NovelToon NovelToon
My Husband Om-Om

My Husband Om-Om

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO
Popularitas:39.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lautan Biru

Ayana Malika Ifana, harus rela menjadi pekerja terselubung demi membayar uang sekolah, dirinya bekerja disebuah perusahaan sebagai cleaning servis karena usianya yang belum genap 17 tahun, jadi dirinya dipekerjakan diam-diam oleh tetangganya yang bekerja bebagai kepala bagian, dan karena membutuhkan uang AMI panggilan nama singkatan miliknya, rela menjadi pekerja terselubung untuk mendapatkan uang.


Dan dirinya juga harus terjebak dengan pria yang dia panggil OM, pria itu yang sudah membuat dirinya kehilangan semua mimpinya.


Bagaimana Ayana Malika Ifana, bisa melalui ujian hidupnya, dan dipertemukan dengan pria yang sudah matang untuk usianya yang belum genap 17 tahun.


Yukk ah, kepoin ceritanya, hanya di NovelToon, jika terdapat cerita yang sama maka itu adalah plagiat, karena saya hanya membuat karya ini hanya di NovelToon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lautan Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertamu

Ami menutup mulutnya rapat-rapat setiap ingin bicara, dirinya takut jika kejadian disekolah tadi terulang kembali.

Karena tidak tahu jika ada Zian di belakang mereka membuat Ami bicara makcomblang pada Olive, dan berakhir di dengar oleh Zian.

Meskipun bisa berdalih tapi Ami rasa Zian mendengar dnegan jelas apa yang dia katakan tadi.

Ami membereskan meja yang baru saja kosong karena pelanggannya sudah pergi, dengan semangat gadis itu melakukan pekerjaannya penuh suka cita.

Kalau kata orang, Ikhlas lah jika melakukan suatu pekerjaan, maka pekerjaan itu akan mudah untuk kamu kerjakan. Dan Ami pun selalu ikhlas untuk melakukan pekerjaan apapun.

"Ay, nih uang komisi kamu tadi malam." Dila mengulurkan uang kertas dua lembar berwarna merah pada Ami.

Ami menerimanya dengan wajah senang, "Maksih loh kak, lain kali kalau ada job jangan lupa ajak aku ya." Ucap Ami pada Dila.

"Beres deh, asal kamu gak kabur lagi." Mendengar ucapan Dila, Ami hanya menyengir.

"Siap.."

.

.

Pukul Dua lewat lima belas menit Nathan dan Ando keluar dari kantor untuk menemui klien yang Ando katakan tadi.

Mereka melakukan pertemuan pukul tiga, tapi bagi Nathan kedisplinan itu penting dan Nathan selalu menerapkan hal itu agar semua karyawan di kantor nya memiliki kedisplinan yang ketat.

"Nat, gue rasa lu harus siapin mobil yang gue minta." Ucap Ando yang melirik Nathan disampingnya. Kemanapun mereka pergi jika berdua Ando pasti sebagai supir nya.

Nathan menoleh pada Ando dengan kening berkerut.

"Ck, lu lupa taruhan kita waktu itu." Ucap Ando lagi yang melihat wajah Nathan bingung. "Kalau lu nikahin bocil lu bakalan kasih gue mobil." Ando tersenyum bahagia. "Dan karena foto-foto itu gue yakin dalam waktu dekat lu bakalan nikah sama tu bocil." Ucap Ando diringi dengan tawanya.

Nathan mendengus, dirinya lupa jika pernah menyepakati taruhan yang Ando maksud, dan Nathan baru ingat jika gadis yang dia cium di lorong toilet adalah gadis kecil yang sejak pertama membuat masalah.

"Sial." Nathan mengumpat dan sukses membuat Ando tertawa keras.

.

.

"Pah, benar ini rumahnya?" Tanya Indira pada suaminya.

Mereka masih didalam mobil menatap rumah sederhana yang terkesan biasa saja di depan sana. "Iya mah, menurut orang yang papa suruh rumah gadis itu di sini." Jawab Allan yang kembali melajukan mobilnya untuk memasuki perkarangan rumah itu.

"Kenapa Mama jadi ingat masa lalu mama." Ucap Indira dengan tersenyum tipis.

"Jangan di ingat, karena bagi papa masa itu adalah masa terberat papa untuk dapetin Mama." Allan mencuri ciuman di pipi Indira.

"Ish, papa." Indira mencebik dan langsung keluar lebih dulu. Melihat kelakuan isterinya membuat Allan tersenyum.

Tok...tok..tok..

Indira mengetuk pintu kayu bercat putih itu beberapa kali. Hingga yang punya rumah bersuara dan membuka pintunya.

"Maaf anda cari siapa?" Tanya bunda Raya pada dua orang sepasang suami Istri yang Raya sendiri tidak kenal. Dilihat dari penampilan dan mobil yang di bawa sudah pasti dari kalangan orang berada.

.

.

Ami membawa nampan berisikan makanan untuk di antar ke meja nomor lima, bukan hanya dirinya tapi ada tiga temanya yang berada didepan dan Ami paling belakang.

Sepertinya orang yang memesan adalah orang berduit.

Setelah sampai dimeja nomor lima, teman Ami yang berada di depan selesai menaruh makanan di atas meja dan sekarang giliran Ami.

"Silah_kan tuan." Ami menatap pria yang juga menatapnya dengan hati dongkol, tidak di sangka kembali melihat wajah pria mesum yang Ami sebut Om-om.

Setelah mengatakan itu, Ami langsung menunduk dan pamit, namun langkahnya terhenti ketika tangannya ditarik oleh seseorang.

