NovelToon NovelToon
Wanita Di Atas Kertas

Wanita Di Atas Kertas

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Aliansi Pernikahan / Mengubah Takdir / Wanita Karir
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Black moonlight

Naya, hidup dalam bayang-bayang luka. Pernikahan pertamanya kandas, meninggalkannya dengan seorang anak di usia muda dan segudang cibiran. Ketika berusaha bangkit, nasib mempermainkannya lagi. Malam kelam bersama Brian, dokter militer bedah trauma, memaksanya menikah demi menjaga kehormatan keluarga pria itu.

Pernikahan mereka dingin. Brian memandang Naya rendah, menganggapya tak pantas. Di atas kertas, hidup Naya tampak sempurna, mahasiswi berprestasi, supervisor muda, istri pria mapan. Namun di baliknya, ia mati-matian membuktikan diri kepada Brian, keluarganya, dan dunia yang meremehkannya.

Tak ada yang tahu badai dalam dirinya. Mereka anggap keluh dan lemah tidak cocok menjadi identitasnya. Sampai Naya lelah memenuhi ekspektasi semua.

Brian perlahan melihat Naya berbeda, seorang pejuang tangguh yang meski terluka. Kini pertanyaannya, apakah Naya akan melanjutkan perannya sebagai wanita sempurna di atas kertas, atau merobek naskah itu dan mencari kehidupan dan jati diri baru ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black moonlight, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tiga Tahun Lalu Part I

Sesampainya dirumah, waktu menunjukkan pukul 18.20. Sudah saatnya pengasuh Sean pulang. Sean merupakan putra Naya. Disana Lisa tidak banyak berbicara, Lisa lebih fokus mengamati dan mengikuti alur. Tiga tahun ini banyak hal berubah dari kehidupan sahabatnya itu. Lisa berusaha lebih peka untuk membiarkan Naya berbicara sendiri mengenai kehidupan pribadinya.

" Mau makan apa ca ? " Tanya Naya membuyarkan lamunan Lisa yang sedari tadi memperhatikan sahabatnya yang baru saja berusia 21 tahun namun terlihat sanat dewasa dan keibuan.

" Bebas gue ikut Lo aja Nay. "

" Oke, gue pesen nasi goreng aja ya. Double telor kan ? "

" Haha Lo masih inget aja Nay makanan kesukaan gue " Tiba-tiba Lisa melipat bibirnya, hidungnya terlihat memerah seiring air mata nya yang menggenang.

" Lo kenapa ? "

" Kenapa sih Lo ngilang tiga tahun kebelakang ? Padahal hidup Lo sesulit ini Nay. Kalo gue tau, sekalipun gue gak bisa bantu, gue pengen ngehibur Lo. " Air mata tak lagi terbendung mengalir di pipi Lisa.

" Ica .. Hmm " Naya segera memeluk Lisa dan membiarkan bayi berusia 9 bulan itu duduk di playing mate.

" Sorry Nay, gue terlalu malu dan terpukul. Bahkan kalo Lo tau sampe sekarangpun sebenernya gue masih ngerasain cemas dan gugup berlebihan pas didepan umum. Gue terlalu khawtir dengan penilaian orang-orang. "

" Termasuk tadi ? " Tanya Lisa

" Ya, termasuk tadi. Setelah ngisi sambutan gue langsung mual dan muntah ke toilet. Tangan gue gemeteran, keringit dingin."

" Terus kenapa Lo paksain ? Kenapa Lo malah milih posisi sekarang yang ngeharusin Lo berhadapan sama banyak orang. " Lisa makin merasa iba.

" Gue bisa apa Nay ? Gue anak terakhir yang semua mimpi dan harapan keluarga harus gue tanggung di bahu gue. Lo tau seberapa ambis orangtua gue. Gue udah cukup nyoreng wajah keluarga Hutama dengan memutuskan menikah muda lalu cerai karena diselingkuhi saat gue hamil 8 bulan. " Jelas Naya singkat.

" Lo harus ceritain semuanya dari awal Nay abis Sean tidur. Sekarang Lo fokus dulu ke Sean. Gue gak mau nyita waktu berharga kalian, gue tau Lo harus kerja pagi besok. " Ucap Lisa menyudahi pembicaraan mereka untuk sementara waktu.

Naya dan Lisa pun menikmati hidangan makan malam yang telah dipesan melalui ojek online. Malam semakin larut, Sean pun sudah terlelap di box bayinya. Naya mematikan lampu kamar lalu kembali ke ruang tengah menemui Lisa yang pasti sudah menunggu kelanjutan cerita hidup Naya tiga tahun terakhir.

