Angin kekacauan berhembus dari utara, membawa peperangan yang tiada akhirnya. Seorang pemuda berjubah merah berdiri di atas takhtanya, memandang tiga alam di bawah kakinya. Qin Shan menutup matanya dan mulai mengangkat pedangnya ke atas langit tertinggi seraya berkata, “Beri aku waktu seribu tahun untuk mengakhiri kekacauan ini.”
Genre: Wuxia, Xianxia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LEVIATHAN_M.S, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 22 - Ujian Pertama
Saat Qin Shan melihat kalung tanduk tersebut lebih teliti, dia menyadari ada sebuah kekuatan besar yang tersegel di dalamnya. Terasa kekuatan tersebut lebih seperti Mantra Defensif bagi Qin Shan.
"Mungkinkah ini.... Segel dewa?"
Memang sebelumnya segel dewa pernah Qin Shan temukan, namun itu adalah segel dengan kekuatan yang sangat besar. Dibanding dengan kalung tanduk yang ada di tangannya, itu sangat lemah. Perbedaannya bagai langit dan bumi.
"Ini luar biasa!"
Qin Shan benar-benar tidak menyangka dia akan menemukan harta seperti ini. Dia yakin para tetua pun belum tentu bisa mengetahui basis kultivasinya yang sesungguhnya jika dia menggunakan kalung itu.
Tak membuang waktu lebih lama lagi, Qin Shan segera mengenakan kalung tersebut lalu menuju Aula Pertarungan di Klan.
Dari sepanjang jalan sampai dia berada di Aula Pertarungan, terdapat banyak pemuda-pemudi klan yang terlihat bersama-sama. Mereka akan melakukan ujian penentuan kekuatan bersama teman mereka. Sementara Qin Shan tak memiliki seorang pun teman.
"Ah! Kakak Qin!"
Qin Shan tidak menyadari bahwa di dekatnya ada Ling Yue Xue yang sedang mengamati tempat tersebut.
"Ling Yue? Kukira kau belum sampai."
"Tentu saja sudah, dari tadi aku menunggumu di sini... Kita akan pergi bersama!" ucap Ling Yue Xue.
Qin Shan tak tahu lagi mau berkata apa, meskipun dia tau jika pergi bersama dengan Ling Yue itu akan menarik banyak perhatian, namun dia hanya bisa menghela napas dan membiarkan Ling Yue mengikutinya dari samping.
"Jadi ini adalah bagian dalam dari Aula Pertarungan klan Ling?"
Di dalam Aula Pertarungan terdapat empat gelanggang untuk bertarung. Dan di sampingnya disediakan tempat bagi para penonton yang cukup besar, setidaknya mampu menampung seribu orang di sana.
"Hey, bukankah itu Ling Mo dan anak buahnya?" Ling Yue tiba-tiba menunjuk ke salah satu kelompok yang terdiri dari lima orang dekat dengan gelanggang pertama.
"Hmm? Apa yang mereka lakukan?"
Dilihat lebih teliti lagi Ling Mo itu sepertinya sedang mencari masalah. Dia terlihat mengelilingi dua orang wanita yang terlihat berumur 17 tahun.
"Kau pikir bisa menolak permintaanku? Dasar wanita ******!"
"Tidak! Kau baj*ngan, aku lebih baik mati!"
Ling Mo menangkap pergelangan tangan salah satu wanita yang memakai gaun putih. Dia terlihat sangat cantik dengan mata biru terang dan rambut peraknya.
"Lepaskan kakakku! Meskipun kau anak dari tetua keenam, kau tidak pantas melakukan pelecehan pada kami!" kata seorang wanita yang berada di belakang. Dia adalah adik dari wanita yang bergaun putih itu.
Ekspresi Ling Mo seketika berubah menjadi suram, "Kalian berempat, kuserahkan wanita yang di belakang pada kalian." Perintah Ling Mo.
Anak buahnya tentu tidak keberatan, mereka malah senang dengan itu.
Kedua wanita itu tersudut sekarang, mereka sudah merasa putus asa dan tak berdaya lagi. Meskipun wanita bergaun putih itu berontak dan berusaha melepaskan pegangan Ling Mo, dia tetap tidak mampu.
Pemandangan ini membuat Qin Shan memancarkan aura membunuhnya pada kelompok Ling Mo.
Meski agak samar, namun Ling Yue tetap bisa merasakan aura membunuh yang merembes keluar dari tubuh Qin Shan. Dia sedikit gemetar dan mengeluarkan keringat dingin.