Tanpa kata Nathan menarik Ami menjauh dari meja yang masih diduduki klien beserta asisten Ando. Di antara mereka Ando lah yang paling terkejut.

Ami mengikuti langkah lebar Nathan yang akan membawanya tidak tahu kemana, seperti nya Nathan membawanya ke tempat sepi.

Bhug

Nathan menghempaskan tubuh Ami ke dinding dan menguncinya. Entah apa yang dia lakukan padahal secara tidak langsung Ami sudah menolongnya dari acara pertunangan nya.

Ami menatap tajam pria mesum didepanya. "Mau apa? mau melecehkan ku?" Ucap Ami dengan berani berteriak di depan wajah Nathan.

Deg

"Aku_"

"Ada apa ini?" Zian berdiri dibelakang Nathan dengan mengepalkan kedua tangannya.

.

.

"Begitu mbak ceritanya." Indira menatap wajah Raya yang terkejut.

"Tapi Bu, anak saya masih sekolah dan juga_"

"Tidak apa, masalah itu kami yang akan mengurusnya." Ucap Allan memotong perkataan Raya.

Raya tidak tahu harus bicara apa, dirinya yang tidak tahu putrinya mengalami hal yang merugikan orang lain.

Ting

Pesan di ponsel Indira berbunyi tanda pesan masuk.

Indira tersenyum ketika melihat foto yang dikirim ke ponselnya, dan memeprlihatkan kepada suaminya.

"Sepertinya kita tidak salah." Ucap Indira dengan geleng kepala.

"Mbak Raya tidak usah khawatir, semua akan kami persiapkan, dan acara akan di lakukan dua hari lagi." Indira menyentuh tangan Raya, "Kami juga menanggung malu dan mbak tau sendiri siapa keluarga kami." Ucap Indira santai namun terakhir perkataannya mengandung arti untuk Raya.

Ami duduk dengan wajah yang ditekuk, beruntung Zian datang dan menolongnya dari pria mesum yang selalu mengganggunya.

"Kamu tidak apa-apa?" Zian duduk disamping Ami, kebetulan jam istirahat untuk Ami, sebelum kembali mulai bekerja, meskipun hanya lima belas menit tapi sudah cukup.

"Minumlah." Zian menyodorkan minuman kaleng dingin untuk Ami, untuk kedua kali.

"Terimakasih kak." Ami tersenyum tipis.

"Siapa pria tadi."

Ami hanya mengangkat kedua bahunya sebagai respon. "Tidak tahu, lagian tidak penting juga." Ucap Ami dengan wajah cuek.

Zian hanya mengangguk.

Jam delapan Ami sudah berdiri di depan cafe yang sudah tutup, dirinya menunggu ojek yang dia pesan.

Drt..Drt..Drt..

Ponselnya bergetar tanda panggilan masuk.

"Bunda." Ami mengerutkan keningnya, heran melihat nomor bundanya yang menelpon, biasanya bunda Raya tidak pernah menelpon.

"Halo bunda.."

"...."

"Iya Ami sebentar lagi pulang, lagi nunggu mang ojek langganan Ami. Iya bunda baik." Ami menghela napas.

"Belum pulang."

"Astaga." Ami menyentuh dadanya kaget, mendengar suara pria dibelakangnya. "Kak Zian ngagetin aja." Ami kesal karena dibuat kaget oleh Zian.

Zian malah tertawa. "Lagian kamu bengong, cuma gitu aja kaget."

Ami hanya mencebik mendengar perkataan Zian. Melihat ponselnya Ami mendapat pesan tukang ojek langganannya, ternayata berhalangan untuk menjemput. "Ah Sial, mana udah malam lagi." Gumam Ami yang mulai kesal, sejak tadi menunggu ternayata tidak bisa menjemputnya.

"Kenapa? tidak dijemput pacarmu?" Tanya Zian hanya untuk menggoda Ami, meskipun dirinya tahu jika Ami menunggu tukang ojek, yang biasanya. Karena diam-diam Zian memperhatikan Ami.

"Ngaco." Ami tersenyum dongkol.

"Aku antar."

1
Jully
Luar biasa
Zuny Achmad
itulah bodohnya kmu nathan
gak prhatian ma istri harta juga gk hbis2 buat apa mngabaikan istri kmu.istri hilang baru tahu rasa kmu
qiana shanum
Luar biasa
Elyani Yani
Lumayan
Elyani Yani
Buruk
Ahmad Nashrullah
klo g ada keluarganya selamanya za poligami,,,,,,ntar paling paling luluh kejebak playing fictim,,,,intinya biar koar koar teriak teriak cinta tp g bs jaga apa itu cinta percuma,,,,
Little Angel
Luar biasa
Mur Wati
tubuh apa tumbuh sih
Mur Wati
ular siluman ngigo plus halu itu yg jadi pasiennya langsung koit kalo di tangani si momod
Patmi Deseda
hadir yg kedua kali
Mur Wati
kakak gila dokter koq gak waras
Mur Wati
wow nesya terkejut😱🤪
Mur Wati
masih kurang julukannya sok suci ngatain ami perek lah dia biangnya perek😡
Mur Wati
hmm langsung ketahuan ya kecewa dong mod
Mur Wati
lah ngigo si momod
Mur Wati
kapokmu kapan😃
Mur Wati
datang lagi si momod lagian dulu salah target di jodohkan dgn ulet keket gatel lah😡😡😡😡😡
Mur Wati
koq ngatur hil yg punya proyek siape
Mur Wati
emang orang kaya makanya apa sih koq lauk seperti itu di bilang aneh🤔
Mur Wati
ami itu masih teringat perjanjian yg sudah kau buat Nathan makanya dia selalu bicara pergi dan pergi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!