Naya membawa album foto yang ternyata berisikan foto pernikahannya dengan seorang lelaki bernama Alvin. Naya tak tahu harus memulai darimana, mungkin yang bisa dilakukannya adalah menceritakan kisah asmara nya hingga akhirnya memiliki Sean kini.

" Gue Ceritain dari sini ya Ca .. " Terlihat Naya menarik nafas dalam.

FLASHBACK TIGA TAHUN LALU ..

Setelah mendapatkan surat kelulusan, Naya dengan perasaan bangga dan bahagia karena meraih nilai yang cukup tinggi pun pulang ke rumahnya untuk memeberikan surat itu kepada kedua orangtuanya. Orangtua Naya merupakan pegawai negeri, keluarga Hutama cukup dikenal dan dihormati di wilayah itu karena sebagai pegawai negeri, orangtua Naya termasuk tokoh masyarakat yang aktif dalam setiap kegiatan sosial yang ada di wilayahnya. Sayang saat itu ekonomi keluarga Naya memang sedang tidak baik karena sesuatu hal yang tidak diketahui oleh orang lain bahkan sampai saat ini aib ini masih ditutup rapat oleh keluarga Hutama. Yaitu kenyataan bahwa Gunawan Hutama memiliki istri lain selain Sarah Ibunya Naya.

" Maafkan saya Sarah. Saya tidak bermaksud menduakan mu. " Ucap Gunawan ketika kenyataan pahit itu terbongkar oleh Sarah sendiri dari ponsel suaminya.

" Sudah berapa lama Gunawan ? Sudah berapa lama kamu mengkhianati saya ? " Isak Sarah.

" Empat tahun, saya tidak berkhianat Sarah. Saya hanya tak bisa meninggalkan dia. Dia melahirkan putri saya seorang diri. Anak itu kini membutuhkan identitas ayahnya untuk masuk sekolah. Saya tidak bisa membiarkan anak itu hidup sebagai anak tanpa ayah. "

" KAMU GILA GUNAWAN ! Kamu bersikeras merasa tidak mengkhianati sedang kamu dengannya sudah memiliki seorang anak ! "

" 12 tahun lalu, saat kamu memutuskan ingin berpisah dengan saya karena ingin fokus mengejar pendidikan dan karirmu, saat itulah saya bertemu dengan dia. Dia yang selama 2 tahun menemani kekosongan saya, saya lelaki normal Sarah. Saya masih mencintaimu oleh karena itu saya tidak memutuskan untuk menikah dengannya. Tapi saya akui, saya salah karena melampaui batas. Saya khilaf. Tapi saya bersumpah itu terjadi sebelum kita rujuk. " Jelas Gunawan.

" Lalu untuk apa kamu meminta saya kembali, padahal kamu sudah bersama wanita lain. Kenapa kamu setega itu pada kami " Sarah memukuli dada Gunawan.

" Sudah saya bilang Sarah, saya hanya mencintaimu dan ketika kesempatan untuk kembali itu terbuka lebar. Saya segera mengambilnya tanpa saya tau dia sedang hamil anak saya. Yan saat itu saya pikirkan hanya kamu, Naya dan Rangga. Saya ingin membuat keluarga kita kembali utuh " Gunawan bersimpuh penuh sesal, dari sorot matanya tidak ada kebohongan.

" Bagaimana sekarang Gunawan ? Bagaimana saya harus menjelaskan pada anak-anak. Kita terlilit hutang karena wanita itu. Rangga selangkah lagi menyelesaikan pendidikannya dan membutuhkan banyak biaya, lalu Naya dia pun sudah diterima di fakultas kedokteran dan uang masuknya tidak main-main. Tapi di saat genting seperti ini, tabunganmu habis untuk menutupi hutang wanita itu. Belum lagi kamu pun harus membiayai anak mu dengannya. " Ucap Sarah setengah gila dibuat Gunawan.

" Saya mohon Sarah, ampuni saya. Saya akan berusaha memperbaiki keadaan ini. Saya akan menceraikannya. Saya dengannya sudah selesai. "

" Baiklah Gunawan, baiklah ! Saya terima maaf mu itu, saya anggap itu pun ada andil dari saya yang terlalu berambisi dulu dan membuat mu terjebak dalam keadaan ini. Tapi kamu jelaskan sendiri pada Naya. Dengan berat hati Naya harus berkorban karena kita sudah tidak punya tabungan untuk mendukung pendidikannya. " Sarah terisak memegangi dadanya, rasa sakit luar biasa karena perasaan bersalah.

Tanpa mereka sadari, Naya sedari tadi sudah mendengarkan pertengkaran mereka di balik pintu. Naya tak bergemin, Naya hanya menangis. Tubuhnya membeku, Naya sudah cukup dewasa untuk mrmahami keadaan apa yang terjadi dalam kehidupan keluarganya yang awalnya begitu hangat lalu tiba-tiba dihadapkan petaka sebesar ini. Mendengar suara langkah kaki mendekati pintu, Naya bergegas lari masuk ke kemarnya. Naya mengurung diri seharian itu, sampai pada malam harinya Gunawan mengumpulkan seluruh keluarga di ruang tengah.

