NovelToon NovelToon
Ketika Yang Kucintai Berkhianat

Ketika Yang Kucintai Berkhianat

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Pengkhianatan / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Konflik etika / Selingkuh
Popularitas:11.8M
Nilai: 5
Nama Author: noerazzura

Sila, Susilawati 25 tahun ibu dari seorang putri kecil dan istri dari seorang pengusaha mapan bernama Hadi Tama 28 tahun. Keluarga kecilnya yang bahagia hancur ketika dirinya di jebak hingga tanpa sadar dia ditemukan oleh sang suami dalam keadaan tidak pantas di sebuah kamar hotel hingga sang suami menceraikan nya dan mengambil hak asuh atas anaknya. Siapa yang menjebaknya? dan siapa yang pria yang bersamanya malam itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KYKB 19

Setelah tidak menemukan Sila di tempat kerjanya, bukan hanya Sila sebenarnya Karina tidak menemukan siapapun. Hanya satpam pertokoan yang menegurnya karena berdiri mondar mandir di depan golden butik cukup lama. Dan dia harus langsung pergi, karena satpam itu mengatakan semua orang yang bekerja di golden butik sudah pulang tepat jam 7 malam.

Sudah lewat dari jam sebelas malam, dan langkah Karina pun gontai saat pulang ke rumah kontrakan nya.

"Sila, aku harus cari kamu kemana?" gumamnya sangat sedih.

"Kalau ke rumah ayahnya tidak mungkin kan! dia bilang dia sudah di usir oleh ayahnya. Apa dia ke rumah kakak nya ya?" tanya Karina lagi sambil terus berjalan dan terus berpikir kira-kira kemana sahabatnya itu pergi.

Tapi Karina langsung menghentikan langkahnya dan bersembunyi di belakang pos ronda yang letaknya tak jauh dari rumah kontrakan nya. Karena melihat dia orang dengan pakaian hitam, hitam sedang berdiri di depan pintu rumah kontrakannya sambil mengetuk pintu.

"Eh, siapa mereka. Seperti debt kolektor, tapi kan aku tidak punya hutang? siapa ya mereka?" gumam Karina yang sudah merinding ketakutan.

Masalahnya ini sudah sangat malam dan di sekeliling rumah kontrakan Karina sangat sepi, sudah tidak ada orang yang lewat. Pos ronda juga kosong, padahal biasanya ada yang bertugas ronda malam.

"Aku tunggu saja sampai mereka pergi!" ucap Karina pelan sambil terus memperhatikan dua orang yang berdiri di depan pintu rumah kontrakannya itu.

Rumah itu adalah satu-satunya tempat Karina pulang, tidak ada tempat lain. Karena dia juga hanya anak perantauan. Ibu dan adiknya tinggal di kampung, dia lah yang menjadi tulang punggung keluarga nya karena ayahnya sudah meninggal sejak adiknya berusia 10 tahun dan sekarang sudah kelas 1 SMA.

Karina berjongkok, menunggu di balik pos ronda. Matanya terkantuk-kantuk karena memang sudah sangat larut malam. Dengan satu tangan di dagunya dan satu tangan lagi menepuk beberapa nyamuk yang nakal dan menggigit nya.

"Neng Karina!" sapa seorang petugas hansip yang lewat.

Karina langsung berdiri dan meletakkan jari telunjuk di depan bibirnya.

"Sssttt... pak Umar, jangan berisik ya. Sini!" ucap Karina melambaikan tangannya meminta agar pak Umar, hansip komplek itu ikut bersembunyi bersamanya di belakang pos ronda.

"Emang kenapa neng? ngapain neng Karina disini, udah malem ini?" tanya pak Umar.

"Lihat tuh pak Umar, ada dua orang berdiri di depan rumah kontrakan saya, saya gak kenapa mereka, saya juga gak merasa punya hutang sama siapapun? saya takut mereka itu orang jahat!" jelas Karina.

"Tenang neng, kan ada pak Umar. Biar pak Umar samperin mereka ya!" seru pak Umar sambil membusungkan dada dan berjalan cepat menghampiri dua orang berpakaian hitam dan berbadan besar dan kekar yang masih terus mengetuk pintu rumah kontrakan Karina.

"Eh pak Umar...!" Karina berusaha mencegah pak Umar karena jelas badan pak Umar di banding dengan salah satu dari dua pria itu seperti angka 10. Pak Umar angka satunya.

Tapi pak Umar dengan yakinnya, terus melangkah dan menghampiri dua orang itu. Karina melihat dari jauh dengan cemas.

"Selamat malam, kalian berdua siapa? kenapa mengetuk pintu rumah neng Karina?" tanya pak Umar dengan wajah yang dia buat garang padahal tidak ada garang-garangnya sama sekali.

Kedua orang itu langsung berbalik dan berjalan mendekati pak Umar. Setelah melihat wajah kedua orang itu, nyali pak Umar menjadi ciut. Dia yang tadinya membusungkan dadanya, mendadak jadi cengar-cengir dan mundur.

"Kami mencari nona Karina!" jawab salah satunya.

"A... ada apa ya cari neng Karina?" tanya pak Umar sedikit tergagap.

Kedua orang berpakaian hitam itu saling pandang.

"Kamu tahu dimana nona Karina?" tanya orang yang satu lagi pada pak Umar.

Pak Umar menelan salivanya dengan susah payah. Dia bingung mau jawab atau tidak, dia saja takut apalagi Karina, pikirnya.

