Seorang wanita yang memiliki kekayaan karena telah membangun sebuah perusahaan yang sudah di kenal di dunia.
Tetapi sayangnya kejayaan itu tidak berlangsung lama karena wanita itu mengalami pembunuhan oleh musuhnya.
Mungkin tubuhnya sudah mati tetapi jiwanya malah berpindah ke seorang tubuh seorang wanita yang memiliki anak kembar 3 dari seorang Kaisar yang mencampakkannya.
Apa wanita tersebut bisa mengubah takdirnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reiza Muthoharah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Janji Yang Di Lupakan
Apa maksud ucapan mu Regulus Maximilian Riddle. Adik tiriku?" tanya Kaisar Lucius sambil menyeringai.
Mendengar pertanyaan dari Kaisar Lucius membuat Duke Riddle seketika menghentikan tawanya dan memandangi nya dengan tajam.
" Emangnya saya tidak tahu apa yang anda lakukan kepada Aleyza dan keempat anaknya." ucap Duke Riddle dingin.
Tubuh Kaisar Lucius seketika menegang bagaimana bisa Duke Riddle mengetahuinya padahal dia sudah berusaha menutupi kebenarannya selama lima tahun terakhir.
Melihat ekspresi pucat Kaisar Lucius membuat Duke Riddle langsung dibuat mengerti jawabannya dan kemudian berdiri dari sofa berjalan mendekat ke arah Kaisar Lucius sambil membisikan sesuatu.
" Ingat apa janjimu kepadaku dua belas tahun yang lalu. Jika kau tidak bisa mendapatkan nya lagi biarkan aku yang mendapatkan nya. Ingat itu kakak." ucap Duke Riddle sebelum kemudian pergi keluar.
Mendengar ucapan Duke Riddle membuat amarah Kaisar Lucius tidak bisa di bendung lagi. Akhirnya ia melepaskan sihirnya membiarkan barang-barang yang ada di ruangan terbang.
" ARGGGH...AKU TIDAK AKAN MEMBIARKANNYA MENDAPAT MU. KARENA SELAMANYA KAU HANYA MILIK KU." ucap Kaisar Lucius sambil berteriak keras.
Duke Riddle yang memperhatikannya di balik pintu menggelengkan kepalanya. Sebenarnya dia sama sekali belum pergi ia hanya ingin melihat reaksi Kaisar Lucius. Sungguh mengecewakan dia sama sekali tidak berubah.
" Bodoh." ucap Duke Riddle sebelum kemudian berjalan pergi.
Membiarkan Kaisar Lucius yang masih berusaha mengendalikan emosi nya.
...****************...
" ARRGH...DIMANA BUKU ITU." ucap Aleyza berteriak frustasi dengan buku-buku berserakan di atas meja.
Sampai senja Aleyza sama sekali belum dapat buku yang berisi pemecahan bailer kuno.
Melvin yang juga membantu mencari tampak kelelahan setelah membaca hampir sepermpat buku di perpustakaan.
Melihat Melvin yang tampak kelelahan membuat Aleyza merasa tidak tega karena sekarang menunjukkan waktu hampir makan malam. Mereka harus istirahat.
" Melvin, ayo kita kembali sekarang waktunya makan malam. Pastinya Eli sudah memasak makanan yang enak." ucap Aleyza yang berjalan menghampiri Melvin yang duduk di lantai bersandar di salah satu rak buku.
Melvin yang sedang fokus membaca salah satu buku mendongakkan kepalanya melihat Aleyza tersenyum kepadanya.
" Tapi Ibunda kita belum bisa mendapatkan mantra nya?" tanya Melvin dengan sendu karena merasa bersalah tadi tidak mencegah Kaisar Lucius untuk membuat bailer.
Aleyza yang tahu bawa Melvin masih menyimpan perasaan bersalah itu mengetuk dua jarinya di atas dahi puteranya.
" Mama sudah bilang tidak perlu merasa bersalah. Jika kita berusaha mungkin nanti akan mendapatkan hasilnya. Tapi kita tidak bisa melupakan waktu seperti makan dan istirahat itu akan merugikan diri sendiri. Ingat kita masih ada waktu selama Kaisar Lucius tidak berada di sini." ucap Aleyza menasehati Melvin.
Melvin yang mendengarnya menggangguk kepalanya setuju. Sebelum kemudian memeluk Aleyza.
" Melvin sangat menyayangi Mama." ucap Melvin yang akhirnya memanggil Aleyza dengan sebutan Mama.
Aleyza yang mendengarnya tampak terkejut sebelum kemudian membalas pelukan Melvin dengan erat.
" Mama juga menyayangi mu Melvin." ucap Aleyza sambil memejamkan mata menikmati perasaan hangat di hatinya.
Setelah menghabiskan makan malam dan membacakan dongeng untuk anak-anaknya. Aleyza bersandar di atas balkon menikmati cahaya bulan dengan di temani segelas cokelat panas. Malam ini juga anak-anaknya sudah bisa tidur di kamarnya masing-masing kecuali Melvin yang lebih memilih tidur bersama Elrick ini sementara waktu.
" Ah....malam yang indah bukan?" tanya Aleyza kepada.....
Countine...