Demi menyekolahkan dang adik ke jenjang yang lebih tinggi, Cahaya rela merantau ke kota menjadi pembantu sekaligus pengasuh untuk seorang anak kecil yang memiliki luka batin. Untuk menaklukkan anak kecil yang keras kepala sekaligus nakal, Cahaya harus ekstra sabar dan memutar otak untuk mendapatkan hatinya.
Namun, siapa sangka. Sang majikan menaruh hati padanya, akan tetapi tidak mudah bagi mereka berdua bila ingin bersatu, ada tembok penghalang yang tinggi dan juga jalanan terjal serta berliku yang harus mereka lewati.
akankah majikannya berhasil mewujudkan cintanya dan membangunnya? ataukah pupus karena begitu besar rintangannya? simak yuk, guys ceritanya... !
Happy reading 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengusirnya
Sagara segera pulang dari kantornya, dia mempercayakan pekerjaannya pada Aliando karena dia harus menyingkirkan Rachel dari kehidupannya. Dari dalam mobil, dia juga memantau Cctv rumahnya dan melihat tingkah angkuh Rachel yang semena-mena. Begitu berpindah ke Cctv luar rumah, dia juga melihat kejadian dimana Rachel dan juga Bima disana. Kening Sagara mengernyit melihat sikap Bima, dulu Bima dan Rachel begitu dekat dari bayi sampai Rachel di biayai kuliah di luar negeri oleh ayahnya dan juga ibunya.
Sagara meminta supir pribadinya untuk menambah laju kendarannya, dia tak bisa tinggal diam dan harus melakukan sesuatu agar ayahnya itu berhenti mengusik hidupnya.
"Apa-apaan tua bangka itu, dia pikir aku masih robot yang bisa dia atur sesukanya? Heh, liat saja nanti, akan ku hancurkan apa yang membuat kalian begitu angkuh." Monolog Sagara.
Saham di perusahaan ayahnya sudah menurun secara perlahan, tetapi perusahaan Sagara sahamnya semakin naik dan banyak pebisnis lain yang mengajukan kerjasama dengannya. Dua bulan sejak ia bekerja sama dengan Langit, dan Langit menanam saham di perusahaannya membuat Sagara bangga akan hasil keringatnya sendiri. Siapa sangka di balik suksesnya Sagara, ada Bima kecil yang ikut andil membantu proyeknya berjalan dengan lancar. Bima memang masih kecil, tetapi dia sudah paham mengenai bisnis. Berkat Cahaya yang menyadarkannya akan sikapnya pada Bima, kini perubahannya dan janjinya pada Bima untuk selalu ada untuk putranya.
Sampai di rumah. Sagara menutup pintunya dengan kasar, dia memasang wajah garangnya dan berjalan memasuki rumah.
Rachel terkejut begitu melihat Sagara datang, ia segera menurunkan kakinya dan menaruh ponselnya ke samping.
"E-eh, kak Gara." Rachel gelagapan, dia tak menyangka kalau Sagara bisa pulang di siang bolong. Mahya mengatakan bahwa Sagara biasa pulang malam ataupun sore hari, tapi siapa sangka Sagara sudah ada di hadapannya.
Rachel segera memakai sepatu heelsnya, dia menghampiri sagara he dak memeluknya, akan tetapi Sagara menolak pelukan itu dan menggantinya dengan sebuah dorongan sampai membuat Rachel terjatuh.
"Hei, Kak. Ada apa denganmu? Bukannya menyambut kedatangan calon istri dengan baik, tapi kau malah tidak sopan begini." Cerocos Rachel.
"Calon istri? MIMPI!" Sarkas Sagara.
Rachel bangkit dari lantainya, dia menepuk roknya takut kotor. Dia menatap Sagara dengan tatapan sendu, seolah dia begitu sakit mendengar ucapan yang baru saja Sagara katakan.
"Kak, kenapa sekarang Kak Gara jahat padaku, Kak? Dulu, kak Gara menyayangiku saat Kak Relia masih hidup, tapi sekarang kenapa sebaliknya?" Tanya Rachel dengan pelan.
"Kenapa tanya aku? Tanya pada dirimu sendiri! Lebih baik sekarang kay keluar dari rumahku, jangan berharap aku akan menikahi wanita sepertimu. Kau dan Relia itu sangat berbeda, tidak ada satu orang pun yang akan menggeser posisinya di hatiku." Usir Sagara menunjuk ke arah pintu keluar.
Rachel mengepalkan tangannya, dia tak terima Sagara mengusirnya begitu saja.
'Memangnya Relia seperti apa? Bahkan dia sama brengseknya, kau saja yang bego Sagara' Batin Rachel.
Rachel hendak mendekat kembali, tetapi Sagara memundurkan langkahnya.
"Katakan pada tua bangka itu, sampai kapanpun aku tidak akan menikah denganmu!" Tekan Sagara.
"T-tapi ---"
"SATPAAAMMM!!"Teriak Sagara memanggil satpam rumahnya.
Satpam rumah berlari begitu mendengar suara majikannya, Sagara pun menunjuk kearah Rachel dan meminta satpam untuk menyeret Rachel.
Dari lantai atas, Bima dan Cahaya menyaksikan bagaimana Sagara mengusir Rachel dari rumah. Rachel menolak pergi dari rumah Sagara, tetapi tenaga Satpam lebih besar darinya sehingga tubuhnya terseret.
"Bi, buang semua barang punyanya keluar." Titah Sagara pada Bi Nur.
Bi Nur membawa tas dan juga hp milik Rachel, dia menuruti ucapan Sagara dengan membuang barang milik Rachel keluar dari rumah.
"LEPAS, BODOH!" Berontak Rachel.
Bi Nur memasukkan ponsel Rachel ke dalam tasnya, dia juga melempar tas tersebut kearah Rachel.
"YAAAKKK....! Pembantu sialan." Teriak Rachel menatap tajam kearah Nur.
Bi Nur langsung ngibrit kembali masuk ke dalam rumah, Rachel lantas mengambil tasnya dan membersihkannya dengan wajah sedih.
"Pergi non, sebelum Tuan Sagara ngamuk." Usir Satpam.
"Lihat aja nanti, loe semua bakalan tunduk sama gue!" Kesal Rachel.
Satpam menutup pintu gerbangnya, Rachel menghentakkan kakinya tidak terima dengan perlakuan orang rumah. Tangannya meraih tasnya dan mengambil ponselnya, dia segera menghubungi sesorang di sebrang sana.
'Hallo, sayangku'
'Aku di usir dari rumah duda sialan itu!'
'Berani sekali dia, sayangku naik taxi dulu ya. Aku akan siapkan apartemen mewah untuk sayangku ini, kita bersenang-senang.'
'Jangan lama, aku merindukanmu'
Rachel merengek layaknya anak kecil, dia pun mematikan sambungan telponnya. Rachel benar-benar senang ketika kekasih pujaannya itu selalu mengerti apa kemauannya, jika bukan karena suatu lah dia tak mau menikah dengan mantan iparnya itu.
waaaaaaaah kira2 gimana y reaksi Mak lampir th lakinya udah buntingin calon mantu idaman???🤔🤔🤔🤪