"Se... sekarang tidak tahu, tapi pasti dia akan pulang. Biar saya yang sampaikan kalau dia pulang, ada apa?" tanya pak Umar yang sudah mulai belibet saat bicara.

"Baik, katakan pada nona Karina. Sahabatnya Sila baik-baik saja, jangan cemas!" ucap salah satunya.

Pak Umar langsung mengangguk paham.

"Baik, saya akan sampaikan pada neng Karina kalau sahabatnya yang namanya Sila, baik-baik saja dan dia tidak perlu cemas!" ucap pak Umar mengulang apa yang di katakan salah seorang dari dua orang yang berada di depannya.

Dan tanpa bicara lagi, kedua orang berbadan tegap itu langsung pergi dari rumah kontrakan Karina. Pak Umar langsung menghela nafas lega setelah kedua orang itu pergi. Karina yang juga telah melihat kedua orang itu pergi dengan mobil mereka, langsung berlari menghampiri pak Umar yang masih berdiri sambil mengusap dadanya di depan rumah Karina.

"Pak Umar hebat banget loh, berani ngadepin dua Ade Rai kw itu!" puji Karina.

Pak Umar hanya nyengir, karena tadi dia sempat takut juga.

"Mereka bilang apa pak?" tanya Karina penasaran.

"Oh itu, katanya sahabat neng Karina yang namanya Sila baik-baik saja, neng Karina gak usah cemas!" jawab pak Umar persis seperti yang di katakan oleh orang tadi.

Karina mengangkat kedua alisnya.

'Sila baik-baik saja, tapi kenapa dua orang berbadan besar itu yang menyampaikan kabar ini?' tanya Karina dalam hati.

"Ya sudah neng, cepat masuk. Pak Umar keliling lagi ya!" ucap pak Umar yang berpamitan pada Karina.

"Makasih ya pak Umar!" ucap Karina yang merasa telah terbantu oleh hansip paruh baya itu.

"Iya neng!" sahut pak Umar lalu berjalan menjauh dari rumah kontrakan Karina dan melanjutkan tugasnya keliling kampung untuk patroli.

Karina langsung masuk ke dalam rumah, dia mengunci pintunya dan langsung masuk ke dalam kamarnya, mendengar Sila baik-baik saja, sebenarnya Karina merasa senang tapi yang masih mengganjal di pikiran nya adalah kenapa dua orang berbadan besar itu yang memberikan kabar.

Sambil berbaring di tempat tidur nya Karina terus berpikir, hingga lama-lama matanya terpejam dan tidur.

Di rumah sakit, Sila masih mencoba untuk meminta pada Dave agar bisa menghubungi Karina.

"Tidak perlu, anak buah ku sudah pergi ke alamat yang kamu sebutkan tadi dan sudah memberi kabar pada temanmu itu kalau kamu baik-baik saja!' ucap Dave.

"Tapi tuan...!"

"Sudah malam, kamu kembali istirahat saja. Aku akan keluar sebentar!" ucap Dave uang langung menarik selimut untuk Sila sampai di lehernya lalu langsung keluar dari kamar rawat Sila.

Sila hanya bisa menghela nafas panjang, dia melihat dua anak buah yang di perintahkan Dave untuk menemui Karina.

'Kalau yang kasih kabar mirip debt kolektor begitu, yang ada Karina bukannya tenang tapi malah takut!' batin Sila.

***

Bersambung...

1
Titien Muliasari
Lumayan
Titien Muliasari
Kecewa
NiedaSofian
Semua perkataan yang jd uang? Kenapa ya?
Noer: jempol keseleo kak, mohon maaf ✌️
total 1 replies
Risca Diansari
ceritanya bgs apa g ada kelanjutannya
Thewie
oii jadi gendeng..pengen pulak ku keritingkan rambutmu pake tanganku
Ahsin
sila dsr lebay 5 THN menikah tp oon ... sebego2nya istri pst tau menyenangkan suami apalg mantan janda... seharusnya belajar dr kejadian masa lalu perbaiki kekurangan diri agar pernikahan kdua awet
Ahsin
dsr bego Uda dpt suami tampan kaya dn baik msh jg ingat mantan bkin emosi
Ahsin
byk bacot perempuan lemah taunya menangis trs dsr bangke.... balas dendam bego drpd mewek trs
As Tini
kayaknya si dave yg nidurin sila, kyknya dia mncari bukti di tubuh sila ketika pke bsju bolong di punggungya😁
Mama lilik Lilik
Karina maksudnya bukan Karinda,banyak sekali typonya author, padahal ceritanya bagus dan menarik
Noer: iya kak, terimakasih sudah di ingatkan. Jempolnya suka kepleset kak 💜
Mama lilik Lilik: #Arinda #
total 2 replies
Simba Berry
waniya lemah.
Mamah Enung
suruh aja mertuanya keluarin modal untuk pesta
Noer: ho'oh ya
total 1 replies
Trisnayanti
jangan pernah mengharapkan orang yg sudah mengkhianatimu maka lupakanlah... lupakanlah dan lupakan...
Noer: yes, betul 💜
total 1 replies
Trisnayanti
pengkhianatan harus d balas dengan kesuksesan,,,
jangan terpuruk dan harus move on...
💪💪💪 sila.
Noer: he'em 💜
total 1 replies
adisty aulia
Luar biasa
Mama lilik Lilik
kok Naira
Ruzita Ismail
Luar biasa
Anonymous
jjk
Anonim
eskrimnya rasa cabai level sepuluh tuh Sila...
Anonim
he he....Jimmy....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!