laura, kembali ke Medan. Menyelesaikan masalah hukum pernikahannya dengan Andre.

Sementara itu, Andre makin terpuruk saja. Keadaan ibunya yang menderita sakit dan butuh perhatiannya membuat Andre tidak fokus lagi mengelola kafe.

Adiknya Luna juga semakin bermasalah, semenjak tertangkap polisi karena terlibat tawuran. Pergaulannya makin bebas dan tidak terkendali, Andre. Sehingga membuat Andre marah besar pada adiknya.

Belum lagi tingkah Irina yang makin membuat pusing kepala Andre. Irina begitu acuh pada ibunya. Tidak mau membantu merawatnya, ibunya.

Dia lebih suka menghabiskan waktunya di luar rumah, membuat Andre curiga kalau Irina selingkuh. Pertengakaran kerap terjadi dalam rumah tangganya.

Andre melirik jam di dingding. Sudah menunjukkan angka sepuluh. Namun Irina dan adiknya belum juga pulang ke rumah.

Irina, satu bulan terakhir ini terpaksa bekerja. Karena tidak ingin merawat ibu mertuanya yang menderita stroke.

Bekerja hanya alasannya agar bisa keluar rumah. Irina bekerja di kafe milik sahabatnya.

"Kamu tau, Rina, ini sudah jam berapa?" tatap Andre nyalang menelusuri wajah istrinya. Kilatan api cemburu jelas tergambar diwajah Andre. Terlebih dia sering diantar pulang seorang lelaki.

"Mau bilang apa lagi, jam kerjaku memang berakhir di jam seperti ini. Aku capek. Selalu saja kau omeli seperti ini!" gerutu Irina tidak dapat menyembunyikan kekesalan hatinya.

"Kamu, 'kan bisa ajukan kerja sampai sore saja. Biar bisa gantian dengan aku merawat ibu." Protes Andre kesal.

"Emang bisa seperti itu, mengatur sendiri jadwal kerja. Aku cuma karyawan, Bang. Bukan Bos!"

"Aku tau, tapi tidak juga seperti ini. Setiap hari kamu pulang larut malam!" hentak Andre.

"Sudah! Aku capek setiap kali ribut dan ribut terus!" teriak Irina.

"Kamu pikir aku juga tidak capek. Bolak balik mengurus ibu dan mengurus kafe. Kenapa kamu tidak kerja dan membantu mengurus usaha kita saja. Malah memilih kerja dengan orang lain!" teriak Andre murka. Matanya nyalang menghujam tepat kemanik mata Irina

"Aku bukan Laura, yang bisa kau atur dan tekan sesuka hati kamu!" Irina balas teriak dan tak gentar melihat emosi suaminya.

"Dasar istri kurang ajar! Plak!" sebuah tamparan mendarat mulus dipipi Irina.

Aura panas menjalar dipipi Irina. Irina menatap takjup pada Andre, karena tidak percaya apa yang barusan dilakukan Andre, padanya.

"Kamu menamparku, Bang? Beraninya kamu lakukan itu padaku?" jerit Irina histeris.

"Ya! Kamu mau apa, protes atas perlakuanku. Kamu kira aku tidak tau apa yang telah kamu lakukan diluar sana? Malam ini juga kamu pergi dari rumah ini!" sentak Andre kasar.

"Hahaha! Kamu mengusirku dari rumahku sendiri? Kamu lupa kalau rumah ini atas namaku?" gelak Irina, merasa lucu dengan ancaman, Andre.

"Kau kira aku sebodoh itu? Rumah ini belum aku lunasi sepenuhnya. Jadi, sewaktu-waktu perjanjian itu akan batal." ucap Andre tersenyum mengejek, penuh kemenangan.

Irina ternganga! Tidak percaya dengan apa yang diucapkan Andre.

"Tidak! Kamu pasti bohong dan hanya menggertakku. Kamu bohong!" teriak Irina seperti orang kesurupan. Dia sangat kecewa dengan apa yang disebut Andre. Kalau rumah yang dia banggakan belum sepenuhnya jadi miliknya.

"Buat apa aku bohong! Aku memang sengaja menangguhkan pembayaran rumah ini. Karena aku tau kamu akan bertingkah. Kamulah yang membuat ibu sakit. Kamu selingkuhi aku." ****

1
Nurhasanah
Luar biasa
Anna Wong
Lumayan
Anna Wong
Luar biasa
Katherina Ajawaila
kasihan luna, semoga bertobat ya lun, biar yg lalu du buang jauh 2 . hidup baru.
Katherina Ajawaila
kasihan luna,
Katherina Ajawaila
pasti di Terima kalau ingin berubah ya thour🤗🤗🤗
Katherina Ajawaila
ya nasip seseorang yg tau hanya yg kuasa 🤔🤔🤔
Katherina Ajawaila
semoga Ryan, mau berbagi dgn luka ya thour 🤭🤭🤭🤭
Katherina Ajawaila
cepat sembuh Thour, ceritanya bagus, sukses selalu
Katherina Ajawaila
bertobat Luna, biar Tuhan jamah doa mu
Katherina Ajawaila
bagus juga sih bu maya msh punya harga diri, walau sdh terpuruk. luna tuh suruh kerja ya wajar. buat utus ortu. jgn nge jablai. aja. 🤫🤫🤫
Katherina Ajawaila
pecat aja, pak umar, itu mafia jelas teri modal lendir doank
Katherina Ajawaila
bego mark ms ngk berasa itu ulah pelacur, liat HP istri mu donk siapa yg tlp,
Katherina Ajawaila
dasar pembantu lacur. mark si h tutup cerita dr suami
Katherina Ajawaila
org hamil di ksh obat tidur, pengaruh ngk thour sm baby nya🤭🤭🤭
Katherina Ajawaila
jadi PSK aja kalau mau dpt duit banyak dan hanya jual apem basi kan🙄🙄🙄
Katherina Ajawaila
dasar belatung nangka ngk tau diri, murahan. biar tau rasa di pecat dgn tidak hormat😫😫😫😫
Katherina Ajawaila
Ratih ngk tau diri juga, dulu di usir dr tmp kerja karna godain majikan, skrng mau coba lg, mmg dasar ngk tau diri
Katherina Ajawaila
ada aja, pelakor yg rendahan, udh di tolong punya niat jahat. mmg lah
Katherina Ajawaila
jenguk dede baby dulu donk, kaya cowok deh babynya😁😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!