Qin Shan berlari dengan begitu cepat menghampiri Ling Mo, kecepatannya tidak bisa dianggap biasa, bahkan kecepatannya di luar nalar seorang pembentukan inti.
"Apa? Siapa yang-?!"
Sebelum Ling Mo mengetahui dari arah mana aura membunuh itu mengarah padanya, dia telah melayang ke udara dengan giginya yang patah.
Qin Shan meninju dengan telak di wajah Ling Mo, bahkan wanita bergaun putih yang sebelumnya berada di depan Ling Mo tidak menyadari serangan itu. Dia kemudian melihat seorang pemuda yang sepertinya seumuran dengannya, pemuda tersebut memiliki rambut hitam yang panjang dan tergerai kebelakang, di mata wanita itu pemuda di hadapannya saat ini sangat tampan.
"Kau tidak apa-apa?" tanya Qin Shan pada wanita bergaun putih tersebut.
Wanita tersebut mengangguk, tidak bisa bicara sepatah kata pun setelah memandangi dengan jelas wajah Qin Shan.
empat anak buah Ling Mo yang sedang berada di dekat wanita yang satunya mematung. Mereka segera berlutut memohon ampunan pada Qin Shan.
"Tu-tunggu! Kita bisa membicarakan ini baik-baik--!"
Qin Shan menyapu mereka berempat dengan elemen angin dari tangannya, seketika keempat anak buah Ling Mo juga terbang ke atas dan meninggalkan gelanggang dan mendarat di tempat penonton.
...
"Jadi kalian adalah kakak adik?"
"Benar, aku adalah kakaknya, namaku Bei Mu. Dan adikku Bei Lin."
Berdasarkan penjelasan dari Bei Mu, mereka sudah sering mengalami kejadian serupa. Namun, tak pernah separah ini, biasanya jika mereka melawan mereka akan bebas setelahnya.
Qin Shan mengangkat bahu, "Yahh... Tidak heran sih, Ling Mo benar-benar baj*ngan." Qin Shan juga tahu mengapa kakak adik ini terus diganggu, itu karena kecantikan mereka.
"Kalau begitu siapa perempuan di belakang itu? Kupikir aku pernah melihatnya di suatu tempat, dan kau juga belum memperkenalkan dirimu..." kata Bei Mu penasaran.
"Oh! Perempuan ini adalah Ling Yue Xue, dia adalah teman kecilku layaknya adikku sendiri. Aku Ling Qin Shan." balas Qin Shan tersenyum lembut.
Bei Mu dan Bei Lin gemetar, mereka tidak tau sosok di depan mereka ini adalah sosok yang luar biasa. Dari awal saat Qin Shan membereskan Ling Mo mereka berdua telah yakin kalau Qin Shan bukan orang sembarangan, namun ini jauh dari bayangan mereka.
"Sa-salam kakak senior Ling Yue dan Qin...." ucap mereka berdua bersamaan dan membungkukkan tubuh mereka.
Qin Shan tertawa kecil dan Ling Yue Xue segera menghentikan mereka. "Sudahlah, kalian tidak perlu merasa formal begitu, kedepannya mungkin kita akan lebih sering bertemu..." kata Ling Yue.
Dong! Dong!
Bunyi lonceng besar berdengung di Aula Pertarungan, seorang pria sepuh memasuki ruangan beserta tiga orang tetua.
"Semua pemuda-pemudi klan Ling, ini adalah penilaian pertama dari pertandingan dua minggu yang akan datang. Penilaian ini kami para tetua sendiri yang akan mengurusnya..."
Saat pria sepuh itu bicara, mendadak seisi ruangan yang dihadiri para pemuda-pemudi jenius langsung diam tak bersuara.
"Tetua keempat, keluarkan batu Roh itu sekarang...." perintah pria sepuh itu.
"Baik, tetua kedua..."
Segera, tetua keempat mengeluarkan batu berwarna hijau giok yang berukuran lima meter. Ini adalah alat untuk menguji kekuatan spiritual.
...
NOTE
Maaf telat up, entah kenapa publisnya tertunda oleh MangaToon... atau mungkin karena jaringan. awalnya ch 22 ini akan publis dari jam 10, tapi yaahhh.... Yang penting sekarang udah Up 😕
500 ribu km , jauh boss ,...
500000 km = 39 kali diameter bumi , atau
= 12 kali keliling bumi ,...
69 3
hhhhhh