NovelToon NovelToon
Bukan Istri Yang Sempurna

Bukan Istri Yang Sempurna

Status: tamat
Genre:Poligami
Popularitas:5.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: husna_az

Sebagai seorang wanita yang sudah kehilangan rahimnya, dia tetap tegar menjalani hidup walau terkadang hinaan menerpanya.

Diam-diam suaminya menikah lagi karena menginginkan seorang anak, membuat ia meminta cerai karena sudah merasa dikhianati bagaimanapun dia seorang wanjta yang tidak ingin berbagi cinta dan suami.

Pertemuannya dengan seorang anak kecil membuat harinya dipenuhi senyuman, tapi ia juga dilema karena anak itu meminta ia menjadi ibunya itu berarti dia harus menikah dengan Papa dari anak itu.

Akankah Yasna menerima permintaan anak kecil itu atau kembali kepada mantan suami?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon husna_az, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Penjebakan

Hari ini Yasna kesiangan. Entah kenapa tadi setelah subuh Yasna tertidur, padahal sebelumnya ia tak pernah tidur setelah subuh. Mungkin karena terlalu lelah, karena semalam Yasna membuat kue untuk ulang tahun Fazilah hari ini. ia ingin membuat kejutan untuk sahabatnya itu.

"Aku berangkat ya, Bu," pamit Yasna.

"Kamu nggak sarapan?" tanya Alina.

"Nggak usah, Bu. sudah telat," jawab Yasna.

"Ini bekal kamu." Alina berkata sambil memberikan sebuah kotak makanan.

"Makasih ya, Bu. aku pergi dulu. Assalamualaikum," pamit Yasna.

"Iya, hati-hati. Waalaikumsalam," sahut Alina.

Yasna mengendarai motornya menuju tempatnya mengajar. Dalam perjalanan ada seorang wanita yang sepertinya sedang kesulitan dan dia meminta tolong pada Yasna. Sebenarnya Yasna sudah terlambat. Namun, Yasna tidak mungkin membiarkan wanita itu sendirian

Wanita itu melambaikan tangannya saat Yasna akan melewati jalan didepannya. Yasna pun memberhentikan motornya.

"Boleh saya minta tolong? Anak saya di rumah sendirian dan dari tadi saya mencari tukang ojek, tapi nggak ada. Tolong antarkan saya pulang! Tolong ya Neng!" pinta wanita itu.

"Apa rumahnya jauh?" tanya Yasna sambil melihat jam dipergelangan tangannya.

"Tidak, dekat kok," jawab wanita itu.

"Baiklah, silahkan naik," ucap Yasna.

Wanita itu menaiki motor. Dalam perjalanan wanita itu memberi petunjuk pada Yasna, dimana letak rumahnya.

"Terima kasih Neng. Mampir dulu sebentar, biar saya buatkan minum," tawar wanita itu setelah sampai di depan rumahnya.

Rumah yang terletak ditengah-tengah persawahan, jauh dari perkampungan. Rumah yang terlihat masih kokoh. namun, sudah kusam. Mungkin sudah terlalu lama tidak dicat.

"Tidak usah Mbak, saya harus segera berangkat bekerja," tolak Yasna.

"Aduhh," wanita itu terjatuh saat akan melangkah.

"Kenapa Mbak?" tanya Yasna.

"Kaki saya terkilir Neng, tolong bantu saya masuk kedalam!" pinta wanita itu.

Mau tak mau Yasna membantu wanita itu memasuki rumahnya. Rumah yang terlihat sepi tak berpenghuni, bukankah tadi wanita ini mengatakan jika anaknya ada di rumah? Namun, kenapa rumahnya sepi?

Saat mereka sudah masuk, tiba-tiba wanita itu berbalik dan mengunci pintu. Yasna heran, kenapa wanita itu terlihat baik-baik saja? Bukankah tadi ia terkilir? Dan kenapa dia mengunci pintu?

"Kenapa pintunya dikunci?" tanya Yasna.

"Aku sudah melakukan tugasku. Sekarang mana bayaranku?" Wanita itu berteriak tanpa menjawab pertanyaan Yasna.

Seorang laki-laki bertubuh besar keluar dari salah satu kamar. Dia melempar segepok uang, pada wanita itu.

"Kerja yang bagus, Sekarang kau boleh pergi," usir pria itu.

"Terima kasih. Jika butuh bantuan, jangan sungkan hubungi gue." Wanita itu berlalu sambil mengibaskan uang didepan wajahnya.

"Apa maksudnya ini? Mbak, kenapa pergi? Mbak kenapa begitu tega padaku?" tanya Yasna. Namun, tak dihiraukan oleh wanita itu.

Yasna cukup mengerti apa yang terjadi pada dirinya kini. Sebenarnya apa tujuan mereka membawanya kesini? Yasna tidak punya masalah dengan mereka. Jangankan masalah, mengenal mereka pun tidak.

Yasna ingin menyusul wanita tadi. Namun, segera dihadang oleh pria lainnya, entah dari mana datangnya pria ini. Karena ketakutan, Yasna tidak sadar jika ia telah dikelilingi tiga orang pria.

"Mau apa kalian? Aku tidak punya masalah dengan kalian?" Yasna bertanya dengan tubuh yang gemetar.

"Kita mau bersenang-senang dulu bersamamu. baru setelah itu, terserah Boss kita mau diapakan kamu," jawab salah satu dari mereka.