Naya melangkah gontai ketika yang lain sudah duduk dan menunggu kedatangannya.

" Naya kamu kemana saja. Ayah panggil dari tadi kamu tidak menjawab, apa kamu baru pulang ? "

" Hmm .. " Naya menyeringai masam.

" Ekspresi apa itu Naya ? Tunjukkan rasa hormat mu pada orangtua " Ucap Gunawan dengan nada tinggi.

" Naya ! " Rangga menatapnya tajam.

" Seorang yang telah melakukan hal tercela tidak layak mengajarkan etika, bahkan pada anaknya sendiri. " Jawab Naya lantang namun suaranya bergetar.

" Apa maksud kamu Naya ? "

" Ayah tidak perlu berpura-pura depan saya. Saya sudah mendengar semua yang Ayah dan Ibu bicarakan di kamar. Saya sudah pulang semenjak tadi. SAYA TAU SEMUANYA ! " Ucap Naya yang semakin meledak emosinya.

" Dosa apa saya yah ? Kenapa saya yang harus mengalah demi wanita lain yang Ayah nikahi ! Demi anak lain yang bahkan saya tidak tahu siapa dia dan kenapa saya harus punya sodara lain selain Bang Rangga ! " Naya menangis sesenggukan, kekecewaannya mencapai puncak.

" APA ? " Rangga berdiri.

" Apa yang dimaksud Naya Yah ? Apa itu benar ? "

Gunawan membisu, lidahnya kelu seakan tak bisa mengucapkan apa-apa.

" Itu benar Bang ! Naya mendengar dengan telinga Naya sendiri. " Naya ambruk bersimpuh dilantai.

" Ya Tuhan ! Apa yang sebenarnya terjadi ? Kenapa Ayah dan Ibu tidak menjelaskan pada saya. Saya anak tertua kalian, mengapa hanya saya disini yang seperti orang bodoh "

" Rangga, maafkan Ayah " Ucap Gunawan lirih.

" Maaf ? MAAF AYAH BILANG ! Setelah Ayah menghancurkan keluarga kita, hanya maaf yang bisa Ayah sampaikan ? "

" Demi Tuhan Rangga Ayah menyesal, Ayah dengannya sudah selesai. Ibu mu pun sudah memaafkan dan menerima kenyataan. "

" Itu Ibu, bukan kami ! " Rangga memegang bahu Naya seraya membopongnya untuk berdiri.

Rangga membawa Naya pergi dari ruangan itu lalu mempahnya menuju kamar. Disana panjang lebar Naya menjelaskan bagaimana kronologi yang Naya dengarkan dari pembicaraan kedua orangtuanya tadi. Rangga kehabisan kata untuk berkomentar, Rangga hanya mengepalkan tangan kecewa.

" Abang akan cuti kuliah Nay, biar abang cari kerja untuk menyekolahkanmu. Abang akan cari cara biar kamu bisa melanjutkan kuliah. " Ucap Rangga sambil menggenggam tangan Naya.

" Jangan .. Bang Rangga hanya tinggal menyusun skripsi lalu wisuda. Kurang dari satu tahun lagi Bang. Naya mohon, biar Naya yang kerja untuk kuliah Naya sendiri. Nanti setelah Bang Rangga lulus, Abang bisa membantu Naya. Itu lebih baik buat kita. " Pinta Naya.

" Tapi Nay .. "

" Udah Bang, Naya gak papa. Perjalanan Naya masih panjang. Naya juga belum mulai apapun sedangkan Bang Rangga hanya tinggal satu tahap. Biar kali ini Naya mengalah dulu, tapi nanti kita pasti bisa sama-sama berhasil Bang. " Bujuk Naya.

" Naya .. Maafkan abang Nay " Rangga memeluk adik kecilnya, perasaan bersalah ini sangat mencabik hati Rangga. Namun apa daya, yang diucapkan Naya benar. Rangga akan bisa lebih membantu setelah pendidikannya selesai dan mungkin nanti akan mendapatkan peluang kerja yang lebih baik dengan epndidikan yang dimilikinya.

Karena masalah inilah, Naya akhirnya harus mengorbankan mimpi dan harapannya untuk sementara waktu. Naya memilih bekerja untuk mencukupi kebutuhan pribadinya dan menabung untuk pendidikannya. Jujur saja, Naya sudah merasa muak untuk sekedar menerima pemberian apapun itu dari Ayahnya. Maka Naya hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!