"Boss? Jadi kalian disuruh oleh seseorang? Tolong kalian lepaskan saya, Saya pasti akan membayar kalian dua kali lipat," tawar Yasna.

"Sayangnya kami lebih tertarik pada tubuhmu," tolak mereka yang semakin mendekati Yasna.

"Jangan mendekat, aku akan teriak!" pekik Yasna.

"Teriak saja, tidak akan ada yang mendengarnya. Kamu tahu bukan, jika rumah ini ada ditengah persawahan? Meskipun kamu berterik, tidak akan ada yang mendengarnya. Lebih baik kamu berteriak nanti, saat kita mulai bermain," sahut pria itu.

Ketiga pria itu semakin mendekat. Yasna berlari melewati sisi yang kosong. Namun, gerakannya terbaca oleh mereka. Dua orang dari mereka menangkap pergelangan tangan Yasna kiri dan kanan. Seorang pria lainnya berjalan mendekati Yasna dari depan.

"Kamu tenang saja, kami tidak akan menyakitimu, jika kamu tidak memberontak. Kamu nikmati saja permainan kami, kamu pasti puas," ucap pria itu menyeringai.

"Lebih baik saya kehilangan nyawa, dari pada harus melayani nafsu binatang kalian," pekik Yasna.

"Kita lihat saja, apa kamu bisa lepas dari kami. Ha ha ha.....," mereka tertawa membuat Yasna semakin ketakutan.

Jika lawannya hanya satu, Yasna mungkin bisa melawannya. karena Yasna bisa sedikit ilmu bela diri. Tetapi, mereka bertiga. Sudah pasti Yasna akan kalah.

Yasna menggigit tangan pria yang memegang tangan kanannya, lalu memukul wajah pria yang mencekal tangan kirinya dengan sebuah bogeman. Hal itu membuat mereka emosi, mereka kembali ingin mencekal Yasna. Namun, segera Yasna berkilah, hingga terjadilah perkelahian. Yasna mendapat pukulan berkali-kali. Namun, ia masih tidak ingin menyerah. biarlah ia kehilangan nyawanya asal tidak kehormatannya.

Pintu depan didobrak oleh seseorang, membuat ketiga pria yang mengeroyok Yasna terkejut. Bagaimana mungkin ada orang yang tahu tempat ini? Mungkin jika ini musim hujan, mereka tidak akan terkejut. Karena sudah pasti para petani yang datang. Akan tetapi, sekarang musim kemarau tidak ada seorang petani pun di sawah.

Yasna melihat ada orang yang datang membantunya merasa sedikit lega. Setidaknya ia tidak sendiri, ada orang yang membantunya dan Yasna mengenalnya. Orang yang datang membantunya tidak lain adalah Emran, entah bagaimana Emran bisa tahu tempat ini.

Emran segera membantu Yasna menghajar para pria itu. Seperti halnya Yasna, Emran beberapa kali mendapat pukulan meski tidak separah Yasna.

Tak lama setelah itu datang beberapa polisi dan mereka menangkap ketiga pria itu. Emran mendekati Yasna yang sudah dalam keadaan lemah, wajahnya membiru akibat terkena beberapa pukulan.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Emran.

Yasna segera memeluk Emran, Ia menumpahkan tangisnya di sana. Tangis yang sedari tadi ia tahan, tangis ketakutan yang teramat sangat.

"Terima kasih, terima kasih telah datang, terima kasih telah menolongku, terima kasih banyak." Yasna masih menangis dalam pelukan Emran, hingga jatuh tak sadarkan diri.

"Yasna, Yas, bangun! Yasna!" Emran menepuk pipi Yasna berusaha membangunkan Yasna. Namun, tak kunjung bangun.

Emran segera mengangkat tubuh Yasna, memasukkanya kedalam mobil. Ia meletakkan Yasna dibelakang, karena didepan ada Afrin. Ia akan membawa Yasna ke rumah sakit terdekat.

"Bunda Yana kenapa Pa?" tanya Afrin dengan menangis. Ia terkejut melihat Yasna tak sadarkan diri dengan wajah yang sudah tidak berbentuk.

"Afrin tenang ya! Kita bawa Bunda ke Rumah sakit, jadi Afrin nggak boleh nangis. Biar nanti Pak Dokter bisa ngobatin Bunda," ujar Emran yang diangguki Afrin.

Emran segera melajukan mobilnya meninggalkan rumah kusam itu menuju rumah sakit. Mengenai para penjahat itu, Emran menyerahkannya pada pihak kepolisian. Jika keluarga Yasna ingin menuntut mereka, biarlah itu menjadi urusan mereka. Emran akan membantu jika mereka butuh bantuan.

.

.

.

.

1
Diana Silaen
rasain lu aydin
Diana Silaen
dasar aydin goblok udah tau pelacur masih di dengerin
Aco Acosetya
ko tanyak gua tanyak dia lah
Erina Situmeang
jangan pernah berjanji kalau tidak bisa menepati nya
Erina Situmeang
semoga bertemu zahran
Erina Situmeang
amin
Diana Silaen
ibu Nayla yg donorin
Diana Silaen
kasian yasna
Diana Silaen
tante Yasna baik
Diana Silaen
😭😭😭
Risna Wati
Kecewa
Risna Wati
Buruk
v_cupid
👍
v_cupid
gak tau malu banget celina ini
v_cupid
motivasi
v_cupid
❤️
v_cupid
👍 tegas
v_cupid
aneh celina ini.. setelah sekian tahun baru ribut
v_cupid
😊
v_cupid
cemburu nih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!